Pastor Jeremiah Zhang | 1 Raja-Raja 9 | 

Hari ini kita akan melihat pada pasal 9 dari 1 Raja-Raja. Di PA yang lalu kita telah melihat pada doa Salomo pada acara pentahbisan Bait Suci. Di dalam proses persembahan Bait Suci, Allah telah memakai dua mukjizat untuk menunjukkan pada Salomo dan bangsa Israel bahwa Dia telah menerima Bait Suci. Mukjizat pertama adalah awan memenuhi bait Suci membuat para imam tidak dapat masuk ke dalam Bait Suci. Mukjizat kedua adalah api turun dari surga dan membakar semua korban bakaran dan korban-korban sembelihan. Pasal 8 dari 1 Raja-raja tidak menyebut mukjizat yang kedua. Tapi kita dapat melihat dari 2 Tawarikh 7:1-3

2 Tawarikah 7:1-3 Setelah Salomo mengakhiri doanya, api pun turun dari langit memakan habis korban bakaran dan korban-korban sembelihan itu, dan kemuliaan TUHAN memenuhi rumah itu. Para imam tidak dapat memasuki rumah TUHAN itu, karena kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN. Ketika segenap orang Israel melihat api itu turun dan kemuliaan TUHAN meliputi rumah itu, berlututlah mereka di atas lantai dengan muka mereka sampai ke tanah, lalu sujud menyembah dan menyanyikan syukur bagi TUHAN: “Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya.”

Allah memakai mukjizat-mukjizat untuk menunjukkan pada orang Israel bahwa Dia telah menerima doa-doa Salomo. Dia akan memelihara bait ini dan berdiam di tengah-tengah bangsa Israel. Jadi, ayat 3 memberitahu kita bahwa bangsa Israel langsung berlutut di atas lantai dengan muka mereka tunduk sampai ke tanah, mengucap syukur dan memuji Allah. Peristiwa ini merupakan pemulihan spiritual bagi bangsa Israel. Seberapa lama pemulihan ini berlangsung bergantung pada apakah Salomo dapat memelihara hatinya untuk mengasihi dan takut pada Allah. Karena situasi spiritual bangsa Israel secara langsung mencerminkan keadaan pemerintah Israel. Sebenarnya, situasi ini sama seperti gereja. Keadaan spiritual sebuah gereja mencerminkan keadaan spiritual gembalanya. Jika gembalanya mengasihi dan takut pada Allah dengan segenap hati dan akal budi, jemaat akan belajar darinya dan meneladaninya.

Salomo adalah raja sebuah negara. Dia adalah teladan bagi negara itu. Itulah alasan mengapa Allah dan Daud, bapanya, banyak kali memperingatkannya untuk mengasihi Allah dengan segenap hati dan segenap akal budi dan menaati perintah dan ketetapan Allah. Ini bukan saja demi kebaikan Salomo, tapi juga demi spiritualitas bangsa Israel. Di 9:1-9, Allah sekali memanifestasikan dirinya kepada Salamo. Allah memperingatkannya untuk belajar dari bapanya, Daud dan berjalan di hadapan Allah dengan hati yang jujur dan benar. Kita bisa membaca ayat-ayat 1-5

1 Raja-Raja 9:1-5 Ketika Salomo selesai mendirikan rumah TUHAN dan istana raja dan membuat segala yang diinginkannya, maka TUHAN menampakkan diri kepada Salomo untuk kedua kalinya seperti Ia sudah menampakkan diri kepadanya di Gibeon. Firman TUHAN kepadanya: “Telah Kudengar doa dan permohonanmu yang kau sampaikan ke hadapanKu; Aku telah menguduskan rumah yang kaudirikan ini untuk membuat namaKu tinggal di situ sampai selama-lamanya, maka mataKu dan hatiKu akan ada di situ sepanjang masa. Mengenai engkau, jika engkau hidup di hadapanKu sama seperti Daud, ayahmu, dengan tulus hati dan dengan benar, dan berbuat sesuai dengan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan jika engkau tetap mengikuti segala ketetapan dan peraturanKu, maka Aku akan meneguhkan takhta kerajaanmu atas Israel untuk selama-lamanya seperti yang telah Kujanjikan kepada Daud, ayahmu dengan berkata: Keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel.

Cara Allah menampakkan diri pada Salomo kali kedua adalah seperti kali yang pertama. Hal ini terjadi lewat suatu mimpi. Penampakan ini terjadi di waktu yang agak aneh. Karena hal ini terjadi setelah Salomo membangun bait Suci dan juga istana. Salomo memakai waktu 7 tahun untuk membangun bait Suci. Lalu dia memakai waktu 13 tahun untuk membangun istananya. Itu berarti, kali kedua Allah menampakkan dirinya pada Salomo adalah 12 tahun setelah dia mempersembahkan Bait Suci. Kita tahu bahwa Salomo menjadi raja selama 40 tahun. Kali kedua Allah menampakkan diri pada Salomo adalah 24 tahun setelah dia naik takhta menjadi raja. Mengapa Allah memilih waktu ini untuk menampakkan diri pada Salomo?

Hal yang menarik adalah saat Allah menampakkan diri pada Salomo, Dia tidak menyampaikan hal yang khusus. Di ayat 3, Allah berjanji pada Salomo bahwa Dia akan menjaga Bait Suci. Dia juga akan mengingat doa yang Salomo sampaikan saat pentahbisan Bait Suci. Tapi Allah telah menjanjikan hal ini lewat mukjizat-mukjizat saat pentahbisan Bait Suci. Apa yang Allah sampaikan di ayat-ayat 4-5 sudah disampaikan oleh Allah kepadanya melalui Daud dulu. Hal yang sama juga disampaikan oleh Allah kali pertama Dia menampakkan diri kepadanya. Mengapa Allah memilih waktu ini untuk menampakkan diri pada Salomo dan mengulangi hal yang telah pernah Dia sampaikan kepadanya. 

Di ayat-ayat 3-5, Allah memperingatkan Salomo tentang dua hal:

  1. Allah telah mengaruniakan kepadanya kemurahan dan mendengarkan doa-doa yang dipanjatnya saat pentahbisan Bait Suci.
  2. Sekiranya Salomo belajar dari Daud dan menaati perintah dan ketetapan Allah, maka takhtanya akan kekal selama-lamanya.

Kedua pokok ini sudah sangat diketahui oleh Salomo. Allah sekali lagi memperingatkan untuk tidak melupakan kemurahan Allah dan teladan ayahnya. Allah berkemurahan pada Salomo karena ayahnya Daud berjalan di hadapan Allah dengan hati yang tulus dan benar. Daud menepati semua perintah Allah dan ketetapan Allah. Jika Salomo menginginakan takhtanya kekal dan keturunannya mewarisi takhtanya, dia harus belajar dari teladan ayahnya, Daud.

Jadi satu alasan Allah menampakkan diri pada Salomo kali kedua adalah untuk mengingatkan Salomo bahwa Allahlah yang telah memberikan kemurahan kepadanya. Allah mengingatkan Salomo agar tidak menyimpang dari jalan Allah, jangan melupakan pengarahan dari Daud di saat-saat kematiannya – yakni Salomo harus berhati-hati dengan perilakunya, harus dengan segenap hati dan akal budinya tulus di hadapan Allah (2:4). Manusia mudah lupa, dan Salomo adalah seorang manusia juga. Jadi dia perlu diperingatkan oleh Allah. Tapi pertanyaannya adalah: Apakah itu satu-satunya alasan mengaoa Allah menampakkan diri kepadanya? Kita meneruskan pembacaan ke ayat-ayat 6-9:

