Pastor Eric Chang  | Keluaran 5:1 |


PESAN BAPTISAN: “BIARKANLAH UMATKU PERGI!”

Menyaksikan baptisan bukanlah suatu hal yang menarik jika kita tidak mengetahui apa yang sebenarnya sedang berlangsung. Apakah sebenarnya arti baptisan? Dapatkah baptisan disimpulkan hanya dengan satu kata saja? Satu kata yang akan selalu Anda ingat setiap kali Anda menyaksikan baptisan. Apakah kiranya perkataan itu? Ketika Anda menyaksikan orang dibaptis, Anda mungkin bertanya kepada diri Anda, “Apa artinya semua ini? Buat apa mereka melakukan hal ini?” Tadi kita baru saja mendengar penjelasan arti baptisan dalam kaitan dengan memikul salib dan kematian, Anda mungkin bertanya, “Ada apa dengan orang-orang ini? Apakah mereka telah bosan hidup sehingga mereka lebih baik mati saja? Semuanya antri menuju kematian? Apakah arti baptisan itu?

Suatu bagian dalam sejarah manusia yang sangat dramatis dan signifikan adalah peristiwa keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Dua juta jiwa manusia, jumlah yang sangat besar sekali bahkan menurut hitungan sekarang, berpindah keluar dari Mesir. Jumlah penduduk kota Montreal pada tahun 1985 ini saja adalah berkisar dua juta jiwa. Bayangkan Anda berdiri di puncak bukit dan memandang ke seluruh perumahan yang didiami oleh 2 juta penduduk yang tersebar dari utara ke selatan, timur hingga ke barat. Dan bayangkan sebanyak 2 juta penduduk ini bersiap-siap untuk pindah keluar dari kota Montreal. Ini akan memberikan Anda satu gambaran tentang eksodus. Dua juta orang melakukan perjalanan! Tidaklah mengherankan ini merupakan peristiwa yang sangat luar biasa di dalam sejarah. Dalam sekejap kota Mesir kehilangan penduduk dengan jumlah yang sangat besar. Jika dua juta jiwa manusia hijrah, Kanada akan mengalami malapetaka yang besar. Dengan jumlah penduduk yang hanya sebesar 20 juta jiwa, 1/10 perpindahan populasi ini tentu saja akan berakibat fatal ditambah lagi dengan masalah yang timbul karena hilangnya sumber daya manusia yang produktif. Lewat peristiwa ini, muncullah ungkapan signifikan, “Biarkanlah umatku pergi” (Keluaran 5:1, dst.) Saya percaya sebelum ini Anda pernah mendengar kalimat ini meskipun Anda bukan seorang Kristen, dan tidak begitu memahami gereja atau Alkitab. “Biarkanlah umatku pergi”, inilah arti Eksodus.

Inilah juga sebenarnya arti baptisan – “Biarkanlah umatku pergi.” Maaf, bukankah pertanyaan saya tadi adalah, “Bagaimana menggambarkan baptisan hanya dengan satu perkataan saja?” Tetapi sekarang saya memberikan satu ungkapan. Sebenarnya ungkapan ini dapat diringkaskan dengan kata “Kemerdekaan atau kebebasan.” Kata inilah yang saya harap dapat Anda tanamkan di benak Anda.


HIDUP BUKANLAH HANYA TENTANG MAKANAN DAN PAKAIAN SAJA

Tahukah Anda berapa banyak orang yang mempertaruhkan dan bahkan kehilangan nyawanya untuk meninggalkan bagian Timur Jerman saat tembok Berlin sedang dibangun? Nyawa mereka hanya satu. Tetapi mereka rela mempertaruhkan nyawa mereka demi kebebasan! Hidup menjadi tidak berarti tanpa adanya kebebasan. Apakah arti kebebasan bagi Anda? Apakah penduduk yang tinggal di Berlin Timur mati kelaparan? Tidak. Apakah mereka tidak memiliki makanan yang cukup? Mungkin mereka tidak dapat memakan daging bistik setiap hari, tetapi mereka tidak berada dalam situasi kelaparan.

 “Lalu apa keberatan mereka untuk terus tinggal di Jerman Timur? Mereka dapat makan secara berkecukupan. Memiliki pakaian yang cukup untuk dipakai.

Apakah Anda kedinginan pada waktu musim dingin?”

“Tidak”

“Lalu, apakah yang menjadi keluhan Anda? Anda mempunyai makanan dan pakaian yang cukup, janganlah mengeluh lagi!” Tetapi mereka tidak puas.

“Mengapa demikian?” Mereka menginginkan kebebasan!

Anda mungkin berkata, “Ayo, bersikap rasionallah. Kamu mau melompati tembok Berlin dan menuju Berlin Barat – kamu mungkin akan kelaparan di sana nanti! Di sana siapa yang akan menjamin hidupmu? Di Berlin Timur ini, setidaknya pemerintah akan memberimu jaminan pekerjaan. Di Barat, tidak ada seorangpun yang akan menjanjikanmu pekerjaan. Mungkin kamu tidak akan mempunyai pekerjaan dan akan mengalami kelaparan.”

“Lebih baik kami kelaparan tetapi bebas! Itu lebih baik buat kami.”

“Tidak masuk akal. Kamu mau pergi ke Barat dan kelaparan di sana? Di sini kamu mungkin akan mendapat pekerjaan yang layak. Kamu pergi ke Barat, kamu tidak mempunyai apa-apa!”

Mereka masih berkeras untuk pergi! Mengapa? Hal ini ada kaitannya dengan arti kehidupan. Kebebasan sangat berkaitan dengan arti kehidupan.

Lihatlah orang-orang di Barat.

“Baiklah, apakah kamu memiliki pakaian yang cukup?”

“Ya!”

“Apakah kamu memiliki makanan yang cukup?”

“Ya!”

“Apakah hidupmu berkecukupan?”

“Lumayan.”

Saya selalu teringat ketika pertama kali saya keluar dari daratan China dan pergi ke negara Swiss, salah satu negara yang terkaya di Eropa. Saya berkata kepada orang-orang, “Anda memiliki standar hidup yang sangat tinggi di sini. Anda pasti orang-orang yang sangat berbahagia sekali.”

“Tidak!”

 Hah! Saya menjadi terkejut sekali.

“Saya baru saja keluar dari Komunis China. Semua orang ingin keluar, meskipun sampai Hong Kong saja sudah cukup, mereka bahkan tidak terpikirkan untuk dapat menikmati standar hidup setinggi di negara Swiss ini. Mereka cukup berbahagia hanya dengan berada di Hong Kong, meskipun harus tinggal di dalam gua batu, atau pondok bambu di daerah pergunungan yang sewaktu-waktu akan diancam tanah longsor saat badai datang. Tetapi mereka mau menanggung resiko itu! Dan Anda tinggal di Swiss dan Anda tidak merasa bahagia?

“Tidak!”

Mengapa? Karena hidup itu lebih dari makanan dan pakaian. Apakah unsur yang lebih itu?


KEBEBASAN DARI DOSA DAN PERBUDAKAN

Jika Anda tidak begitu peduli akan kebebasan, maka tidak ada pesan di sini buat Anda. Anda hanya akan menyia-yiakan waktu mendengarkan khotbah ini. Saya harus meminta maaf. Tetapi jika Anda tertarik dengan kebebasan, maka Alkitab ada pesan bagi Anda dan baptisan juga memiliki arti yang khusus bagi Anda. Hidup itu lebih dari sekadar makanan saja! Yesus berkata, hidup itu lebih dari pakaian. Anda boleh memiliki pakaian dan makanan yang cukup; tetapi Anda belum tentu memiliki kebebasan! Anda mungkin berkata, “Saya memiliki kebebasan. Saya bisa mengikuti pemilu untuk menyatakan hak pilih saya!” Bukan kebebasan itu yang saya maksudkan di sini. Yang saya maksudkan adalah kebebasan dari dosa. Kebebasan dari perbudakan yang menyesakkan. Anda merasa cemburu dengan seseorang dan kecemburuan tersebut bisa saja membunuh Anda. Anda begitu membenci seseorang di tempat kerja, atau, di sekolah dan kebencian ini begitu meracuni Anda. Anda berada di bawah suatu ikatan yang sama bahayanya dengan ikatan dosa lainnya. Anda tidak memiliki kebebasan untuk menjadi orang yang Anda inginkan karena ada kekuatan lain yang mengendali Anda.

Pekerjaan Anda memberi Anda tekanan. Atasan Anda menindas Anda. Sahabat-sahabat Anda sering mempermainkan Anda. Anda harus hidup sesuai dengan pengharapan mereka. Anda harus terus berusaha untuk dapat menandingi gaya hidup mereka. Anda harus hidup sesuai dengan pandangan orang-orang di sekitar Anda. Anda tidak bebas melakukan apa yang Anda ingini! Anda harus menyenangkan hati orang ini dan orang itu. Anda harus menyenangkan semua orang. Inikah yang dinamakan kebebasan? Anda hidup di bawah belenggu dan dosa yang menghancurkan diri.


KEBEBASAN BERKAITAN DENGAN ARTI KEHIDUPAN

Kebebasan – pikirkanlah sekali lagi! Malam ini sebelum Anda tidur, pikirkanlah apa arti hidup ini. Pikirkanlah apa sesungguhnya tujuan Anda belajar untuk mendapatkan gelar dan apa tujuan Anda berkerja keras. Jika Anda tidak mau memikirkannya hal-hal ini, pesan ini juga tidak akan memiliki arti apa-apa bagi Anda. Pesan di dalam Alkitab adalah untuk mereka yang mau berpikir dan mengerti apa arti kehidupan yang sesungguhnya. Jika Anda mau melupakan hal ini dengan bermabuk-mabukan, menonton televisi, sehingga tidak lagi memikirkan hal ini, tidak ada masalah! Tetapi pesan di dalam kitab Injil tidak akan memiliki arti sama sekali bagi Anda. Tetapi pesan Alkitab adalah bagi mereka yang bersungguh-sungguh memikirkan arti kehidupan yang bukan hanya terdiri dari makanan dan pakaian, Alkitab memiliki jawaban atas pertanyaan hidup Anda.

Di China, mereka memiliki makanan dan pakaian juga. Mereka tidak sampai mati kelaparan. Kalau Anda ke China, Anda melihat orang-orang di sana memiliki makanan dan pakaian yang cukup. Tetapi bayangkan betapa banyaknya orang-orang yang berani berenang menyeberangi laut yang yang dipenuhi dengan ikan hiu untuk mencapai Hong Kong. Banyak yang tidak berhasil mencapainya karena mati tenggelam atau diserang oleh ikan hiu yang ganas. Mereka tidak pernah berhasil. Jadi, pilihan bagi mereka adalah bebas atau mati!

Apakah Anda masih ingin mendengar pesan ini?

Mengapa saya menjadi orang Kristen? Mengapa saudara kita tadi menceritakan kepada kita bahwa dia meninggalkan segala masa depan yang menjanjikan kemakmuran untuk melayani Tuhan? Mengapa? Ada apa dengan orang-orang ini? Mereka melakukan semuanya ini karena ada sesuatu yang lebih penting dari sekadar kemakmuran! Ada sesuatu yang lebih bernilai dari pakaian dan makanan. Apa yang dapat Anda perolehi dari kemakmuran? Berapa banyak pakaian yang dapat Anda beli? Berapa banyak makanan yang dapat Anda makan? Sebagian besar orang memakai waktunya untuk menikmati makanan dan sebagian lagi berupaya memakai waktunya untuk mengurangi berat badannya. Ini kenyataan yang sangat menarik di dalam masyarakat masa kini! Kebebasan adalah jawaban bagi semuanya!


BEBAS UNTUK MENIKMATI HIDUP DENGAN BERARTI DAN BERTUJUAN

Di 1 Korintus 10:1-2 Paulus menulis,

“Saudara-sauara! Saudara hendaknya mengingat apa yang terjadi kepada nenek moyang kita ketika mereka mengikuti Musa. Mereka semua dilindungi oleh awan, dan dengan selamat menyeberangi Laut Merah. 2 Untuk menjadi pengikut-pengikut Musa, mereka semuanya dibaptis di dalam awan dan di dalam laut itu.”

Jika Anda tidak mengerti Alkitab, perkataan ini akan sangat sulit dimengerti. Tetapi arti sesungguhnya sangatlah sederhana. Hal ini menceritakan tentang kisah Keluaran (Eksodus).  Di Keluaran, umat Israel mencari kebebasan. “Biarkan umatKu pergi”, kata Musa kepada Firaun, raja Mesir. Dan ketika bangsa Israel mau taat, sesuatu yang luar biasa terjadi. Ketika mereka keluar dari kota perbudakan tersebut dan mengikuti Musa, mereka melihat ke depan dan terlihat tiang awan. Sebuah pemandangan yang sangat luar biasa! Bukan awan yang di atas langit tetapi di depan mereka! Tiang awan yang siap memimpin perjalanan mereka ke depan. Dan pada waktu malam hari, tiang awan itu berubah menjadi tiang api. Pagi dan siang mereka mengikuti awan tersebut sampai mereka tiba di laut. Dan ketika mereka tiba di laut tersebut, Anda yang telah menyaksikan filem “The Ten Commandments’ akan tahu apa yang terjadi – Allah membebaskan umatnya! Allah kita adalah Allah yang berminat dengan kebebasan. Kebebasan untuk Anda dan saya! Kebebasan untuk menikmati hidup yang berarti dan memiliki tujuan. Apakah hidup Anda memiliki tujuan? Jika Anda bukan seorang Kristen, apakah Anda merasa puas dengan hidup yang Anda miliki di dunia pada masa ini? Jika Anda merasa puas, kami tidak ada pesan buat Anda. Tetapi benarkah Anda puas?

Pada masa saya belum menjadi seorang Kristen, saya sering memikirkan apa arti hidup ini. Saya adalah seorang yang ambisius. Sangat berambisi. Saya selalu ingin mencapai yang terbaik. Tetapi pertanyaan saya adalah: Untuk apa? Kemanakah semuanya ini akan membawa saya? Apakah gunanya ini bagi saya? Saya harus mengakui bahwa semuanya ini membawa saya pada akhir yang tidak bertujuan. Harapan yang kosong! Saya menyadari bahwa semuanya sia-sia belaka karena kita tidak bebas, di atas segala-galanya, kita tidak bebas dari kesia-siaan. Hidup tanpa Tuhan selamanya akan menjadi sia-sia, dan satu-satunya cara untuk merasa puas dalam hidup tanpa Tuhan adalah dengan tidak memikirkan hal ini. Jangan pernah memikirkan kematian yang akan terjadi! Orang Kristen selalu menakut-nakuti Anda dengan kematian! Sayang sekali, kita semua akan mati pada suatu hari, cepat atau lambat, walaupun kita tidak mau memikirkan hal ini. Apakah yang sedang menanti kita di depan? Tetapi kita tidak pernah mau memikirkan hal ini.


BAPTISAN MEMBEBASKAN KITA DARI HIDUP YANG SIA-SIA

Itulah sebabnya saya katakan bahwa Injil hanyalah bagi mereka yang mau dengan serius berpikir dan memiliki keberanian untuk berkata, “Saya akan berhenti sejenak dan mempertimbangkan situasi saya”. Adakah orang yang bebas dari rasa takut? Yang memiliki keberanian untuk menghadapi realitas? Saya dapat berbicara panjang lebar dalam membahas topik ini. Kebebasan adalah topik yang sangat yang besar, tetapi saya mengharapkan ketika Anda melihat saudara-saudara kita yang dibaptis, Anda akan mengerti mengapa mereka dibaptis. Tujuannya adalah untuk dibebaskan dari dosa! Bebas dari kekuatan dan ketakutan akan kematian! Bebas dari hidup yang penuh kesia-siaan! Marilah kita jujur! Marilah kita dengan jujur berkata bahwa tanpa Tuhan, hidup ini hanyalah akan berakhir di kuburan dan itu saja. Sama sekali tidak akan membawa kita ke mana-mana!

Namun jika Anda cukup puas dengan kenyataan tersebut, bahwa hidup ini hanya akan membawa Anda ke kuburan dan itu saja, maka Injil tidak ada pesan bagi Anda. Tetapi jika Anda tidak mau hidup Anda hanya sekadar berakhir di lubang kuburan, jika Anda tidak puas dengan kenyataan ini, dan Anda mau dibebaskan dari kematian, maka Injil dapat menawarkan sesuatu bagi Anda. Seperti yang telah saya katakan, kebebasan dari kepalsuan berarti komitmen yang sungguh-sungguh kepada kebenaran, Jika yang tersedia bagi kita hanya kematian, Anda harus menerimanya dengan lapang dada. Tetapi kita tahu ini bukan kenyataannya. Saudara kita yang dibaptis, mereka tidak hanya tetap di dalam air sebagimana Yesus juga tidak tetap di kuburan-Nya. Dia bangkit dari kematian, sama seperti mereka yang dibaptis juga akan bangkit dari air untuk menerima hidup yang telah diperbaharui, menuju kebebasan menjadi anak-anak Allah.


KRISTUS TELAH MELEPASKAN KITA!

Saya sudah mengalami kebebasan tersebut dan itulah sebabnya saya menyatakan hal ini dengan keyakinan!  Jika saya tidak mengalami kebebasan itu, jika Yesus berkata, “Karena itulah, kalau Anak membebaskan kamu, kamu sungguh-sungguh bebas.” (Yohanes 8:36) dan saya merasa diri saya masih di bawah belenggu, maka saya akan berkata, “Yesus, engkau ngomong kosong karena aku tidak bebas.” Tetapi saya mengalami kebebasan tersebut, dan saya memberitahu semuanya ini kepada Anda dengan penuh keyakinan dan kepastian.

Saya mungkin dapat mengejar karir hidup yang lain. Saya tidak merasa bahwa saya akan gagal dengan karir lain selain karir saya sekarang ini. Prestasi saya tidak jelek di dunia ini. Tetapi mengapa saya, seperti teman-teman pelayanan yang lainnya, berpaling dari mengejar dunia? Karena saya tahu bahwa tidak ada kebebasan di dalam semua itu! Semuanya akan berakhir di liang kuburan. Tidak ada prospek cerah yang lain. Saya menemukan bahwa Yesus bangkit dari kematian dan membawa kita kepada suatu era kebebasan yang baru, yang disebut sebagai ‘kebangkitan’ dan saya mengalami kekuatan yang membebaskan, kekuatan dari kebangkitan itu. Kebebasan itu terjadi sekarang bukan di waktu yang akan datang. Tanpa mengalami kekuatan-Nya sekarang, bagaimana kita dapat mengetahui kekuatan-Nya akan bekerja di masa akan datang? Tentu saja hal ini hanya satu impian kosong belaka. Saya berani bersaksi tentang hal ini dengan keyakinan karena saya tahu ini adalah benar. Saya telah mengalami kebenaran itu.

Saudara-saudara kita yang sudah dibaptis ini telah mengalami kebebasan dalam kehidupan mereka. Kebebasan membutuhkan kuasa tanpa kuasa, tidak ada kebebasan. Kemiskinan adalah perbudakan. Kurangnya kuasalah yang membawa kita kepada kemiskinan. Kurangnya kekuatan dalam menangani situasi dan masalah membawa diri kita ke dalam belenggu. Tanpa kekuatan, tidak ada kebebasan. Jadi setiap kali Anda memikirkan kebebasan, Anda harus tahu tidak ada kebebasan tanpa kekuatan. Kita sedang berbicara tentang satu-satunya kekuatan yang penting, yaitu kekuatan rohani! Kekuatan dunia akan berlalu, kekuasaan di dunia akan lewat. Bangsa-bangsa akan berlalu dan Anda sendiri juga akan sirna karena kekuatan Anda tidak akan bertahan. Tetapi kekuatan Allah tidak hilang begitu saja. Kekuatan Allah adalah satu-satunya yang kita katakan di sini karena hanya itu yang kekal selamanya. Ingatlah akan hal itu!

Setiap kali Anda melihat saudara kita masuk ke dalam air untuk dibaptis, ingatlah: ” “Kristus telah memerdekakan kita” (Galatia 5:1), seperti yang dikatakan Rasul Paulus. Ingatlah bagian ini dengan baik. Dan di lain kesempatan jika Anda menyaksikan suatu baptisan, pikirkanlah, “Kristus telah memerdekakan kita, maka kita sungguh-sungguh merdeka”. Kristus telah memerdekakan kita! Sebelum Anda tidur malam ini, tanyalah pada diri, “Sudah merdekakah saya?”

Berikan Komentar Anda: