SC CHUAH | TAHUN BARU 2025 |
Apa yang spesial tentang tahun baru? Sepertinya tidak ada apa-apa yang spesial. Akan tetapi, dalam kenyataannya kita semua telah mengelilingi matahari satu lingkaran yang berjarak 940 juta kilometer, dengan kecepatan 107.000 km/jam atau 30 km/detik. Jadi, saudara yang tidak punya uang untuk keliling dunia pada musim libur ini tetap dapat berbangga karena saudara telah mengelilingi matahari di atas pesawat bernama THE PLANET EARTH (PLANET BUMI) secara gratis. đ
âINI JUGA, AKAN BERLALUâ
Untuk pesan tahun baru ini, kita akan memulai dengan sebuah kisah. Konon, seorang raja Persia memerintahkan orang-orang bijaksana dalam kerajaannya untuk menciptakan sebuah kalimat yang âevergreenâ (abadi),  yang selalu benar dan tepat dalam segala situasi dan yang berlaku sepanjang masa. Kalimat bahasa Persia yang terbentuk yang memenuhi syarat tersebut adalah kalimat Ä«n nÄ«z bigzarad. Dalam Bahasa Inggris berbunyi, this too, shall pass, atau âini juga, akan berlaluâ. Artinya, apa pun yang sedang kita alami sekarang akan berlalu.
Kebenaran dari kalimat ini menahan kita dari keangkuhan pada masa kejayaan, dan juga menghibur kita pada saat menderita kesusahan. Semuanya akan berlalu, yang baik maupun yang buruk. Pernyataan ini memang benar. Konon, orang-orang bijak itu membuat sebuah cincin dengan ukiran kalimat ini sebagai peringatan bagi raja.
BAGI ORANG PERCAYA, ADA YANG TIDAK DAPAT BERLALU
Namun, bagi orang percaya, ada hal-hal yang ditentukan yang tidak dapat berlalu. Yang lama berlalu supaya yang baru datang. Dengan kata lain, yang dapat berlalu membuka jalan bagi yang tidak dapat berlalu. Alangkah bijaksananya jika kita memberikan waktu, perhatian dan tenaga kepada hal-hal yang tidak dapat berlalu dan yang bersifat abadi. Kita perlu membedakan apa yang dapat berlalu dan apa yang tidak.
Setiap dari kita diberikan nasib yang berbeda-beda. Ada yang lebih tinggi atau lebih pendek, ada yang lebih ganteng atau kurang ganteng, ada yang lebih cerdas atau kurang cerdas. Kita berasal dari negara, bangsa, suku dan latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Hal-hal semacam ini tidak ditentukan oleh kita. Setiap dari kita umpama diberikan sebidang tanah untuk dikerjakan, tetapi bukan kita yang menentukan seperti apa tanah yang diberikan itu. Luas dan kesuburan tanah tidak ditentukan oleh kita. Hal-hal semacam ini berada di luar kendali kita.
Hanya ada satu hal yang diberikan dalam jumlah yang sama kepada setiap orang, yaitu 24 jam dalam satu hari. Waktu yang tersedia bagi setiap orang persis sama, yaitu 24 jam dalam satu hari! Ada yang berbuat banyak dalam waktu itu dan ada yang tidak berbuat apa-apa. Namun, bagi yang berbuat banyak, persoalannya adalah apakah yang diperbuat itu sesuatu yang bermakna atau tidak, apakah kesibukan sehari-hari kita itu memiliki nilai abadi atau tidak?
RESOLUSI TAHUN BARU?
Satu tahun telah berlalu, apakah kita telah naik kelas secara rohani? Banyak yang menganggap resolusi tahun baru tidak zaman lagi. Kita malas berbicara tentang resolusi karena bulan Januari bertahan lebih lama daripada resolusi kita. Akan tetapi, Perjanjian Baru penuh dengan seruan membuat resolusi. Orang yang serius merenungkan firman Allah, akan selalu membuat resolusi yang akan membawa pada perubahan hidupnya. Kitab Ibrani saja mengandung istilah âmarilah kitaâ sebanyak 12 kali. âMarilah kitaâ merupakan panggilan untuk membuat resolusi.
Cara terbaik untuk meramalkan masa depan kita adalah dengan menciptakannya sendiri melalui resolusi. Kita membentuk masa depan kita melalui ketekadan keputusan yang kita lakukan dari waktu ke waktu. Tentu saja, agar berhasil, resolusi kita harus dilakukan sesuai dengan kehendak Allah, alias sesuai impian Allah bagi kita. Jika kita ingin melakukan kehendak-Nya, Dia akan memberikan segala yang kita butuhkan supaya kehendak-Nya terjadi. Seorang ayah yang ingin anaknya membeli beras akan memberikan uang kepada anaknya untuk membeli beras itu. Demikian pula jika ayah itu ingin anaknya menjadi dokter, dia akan mempersiapkan dana dan segala yang dibutuhkan agar anaknya dapat menjadi dokter. Jika saya ingin team saya mengerjakan suatu proyek, saya akan menyediakan segala yang dibutuhkan agar proyek itu dapat dikerjakan. Jika hal ini benar di tingkat manusia, apa lagi bagi Bapa surgawi kita, Dia pasti akan memberikan kepada kita segala yang kita butuhkan untuk melakukan kehendak-Nya! Dengan kata lain, resolusi yang dilakukan sesuai kehendak Allah merupakan resolusi yang pasti berhasil, meskipun terlihat mustahil di tingkat manusia. Â
BERPERANG MELAWAN SIKAP BURUK
Pada hari ulang tahun ke 90 seorang rabi terkenal, ada orang yang memintanya untuk memberikan pesan khusus kepada umatnya. Dia berkata,
âAngka 90 bertepatan dengan kata Ibrani âbenarâ. Kita harus selalu berjuang untuk menjadi lebih benar. Hari ini harus lebih benar daripada hari sebelumnya, dan hari ini kita harus bersiap untuk hari besok yang lebih benar!â
Kita mengamini pernyataannya. Lalu, bagaimana mencapainya? Marilah kita berperang melawan sifat-sifat buruk kita, bertekad untuk berdamai dengan Allah dan sesama manusia, dengan demikian kita makin hari menjadi manusia yang makin baik oleh anugerah Allah. Janganlah kita berdamai dengan sifat buruk kita, dan dengan demikian memerangi Allah dan sesama manusia, seperti yang dilakukan banyak orang. Kita perlu menyatakan perang dulu agar dapat menemukan damai.
Banyak orang yang berkata, âSaya tahu saya orang yang sulit, penuh kekurangan, banyak dosa, pemarah, dan seterusnyaâ. Sebenarnya, âTidak… saudara tidak tahu.â Itu hanya sebuah pengakuan palsu yang tampak rendah hati. Andai saudara tahu, saudara sudah menghentikannya. Andai saudara tahu, saudara akan begitu muak dengan diri saudara dan saudara akan langsung menghentikannya. Orang yang mengaku pemarah, tetapi meneruskan sifat marahnya itu sedang membohongi dirinya sendiri. Dia sebenarnya telah berdamai dengan sifatnya itu.  Â
SIKAP ORANG PERCAYA TERHADAP BESOK: AKAN LEBIH BAIK
âKemarilah,â kata mereka, âaku akan mengambil anggur. Marilah kita minum minuman keras sebanyak mungkin. Besok akan sama seperti hari ini, bahkan lebih lagi.â (Yes 56:12)
Kalimat di atas âBesok akan sama seperti hari ini…â berasal dari orang yang tidak berpengertian, tersesat dari jalan Tuhan, dan mencari keuntungan sendiri (ay 11). Ayat 10 lebih keras lagi, mereka adalah anjing penjaga yang bisu, tidak dapat menggonggong, berbaring, berkhayal dan suka tidur. Orang-orang seperti ini cenderung makan, minum dan menikmati hidup semaksimal mungkin. Mereka tidak melihat alasan perlunya berjuang menjadi pribadi yang lebih baik karena besok dan hari ini sama saja. Tidak ada yang dinantikan. Mereka hidup mengalir mengikuti perasaan saja.
Ini bukan sikapnya orang percaya. Orang percaya diubah âdari kemuliaan kepada kemuliaanâ (2Kor 3:18), dan manusia batinnya âdiperbarui hari demi hariâ (2Kor 4:16). Bagi orang percaya, besok adalah lebih mulia daripada hari ini.
DIUBAH KEPADA GAMBAR KRISTUS
Satu-satunya hal yang perlu dan dapat diubah adalah diri kita sendiri, yaitu karakter kita, bukan keadaan kita atau karakter orang lain. Keadaan kita belum tentu dapat berubah. Perubahan keadaan bukanlah hal yang dapat diabadikan. Orang-orang di sekitar kita, istri kita, suami kita, anak-anak kita, belum tentu ingin berubah. Suami yang berusaha mengubah istrinya adalah suami yang stres, demikian juga istri yang berusaha mengubah suaminya hanya sedang menambahkan masalah. Satu-satunya perubahan yang berada di bawah kendali kita adalah kita sendiri.
Kita menutup pesan tahun baru ini dengan Doa Keteduhan yang sudah terkenal:
“Tuhan beri saya keteduhan untuk menerima hal-hal yang tidak dapat saya ubah. Keberanian untuk mengubah hal-hal yang saya dapat ubah. Dan kebijaksanaan untuk mengetahui perbedaannya.”
Puncak kebodohan adalah ketika kita berusaha mengubah apa yang tidak bisa diubah. Pada kenyataannya, hal yang perlu dan dapat diubah itu hanyalah satu item, yaitu saudara sendiri! Namun, diperlukan keberanian untuk menghadapi diri sendiri dan mengubah apa yang perlu diubah.
Â
Â