1 Raja-Raja 9:6-9 Tetapi jika kamu ini dan anak-anakmu berbalik dari padaKu dan tidak berpegang pada segala perintah dan ketetapanKu yang telah Kuberikan kepadamu dan pergi beribadah keapda allah lain dan sujud menyembah kepadanya, maka Aku akan melenyapkan orang Israel dari atas tanah yang telah Kuberikan kepada mereka, dan rumah yang telah Kukuduskan bagi namaKu itu, akan Kubuang dari hadapanKu, maka Israel akan menjadi kiasan dan sindiran di antara segala bangsa. Dan rumah ini akan menjadi reruntuhan, sehingga setiap orang yang lewat akan tertegun, bersuit, dan berkata: Apakah sebabnya TUHAN berbuat demikian kepada negeri ini dan kepada rumah ini? Maka orang akan berkata: Sebab mereka meninggalkan TUHAN, Allah mereka, yang membawa neneak moyang mereka keluar dari tanah Mesir dan sebab mereka berpegang pada allah lain dan sujud menyembah kepadanya dan beribadah kepadanya. Itulah sebabnya TUHAN mendatangkan segala malapetaka ini ke atas mereka. 

Kita telah berkata bahwa ayat-ayat 3-5 tidak bersifat khusus, karena Allah telah menyampaikan hal yang sama kepada Salomo dengan cara yang berbeda. Tapi ayat-ayat 6-9 adalah kata-kata yang Allah sampaikan buat pertama kali kepada Salomo. Ayat-ayat 3-5 adalah janji Allah kepada Salomo. Tapi ayat-ayat 6-9 adalah peringatan yang sangat serius. Allah memperingatkan Salomo untuk tidak meninggalkan Allah dan berpaling melayani dan menyembah allah-allah lain. Di pasal 9 kelihatannya Salomo tidak menunjukkan tanda-tanda menyembah allah-allah lain. Tapi kita tahu bahwa hati Salomo mengikut allah-allah lain pada saat dia sudah tua. Mari kita baca 11:4:

1 Raja-Raja 11:4 Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.

Allah mengenal hati Salomo, Allah dapat melihat perkembangan akan datang, jadi Dia menperingatkan dia untuk tidak menyembah dan melayani allah-allah lain. Allah menampakkan diri kedua kalinya pada Salomo adalah untuk menegaskan kembali janji-janji Allah. Dan juga untuk menperingatkan dia untuk tidak meninggalkan Yahweh dan berpaling menyembah allah-allah yang lain. Salomo memperoleh pencapaian yang luar biasa di dalam segala aspek – jauh lebih dari apa yang dicapai oleh ayahnya, Daud. Semua pencapaiannya membuatnya percaya diri dan kehilangan kewaspadaan. Salomo mungkin tidak tahu akan perubahan yang telah berlangsung dalam hatinya. Tapi Yahweh adalah Allah yang melihat pada hati manusia. Dia tahu bahwa ada masalah dengan hati Salomo. Karena kasihNya pada Salomo, Dia menampakkan diri kedua kalinya untuk memperingatkan Salomo agar tidak melayani dan memyembah allah-allah lain.

Allah bukan saja memperingatkan Salomo untuk tidak mengikuti allah-allah lain tapi juga memperingatkannya bahwa jika dia meremehkan peringatan Allah dan berpaling melayani allah-allah lain, Allah akan menyingkirkan mereka dari muka bumi. Sekalipun Bait Suci Allah berada di Yerusalem, Allah tidak akan memeliharanya. Dia akan membuang Bait Suci dan juga bangsa Israel. Ini merupakan peringatan yang sangat serius. Kita melihat bahwa Allah menyampaikan peringatan yang begitu serius dan hal ini pasti berkaitan dengan keadaan Salomo yang pada akhirnya mengikuti allah-allah fasik yang lain. Kemunduran spiritual merupakan satu proses. Allah melihat beberapa masalah yang timbul di dalam hati Salomo, jadi Allah mengirim peringatan yang sangat serius. Jadi kita mempunyai cukup alasan untuk menyakini bahwa kemunduran spiritual Salomo kemungkinan bermula di pasal 9. Mari kita membaca 11:9-10:

1 Raja-Raja 11:9-10 Sebab itu TUHAN menunjukkan murkaNya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, dan yang telah memerintahkan kepadanya dalam hal ini supaya jangan mengikuti allah-allah lain akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan TUHAN.

Mari kita memberi perhatian pada ayat 10 di mana Allah memerintahkan Salomo untuk tidak mengikuti allah-allah lain. Yang jelas, hal ini disampaikan saat Allah menampakkan diri kedua kalinya pada Salomo. Jadi memang terdapat suatu alasan khusus mengapa Allah menampakkan diri buat kali kedua kepada Salomo. Karena hati Salomo terhadap Allah sudah tidak seperti dulunya. Dari pokok ini, kita dapat melihat bahwa Allah sangat mengasihi Salomo. Itulah alasan mengapa Dia mengirim peringatan itu. Kiranya kita semua dapat mempelajari pelajaran spiritual dari hal ini. Kita harus memberi perhatian pada peringatan Allah kepada kita. Peringatan berarti adanya bahaya. Jika tidak ada bahaya, tidak perlu diberikan peringatan. Karena Allah mengasihi kita, jadi Dia memperingatkan kita. Janganlah menjadi orang bodoh yang meremehkan peringatan yang disampaikan oleh Allah.

Pasal 9-10 dari 1 Raja-Raja tidak menyebut apa-apa pun tentang Salomo menyembah allah-allah lain. Hal Salomo mengikuti allah-allah lain disebut buat pertama kali di pasal 11. Jadi, perubahan yang terjadi dalam hati Salomo tidak terjadi dalam waktu semalam. Perubahan ini terjadi dalam rentang waktu yang agak lama dan berlangsung secara pelahan-lahan. Perubahan ini berlangsung di dalam hati lalu berubah menjadi tindakan. Pasal 11 merupakan tahap terakhir dari permasalahan. Jadi, kapan perubahan itu bermula? Bagaimana perubahan ini bermula? Apakah pasal 9 dan 10 memberikan sedikit pedoman?

Kata-kata “emas” atau “emas murni” muncul berkali-kali di pasal 9-10. Tiga kali di pasal 9 dan 13 kali di pasal 10. Kemunculan kata ini yang berulang kali layak kita berikan perhatian. Tentu saja, di pasal 6 -7, kata “emas” juga muncul banyak kali tapi cara penggunaannya sepenuhnya berbeda. Di pasal 6-7, kata ini dipakai dalam hubungan dengan bait Allah. Semua emas dipakai untuk menghias Bait Suci atau untuk membuat peralatan Bait Suci. Emas di pasal-pasal 9-10 adalah emas untuk Salomo. Kita dapat melihat beberapa contoh, 9:26-28:

1 Raja-Raja 9:26-28 Raja Salomo membuat juga kapal-kapal di Ezion-Geber yang ada di dekat Elot, di tepi Laut Teberau, di tanah Edom. Dengan kapal-kapal itu Hiram mengirim anak buahnya, yaitu anak-anak kapal yang tahu tentang laut, menyertai anak buah Salomo. Mereka sampai ke Ofir dan dari sana mereka mengambil empat ratus dua puluh talenta emas, yang mereka bawa kepada raja Salomo.

Di sini dikatakan bahwa Salomo membuat kapal di wilayah paling selatan dari Israel di Ezion-Geber (yang merupakan Eliat masa kini) yang bersampingan dengan Laut Merah. Mengapa? Karena dia mau pergi ke Ofir untuk mencari emas. Ofir adalah tempat yang terkenal sebagai tempat produksi emas. Salomo mengambil 420 talenta emas di Ofir. Satu talenta adalah sekitar 34kg. Jadi 420 talenta adalah 14,280kg. Satu jumlah yang tak terbayangkan. Mengapa Hiram mau mengirim anak-anak buahnya untuk mencari emas buat Salomo? Ayat-ayat 9:10-24 memberi kita sedikit petunjuk:

1 Raja-Raja 9:10-14 Setelah lewat dua puluh tahun selesailah Salomo mendirikan kedua rumah itu, yakni rumah TUHAN dan istana raja. Oleh karena Hiram, raja Tirus telah membantu Salomo dengan kayu aras, kayu sanobar, dan emas, sebanyak yang dikehendakinya, maka pada waktu itu raja Salomo memberikan kepada Hiram dua puluh kota di negeri Galilea. Tetapi ketika Hiram datang dari Tirus untuk melihat-lihat kota-kota yang diberikan Salomo kepadanya itu, maka semuanya kurang menyenangkan hatinya. Sebab itu, ia berkata: “Macam apakah kota-kota yang telah kauberikan kepadaku ini, hal saudaraku?” Maka orang yang menyebutkannya tanah Kabul sampai hari ini. Adapun Hiram telah mengirim kepada raja seratus dua puluh talenta emas.

Untuk mendirikan Bait Suci dan istana, Salomo membutuhkan banyak kayu aras, kayu sanobar dan emas. Tirus memiliki persediaan kayu aras dan kayu sanobar yang tak ada habis-habisnya. Tapi tidak mudah untuk mendapatkan emas. Untuk mendapatkan cukup emas, Salomo memakai 20 kota dan menukarnya dengan 120 talenta emas (4,080kg) dari raja Tirus, Hiram (menurut 5:9-11, kayu aras dan kayu sanobar ditukar dengan makanan). Tentu saja, Salomo adalah seorang yang pintar. Dia memakai 20 kota yang paling tidak bagus di Galilea untuk ditukarkan dengan emas dari Hiram. Kita dapat melihat di ayat 13, Hiram sangat tidak senang dengan transaksi ini. Menurut 2 Tawarikah 8:2, Hiram mengembalikan kota-kota yang sudah hancur itu kepada Salomo.

Entah Hiram sudah tidak mau menyediakan emas bagi Salomo atau dia sudah tidak memiliki emas lagi. Jadi, dia menyarankan pada Salomo untuk mencari emas di Ofir. Pada waktu itu, pembangunan Bait Suci sudah selesai. Tapi keinginan Salomo untuk mendapatkan emas kelihatan tidak ada habisnya. 1 Raja-Raja 10:14 memberitahu kita bahwa jumlah emas yang Salomo kumpulkan setiap tahun dari tempat-tempat yang berbeda mencapai 666 talenta (sekitar 22,644kg). Kita tidak tahu apakah ini suatu kebetulan atau tidak, tapi nomor 666 bukanlah nomor yang baik, nomor yang mewakili Iblis. Apakah ini berarti Salomo sudah tergiur dengan emas, dan hatinya telah semakin berpaling dari Allah?

Pembangunan Bait Suci telah selesai, jadi mengapa Salomo masih begitu bersemangat mencari emas? Jika kita mencermati 10:14-22, kita akan menemukan bahwa Salomo memakai banyak sekali emas untuk menghias rumahnya di hutan Libanon. Semua peralatan di istana diperbuat dari emas murni. Takhta Salomo diliputi emas murnia Terdapat juga banyak perisai yang diperbuat dari emas. Emas dipakai untuk menghias istana. Jadi kita bisa melihat bahwa istana itu dipenuhi oleh emas. Kita juga bisa melihat bahwa Salomo sangat memuja emas.

Pasal 10 kelihatannya berbicara mengenai pencapaian Salomo dalam memerintah negeri. Tapi jika kita melihat dengan lebih dekat, tidaklah sulit untuk melihat bahwa pasal 10 sedang melukiskan kehidupan mewah Salomo. Tentu saja, ada orang yang melihat ini sebagai kemuliaan Salomo. Allah telah memberkatinya untuk dia menjalani kehidupan yang serba mewah. Penjelasan ini kelihatannya masuk akal. Tapi masalahnya adalah pasal 11 mulai membicarakan tentang Salomo meninggalkan Allah. Perubahan yang terjadi di dalam diri Salomo ini tidak berlangsung dalam satu malam, hal ini mengambil waktu yang lama. Jadi kita dapat melihat bahwa pasal 10 bukanlah sedang fokus pada kemuliaan Salomo (karena hal ini disebut di pasal 4). Pasal 10 sebenarnya berbicara mengenai kemunduran spiritual Salomo. Berhadapan dengan kekuasaan, pencapaian, pujian, kekayaan, kenikmatan, wanita-wanita cantik, Salomo mulai kehilangan dirinya. Dia kehilangan kerendahan hati dan kewaspadaan.

Setelah kita melihat seluruh gambaran dari pasal 9-11, kita akan kembali ke pasal 9. Ayat-ayat 9:6-9 memunculkan satu prinsip yang penting. Prinsip ini sangat penting untuk para pemimpin – apakah pemimpin rohani atau sekular. Allah memperingatkan Salomo bahwa jika raja Israel meninggalkan Allah, akibatnya akan sangat serius. Apa akibatnya? Terdapat tiga aspek dari akibat ini:

  1. Allah akan menghapus bangsa Israel dari muka bumi
  2. Allah akan meninggalkan Bait SuciNya
  3. Bangsa Israel akan dipermalukan di hadapan orang fasik

Allah memperingatkan Salomo akan tanggungjawabnya sebagai raja Israel. Dia harus memimpin umat untuk takut pada Allah dan berpegang pada perintah dan ketetapan Allah. Jika Salomo tidak memberikan teladan yang baik tapi malah berpaling melayani allah-allah lain, maka bangsa Israel harus menanggung akibat karena rajanya telah berbuat dosa. Ini berarti, pelayan-pelayan Allah harus berwaspada dengan kelakuan mereka. Pilihan Anda akan mempengaruhi jemaat di bawah Anda. Masa depan spiritual mereka bergantung pada pilihan dan juga hubungan Anda dengan Allah.

Jika Israel tidak memuliakan Allah menurut kehendakNya, tidak menjadi terang bagi bangsa-bangsa lain dan tidak mengajarkan mereka untuk menyembah Allah, maka Allah akan mengajar Israel untuk takut pada Dia dengan menjatuhkan penghakiman atas Israel. Israel akan dijadikan suatu peringtan bagi bangsa-bangsa lain. Israel harusnya menjadi suatu peringatan bagi gereja. Sama seperti apakah Israel akan memuliakan Allah bergantung pada hubungan rajanya dengan Allah, apakah gereja akan menjadi terang bergantung pada hubungan pendeta dengan Allah. Kiranya kita semua mengingat peringatan yang Allah berikan pada Salomo karena ini berkaitan dengan masa depan spiritual gereja.

Saat Allah menampakkan Dirinya kali kedua, Dia memberitahu Salomo tiga hal:

  1. Allah telah mendengarkan doa pentahbisan Bait Suci yang disampaikan oleh Salomo.  
  2. Allah mengingatkan Salomo untuk belajar dari ayahnya, Daud.
  3. Memberi peringatan kepada Salomo untuk tidak mengikuti allah-allah lain.

Mengapa Allah bermula dengan menyebut tentang peristiwa persembahan Bait Suci dan doa yang dipanjat oleh Salomo pada waktu itu? Hal ini sudah terjadi setidaknya 12 tahun yang lalu. Mengapa Allah mengungkit hal-hal yang sudah lalu itu? Pandangan pribadi saya adalah: Saat Salomo mempersembahkan Bait Suci, hubungannya dengan Allah berada di tahap yang paling intim. Saat-saat itu Salomo paling mengasihi Allah; Allah menyebut tentang peristiwa persembahan Bait Suci untuk meperingatkan Salomo betapa Salomo mengasihi Allah pada waktu itu. Lalu, Salomo harus kembali kepada kasih mula-mulanya dan mempertahankan kasih mula-mulanya. Sayangnya, Salomo tidak dengan serius menanggapi peringatan Allah. Salomo bukan saja kehilangan kasih mula-mulanya tapi dia juga mulai mundur secara spiritual. Dia berpaling dan mengikuti allah-allah lain. Mengapa seorang yang begitu bijaksana berubah menjadi seorang bodoh pada akhirnya? Bagaimana kita menilai kehidupan Salomo? Di PA yang akan datang kita akan melihat itu di 1 Raja-Raja 11.

 

Berikan Komentar Anda: