Ada suatu perumpamaan tentang seorang rabi Yahudi.
Seorang datang kepada sang rabi dan berkata, “Rabi, dituliskan bahwa dulu manusia dapat memandang pada wajah Tuhan. Mengapa kita sekarang tidak lagi dapat melakukan itu? Apa yang telah terjadi yang menyebabkan manusia tidak lagi dapat menjangkau sedemikian tinggi untuk dapat melihat wajah Tuhan?”
Rabi itu seorang yang sangat tua. Ia telah melihat segalanya. Ia memejam matanya dan mengusap-usap jenggotnya yang panjang.
Lalu ia berkata, “Anak-ku, engkau sama sekali salah. Manusia tidak dapat melihat wajah Tuhan bukan karena kita tidak cukup tinggi tetapi karena tidak ada satu orang pun yang membungkuk sedemikian rendah sehingga ia dapat melihat Tuhan.”
Kita tidak menemukan Tuhan karena kita telah mencari-Nya di tempat yang salah.