Francis Chan |
Allah kita bukanlah sebongkah kayu. Dia adalah Allah yang menjawab doa kita. Saya punya kebiasaan menulis jurnal doa. Di satu sisi saya menuliskan doa-doa saya dan di sisi yang lain saya membiarkannya kosong. Saya akan kembali ke pokok doa itu dan mengisinya saat Allah menjawab doa saya. Sangatlah menyenangkan melihat kembali bagaimana Allah menjawab setiap doa kita. Kita seringkali dengan mudah melupakan apa yang telah kita doakan maupun jawaban doa yang sudah Tuhan berikan.
Doa kita mempunyai kekuatan yang besar. Kita akan sangat kaget dengan hal apa saja yang akan dijawab oleh Tuhan. Suatu hari, saya sedang membersihkan garasi saya. Hal yang tidak mau saya lakukan. Saya mau memakai waktu saya untuk berbuat hal yang bisa bertahan di kekekalan dan bukannya membersihkan garasi mobil saya. Lalu saya berdoa pada Tuhan agar membantu saya untuk melakukan seusatu yang kekal. Saat saya sedang sibuk membersihkan garasi saya, tetangga saya mampir. Dia memberitahu saya bahwa dia sudah lama mau berbicara dengan saya. Dan dia meminta saya untuk berdoa untuknya. Bukankah ini hal yang luar biasa?
Percaya pada Allah yang Perkasa
Setiap kali saya mengalami jawaban doa, saya begitu kagum dengan Allah. Mengapa tidak saya meluangkan lebih banyak waktu untuk berdoa? Hal inilah yang membedakan kita. Saat saya berbicara dengan orang apakah di pesawat ataupun di tempat umum yang lain, saya akan berdoa agar Allah akan memperlihatkan kuasaNya. Allah pasti bekarya dan melakukan sesuatu setiap kali kita berdoa.
Saat orang tidak percaya bertemu dengan kita, apakah mereka membatin, “Wah, orang ini kayaknya punya hubungan dengan Allah!” Apakah ini hal yang mereka lihat? Bukankah ini merupakan hal yang kita inginkan – untuk memperlihatkan betapa besarnya Allah kita lewat hubungan kita denganNya.
Mungkin kita harus kembali ke Perjanjian Lama untuk melihat kebesaran Allah. Kita perlu untuk mengingatkan diri kita bahwa Allah kita dapat melakukan apa saja. Apakah Anda masih mempercayai itu? Apakah Anda dapat mempercayai bahwa Allah dapat melakukan apa saja? Kita telah mengangkat Musa dan Elia sebagai superhero, tapi mereka sebenarnya adalah manusia seperti kita. Mereka tidak lebih dari kita, mereka juga manusia biasa. Bedanya hanyalah mereka merupakan orang yang sangat keras berdoa. Mereka punya hubungan yang hidup dengan Allah. Kita juga bisa berdoa agar kita menjadi seperti mereka.
Saya dan isteri pernah berdiskusi. Kami senang dengan kesederhanaan hidup kami. Namun isteri saya juga berkata, “Anda tahu, saya hanya mau menjadi orang yang lebih bermurah hati.” Kami selalu ingin menjadi orang yang bisa dengan mudah membantu orang yang membutuhkan secara finansial. Namun kami tidak punya sumber keuangan yang mengizinkan kami melakukan itu. Lalu kami berdoa agar Tuhan akan menjadikan kami orang yang cukup kaya supaya kami dapat membantu orang lain. Dan tahun lalu, lewat penjualan buku Crazy Love, kami menerima uang royalti sebanyak 2juta dolar. Tidak sepeser pun uang itu kami pakai untuk diri kami sendiri. Setiap sen masuk ke dalam suatu dana khusus yang dipakai untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.
Panggillah, Dia akan menjawab
Saya sudah begitu terbiasa dengan Allah menjawab doa-doa saya dimana saya akan berhenti dan merenungkan lebih mendalam saat Dia tidak menjawab. Saya harus merenungkan apakah saya berdoa dengan motivasi hati yang salah atau apakah saya tidak mengasihi isteri saya. Atau ada apa yang tidak beres. Saya ingin mengarahkan Anda pada Yesaya 58.5-9.
Ada orang yang memohon pada Allah untuk hal-hal tertentu, tapi karena mereka tidak menaati perintah-perintahnya, tentu saja Allah tidak akan mendengarkan mereka. Namun, saat mereka mulai taat, Allah akan berkata, “Inilah Aku.”
Satu-satunya Hal
Satu hal telah kuminta pada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya – Mzm 27.4
Apakah satu-satunya hal kita minta terus dari Tuhan? Jika kita membaca ulang transkripsi doa-doa kita, hal apa yang terus kita minta dari Tuhan? Apakah hal yang kita minta adalah, “Untuk diam di dalam baitmu seumur hidupku?”
Saat pemazmur memanjatkan doa ini, hidupnya lagi kacau. Hal-hal yang gila sedang terjadi di sekitarnya. Sang musuh mau kita disibukkan dengan apa yang terjadi di sekitar kita dan mengkhawatirkan tentang masa depan kita. Jika kita menjadi takut dan khawatir akan hal-hal yang terjadi di sekeliling kita, kita tidak akan punya kesempatan untuk dikagumkan oleh Allah. Namun bagi sang pemazmur, Allah adalah benteng kehidupannya.
Saat Anda berhadapan dengan hal-hal yang membebankan dan mengerikan dalam kehidupan, Anda seharusnya dapat dengan yakin berkata, “Saya tidak gentar.” Kenapa? Karena satu hal yang telah Anda minta dari Tuhan. Anda berada di dalam hadirat Tuhan, bersekutu dengannya. Siapa yang akan menyerang Anda saat Anda bersekutu dengan Tuhan? Sangat tidak masuk akal untuk khawatir tentang apa pun saat Allah ada bersama kita! Diamlah di dalam Tuhan dan segala sesuatu akan menjadi baik-baik saja.
Renungkan hal ini. Jika hanya ada satu Makhluk berdaulat di seluruh alam semesta ini, dan jika saya diam di dalamnya, segala sesuatu akan tertangani, benar? Kita berkata bahwa kita percaya pada kedaulatan Allah, tapi persoalannya adalah bagaimana hal ini terwujud dalam kehidupan kita? Apakah kedaulatan ini memberikan kita suatu damai sejahtera yang melampaui segala akal (Fil.4.7). Sekalipun kelihatannya tidak ada yang beres dalam hidup Anda, jangalah khawatir karena Anda mempunyai seorang Allah yang berdaulat yang merupakan tempat Anda bernaung.
Apakah Anda pernah tiba di satu titik di mana Anda hanya mau bersama Allah dan tinggal di dalam hadiratNya? Inilah yang dikatakan di ayat ini – meyaksikan keindahan TUHAN dan meluagkan waktu-waktu indah bersamanya (Mzm 27.4). Tidak perlu suatu tempat yang spesial. Saya bisa meluangkan waktu di suatu café sambil makan panekuk dan bersekutu dengan Allah selama dua jam. Ada kalanya, di tengah malam, saya akan menghitung nafas saya dan dikagumkan bahwa Allah masih memberi saya nafas yang baru.
Tidakkah kita dikagumkan dengan fakta bahwa Allah semesta alam akan mendengarkan doa kita? Apakah ada hal yang lebih luar biasa dari ini? Dia mendengarkan dan Dia mengasihi.
Biarlah hal ini menjadi satu-satunya hal yang Anda minta dari Allah – untuk diam di rumahMu seumur hidupku, menyaksikanMu dan menikmati baitMu.
(Francis Chan adalah penulis buku laris Crazy Love dan Forgotten God. Artikel diedit dari sharing Chan di Desiring God National Conference 2011)