new-header-renungan
new-header-renungan
previous arrow
next arrow

 

Dua puluh abad yang lalu, tidak ada seorang pun yang peduli tentang kelahiran seorang bayi saat dunia sedang mengagumi kebesaran kekaisaran Romawi. Suatu kekaisaran besar yang dibatasi oleh lautan Atlantis di bagian barat, Eufrates di bagian timur,  Rhine and Danube di utara dan padang gurun Sahara di bagian selatan. Kerajaan Romawi pada waktu itu bukan saja besar tetapi juga kejam. Intrik politik, ketegangan rasial, dan kekuatan militer yang besar merupakan topik pembahasan dan pusat perhatian semua orang. Tanah Palestina berada di bawah kekuasaan dan penindasan Romawi. Semua mata tertuju pada Augutus, Kaisar sinis yang menuntut diadadakan sensus untuk menentukan tingkat kenaikan pajak. Di saat-saat demikian, siapa yang tertarik dengan sepasang suami istri yang membuat perjalanan 80 mil ke arah selatan dari kota Nazaret? Apakah ada yang lebih penting dari keputusan dan dekrit  Kaisar yang berada di Roma? Siapa yang peduli tentang seorang bayi Yahudi yang lahir di Bethlehem?

Allah peduli. Tanpa disadarinya, Agustus hanyalah orang suruhan untuk menggenapi ramalan Mikah… satu pion di tangan Yahweh. Hanya selembar benang di dalam lembaran demi lembaran nubuatan Allah. Di saat Roma sibuk mencetak sejarah, Allah tiba ke muka bumi. Dia memasang tendanya dalam bentuk daging dan darah di keheningan malam di antara rumput-rumput kering di kandang hewan di bawah sinar bintang yang gemerlapan. Dunia tidak menyadarinya.  Dunia yang terpukau dengan Aleksandar Agung, Herodes yang Besar, Augustus yang Agung  tidak mengindahkan domba kecil Maria.

Dua puluh abad sudah berlalu dan dunia masih tidak mengindahkan domba Allah yang telah datang ke dunia ini. Dunia terpukau dengan gemerlapan malam yang diterangi lampu-lampu neon yang menghiasi pohon-pohon natal di mal dan di ruang-ruang tamu yang nyaman. Mata manusia cenderung dibutakan oleh kesibukan menyambut Natal dan segala kegiatan religius menjelang Natal.

Marilah kita memusatkan perhatian pada apa yang penting dan menyingkirkan semua yang mengalihkan perhatian kita dari anak domba Allah.