Henry Blackaby |
Di tahun 1970an, saya menggembala sebuah sejemaat di Saskatoon, Kanada. Saya bersahabat dengan Bill McLeod, seorang pendeta di Gereja Baptis Ebenezer. Gereja Baptis Ebenezer ini mempunyai banyak anggota yang baik dan setia. Gerejanya juga mempunyai banyak program yang bagus, tapi terdapat masalah di dalam Jemaat.
Dua Pemimpin gereja, Sam dan Arnold, adalah kakak adik yang sudah bermusuhan selama 13 tahun. Kedua saudara ini terus melayani gereja, tetapi mereka sudah dua tahun sama sekali tidak pernah berbicara. Jika keluarga Sam duduk di satu sisi aula, keluarga Arnold akan duduk di sisi yang bertentangan. Banyak orang yang tidak tahu akan perselisihan di antara mereka berdua, tapi pendeta mereka tahu dan hal ini membuatnya sedih.
Lalu, di suatu pekan saat gereja mengadakan acara khusus, Roh Kudus memimpin McLeod untuk menyatakan kepada kedua saudara ini tentang masalah mereka ini. Pada awalnya, keduanya enggan untuk mengaku bahwa mereka telah berbuat salah. Lalu Roh Kudus berkerja dan menyingkapkan pada keduanya akan dosa kebandelan mereka. Hati kedua saudara ini remuk dan mereka meratapi kondisi hati mereka. Mereka tahu bahwa mereka harus mengakui dosa mereka kepada Jemaat, namun itu hal yang sulit karena keduanya adalah Pemimpin Jemaat. Namun, Roh Kudus merendahkan mereka dan mereka berhadapan dengan Jemaat dan membagikan kisah mereka.
Suatu mukjizat mulai terjadi. Jemaat lain mulai mengakui dosa-dosa mereka juga. Saat kebaktian harus selesai, pekerjaan Roh Kudus belum selesai. Allah terus bekarya lewat Roh Kudus dan menginsafkan satu demi satu akan dosa mereka dan membawa mereka pada pertobatan. Pertemuan-pertemuan diperpanjang. Malam demi malam, semakin banyak yang datang. Setiap malam, semakin banyak yang bertobat. Aula gereja tidak cukup untuk menampung yang datang, lalu mereka pindah ke tempat yang lebih besar. Kerumunan orang yang datang menyebabkan pertemuan harus terus berpindah ke tempat yang lebih besar sebanyak empat kali dalam jangka waktu tujuh minggu. Akhirnya mereka menyewa gedung paling besar di kota itu. Pemulihan terjadi di bagian barat Kanada, Amerika Seikat dan Eropa. Hanya Allah yang tahu betapa meluasnya karya Roh Kudus di dalam kehidupan ribuan orang tahun itu. Tapi semuanya ini bermula dengan seorang pendeta, dua saudara, dan Roh Kudus.
Apakah kesatuan itu penting di dalam gereja? Rasul Paulus menulis pada Jemaat awal dan menghimbau mereka untuk dengan tekun memelihara ikatan roh oleh damai sejahtera (Efe 4.3). Apakah mungkin untuk kesatuan terwujud di dalam Jemaat? Tanpa bantuan Allah, hal ini tidak akan mungkin sama halnya dengan tidak mungkin adanya kedamaian di dunia. Namun oleh Roh Kudus, hal ini bukan saja mungkin tapi harus menjadi sesuatu yang normal di dalam Jemaat.
“Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.” (1 Ko.12.13)