Henry Blackaby |
“Siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah” – 1 Sam 2.30
Salah satu dari banyak kebenaran kerajaan Allah adalah jika kita meninggikan Allah, Dia akan meninggikan kita. Namun, jika kita berani menanganiNya secara tidak hormat, kita juga akan ditangani sebagai yang paling rendah di dalam kerajaanNya. Inisiatif ini terletak pada kita. Respon kita pada Allah menentukan respon Allah pada kita.
Eli telah menjadi imam Israel untuk banyak tahun, dan dia tahu akan standar untuk hidup yang benar yang dituntut Allah. Namun, Eli berhadapan dengan suatu dilema, karena anak-anaknya hidup melawan Allah. Sebagai ayah mereka, Eli harus memilih kepada siapa dia harus berpihak. Dia tidak boleh tunduk pada anak-anaknya yang tidak bermoral dan tak beriman dan di waktu yang bersamaa meninggikan Allah yang dia layani. Dengan tidak memaksa anak-anaknya menuruti standar Allah, Eli telah memilih untuk tunduk pada anak-anaknya. Eli bisa saja berkata bahwa dia masih mengasihi Allah tapi hanya saja dia tidak berhasil meninggikan Allah bersama keluarganya.
Namun cara Allah memandang tindakan Eli itu sangat berbeda (1 Sam.3:13-14). Eli telah menyingkapkan hatinya sendiri saat dia gagal meninggikan Allah di hadapan umat Israel lewat cara dia menangani anak-anaknya. Inilah alasan mengapa Allah menghukum dengan keras Eli dan anak-anaknya (1 Sam.4:17-18).
Allah tidak akan berkenan jika Anda memuji Dia di gereja tapi tidak di tempat kerja. Tidaklah dapat diterima jika Anda meninggikan Allah saat Anda bersama orang Kristen yang lain tapi tidak di sekolah atau di tempat tinggal Anda. Allah mengharapkan Anda untuk sepenuhnya meninggikan Dia, dengan perkataan Anda, dengan tindakan Anda, dengan hidup Anda.
Jika Anda meninggikan Allah Yahweh, Dia akan meninggikan Anda.