new-header-renungan
new-header-renungan
previous arrow
next arrow

 

Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu – Matius 6:3

Anthony de Mello |

Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu – Matius 6:3

Sekali peristiwa, terdapat seorang yang sangat saleh yang memberikan banyak sukacita bahkan kepada para malaikat. Namun, sekalipun ia sangat kudus, ia sama sekali tidak menyadari bahwa ia kudus. Setiap hari ia menjalani hidup dengan sederhana, menyebarkan kebaikan sebagaimana bunga menyebarkan keharuman tanpa menyadarinya.

Kekudusannya terletak pada hal ini – ia melupakan masa lalu setiap orang dan memandang pada mereka apa adanya sekarang, dan ia memandang melampaui tampilan luaran jauh ke dalam batin terdalam manusia di mana mereka tidak bersalah dan tidak tahu apa yang mereka lakukan. Dengan cara demikian ia mengasihi dan mengampuni setiap orang yang bertemu dengannya – dan ia tidak melihat ada hal yang luar biasa karena itu hanyalah cara ia memandang orang.

Suatu hari seorang malaikat berkata kepada dia, “Aku telah diutus oleh Allah. Mintalah apa saja yang engkau inginkan dan hal itu akan diberikan kepada engkau. Apakah engkau menginginkan karunia penyembuhan?”

“Tidak,” katanya, “Aku lebih senang jika Allah yang melakukan penyembuhan itu sendiri.”

“Apakah engkau mau membawa orang yang berdosa yang tersesat kembali ke jalur yang benar?”

“Tidak,” katanya, “bukanlah untuk aku menyentuh hati manusia. Itu adalah pekerjaan para malaikat.”

“Inginkah engkau menjadi teladan kebajikan di mana orang banyak akan tertarik untuk meneladani engkau?”

“Tidak,” kata orang kudus itu, “karena itu akan menjadikan aku pusat perhatian.”

“Lalu, apa yang engkau inginkan?” tanya malaikat itu.

“Kasih karunia Allah,” jawabnya. “Memiliki itu, aku telah memiliki segala yang aku inginkan.”

“Tidak, engkau harus meminta sesuatu,” kata malaikat itu, “jika tidak hal itu akan dipaksakan ke atasmu.”

“Baiklah, jika demikian aku meminta ini: biarlah kebaikan dilaksanakan melalui aku tanpa aku menyadarinya.”

Jadi, diumumkan bahwa bayangan orang kudus ini akan diberkahi oleh kemampuan untuk menyembuhkan. Setiap kali bayangannya jatuh di belakangnya – orang sakit disembuhkan, tanah menjadi subur, sumber air bermunculan dan keceriaan menghiasi wajah-wajah orang yang dibebani oleh kesengsaraan hidup.

Tetapi orang kudus ini sama sekali tidak tahu akan semua hal itu karena perhatian orang begitu tertumpu pada bayangannya hingga mereka melupakan orangnya.

Dengan demikian keinginannya agar kebaikan dilakukan melaluinya dan ia sendiri dilupakan tergenapi dengan baik.

(Dikutip dari buku berisi kisah-kisah meditasi, Taking Flight)