(Renungan singkat dari Fenelon dalam menjawab pertanyaan seorang saudara yang berkonseling kepadanya)
Jangan khawatir tentang masa depan. Tidaklah masuk akal untuk merasa khawatir jika Allah mengasihi dan telah menjaga Anda selama ini. Bagaimana pun, ketika Allah memberkati Anda, janganlah lupa untuk tetap memandang pada Allah dan bukan pada berkat itu. Nikmatilah berkat-berkat Anda setiap hari sebagaimana bangsa Israel menikmati manna mereka, tetapi janganlah coba untuk menyimpan berkat-berkat itu untuk masa depan Anda.
Iman yang sesungguhnya murni memiliki dua ciri yang khas. Iman yang demikian melihat Allah di balik semua berkat-berkat dan karya-karya yang tidak sempurna yang cenderung untuk menyelubungi-Nya; dan ciri khas kedua adalah iman yang murni membuat jiwa Anda berada dalam kondisi takjub setiap waktu. Iman seperti ini membuat kita seolah-olah terapung-apung di udara, kita tidak terlalu pasti apa yang akan terjadi di depan kita. Kita sepertinya tidak membumi.
Tetapi iman berarti mengizinkan Allah bertindak dengan kebebasan yang sempurna. Karena kita tahu bahwa kita adalah milik-Nya dan kita hanya perlu terus setia dengan apa yang telah Dia percayakan kepada kita pada saat ini.
Sekalipun berhadapan dengan ketidak pastian masa depan namun jiwa kita tetap tenang dan masih bergantung kepada Dia setiap detik, inilah kemartiran yang sesungguhnya, yang berlangsung secara diam-diam dan tanpa diketahui orang lain. Ini merupakan cara Tuhan mematikan si aku secara perlahan-lahan. Maut yang menimpa si aku itu terjadi tanpa disadari dan bahkan si penderita itu sendiri tidak menyadarinya, apa tah lagi orang lain.
Ada kalanya di dalam hidup iman ini Allah akan menarik berkat-berkat-Nya dari Anda. Tetapi Ingatlah bahwa Dia tahu bagaimana dan kapan untuk menggantinya, apakah lewat pelayanan orang lain atau dari diri-Nya sendiri. Ia dapat membangkitkan anak-anak dari batu-batu. Dengan demikian makanlah roti-mu hari ini tanpa memikirkan tentang esok hari. Akan ada cukup waktu untuk Anda memikirkan tentang hal-hal yang akan terjadi pada esok hari. Allah yang sama yang memberi Anda makan hari ini akan menyediakan makanan bagi Anda pada esok hari. Allah akan memastikan bahwa manna akan jatuh sekali lagi dari Surga di tengah-tengah padang gurun, sebelum anak-anak-Nya mengalami kekurangan satu apa pun.
(Fenelon, atau nama penuhnya Francois de Salignac de La Mothe Fenelon, adalah Uskup Agung Cambrai di Perancis pada abad ke-17. Renungan singkat di atas diambil dari koleksi surat-suratnya)