Pastor Mark Lee |

Belakangan ini berita terbesar yang mempunyai konsekuensi yang berjangka panjang adalah meningkatnya harga-harga makanan secara signifikan. Kebanyakan orang tidak mengetahui betapa seriusnya hal ini. Banyak orang menyadari harga-harga telah meningkat, tetapi kebanyakan tidak mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi dan apa efeknya yang berkepanjangan.

Kenaikan harga-harga makanan ini bukan sesuatu yang baru. Selama ini harga kontrakan, harga real-estate dan ongkos perjalanan telah naik secara signifikan, tetapi tidak halnya dengan harga makanan. Harganya naik sedikit dengan kenaikkan inflasi, tetapi tidak naik banyak.

Akhir-akhir ini, hasil pertanian meningkat dengan signifikan oleh karena teknologi dan food genetic engineering. Karena majunya perkembangan teknologi pertanian, banyak orang tidak akan menyangka kalau harga makanan akan meningkat dengan begitu tinggi dan akan terjadinya masalah kekurangan bahan pangan di zaman ini.

Harga beras dunia sekarang adalah yang tertinggi dalam 20 tahun ini. Pada 30 tahun terakhir ini penghasilan beras di dunia adalah yang terendah. Pada awal tahun 2007, harga gandum adalah US$210 per ton. Pada tahun 2008, hanya setahun kemudian, gandum telah meningkat sebesar US$ 440 per ton, i.e., lebih dari dua kali lipat dalam waktu setahun. Penghasilan gandum adalah yang terendah dalam 50 tahun. Stok gandum dunia cukup hanya untuk 5 bulan. Ini berarti apabila tidak adanya gandum baru yang ditanam maka suplai gandum akan habis dalam waktu lima bulan. Ini adalah suatu hal yang sangat serius.

Harga biji-bijian sudah meningkat hampir dua kali lipat. Mungkin orang yang tinggal di negara yang kaya tidak merasakan efeknya.  Meskipun hal ini sangat serius tetapi bagi orang yang tinggal di negara kaya, mereka tidak akan merasakan bahwa hal ini sangat serius. Orang-orang tidak akan kelaparan. Mereka masih hidup di dalam kelimpahan.

Kazakhstan adalah negara yang memproduksi banyak gandum. Tetapi di Februari tahun 2008, mereka mengumumkan keterbatasan ekspor gandum, karena mereka tidak dapat  mencukupi kebutuhannya sendiri. Hal ini mengakibatkan harga gandum meningkat sebesar 25% dalam waktu satu hari.

Apakah harga makanan ini akan terus meningkat? Institut Riset Peraturan Makanan Internasional sedang menyelidiki hal ini. Jawabannya adalah paling sedikit harga makanan akan terus meningkat selama 10 tahun ke depan. Sekalipun anda mau menyimpan beras sebagai cadangan, anda tidak mungkin dapat menyimpan untuk persediaan selama 10 tahun. Jadi hal ini, bukanlah suatu persoalan yang sederhana. Anda mungkin tidak menyadari bahwa ini adalah hal yang sangat serius, karena kita pernah mengalami peningkatan harga secara mendadak tetapi selalunya harga akan kembali ke normal. Pada saat ini, tidak terlalu mudah. Semua informasi ini diambil dari majalah TIME tanggal 7 April 2008. Jadi ini bukan hal yang saya besar-besarkan.

Masalah meningkatnya harga makanan ini bukan hanya masalah menyimpan untuk masa depan atau tidak membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan. Masalah ini akan menimbulkan persoalan dan krisis sosial yang berkepanjangan. Dari Meksiko sampai ke Pakistan telah banyak terjadi protes dan kerusuhan akibat dari krisis makanan ini. Di Amerika Selatan, rakyat membakar gedung-gedung pemerintahan dan merampok toko-toko. Rakyat tidak mampu membeli makanan. Kerusuhan dengan polisi ini menyebabkan dua puluh orang meninggal. Rakyat yang memprotes di India membakar beberapa gudang makanan dan restoran. Ini menunjukkan betapa seriusnya persoalan ini. Yang paling dipengaruhi adalah kelompok orang yang paling miskin di dunia ini. Ini merupakan suatu  malapetaka.

Untuk kebanyakan orang, penghasilan mereka dahulu hanya cukup untuk keluarga mereka. Sekarang ketika harga-harga meningkat dua kali lipat, mereka hanya bisa membeli setengah dari apa yang mereka dapat beli sebelumnya. Mereka dapat makan, tetapi masih lapar. Kebanyakan orang yang dulu tidak merasa kekurangan sekarang ada di posisi yang kekurangan. Program Makanan Dunia (World Food  Program) mengatakan bahwa ini adalah “Wajah baru dari Kelaparan.” Ini adalah sesuatu yang tidak pernah kita lihat sebelumnya. Apa yang anda lihat di berita hanyalah sebagian kecil dari permasalahan yang ada. Masalahnya sangat dalam dan berjangka waktu panjang. Situasi tidak akan membaik dalam waktu sepuluh tahun ke depan. Apabila situasinya tidak semakin buruk itu sudah sangat optimis.

Pesan saya disini tidak menyuruh anda untuk pulang dan mulai menyetok makanan. Mungkin Anda perlu untuk menghemat sedikit. Negara-negara lain yang lebih miskin yang akan merasakan. Pesan saya disini adalah hal ini telah ditulis di Alkitab. Kitab Wahyu telah membicarakan tentang hal yang akan terjadi di masa mendatang. Itu adalah wahyu dari Allah. Banyak diantara hal-hal yang diwahyukan sudah terjadi.

Wahyu 6:5-6. Setiap materai menandakan periode waktu. Sekarang adalah materai yang ketiga. Paragraf itu berbicara mengenai tujuh periode. Ini adalah periode ketiga yang berhubungan dengan ekonomi. Timbangan menggambarkan perdagangan. Ini berhubungan dengan ekonomi di masa mendatang. Ini menunjukkan bahwa uang sebesar ini akan dapat membeli sekian banyak. Satu denari adalah satu hari gaji. Itu dapat membeli satu cupak-sama dengan setengah kaleng coca-cola. Itu berarti, satu hari gaji, mungkin sekitar dengan Rp 300,000 dapat membeli gandum sebanyak setengah kaleng coca-cola, itu tidak cukup untuk satu keluarga, hanya cukup untuk dua orang saja. Bagaimana dengan biaya sewa, pengobatan dan pendidikan?

Ini menggambarkan biaya untuk membeli makanan pada saat masa kekurangan makanan. Krisis ini akan timbul pada akhir zaman. Tidak ada orang yang menyangka akan adanya kesulitan krisis makanan pada abad 21. Itu tidak masuk akal. Kita memiliki teknologi yang sangat maju; kita telah mencapai banyak kemajuan dalam bidang teknologi. Kita dapat menanam tumbuh-tumbuhan di dalam rumah kaca. Kita bahkan dapat menanam tumbuh-tumbuhan tanpa tanah! Bagaimana bisa kekurangan makanan? Tetapi Alkitab telah memprediksikan hal ini 2,000 tahun yang lalu. Lebih dari 2,000 tahun yang lalu! Bahaya akan kekurangan makanan masih ada pada saat sekarang, 2,000 tahun setelah Kristus. Kita masih belum maju dibandingkan dulu dalam hal ini.

Alkitab adalah buku yang sangat luar biasa. Dia telah menggambarkan peristiwa ini secara khusus dan jelas. Bahkan telah memprediksikan harganya, maka anda dapat melihat bagaimana seriusnya hal ini di masa mendatang. Kita telah memasuki periode ini.  Periode yang tidak pernah disangka dan dibayangkan manusia.

Pada tahun 2004, ada kira-kira 80 juta orang yang kelaparan. Jumlah ini diperkirakan akan menurun menjadi 62.5 juta pada tahun 2025. Tidak ada orang yang menyangka akan adanya kekurangan makanan. Orang-orang berbicara mengenai penghapusan kemiskinan , tetapi tahun ini semua perkiraan telah berubah. Sekarang  perkiraan orang yang kelaparan di tahun 2025 telah meningkat menjadi 120 juta. Beberapa tahun yang lalu tidak ada orang yang memperkirakan ini, tetapi 2,000 tahun yang lalu hal ini sudah diperkirakan secara akurat di Alkitab.

Bagaimana kita dapat berada pada situasi seperti ini? Ini adalah masalah antara  persediaan dan permintaan. Harga-harga meningkat karena tidak cukupnya persediaan. Kenapa persediaan tidak cukup? Populasi penduduk dunia telah meningkat menjadi 6.6 miliar orang. Masyarakat semakin makmur, terutama di Asia. Sekarang ini giliran Asia menjadi makmur. Penambahan jumlah penduduk semakin bertambah di negara-negara Asia: China, India, Indonesia etc. Maka semakin banyak orang yang mampu untuk membeli makanan. Karena semakin mampu, maka semakin berkurangnya orang yang mau bertani dan banyak yang berpindah ke kota untuk mencari uang. Pembeli semakin banyak, tetapi persediaan telah berkurang. Dan banyaknya konsumen yang makan makanan yang berkualitas lebih tinggi; misalnya daging. Maka untuk menyediakan daging yang lebih banyak, anda harus menanam makanan untuk memberi makan kepada ternak tersebut.

Alasan lain adalah meningkatnya harga bahan bakar, yang berarti juga bertambahnya biaya tranportasi. Dan juga pemanasan global telah merusak perkebunan. Di berita anda mendengar tentang banjir dan kemarau. Di Australia telah terjadi masa kekurangan air yang panjang karena musim kemarau. Afrika mengalami banjir. China telah mengalami musim dingin yang parah, yang mempengaruhi hasil pertanian mereka.

Ironisnya, sesuatu yang tidak diduga oleh siapapun: pemanasan global telah menyebabkan banyak negara untuk menyadari mereka harus menurunkan pengeluaran CO2, yang diproduksi oleh pembakaran bahan bakar. Pada sepuluh tahun belakangan ini, ilmuwan telah menemukan bahan bakar organik, terbuat dari jagung, tebu dan juga banyak tanaman yang lain. Etanol dari jagung dan batangan gula dapat menjadi bahan bakar mobil. Banyak negara sekarang memproduksi ini. Ada banyak keuntungan dari bahan bakar bio: yaitu tidak akan dipengaruhi oleh kenaikkan bahan bakar fosil. Tidak terpengaruhi oleh apa yang terjadi di negara-negara di Timur Tengah yang memproduksi minyak, karena negara-negara ini secara bergantian menyebabkan naiknya harga minyak. Bahan bakar organik juga mudah didaur ulang. Ia juga dapat mengurangi pengeluaran CO2.  Hillary Clinton mengatakan bahwa ini adalah bahan bakar untuk masa depan. Di United States 2% dari stasiun penjual bahan bakar sekarang menyediakan bahan bakar bio.  Pemerintah menghimbau para petani untuk memproduksi jagung untuk bahan bakar bio ini dan memberikan subsidi untuk menanam jagung ini.

Tetapi, sekarang – sepuluh tahun kemudian –  masalah telah muncul. Petani-petani ingin menanam tanaman-tanaman untuk bahan bakar bio. Tidak ada orang yang mau menanam gandum. Karena mereka dapat mendapatkan uang yang lebih banyak dengan menanam tanaman untuk bahan bakar bio. Semua orang ingin mendapatkan uang yang lebih banyak. Jumlah jagung yang diperlukan untuk memproduksi satu gallon bahan bakar bio, cukup untuk memberi makan satu orang untuk satu tahun. Jadi ini adalah salah satu alasan lain mengapa adanya kekurangan makanan.

Bahan bakar bio itu bagus untuk mengurangi produksi karbon dioksida (CO2), tetapi ada masalahnya. Semua pembakaran bahan bakar tidak kira dibuat dari bahan apa pun akan menghasilkan CO2. Tetapi apabila anda membakar bahan bakar bio keuntungannya adalah akan ada penanaman jagung yang akan menyerap CO2. Jadi meskipun anda mengeluarkan CO2 dari pembakaran bahan bakar bio, anda menyerapnya dengan menanam tanaman untuk bahan bakan bio. Periset telah menghitung bahwa, pada akhirnya, pemakaian bahan bakar bio akan akan mengurangi produksi CO2 sebesar 20% dari pengeluaran CO2 dengan bahan bakar dari fosil. Itu adalah pengurangan yang besar, tetapi perkiraan ini memiliki problem yang serius yang baru muncul pada saat ini – beberapa tahun kemudian.  Mereka tidak memperhitungkan pemakaian lahan yang diperlukan unutk menanam tanaman bahan bakar bio.

Banyak petani-petani di Amerika  karena untuk mendapatkan subsidi dari pemerintah untuk menanam tanaman bahan bakar bio, maka mereka mengubah menanam jagung untuk bahan bakar bio.  Petani-petani di Brazil memakai ladang yang mereka dahulu pakai untuk menggembalakan ternaknya sekarang ditanami gandum dan jagung.  Tetapi, mereka masih membutuhkan ladang untuk menggembalakan ternaknya, maka mereka membersihkan pohon-pohon di hutan – hutan rain forest di Amazon. Hutan sebesar pulau sudah dibakar oleh mereka. Akibat dari pembakaran hutan, CO2 sebesar 20% dari produksi CO2 diseluruh dunia dihasilkan. Pohon-pohon di hutan rain forest sangat effektif untuk menyerap CO2.  Perbandingannya dengan perkebunan gandum yang hanya menyerap sedikit CO2.  Periset sudah memperkirakan 167 tahun untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi. Anda dapat melihat apa yang telah manusia perbuat untuk merusak bumi ini. Teknologi tidak hanya telah membuat harga-harga makanan meningkat, tetapi juga meningkatkan produksi CO2.

Sekarang setelah kita mengetahui bahwa kita telah berbuat kesalahan, pertanyaanya adalah dapatkah kita berpaling kembali? Ini bukan masalah yang mudah. Petani-petani telah mengubah cara mereka bertani. Mereka tidak akan berbalik kepada cara mereka dulu. Orang-orang telah berinvestasi dengan membangun stasiun penjualan bahan bakar bio.  Di Iowa 53,000 perkerjaan telah diciptakan di industri bahan bakar bio. Jadi mereka pasti akan protes jika mereka diminta untuk menghentikan usaha bahan bakar bio. Petani-petani yang menanam tanaman untuk bahan bakar bio telah meningkatkan penghasilan.  Mereka tentu saja sangat senang, dan tidak akan menghentikan apa yang mereka telah lakukan. Mereka tidak mungkin kembali menanam makanan pangan. Kita tahu permasalahan yang ada sekarang ini, tetapi kita tidak dapat dengan mudah menangani permasalahan ini. Karena ini, harga makanan akan terus meningkat dan tidak akan membaik paling sedikit selama 10 tahun ke depan.

Para investor yang punya kepentingan ekonomi, tidak akan menghiraukan akan perlunya ladang untuk menanam makanan untuk kita. Dengan menanam tanaman untuk bahan bakar bio, maka semakin sedikit lahan yang tersedia untuk menanam tanaman untuk makanan kita. Pohon-pohon di hutan yang dapat efektif menyerap CO2 dan memelihara kehidupan kita di bumi ini, telah dirusak oleh ketamakan manusia dan kehausan akan kekuasaan dan kekayaan.

Wahyu 6:6. Kita diberitahu bahwa harga beberapa barang akan dipengaruhi, tetapi terdapat beberapa barang yang tidak terpengaruhi. Minyak dan arak tidak akan terpengaruhi. Ini adalah barang-barang mewah untuk orang-orang kaya. Yang akan terpengaruhi adalah orang-orang miskin. Negara-negara kaya seperti Amerika dan Eropa  tidak akan menderita. Harga dan stok minyak untuk makanan dan arak tidak akan terpengaruhi. Orang-orang kaya masih dapat menikmati hidup mereka tetapi yang dikorbankan adalah orang-orang miskin.

Manusia berpikir bahwa dengan kemajuan teknologi kita dapat terus menerus menjadi tamak, menciptakan kekuasaan yang lebih besar dan kekayaan yang lebih besar, tetapi kebijakan manusia adalah kebodohan. Teknologi tidak menyelesaikan masalah tetapi telah menciptakan lebih banyak masalah karena ketamakan manusia. Apabila ketamakan tidak dapat diredam, kemajuan teknologi sebesar apapun tidak akan membantu

Kebanyakan orang memiliki konsep bahwa besok akan lebih baik. Menurut Alkitab, besok tidak akan menjadi lelbih baik. Anda dapat melupakan ide ini. Kebanyakan orang  berpikir bahwa besok akan menjadi lebih baik karena kita telah memilliki banyak pengetahuan dan teknologi, maka kita dapat meningkatkan ini dan itu. Tidak, Alkitab telah memprediksikan 2,000 tahun yang lalu bahwa hidup di bumi ini akan menjadi semakin susah – karena ketamakan manusia. Mereka berpikir bahwa teknologi dapat memuaskan ketamakan mereka, tetapi ilmuwan dan ahli teknologi telah menciptakan ide yang brilian yaitu bahan bakar bio, yang telah mengakibatkan masalah yang lebih besar.  Kemampuan manusia sangatlah terbatas. Manusia berpikir bahwa teknologi dapat menyelesaikan masalah dan besok akan menjadi lebih baik, maka kita tidak memerlukan Tuhan.

Kebanyakan dari kita berpikir bahwa kita tidak memerlukan Tuhan, tetapi tanpa Tuhan kita tidak dapat hidup. Teknologi tidak dapat menggantikan Tuhan. Teknologi tidak dapat menyelesaikan masalah bagi kita. Situasi akan memburuk. Namun dalam menyelesaikan masalah kemiskinan, kita telah menciptakan semakin banyaknya kemiskinan, kelaparan, banyaknya produksi CO2 dan kepanasan global. Manusia berpikir bahwa bahan bakar bio adalah jawabannya, tetapi ternyata itu telah menjadi mimpi buruk

Apa tujuannya alikitab menulis mengenai hal ini? Matius 24:33 mengatakan apabila kita telah melihat hal ini maka kedatangan Tuhan sudah dekat; sedekat pintu. Dia sedang berdiri di pintu. Langkah berikutnya adalah melangkah masuk. Tuhan telah mengatakan di dalam alkitab, “Tuhan akan kembali.” Alkitab berkata, “akan ada penghakiman.” Bagaimana saya akan tahu? Apa yang dapat membantu kita untuk mengetahui hal ini akan terjadi? Tuhan tidak akan memberitahukan kapan penghakiman akan terjadi, tetapi Dia telah mengatakan hal-hal besar yang akan terjadi pada masa mendatang. Maka anda dapat melihat sendiri, masalah ini telah terjadi secara berurutan, maka anda dapat mengetahui bahwa penghakiman ini akan terjadi juga. Ini adalah tanda atau bukti apa yang akan terjadi. Tuhan sangat ingin memberikan bukti untuk kita bahwa penghakiman yang akan datang itu sangat penting. Ini adalah sesuatu yang perlu untuk kita perhatikan, tetapi sebelum itu kita perlu mengetahui apakah penghakiman ini nyata. Tuhan menyediakan bukti yang cukup supaya anda dapat yakin akan hal ini. Prediksi akhir zaman adalah bukti apa yang Tuhan katakan akan terjadi. Setiap prediksi akan terjadi satu persatu supaya anda tahu bahwa kejadian terakhir (penghakiman) juga akan terpenuhi.

Kita mungkin berpikir, “Masih ada waktu untuk kita. Kita akan percaya pada Tuhan sebelum Dia datang. Kami akan dibaptis pada saat itu. Tidak perlu dilakukan sekarang.” Beberapa orang hanya melakukan baptisan pada saat-saat terakhir. Gereja-gereja tradisional cenderung berkata, “Percayalah pada Yesus dan dibaptislah maka anda akan masuk ke kerajaan surga.” Beberapa orang akan menjawab, “Baik, saya menunggu sampai nanti saja untuk masuk ke kerajaan surga.” Kemudian golongan tradisional akan berkata, “Tetapi anda mungkin tidak akan hidup melewati hari ini. Anda mungkin mengalami kecelakaan hari ini, maka sebaiknya anda percaya pada Yesus sekarang.”

Ya, kecelakaan dapat terjadi tetapi kemungkinannya sangat rendah. Kita semua akan masih berada disini minggu depan, maka kebanyakan orang masih mempunyai kesempatan untuk mempercayai Tuhan di kemudian hari. Tetapi, alkitab tidak mengatakan demikian. Dimana ayat di dalam alkitab yang mengatakan kepada kita bahwa pada waktu penghakiman, Tuhan akan bertanya kepada anda, “Apakah anda percaya kepada Yesus?” Dan apabila anda menjawab, “Ya saya percaya.” Maka anda akan baik-baik saja. Anda dapat masuk ke kerajaan surga tapi apabila anda menjawab tidak maka anda akan ditolak. Dimana ayat di dalam alkitab yang mengatakan bahwa Tuhan akan menghakimi seseorang berdasarkan mereka percaya kepada Yesus atau tidak?  Tidak ada ayat yang mengatakan demikian, karena pada saat penghakiman, Tuhan tidak akan menanyakan kepada anda, “Apakah anda percaya kepada Tuhan? Atau “Apakah anda sudah dibaptis? Tunjukkan sertifikat baptisanmu?” Tidak ada ayat yang mengatakan demikian, karena pada saat penghakiman Tuhan tidak terlalu mementingkan hal ini.

Apa yang akan Dia tanyakan? Dia akan bertanya, “Bagaimana anda menjalani kehidupan anda di dunia ini? Ini yang Allah akan pentingkan. Bagaimana anda telah menjalani hidup di bumi ini? Apakah Anda menjalani kehidupan yang egois dan memuaskan diri sendiri? Apakah Anda hidup mengejar keduniawian, kekayaan dan kekuasaan? Maka Allah akan tahu kemana Dia akan menyuruh anda pergi. Atau apakah Anda menjalani kehidupan yang mengikut Yesus, mengasihi Allah dan sesama? Maka Allah akan tahu kemana Dia akan mengutus Anda. Semuanya ini tergantung bagaimana anda menjalani kehidupan anda di dunia ini.

Ketika anda yakin bahwa penghakiman akan datang, maka anda perlu untuk memikirkan bagaimana anda akan menghadapi penghakiman ini. Pada hari itu ketika Allah bertanya kepada anda, “Pada 30, 40 atau 50 tahun-mu di dunia ini, bagaimana anda menjalani  hidup anda di bumi ini?” Tidak begitu penting berapa tahun anda hidup, tetapi bagaimana anda hidup.  Bagaimana anda akan menjawab? Dapatkah anda mengatakan, kepada Tuhan, “Saya mengikuti ajaran Yesus. Saya mengasihi Allah, saya mengasihi sesama. Saya tidak hidup untuk diri saya sendiri.”

Alasan alkitab berbicara mengenai Yesus dan baptisan, karena ini ada hubungannya dengan memiliki hidup yang baru. Anda perlu untuk menggunakan hidup baru tersebut.  Ini bukan untuk supaya anda dapat berkata, “Ini adalah bukti dari hidup baruku.” Allah akan bertanya kepada anda, “Bagaimana anda menghidupi kehidupan baru anda?” Dapatkah anda berkata dengan pikiran jernih kepada Tuhan, “Saya hidup dengan benar sesuai kebenaran dan ajaran Alkitab.” Apabila anda bisa, maka anda akan dapat memasuki kerajaan. Maka anda tidak boleh menunggu sampai menit terakhir untuk bertobat dan percaya dan dibaptiskan. Itu tergantung bagaimana anda menjalani hidup anda. Jadi untuk mereka yang berpikir, “Saya akan bertobat ketika Yesus kembali,” Mereka salah. Apakah anda berpikir bahwa anda dapat mempermainkan Allah? Apakah Anda piker bahwa Allah tidak berotak dan dapat anda permainkan?

Jadi tidak ada banyak waktu atau kesempatan. Anda perlu untuk menjalani hidup dengan baik. Alkitab telah memberikan banyak bukti bahwa penghakiman akan datang. Apakah anda menjalani kehidupan yang menyenangkan Tuhan? Atau apakah anda menjalani kehidupan yang egois dan menyenangkan diri sendiri?

Teknologi dan ilmu pengetahuan tidak dapat menyelamatkan dunia ini. Prinsip ini dapat diterapkan pada setiap kehidupan kita. Banyak yang berkata, “Saya tidak memerlukan Tuhan.” Salah. Ini adalah suatu kebodohan. Tanpa Tuhan kita tidak dapat menyelesaikan permasalahan dunia ini. Semua orang di dunia ini memerlukan Tuhan. Dunia ini tidak akan menjadi lebih baik secara otomatis. Besok tidak akan menjadi lebih baik, begitu juga kehidupan anda, kecuali anda memiliki Tuhan. Jika Anda melihat pada situasi dunia, buktinya menjadi semakin nyata. Apakah anda akan menerima bukti yang ada di hadapan anda ini? Atau apakah anda akan hidup di dalam dunia dengan ilusi bahwa besok akan menjadi lebih baik; bahwa teknologi akan menyelamatkan kita dari pemanasan global.  Kenyataan sudah  menunjukkan bahwa semua itu tidak akan terjadi, tetapi malah akan mengakibatkan problem yang lebih besar. Begitu juga sebagai manusia, kita berpikir bahwa, “Saya tidak memerlukan Tuhan.” Tetapi sepuluh tahun kemudian anda akan menyadari situasi akan menjadi semakin buruk, dan saat itu mungkin sudah terlambat.

Allah berkata bahwa akan ada penghakiman yang harus dihadapi oleh setiap dari kita. Tetapi Dia bersedia untuk membantu kita menghadapi penghakiman ini.  Dia akan membantu kita untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dan yang mempunyai lebih banyak arti.

 

Berikan Komentar Anda: