new-header-renungan
new-header-renungan
previous arrow
next arrow

 

Renungan singkat dari Fenelon dalam menjawab pertanyaan seorang saudara yang melakukan konseling dengannya

Saya bersimpati dengan Anda di dalam semua penderitaan Anda. Tetapi saya yakin Anda tahu bahwa kita harus memikul salib bersama dengan Kristus di dalam hidup yang sedang berlalu dengan cepat ini. Tidak lama lagi waktu akan memberi jalan kepada kekekalan dan penderitaan kita akan berlalu. Tidak lama lagi Tuhan dengan tangannya sendiri akan menyeka air mata kita, dan rasa sakit dan keluhan akan selamanya sirna, dan kita akan bertakhta bersama dengan Kristus. Tetapi dengan adanya pencobaan yang bersifat sementara ini, janganlah kita lupa memandang pada kemuliaan salib itu.

Jika kita harus menderita, marilah kita menjalaninya dengan diam-diam dan rendah hati. Si aku-lah yang seringkali membesar-besarkan masalah kita dan membisikkan kepada kita bahwa masalah kita lebih besar dari yang sebenarnya. Janganlah mengindahkan keluhan-keluhan si aku itu. Salib yang dipikul dalam kesederhanaan, tanpa campur tangan dari si aku, sebenarnya tidaklah terlalu berat. Jika kita menderita demi Yesus karena kita mengasihi Dia, kita akan mendapatkan sukacita oleh salib itu. Karena kasih bersukacita atas penghargaan untuk menderita bagi Dia yang kita kasihi, dan salib yang membentuk kita ke dalam citra-Nya merupakan ikatan kasih yang sangat menyenangkan.

(Fenelon, atau Francois de Salignac de La Mothe Fenelon, adalah Uskup Agung Cambrai di Perancis pada abad ke-17. Renungan singkat di atas diambil dari koleksi surat-suratnya).