new-header-kesaksian

 

John Sung |

Ketika saya masih kecil, ibu saya berkata, “Saat ayahmu menjadi mahasiswa di kampus teologia, dia dilahirkan kembali.” Lalu saya bertanya kepada ayah, “Bagaimana orang bisa dilahirkan kembali.”

Ayah menjawab, “Pertama-tama, kamu harus mengakui dosa-dosamu. Kedua, kamu harus percaya kepada Yesus.”

Lalu saya berlutut dan berdoa, “Ya Tuhan, selamatkanlah aku. Ampunilah dosa-dosaku.”

Apakah saat itu saya dilahirkan kembali?

Kemudian saya berangkat ke AS untuk belajar. Dalam sebuah kesempatan, saya mendengar seorang pendeta di Amerika berkhotbah tentang doktrin lahir baru. Dia bertanya kepada saya, “Apakah kamu sudah dilahirkan kembali?”

Saya membatin, “Aku adalah anak seorang pendeta, tentu saja aku sudah dilahirkan kembali.”

Namun saya tidak melihat dosa-dosa saya yang sangat banyak itu, sampai dengan tahun 1927 ketika Roh Kudus menerangi saya. Itulah sebabnya mengapa saya selalu berkata, “Hasil karya manusia mencapai separuh jalan saja, sedangkan hasil karya Allah sampai ke titik tertinggi.”

Saat saya dilahirkan kembali, peristiwa itu berjalan penuh dengan kesedihan. Hati saya terasa sangat berat. Saya menangis keras. Saya berlutut dan mengakui dosa-dosa saya, “Aku telah mencuri uang ayahku. Aku telah berkata buruk tentang orang lain. Aku begitu sombong. Tuhan ampunilah dosa-dosaku.”

Setelah aku mengakui dosa-dosa tersebut barulah damai sejahtera masuk ke dalam hati saya.

Lalu saya bangkit berdiri, namun saya masih merasakan adanya dosa-dosa lain di diri saya. Saya berlutut lagi, “Ya Allah, ya Yesus, aku layak mati. Ampunilah dosa-dosaku.” Saya bangkit dan merasakan kedamaian. Namun hasil upaya manusia hanya mengerjakan setengah saja. Hasil karya Roh Kudus bersifat tuntas.

Karena saya masih merasa terusik dengan dosa-dosa lain yang belum saya akui, maka saya berlutut lagi, “Ya Tuhan, ampunilah aku, aku ini orang yang munafik. Saat beribadah, aku justru membaca buku lain. Tuhan ampunilah aku!” Saya bangkit, dan saya merasakan kedamaian.

Namun hasil usaha manusia hanya menyelesaikan separuh saja, hanya hasil karya Roh Kudus yang menuntaskan persoalan. Adakah lagi dosa yang lain?

Saat Roh Kudus berkarya, saya merasa terusik dan hati saya berdering seperti lonceng. Akhirnya saya berlutut, “Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosaku. Aku percaya pada darah-Mu yang mahal yang telah tercurah untuk mengampuni dosa-dosaku.” Kemudian semua dosa-dosa saya dihapuskan dan diampuni oleh Tuhan. Akhirnya, saya merasakan damai sejahtera yang sejati.

Saat saya berada di Amoy pada tahun 1934, ada seorang saudari bernama Tan Boon Seng, ayahnya tinggal di Nanyang dan dia bersekolah di sebuah sekolah Kristen di Amoy. Dia tidak mempercayai Firman Tuhan dan juga tidak bribadah ke gereja. Dia memilih untuk tinggal di rumah dan belajar di hari Tuhan. Dia menolak untuk hadir di acara kebaktian saya, dia penuh dengan prasangka.

Atas dorongan temannya, akhirnya dia hadir. Walaupun dia merasa sangat tidak tenang mendengar khotbah saya, Roh Kudus berkarya di hatinya. Dia mengakui dosa-dosanya dan dilahirkan kembali.

Di tahun 1935, dia terserang meningitis. Dokter berkata bahwa dia tidak memiliki harapan lagi. Dia lalu berkata kepada ibunya, “Walaupun penyakitku sudah parah, hatiku tidak terganggu. Yang kukuatirkan adalah ayah yang tinggal jauh di Nanyang, yang masih belum mengenal Kristus. Saat dia kembali, doronglah dia untuk percaya. “Ibunya menjawab, “Baiklah.”

Melihat penyakitnya yang semakin parah, dokter bermaksud untuk memberikannya suntikan penghilang rasa sakit. Dia menolaknya.

Saat kepala sekolah menemuinya, dia berkata, “Pak, saya bahagia dan saya bersyukur kepada Yesus. Dia telah memberi saya kelahiran baru. Sekalipun saya akan segera meninggalkan dunia ini, saya telah memiliki hidup yang kekal.” Setelah berkata demikian, dia pun meninggal dunia.

Saudara-saudari! Jika Allah mengambil nyawa Anda malam ini, apakah Anda sudah dilahirkan kembali? Anda tidak tahu? Apakah Anda sudah dilahirkan kembali? Tahukah Anda seperti apa itu dilahirkan kembali? Apa tahap-tahap orang dilahirkan kembali? Dan bagaimana untuk bisa dilahirkan kembali?

Jika Anda belum dilahirkan kembali, berarti Anda tidak memiliki hidup yang kekal.

Yohanes 3:5-7 menegaskan hal itu, saya akan sampaikan kepada Anda:

Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.  Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.”