new-header-renungan
new-header-renungan
previous arrow
next arrow

 

Oswald Chambers |

“Mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” Matius 9.38

Kunci kepada tugas sukar seorang misionaris ada di dalam tangan Tuhan, dan kunci itu adalah doa, bukan karya (work) – yaitu, bukan karya sebagaimana kata karya lazimnya digunakan hari ini, yang seringkali mengakibatkan fokus dari Tuhan tergeser.

Kunci kepada tugas sukar seorang misionaris bukanlah juga penalaran, atau pengobatan, peradaban, pendidikan atau bahkan penginjilan. Kuncinya ada pada menaati perintah dari Majikan kita – yakni doa.

“Mintalah kepada tuan yang empunya tuaian…”  Di alam lahiriah, doa bukan saja tidak praktis tetapi tidak masuk di akal. Jika dipandang dari sudut nalar, doa itu adalah suatu hal yang bodoh.

Dari perspektif Yesus, tidak ada bangsa-bangsa, yang ada hanya dunia. Berapa di antara kita yang berdoa tanpa mengindahkah orang-orang tetapi hanya memandang pada Yesus Kristus? Dia-lah empunya tuaian yang dihasilkan lewat penderitaan dan pertobatan. Inilah tuaian yang harus kita doakan.

Kita sibuk berbuat itu dan ini padahal begitu banyak orang di sekitar kita yang siap dituai; kita tidak menuai bahkan satu orang tetapi begitu sibuk menyia-yiakan waktu di dalam kegiatan-kegiatan dan program-program yang begitu melelahkan.

Seandainya ada krisis yang menimpa saudara Anda apakah Anda ada di situ untuk menuai bagi Yesus Kristus? Apakah respon Anda adalah, “Oh, tapi aku punya tugas yang khusus yang harus dilaksanakan.” Tidak ada orang Kristen yang punya tugas khusus. Seorang Kristen dipanggil untuk menjadi milik Kristus, “seorang hamba tidak lebih besar dari tuannya” (Yoh. 13.16), dan merupakan orang yang tidak mendiktekan kepada Yesus Kristus apa yang ia ingin lakukan.

Tuhan kita tidak memanggil kita untuk pekerjaan yang khusus – Ia memanggil kita kepada Diri-Nya. “Mintalah kepada tuan empunya tuaian,” dan Ia akan merencanakan bagaimana untuk mengutus Anda sebagai pekerja-Nya.