Pastor Peter Cheung | Pesan 1 |

Kem Gabungan di Kuala Lumpur, Juni 2023

Tema kamp adalah: “Fight the Good Fight!” Tema ini berbicara tentang prajurit Kristen, “Berjuanglah dalam perjuangan yang baik!” Jadi, bagaimana kita akan memahami subjek ini: “Berjuanglah dalam Perjuangan yang Baik!”? Tema ini diambil dari 1 Timotius 1:18:

Perintah ini kuberikan kepadamu, Timotius, anakku, sesuai dengan nubuatan yang pernah diberikan tentang kamu, dan dengan nubuatan itu berjuanglah dalam perjuangan yang baik,


Mengapa “Perjuangan yang Baik”?

Apa perjuangan baik yang sedang kita bicarakan? Mengapa ini perjuangan yang baik? Apa baiknya perjuangan itu?


PERJUANGAN KEBAIKAN MELAWAN KEJAHATAN

Perjuangan yang baik ada hubungannya dengan ‘yang baik’. Mengapa perjuangan itu ‘baik’? