new-header-renungan
new-header-renungan
previous arrow
next arrow

 

Thomas Merton |

Sebenarnya, tidak ada yang nyaman tentang Alkitab. Kita merasa nyaman dengan Alkitab karena kita sudah begitu terbiasa dengannya, di mana kita menjadikan Alkitab itu nyaman bagi kita.

Apakah kita sudah berhenti mempersoalkan kitab itu dan dipersoal olehnya? Apakah kita sudah berhenti menantangnya? Lalu, mungkin kita tidak lagi serius membacanya.

Bagi kebanyakan orang, memahami Alkitab adalah, dan seharusnya, satu pergumulan; bukan sekadar untuk mencari arti-arti yang dapat dibaca dan ditemukan di buku-buku referensi, tapi untuk secara pribadi berdamai dengan skandal dan pertentangan yang ada di dalam Alkitab itu sendiri.

Jangan terlalu pasti kita mengetahui Alkitab, karena mungkin kita sudah berhenti dikagumkan olehnya.

Jangan terlalu pasti kita mengetahui Alkitab, karena mungkin kita telah belajar untuk tidak mempermasalahkannya.

-Dikutip dari Opening the Bible