new-header-kesaksian

 

Ny. Lu Ying |

“Bongkar perabotannya, cari Alkitab di rumah itu!” seru kepala penjaga. Air mata memenuhi mata Nyonya Lu Ying saat ia menonton empat polisi membongkar rumahnya.

“Saya menemukannya!” teriak penjaga. Tetapi saat penjaga itu memegang Alkitab itu untuk menyerahkannya ke kepala penjaga, Nyonya Lu Ying dengan berani merebutnya kembali darina.

“Buku ini berisi segala yang saya perlukan untuk mengenal Juru Selamat yang saya kasihi Yesus Kristus, saya tidak mau terpisah dari buku ini,” katanya dengan sangat memohon sambil memegang Alkitab di dadanya erat-erat.

“Bawa dia keluar,” teriak kepala penjaga. “Kit lihat berapa lama ia mau memegang buku tentang Yesusnya itu.”

Empat penjaga itu membawa Nyonya Ying ke jalan, menghinanya, mengejeknya, dan memukulinya sampai ia tidak sanggup berdiri. “Apakah kamu masih percaya pada buku mitosmu itu?” cemooh pra penjaganya.

Dengan mulut yang berdarah dan bengkak, serta masih memegang Alkitabnya, Lu Ying mengulangi pernyataan imannya

Para penjaga mengambil tongkat besi dan memukul tulang-tulang tangannya sehingga tangannya kehilangan kemampuan untuk memegang. Alkitabnya jatuh ke jalan dan disita.

Hampir dua puluh tahun kemudian, seorang kurir misi mengirimkan sebuah Alkitab untuk Nyonya Ying. Matanya penuh dengan air mata. Ia memegangnya dengan tangannya yang telah cacat dan berbisik, “Kali ini aku tidak akan membiarkannya jatuh.”

(Dikutip dari Devosi Total oleh The Voice of Martyrs)