SC Chuah | Yohanes 1:23 |

Kita lanjutkan seri khotbah kita dari Injil Yohanes dengan membahas pesan dari Yohanes Pembaptis tentang “Luruskanlah jalan Tuhan!”

Yohanes Pembaptis adalah tokoh yang dikenal sebagai bentara sang Raja. Seorang bentara adalah seorang pembawa kabar. Yohanes 1:37 mengatakan,

Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.

Kalimat ini dengan tepat menyimpulkan seluruh pelayanan Yohanes. Orang mendengarkan perkataan Yohanes lalu, mereka pergi untuk mengikut Yesus. Alangkah indahnya jika orang mendengarkan perkataan kita dan pergi mengikut Yesus juga. Sebagai pelayan Tuhan, saya harap itulah dampak dari perkataan kita terhadap orang lain. Namun kenyataannya, seringkali orang mendengarkan perkataan kita mereka malah menjadi bertambah pusing atau lebih buruk lagi, memutuskan untuk tidak mengikut Yesus. Apakah perkataan kita menggerakkan orang untuk mengikut Yesus, atau setidaknya tertarik pada Yesus? Atau yang sebaliknya?

Jiwa Yohanes ialah jiwa yang ingin melihat orang lain maju atas jerih payahnya sekalipun dirinya sendiri diabaikan. Dia mengarahkan perhatian dari dirinya kepada yang lain, yang lebih baik. Dia tidak ada rasa cemburu sama sekali melihat orang lain maju atas usahanya sendiri. Itulah ciri khas seorang yang benar-benar rohani. Dia senang melihat orang lain diuntungkan melalui kerugiannya. Kiranya Bapa memberikan kita jiwa seperti itu dan jemaat akan bertumbuh menjadi sesuatu yang sangat indah. Dapatkah kita bersukacita melihat orang lain maju? Ini benar-benar sebuah tes kerohanian yang sejati.

Sayangnya Yohanes Pembaptis merupakan tokoh yang paling diabaikan oleh dunia Kristen. Henry Morris, seorang ilmuwan dan apologis, membuat pengamatan berikut:

… untuk beberapa alasan yang aneh, Yohanes hampir diabaikan oleh orang percaya modern. Dalam arti yang sangat nyata, dialah orang Kristen yang pertama, saksi Kristen yang pertama, pengkhotbah Kristen yang pertama, nabi Kristen yang pertama, dan, akhirnya, martir Kristen yang pertama. Dialah yang pertama membaptis orang dan bahkan mungkin yang memulai jemaat lokal yang pertama…

 

YOHANES, BENTARA SANG RAJA

Yohanes bertugas sebagai bentara bagi Yesus sang Raja. Pada zaman dulu, ketika seorang Raja datang mengunjungi sebuah kota atau desa, perjalanan Raja itu akan didahului oleh seorang bentara. Bentara akan berlari di depan, tidak terlalu jauh dari sang Raja, dan juga tidak terlalu dekat. Seorang bentara adalah seorang pembawa kabar. Tujuannya adalah memastikan bahwa rakyat telah terkumpul menantikan kedatangan sang Raja sebelum ketibaannya. Tugas seorang bentara ialah mempersiapkan rakyat untuk menerima kedatangan sang Raja.

Sebagai bentara Yesus sang Raja, inilah pesan Yohanes, “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun, ‘Luruskanlah jalan Tuhan!” Pesannya ini berlaku sepanjang zaman, apakah pada kedatangannya yang pertama, mau pun di kedatangannya yang kedua;  apakah dalam skala yang kecil atau besar; apakah di tingkat dunia, negara, wilayah, jemaat lokal, atau pun di tingkat individu. Untuk menyambut Tuhan, kita harus mempersiapkan jalan Tuhan, kita harus meluruskan jalan Tuhan.


MEMPERSIAPKAN JALAN DI PADANG BELANTARA

Padang gurun atau padang belantara ialah tempat yang kacau, tak teratur, tak terawat, terabaikan, tak berguna dan sia-sia; sebuah tempat tanpa jalan. Itulah gambaran Alkitab tentang padang belantara. Padang belantara ialah sebuah majas bagi kondisi rohani Israel pada waktu itu. Padang belantara ialah sebuah kiasan bagi keadaan rohani manusia yang tak bertuhan. Untuk menyambut kedatangan sang Raja, ada hal yang harus kita lakukan. Kita tidak hanya duduk-duduk menantikan. Kita harus “persiapkanlah…luruskanlah jalan untuk Tuhan!” (Yesaya 40:3)

Perhatikan baik-baik bahwa itu bukan jalan yang Ia persiapkan untuk dirinya sendiri. Kita yang harus persiapkan jalan itu, kita yang harus meluruskannya. Ketika Ia tiba di pintu hati kita, apakah Ia akan menemukan sebuah jalan untuk dilewati? Atau hanya semak duri? Tanah becak? Tanah berlubang-lubang? Kita harus menjauhi Kekristenan di mana Allah yang berbuat segalanya; Ia yang menarik kita, Ia yang mengampuni kita, Ia yang membebaskan kita dari dosa dan segala masalah, dan kita sendiri tidak berbuat apa-apa. Kita tinggal percaya saja  dan Dia akan melakukan segalanya. Ini bukan Kekristenan. Firman Tuhan berkata, “Aku sedang dalam perjalanan, engkau mempersiapkan jalannya!”

Ada hal-hal yang Allah janji akan Dia lakukan; dan ada hal-hal yang Allah berharap kita yang lakukan. Kehidupan rohani adalah sebuah kemitraan antara Allah dan kita. Hikmat ialah kemampuan untuk membedakan bagian Allah dan bagian kita. Allah tidak akan melakukan apa yang Dia harap kita lakukan. Dia berharap kita yang merendahkan diri kita, supaya Dia yang akan meninggikan kita. Bagian Dia meninggikan kita, bagian kita merendahkan diri kita. Jangan sampai Dia yang terpaksa merendahkan kita!


EMPAT HAL YANG HARUS DILAKUKAN

Lukas 3:4-5 bahkan menyatakan empat hal yang perlu dilakukan untuk mempersiapkan jalan untuk Tuhan:

… seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: “Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.”

Setiap lembah harus ditimbun, setiap gunung dan bukit harus diratakan, yang berliku-liku diluruskan, dan yang berlekuk-lekuk diratakan. Semua ini adalah majas yang dapat diartikan oleh kita sesuai dengan kondisi kita masing-masing.


SETIAP LEMBAH HARUS DITIMBUN

Setiap lembah harus ditimbun berarti yang kosong harus diisi. Marilah kita mulai mengerjakan hal-hal yang selama ini kita abaikan. Mungkin ada yang melalaikan doa, mungkin ada yang melalaikan firman Allah. Mungkin juga tanggungjawab tertentu. Apakah ada tanggungjawab yang harus saudara penuhi, yang selama ini ditunda-tunda? Di dalam Alkitab, ada dua macam dosa yang disebut, sin of commission (dosa pelanggaran) dan sin of omission (dosa kelalaian). Dosa pelanggaran terjadi ketika kita melakukan hal yang tidak harus kita lakukan. Dosa kelalaian terjadi ketika kita lalai melakukan hal-hal yang harus kita lakukan. Banyak orang Kristen yang hidupnya kelihatan baik-baik saja, cukup bermoral, tidak melakukan pelanggaran tetapi tetap sebuah lembah besar karena mengabaikan hal-hal yang harus dilakukan. Ketiga-tiga perumpamaan Yesus tentang penghakiman di Matius 25 (tentang gadis-gadis yang bodoh dan bijaksana, tentang talenta, tentang domba dan kambing) merupakan contoh-contoh utama dari dosa kelalaian. Isilah hidup kita dengan hal-hal yang membuka jalan untuk Dia datang dan masuk ke dalam hidup kita.


SETIAP GUNUNG DAN BUKIT HARUS DIRATAKAN

Setiap gunung dan bukit diratakan pula merujuk kepada penghalang dan rintangan yang perlu disingkirkan. Segala yang menghalang jalan Tuhan untuk masuk ke dalam hidup kita. Ini merujuk khususnya kepada ego kita, si aku, dosa-dosa dan keangkuhan diri kita. Semua ini bagai gunung dan bukit yang menghalang jalan Tuhan. Semua ini harus kita singkirkan dan ratakan sebelum kita dapat mengalami lawatan Tuhan. Gunung Si-Aku ini hanya dapat diratakan dengan kekuatan yang luarbiasa. Yesaya 40:3 berbicara tentang membangun “jalan raya bagi Allah kita” atau dalam bahasa Inggris, “highway for our God”. Di zaman sekarang, kita memakai bahan peledak. Gunung dan bukit diratakan dengan menggunakan bom! Namun menurut pengajaran Yesus, gunung dipindahkan dengan iman. Dengan kata lain, kita membutuhkan kekuatan yang jauh lebih besar daripada bom, yaitu kekuatan Allah itu sendiri. Siapa saja yang pernah berusaha menjalani kehidupan Kristen ini dengan serius akan tahu bahwa gunung si-aku merupakan musuh penghalang yang paling besar. Tanpa iman, tanpa kekuatan Allah, adalah mustahil gunung ini dapat diratakan atau dipindahkan.


YANG BERLIKU-LIKU DILURUSKAN

Yang berliku-liku diluruskan. Apa maknanya ini? Kita tahu yang namanya orang bengkok, yang belat-belit, orang yang licik, yang manipulatif, yang tidak jujur, yang memanfaatkan orang lain. Luruskanlah hatimu itu. Hiduplah dengan penuh integritas, jujur, tulus, iklas dan simpel supaya orang tidak perlu menebak-nebak niat hati kita yang sebenarnya. Jalan yang berliku-liku bikin pusing semua orang. Orang yang berkarakter seperti ini benar-benar membuat orang-orang di sekitarnya “pusing”.

Mungkin malam ini juga saudara renungkan di hadapan Tuhan, “Apakah ada sesuatu dalam hidupku yang perlu diluruskan?” Banyak orang yang tahu hidupnya kacau seperti benang kusut. Pikiran kita kabur dan tidak jelas apa yang membuat hidup kita begitu berantakan. Sebenarnya solusinya cukup simpel. Saudara hanya perlu renungkan dengan tenang dan daftarkan satu per satu hal-hal yang saudara tahu yang perlu diluruskan dalam hidup saudara, dari yang kecil sampai yang besar. Daftarkan satu per satu dengan jelas. Jangan memandangnya sebagai sebuah gumpalan kekacauan yang besar. Mulai dengan hal sekecil seperti merapikan tempat tidur setelah bangun tidur! Setelah itu kita bisa mulai mentackle hal yang lebih besar seperti mulai berdoa dan membaca firman. Kemudian lebih besar lagi seperti selalu berbicara jujur, menangani amarah dan seterusnya.


YANG BERLEKUK-LEKUK DIDATARKAN

Yang terakhir, yang berlekuk-lekuk didatarkan. Dalam bahasa Inggris, jadikanlah “the rough road smooth”, atau “jadikanlah jalan kasar itu halus”. Boleh dimaknai dengan lakukan semuanya ini dengan telaten, dengan teliti, dengan saksama. Lakukanlah segalanya ini sehingga jalan itu halus supaya perjalanannya lancar. Kita tidak mau jalan yang bergelombang, jalan yang jendal jendul. Dia menginginkan sebuah jalan yang mulus. Ketelatenan dan ketelitian merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan rohani. Allah adalah Allah yang perfeksionis. Perhatikan kata “setiap” yang dipakai dua kali: “setiap lembah akan ditimbun” dan “setiap gunung dan bukit diratakan”. Berarti tidak ada yang sisa. Apakah kita puas dengan sesuatu yang “asal jadi saja”? Ini berarti apakah itu lembah yang dalam atau lubang yang kecil, saudara akan isi; apakah itu gunung besar atau benjolan kecil, saudara akan ratakan; apakah bengkoknya besar atau kecil, saudara luruskan. Saudara akan perhatikan bahwa di dalam Alkitab tidak ada yang disebut dosa kecil atau dosa besar. Mencuri seribu rupiah atau 1M itu namanya mencuri. Besar kecil sebuah dosa itu biasanya dinilai dari akibatnya. Namun secara rohani, besar kecil sebuah dosa itu dinilai dari terhadap siapa dosa itu dilakukan. Siapa pemberi perintah yang menentukan besar kecilnya sebuah pelanggaran itu.


MELIHAT KESELAMATAN YANG DARI TUHAN 

Lakukanlah empat hal ini untuk mempersiapkan jalan Tuhan, dan janji firman Tuhan ialah, “semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.” Tuhan akan melawat saudara. Jadi sekali lagi, firman Tuhan menekankan bahwa ada hal-hal yang harus kita lakukan untuk menerima lawatan dari Tuhan. Ada hal-hal yang harus kita lakukan sebelum Tuhan bertindak. Kita melihat hal yang sama umpamanya di ayat terkenal di 2 Tawarikh 7:14, jika

“umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.”

Saya sama sekali tidak percaya adanya jalan pintas untuk mengalami keselamatan dari Tuhan. Di zaman serba cepat dan instan ini, kita sangat merindukan solusi serba instan. Apa saja yang menjanjikan solusi instan menarik perhatian kita. Lima langkah mudah jadi sukses! Tiga langkah gampang jadi kaya! Rahasia jadi kurus tanpa diet… Tips membentuk otot gede dalam seminggu! Hanya orang tolol yang mempercayai semua itu. Tidak ada hal semacam itu. Semua hal yang bernilai dalam hidup ini digapai dengan usaha segenap hati. Lebih besar nilainya, lebih besar pengorbanan yang dituntut. Hanya hal tak bernilai yang dengan mudah diperoleh tanpa usaha.

Apakah saudara ingin mengalami pemulihan pribadi? Apakah saudara puas dengan hidup saudara? Jika saudara puas, maka pesan ini bukan untuk saudara. Injil tidak punya pesan untuk orang yang puas dengan dirinya sendiri. Injil hanya punya pesan untuk orang yang haus dan lapar; haus dan lapar akan kebenaran; haus dan lapar akan lawatan Tuhan dalam hidupnya. Injil hanya punya pesan untuk orang yang rindu supaya hidupnya diubahkan. Orang seperti inilah yang akan termasuk mereka yang “melihat keselamatan yang dari Tuhan”!

Berikan Komentar Anda: