Pada suatu pagi yang dingin di Inggris, di tahun 1428, beberapa orang berjalan tak tentu arah di sebuah perkuburan. Salah seorang dari mereka, berpakaian bagus dengan jubah keagamaan, berkata, “Di sini. Galilah. Mari kita segera selesaikan.”
Saat sekop-sekop itu pada akhirnya membentur benda padat, pria dengan pakaian bagus itu berdiri di samping galian itu, menonton sambil termangu-mangu, dan berkata, “Bukalah.”
“Tapi Tuan, ia telah terkubur di sini selama lima puluh tahun!” jawab salah seorang penggali. “Tidak akan ada banyak yang tersisa!”
Pemimpin agama itu menunjukkan rasa tak suka. “Kalau begitu angkat seluruhnya. Kita akan membakarnya semua.”
Apa yang membuat pria itu begitu marah? Begitu marah sampai repot-repot mengeluarkan mayat pria yang telah meninggal lima puluh tahun yang lalu dan mengadakan sebuah acara khusus untuk membakar sisa-sisa tulang-tulangnya sebagai seorang bidat?
Sekitar tahun 1376, John Wycliffe mempublikasikan doktrin “kekuasaan didirikan dalam anugerah.” Pesan yang sangat kontroversial ini menyatakan, “Injil sendiri cukup untuk memerintah kehidupan umat Kristen di mana-mana.”
Wycliffe juga mulai menerjemahkan Alkitab bahasa Latin ke dalam bahasa Inggris dan membagikannya secara rahasia dalam bentuk pamflet dan buku. Ia melanjutkan pekerjaannya sampai ia meninggal pada tahun 1384, seratus tiga puluh tiga tahun sebelum zaman reformasi.
“Buang abunya ke sungai,” perintah pria itu saat api sudah padam.
“Hal ini harus menjadi peristiwa terakhir yang kita dengar tentang John Wycliffe dan ajarannya.”
Seratus tahun berlalu, barulah kemudian membaca Alkitab berbahasa Inggris menjadi hal yang legal.
Pihak berwenang agamawi berusaha sebaik mungkin menghilangkan jejak John Wycliffe, sampai menggali kuburannya dan membakarnya setelah 44 tahun ia dikuburkan.
Namun yang terjadi adalah setiap abu tubuh John yang dibakar membawa rasa haus yang baru terhadap Firman Tuhan di seluruh Eropa. Usaha-usaha mereka tidak hanya salah sasaran, namun sesungguhnya mereka malahan membantu maksud Kristus.
Sama halnya, kita mungkin seringkali melihat musuh kita, Iblis melakukan apa saja untuk menghancurkan Kekristenan.
Namun usaha-usahanya malahan berdampak sebaliknya. Tuhan mengizinkan penganiayaan untuk menginspirasi umat percaya dan menggerakkan mereka menuju komitmen yang lebih dahsyat.
Apakah Anda mengizinkan penganiayaan pribadi berlangsung menurut rencana Tuhan? Jika ya, Anda akan segera melihat bahwa penentangan dari penganiaya Anda akan membuat Anda lebih kuat dan kutuknya malahan akan berubah menjadi berkat-berkat Tuhan.
(John Wycliffe, seorang profesor di Oxford dan teolog terkenal di Eropa pada abad ke-14 karena opsisinya pada ajaran Gereja pada waktu itu, yang diyakininya sebagai bertentangan dengan Alkitab. Dengan bantuan pengikut-pengikutnya, Wycliffe menerjemahkan Kitab Suci dari bahasa Latin (Latin Vulgate). Karya beliau merupakan terjemahan pertama Alkitab dalam Bahasa Inggris. Paus begitu marah dengan ajaran Wycliffe dan penerjemahan Alkitab yang dihasilkan olehnya, ia memerintahkan tulang-tulang Wycliffe digali setelah ia meninggal selama 44 tahun dan membakarnya sebelum dibuang ke dalam sungai!)
(Dikutip dan diedit seperlunya dari Devosi Total, The Voice of Martyrs)