Dr. Job memimpin pekerjaan The Voice of the Martyrs (Suara Martir) di India dan seringkali menyabung nyawa dalam perjalanannya untuk menguatkan orang-orang Kristen di negara-negara tertutup. Dia juga memberitakan Firman Tuhan di banyak KKR di India dan telah menyaksikan ribuan orang datang kepada Kristus.
Pekerjaannya telah mendatangkan amarah orang-orang Hindu radikal di tanah kelahirannya. Pada bulan Juni 1999, sebuah batu jatuh menimpa jendela mobilnya dan mengenai dahi Dr Job, meninggalkan ceceran darah. Seminggu kemudian, anak laki-laki terkecil Dr Job, Michael, berjalan di dekat sekolah kedokteran di mana dia sedang belajar untuk menjadi dokter. Sebuah mobil Fiat dengan kecepatan penuh menabraknya dan pergi. Penabrak itu tidak pernah ditemukan. Michael dengan luka parah, jatuh koma dan meninggal beberapa hari kemudian.
“Saya merasa seolah-olah lengan kanan saya terpotong, tapi saya tetap akan melayani Tuhan dengan lengan kiri saya,” kata Dr P.P Job. Itu adalah khotbah yang paling sulit selama hidupnya: saat penguburan anak laki-lakinya sendiri. Suaranya penuh dengan emosi. “Namun dengan apapun yang masih kumiliki, aku akan terus melayani kerajaan Kristus.”
Seperti yang dijanjikannya, kematian anaknya tidak menghentikan pelayanan Dr Job. Sejak kematian anaknya, Dr Job terus berkhotbah di banyak KKR, memenangkan ribuan orang kepada Kristus. Harga yang harus dibayar oleh pelayanan Dr Job sangat besar: anaknya sendiri. Tapi dia tidak sendiri. Allah juga tahu bagaimana rasanya kehilangan seorang anak supaya orang lain dapat diselamatkan.
“Sebab sudah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepadaKu” – Kejadian 22.12