Kita diselamatkan bukan semata-mata oleh kematian Yesus; kematian Yesus memperdamaikan kita. Tapi kita diselamatkan lebih lebih lagi oleh hidup kebangkitan Yesus.
Dengan kata lain, kita diselamatkan oleh kebangkitannya. Ini berarti kematian Yesus memperdamaikan kita dengan Allah dan hidup kebangkitannya (resurrected life) yang menyelamatkan kita. Bukan saja kematian Yesus penting bagi keselamatan kita tapi lebih-lebih lagi kebangkitannya.
Sekalipun banyak orang yang tidak mau menerima kebenaran akan kebangkitan Yesus, namun bukti-bukti yang ada membuat peristiwa ini sulit disangkal.
Frank Morrison adalah seorang pengacara yang bertumbuh di dalam lingkungan yang rasionalistik. Bagi dia, kebangkitan adalah suatu khayalan belaka. Dia mengambil waktu tiga tahun untuk mempelajari semua fakta yang ada untuk membuktikan bahwa kisah kebangkitan itu adalah suatu mitos.
Namun setelah mempelajari fakta-faktanya, di malah tiba pada kesimpulan yang berbeda. Bukti-bukti yang ditemukan membuatnya terpaksa menyimpulkan bahwa Yesus benar-benar bangkit dari kematian. Morrison lalu menulis buku, “Who Moved the Stone” (Siapa yang memindahkan batu itu?). Terdapat banyak buku yang menuliskan tentang subyek ini termasuk, “Evidence that Demands a Verdict” (Bukti yang menuntut suatu keputusan) oleh Josh Mc Dowell.
Kita tahu bahwa setelah Yesus disalibkan, orang Yahudi maupun Romawi mengambil langkah berjaga-jaga untuk memastikan agar Yesus tetap mati dan tinggal di dalam kuburan. Mereka menyegel tempat itu, menempatkan batu yang besar di pintu tempat Yesus dikuburkan dan mensiagakan prajurit Romawi untuk menjaga kuburan itu. Namun segelnya dibuka, batu disingkirkan dan para prajurit yang sedang menjaganya tidak tahu apa yang terjadi.
Beberapa bukti sederhana.
- Jasad Yesus hilang
Seorang pelajar bercanda dengan temannya dengan berkata, “Tahun ini tidak ada perayaan Paskah!”
“Mengapa?” tanya temannya kebingungan.
“Karena mereka menemukan jasad Yesus,” jawab pelajar itu.
Lelucon ini membuktikan suatu poin yang penting. Kalau memang orang Yahudi dapat menemukan jasad Tuhan Yesus, maka mereka dapat dengan ampuh mendiamkan semua klaim akan kebangkitan Yesus yang sedang ramai dibicarakan oleh seluruh rakyat Jerusalem pada waktu. Tapi mereka tidak berbuat itu, karena memang tidak ada orang yang dapat menemukan jasadnya. Dia sudah bangkit!
- Jasadnya tidak dicuri.
Pihak Romawi tidak memilki motif untuk melakukannya, begitu juga pihak Yahudi. Ah, para murid Yesus yang mencurinya. Tapi bukankah tempat itu dikawal ketat oleh prajurit Romawi? Perhatikan juga bahwa pada awalnya, para murid Yesus juga tidak percaya saat perempuan-perempuan itu membawa kabar bahwa Yesus tidak ditemukan di tempat yang seharusnya.
- Apakah mungkin para murid mati demi suatu rekayasa?
Sekiranya para murid itu sudah mencuri jasad Yesus, dan merekayasa semuanya. Ini berarti Tuhan Yesus sebenarnya tidak bangkit. Apakah mungkin mereka akan mempertaruhkan nyawa mereka demi suatu kebohongan? Apakah ada orang yang mau mati untuk suatu hal yang tidak benar? Namun para murid mempertaruhkan nyawa mereka dan pada akhirnya mereka menjadi martir demi mempertahankan kebenaran dan iman mereka.
- Jemaat berkembang dengan pesat di Yerusalem
Yesus disalibkan dan dibangkitkan di Yerusalem. Pengikut Yesus di kota itu pada awalnya hanya puluhan orang, namun setelah peristiwa kebangkitan, pengikut di kota Yerusalem langsung bertambah menjadi ribuan. Mereka adalah saksi mata bahwa kebangkitan itu memang terjadi.
- Dokumen-dokumen di zaman itu.
Banyak dokumen historis yang ditulis di waktu itu mencatat peristiwa kebangkitan. Dokumen Pliny, Tacitus, Suetonius, Samaritan dan Thallus, semuanya ada referensi tentang Yesus. Josephus, sejarahwan tersohor Yahudi yang hidup di zaman itu menulis tentang penyaliban dan kebangkitan Yesus. Kesahihan peristiwa ini tidak dapat dipungkiri.
Di atas segalanya, bukti yang paling kuat adalah kuasa kebangkitan Allah yang membangkitkan Yesus itu dapat kita alami hari ini. Kita tahu pasti bahwa kuasa kebangkitan Allah itu ada dan nyata karena kita mengalaminya, kita mati di dalam dosa dan pelanggaran; namun saat kita bertobat dan memberikan diri kepada Allah, kita sudah dibangkitkan dari kematian rohani; pengalaman kebangkitan rohani inilah yang merupakan bukti yang paling nyata akan kuasa kebangkitan Allah yang masih berlaku sampai ke hari ini.
Karena kita sudah mengalami kebangkitan spiritual itu maka kerana itu, kita menyakini bahwa kita juga akan dibangkitkan secara jasmani di waktu yang akan datang. Kuasa kebangkitan Allah yang sama akan membangkitkan kita secara jasmani di waktu yang akan datang. Yesus Kristus adalah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati (Kol. 1.18).
Kuasa Allah telah membangkitkan Tuhan Yesus dan Tuhan sekarang berada di samping Allah. Itulah alasan mengapa kita merayakan Paskah!