Dwayne Pingston lumpuh dari pinggangnya ke bawah. Pada tahun 1983, ketika ia baru berusia sembilan belas tahun, ia menghindari tabrakan dari depan dengan membanting setirnya ke kanan. Dalam prosesnya dia menabrak bahu jalan dan terlempar dari mobilnya. Lehernya patah dan kaki-kakinya tak dapat digerakkan lagi.
Bagi kebanyakan orang itu berarti berakhirnya segala pengharapan, impian, kegiatan dan ambisi, namun bagi Dwayne itu hanyalah tantangan untuk memanfaatkan kemampuan yang masih dimilikinya dengan sebaik-baiknya.
Dwayne memiliki sikap yang luar biasa. Sifat alaminya baik dan tidak menonjol. Dia lebih aktif dari kebanyakan orang yang masih kuat kakinya. Ia adalah pemancing dan pemburu rusa yang antusias. Ia bermain bola basket dengan kursi rodanya untuk Easter Seals All-American Team, dan membantu memulai sebuah perkemahan bola basket bagi tiga puluh anak pemukiman kumuh yang cacat, mulai dari cerebral palsy hingga spina bifida (bengkoknya tulang belakang).
Dwayne ikut balap mobil di Milan Dragway dekat Ann Arbor, Michigan. Dia juga membantu menjadi awak perahu layar tiga puluh delapan kaki dalam perlombaan dari Port Huron ke Mackinac. Dia seorang perenang yang luar biasa. Dia juga merupakan salah satu anggota team es hoki Michigan Sled Dogs. Kebanyakan orang yang sehat anggota tubuhnya tidak mempunyai jadwal kegiatan yang sepadat Dwayne!
Di waktu luangnya ia mereparasi mobil-mobil tua dan juga mencari nafkah dengan dua pekerjaan. Ia menjadi pengantar mobil-mobil yang dirancang menurut pesanan, mulai dari Jaguar hingga Troy, ke pelanggan-pelanggan di seluruh penjuru negara.
Rasa humornya luar biasa dan ia bahkan menyatakan beruntung tidak dapat merasakan apa-apa pada kedua kakinya, seperti ketika kedua pergelangan kakinya patah saat bermain rugby dari kursi rodanya,
Apakah ini berarti dia hidup menyangkali? Tidak. Ini artinya adalah ia telah menerima fakta bahwa ia lumpuh dari pinggangnya ke bawah dan akan menjadi seperti itu seumur hidupnya. Ia bisa saja menangisi nasibnya atau mensyukuri segala hal yang masih dapat dilakukannya dan menindak lanjutinya. Ada pelajaran yang luar biasa bagi kita semua:
Jangan menangisi kehilangan kita, bersukacitalah dengan apa yang masih kita miliki!