Download eBook: THE ONLY TRUE GOD

Download eBook: THE ONLY PERFECT MAN


SC Chuah | Monoteisme |

“Allah di dalam Kristus”, atau “Kristus adalah Allah”?

Pertanyaan ini kalau disampaikan dalam bahasa Inggris berbunyi, God-in-Christ atau, Christ-is-God? Bedanya hanya ada pada kata penghubung, in atau is, tetapi perbedaan kecil inilah yang membedakan monoteisme alkitabiah daripada trinitarianisme. Kita harus memilih salah satu karena jika Allah ada di dalam Kristus, bagaimana mungkin Kristus juga adalah Allah? Penulis artikel berpendapat bahwa pernyataan “Allah ada di dalam Kristus” merupakan pernyataan yang dapat dipertanggungjawabkan oleh perwahyuan Injil tentang hubungan antara Bapa dan Kristus.   

Yohanes 10:38, … supaya kamu tahu dan mengerti bahwa Bapa di dalam aku, dan aku di dalam Bapa.”

Yohanes 14:10, Apakah kamu tidak percaya bahwa aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam aku? Perkataan-perkataan yang aku katakan kepadamu, aku tidak mengatakannya dari diriku sendiri, tetapi Bapa yang tinggal di dalam akulah yang melakukan pekerjaan-Nya.

Yohanes 14:20, Pada hari itu, kamu akan tahu bahwa aku di dalam Bapaku, dan kamu di dalam aku, dan aku di dalam kamu.

Yohanes 17:21, supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam aku dan aku di dalam Engkau; 

Yohanes 17:23, Aku di dalam mereka dan Engkau ada di dalam aku, supaya mereka menjadi satu seutuhnya. 

2 Korintus 5:19, Seperti halnya bahwa Allah ada di dalam Kristus ketika mendamaikan dunia dengan diri-Nya sendiri … (MILT)

Efesus 4:32, Bersikaplah ramah satu dengan yang lain, milikilah hati yang lembut, dan saling mengampuni, sebagaimana Allah dalam Kristus juga mengampuni kamu.

Kolose 1:19, Sebab, Allah berkenan agar seluruh kepenuhan-Nya tinggal dalam dia.

Kolose 2:9, Sebab dalam dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan keilahian,

1 Tesalonika 2:14, Saudara-saudara, kamu telah menjadi orang-orang yang meneladani jemaat-jemaat Allah dalam Yesus Kristus yang ada di Yudea …

Ayat-ayat di atas menunjukkan dengan jelas bahwa “Allah ada di dalam Kristus”. Allah Bapalah yang mengerjakan seluruh karya keselamatan umat manusia “di dalam Kristus”. Ada beberapa orang tanpa berpikir panjang berkata ayat-ayat di atas justru membuktikan bahwa Yesus adalah Allah. Pandangan ini sama sekali tidak beralasan karena dua alasan.

Pertama, Yesus dalam menyatakan hal itu, berusaha menekankan ketidakberdayaan totalnya.  Dalam Injil Yohanes, Yesus berulang kali menekankan ketergantungan totalnya pada Bapa. Ketidakberdayaan dan ketergantungan bukanlah sifat yang dapat dikaitkan dengan suatu pribadi yang disebut Allah. Allah itu Mahakuasa dan tidak bergantung pada siapa pun.

Yohanes 5:19, … Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari dirinya sendiri

Yohanes 5:30, Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri.

Yohanes 6:38, Sebab, aku turun dari surga bukan untuk melakukan kehendakku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus aku.

Yohanes 6:57, Aku hidup oleh karena Bapa…

Yohanes 8:28, … tidak ada sesuatu pun yang aku lakukan dari diriku sendiri, melainkan aku mengatakan apa yang diajarkan Bapa kepadaku.

Yohanes 12:49, Sebab aku berkata-kata bukan dari diriku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus aku, Dialah yang …

Yohanes 14:10, Perkataan-perkataan yang aku katakan kepadamu, aku tidak mengatakannya dari diriku sendiri…

Perkataan-perkataan di atas tidak mungkin diucapkan oleh seseorang yang “adalah” Allah, atau seorang Allah-manusia (God-man). Pandangan trinitarian bahwa Yesus memiliki dua natur (sifat) bukanlah pandangan yang masuk akal. Yesus tidak mungkin memiliki sifat Allah yang Mahakuasa, dan sifat manusia yang lemah, pada waktu yang bersamaan. Namun, semua ini akan sangat masuk akal jika kita memahami hubungan Allah dengan Yesus dengan pandangan “Allah ada di dalam Kristus”.

Yang kedua, keberdiaman Allah di dalam Kristus (God-in-Christ) bukanlah sesuatu yang eksklusif, melainkan inklusif. Dalam doa Yesus di Yohanes 17, Yesus dengan jelas rindu supaya murid-muridnya juga menikmati persatuan dan persekutuan yang dinikmatinya dengan Bapa (Yoh 17:21, 23).   

Yohanes 17:21, supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam aku dan aku di dalam Engkau; supaya mereka juga menjadi satu di dalam Kita sehingga dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus aku.

Yohanes 17:23, Aku di dalam mereka dan Engkau ada di dalam aku, supaya mereka menjadi satu seutuhnya. Dengan begitu, dunia akan tahu bahwa Engkaulah yang mengutus aku, dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi aku

Dengan kata lain, konsep “Allah di dalam Kristus” dimaksudkan juga untuk termasuk orang-orang percaya yang berada “di dalam Kristus”.

Penulis artikel berpendapat pernyataan “Kristus adalah Allah” merupakan sebuah pernyataan yang sama sekali tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pernyataan tersebut harus dinilai berdasarkan fakta berikut:  kata theos (Allah) muncul 1317 kali dalam Perjanjian Baru. Dari sekian banyak kata theos, ada berapa banyak ayat yang tanpa ambigu menerapkan kata theos untuk Yesus?  Hanya satu, yaitu Yohanes 20:28. Apakah kita ingin menarik kesimpulan bahwa “Yesus adalah Allah” berdasarkan satu teks ini? Dalam kenyataannya, Yohanes 20:28 dengan indah sekali membuktikan Kristologi God-in-Christ.

27  Kemudian, ia berkata kepada Tomas, “Ulurkanlah jarimu di sini dan lihatlah tanganku; dan ulurkanlah tanganmu ke sini dan letakkan di lambungku. Jangan tidak percaya, tetapi percayalah!”
28  Tomas menjawab Yesus, “Ya, Tu(h)anku dan Allahku!”
29  Yesus berkata kepadanya, “Apakah kamu sekarang percaya karena kamu telah melihat aku? Diberkatilah mereka yang tidak melihat, tetapi percaya.”

Untuk memahami mengapa Tomas menjawab seperti itu, kita hanya perlu bertanya, apa yang dipercayai Tomas seketika dia menyadari bahwa Yesuslah yang sedang berdiri di hadapannya? Tidak ada yang kebetulan dalam firman Allah. Satu-satunya tempat lagi  perkataan Tomas dicatat bagi kita adalah di Yohanes 14. Bacalah ayat-ayat yang berikut dengan teliti dan berikan perhatian khusus pada kalimat-kalimat yang digarisbawahi. 

5  Lalu, Tomas berkata kepadanya, “Tuan, kami tidak tahu ke mana engkau pergi, bagaimana kami tahu jalan itu?”
6  Yesus berkata kepadanya, “Akulah jalan, dan kebenaran, dan kehidupan. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui aku.
7  Jika kamu telah mengenal aku, kamu juga telah mengenal Bapaku; mulai sekarang, kamu telah mengenal Bapa dan telah melihat Dia.
8  Filipus berkata kepadanya, “Tuan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami.”
9  Yesus menjawab dia, “Filipus, sudah sekian lama aku bersama-sama kamu, dan kamu masih belum mengenal aku? Barangsiapa telah melihat aku, ia telah melihat Bapa, bagaimana kamu bisa berkata, ‘Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami?’
10  Apakah kamu tidak percaya bahwa aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam aku? Perkataan-perkataan yang aku katakan kepadamu, aku tidak mengatakannya dari diriku sendiri, tetapi Bapa yang tinggal di dalam akulah yang melakukan pekerjaan-Nya.
11  Percayalah kepadaku, bahwa aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam aku; atau setidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.


