Yesus yang saya kenal adalah seorang pecundang. Mengapa saya berkata demikian?
- Ibu-Nya adalah seorang yang hamil di luar nikah.
- Ayah tirinya hanyalah seorang tukang kayu yang miskin.
- Dia tidak berpendidikan tinggi
- Ia tidak pernah mempunyai uang. Ia tidak memiliki properti. Ia tidak merencanakan hari tuanya dan ia mati sebagai seorang yang sama sekali tidak beruang.
- Ia tidak mempunyai seorang istri atau anak-anak.
- Ia ditolak oleh orang-orang di kotanya sendiri.
- Ia membantu orang yang mencaci maki dan mencerca dia.
- Ia bermula dengan ribuan pengikut, tapi berakhir dengan sekelompok kecil di akhir hayatnya.
- Salah satu dari 12 ‘teman’ terdekatnya mengkhianati dia; sebelas yang lain meninggalkan dia, di saat ia membutuhkan mereka.
- Ia tidak pernah memiliki suatu pekerjaan yang tetap dengan titel di dalam sebuah perusahaan.
- Ia didakwa dan diadili untuk suatu kejahatan yang tidak dilakukannya, dan ia didapati bersalah.
- Dia mati secara mengerikan sebagai seorang penjahat yang memalukan dan tidak ada yang dapat menyelamatkannya. Bahkan Allah.
- Bahkan di hari ini, ajaran-ajarannya ditolak dan diejek oleh sebagian besar dunia.
- Dan yang terakhir, 100% dari pengikut-pengikutnya adalah orang-orang yang mengaku punya dosa dalam kehidupan mereka.
Ya, benar sekali. Jika Anda memandang Yesus lewat mata dunia, ia adalah seorang Pecundang yang besar.
Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah – 1 Korintus 3.19