new-header-kesaksian

 

 Seorang martir adalah orang yang telah menjadi alat Allah, orang yang telah kehilangan kehendaknya dalam kehendak Allah, orang ini tidak kehilangan tapi mendapatinya dalam penyerahan diri kepada Allah. Seorang martir tidak lagi menginginkan segala sesuatu bagi dirinya sendiri, bahkan kemuliaan dari kematiannya sekalipun. – TS Elliot di bukunya, Pembunuhan di Katedral

Orang Kristen mula-mula dikenal dalam dua hal ini:  doa di bawah tanah dan penaniayaan di atas tanah. Seluruh dunia menentang orang-orang Kristen di Kekaisaran Romawi. Pada tahun 162 Marcus Aurelius Antonius menandatangani sebuah undang-undang yang mengatakan, “Siapapun  yang mengaku dirinya Kristen patut mati dengan cara yang paling menyakitkan!”

Suatu periode selama kurang lebih empat abad kerahsiaan yang ekstrim mulai dijalankan di gereja. Dapat dikatakan bahwa gereja berjalan secara sembunyi-sembunyi, menciptakan keberadaan katakomba Roma. Katakomba adalah lubang di bawah tanah tempat persembunyian atau makam orang Kristen.

Ruangan dan koridor dalam jumlah besar dibangun di bawah tanah Roma untuk memakamkan orang-orang yang meninggal. Kemudian tempat ini menjadi gereja rahasia Jemaat mula-mula. Orang-orang percaya menemukan tempat di mana mereka dapat menyembah Allah dan berdoa tanpa halangan dan penjagaan.

Katakomba ini menunjukkan dediaksi Jemaat mula-mula dalam mencari tempat untuk menyembah Kristus. Tulang belulang yang hancur dan terbakar menunjukkan betapa mengerikannya aniaya yang mereka derita. Hal yang paling utama adalah tulisan di dinging yang merupakan catatan rahasia mengenai kemenangan dan kedamaian. Meskipun di atas mereka diperhadapkan dengan kekejaman, di bawah tanah mereka menghiasi dinding dengan simbol-simbol iman mereka dan kedamaian melalui salib.

Pada makam-makam itu seringkali didapati tulisan seperti: “Kemenangan dalam damai dan Kristus” atau “Dipanggil, dia pergi dalam damai” atau “Di sini Maria berbaring, beristirahat bermimpikan kedamaian.” Kunci kemenangan bukanlah rahasia lagi : damai sejahtera sejati dalam Kristus Yesus.