18  Aku tidak akan meninggalkanmu seperti yatim piatu; aku akan datang kepadamu.
19  Tidak lama lagi, dunia tidak akan melihat aku lagi, tetapi kamu akan melihat aku; karena aku hidup, kamu pun akan hidup.
20  Pada hari itu, kamu akan tahu bahwa aku di dalam Bapaku, dan kamu di dalam aku, dan aku di dalam kamu.

Pada hari Tomas melihat Yesus kembali, apa yang disadarinya? Tomas menyadari untuk pertama kalinya bahwa melihat Yesus adalah melihat Bapa! Tidak heran Tomas berseru seperti itu, “Ya Tuanku dan Allahku!” (My Lord and my God!) Ini bukan berarti Yesus adalah Bapa, melainkan “Bapa tinggal di dalam aku, dan aku di dalam Bapa” sebagaimana ditegaskan Yesus berulang-kali. Jadi, satu-satunya ayat yang secara tidak berambigu menerapkan theos pada Yesus justru membuktikan dengan indah bahwa “Allah ada di dalam Kristus”. Untuk memastikan bahwa Tomas tidak bermaksud untuk menyatakan Yesus sebagai Allah Israel, kita hanya perlu membaca pernyataan kesimpulan dari rasul Yohanes tiga ayat kemudian, 

Akan tetapi, semua ini ditulis supaya kamu percaya bahwa Yesus adalah Kristus, Anak Allah, dan supaya melalui kepercayaanmu itu, kamu memperoleh hidup dalam namanya. 

Seluruh Injil Yohanes ditulis bukan supaya kita percaya bahwa Yesus adalah Allah, melainkan dialah sang Mesias, Anak Allah. Ayat ini juga secara notabene menyatakan bahwa kepercayaan bahwa “Kristus adalah Allah” tidak diperlukan sama sekali untuk keselamatan. Untuk menempatkan perkara ini di luar pertikaian, kita merujuk ke Yohanes 2:

21  Namun, yang Yesus maksudkan Bait Allah adalah tubuhnya sendiri.
22  Karena itu, ketika Yesus dibangkitkan dari antara orang mati, murid-muridnya teringat akan perkataan ini; dan mereka percaya pada Kitab Suci dan perkataan yang Yesus ucapkan.

Ketika Yesus dibangkitkan dari antara orang mati, murid-muridnya menyadari bahwa Yesus adalah Bait Allah yang baru, yang bukan buatan tangan manusia, tempat tinggal Allah. Bait Allah tentu saja bukan Allah, tetapi tempat di mana Allah tinggal. God-in-Christ. Amin!

Berikut kesimpulan yang mengejutkan: Kekristenan trinitaris memberitakan Yesus sebagai Allah (theos). Lebih serius lagi, hal ini ditetapkan sebagai persyaratan bagi keselamatan. Akan tetapi, dari 1.317 kemunculkan kata theos dalam Perjanjian Baru, hanya satu kali kata theos diterapkan secara pasti untuk Yesus, yaitu di Yohanes 20:28. Hal ini diakui bahkan oleh para teolog trinitarian yang paling teliti. Namun, setelah diteliti berdasarkan konteks Injil Yohanes secara keseluruhan, ayat ini tidak bermaksud untuk memproklamasikan Yesus sebagai Allah, tetapi sesuai dengan konteks Injil Yohanes, Yesus sebagai Bait Allah. Ini berarti semua bukti lain yang disodorkan untuk membuktikan Yesus sebagai Allah merupakan tafsir yang dapat diperdebatkan. Kesimpulan ini patut direnungkan oleh semua pemburu kebenaran dengan serius.     

 

Berikan Komentar Anda: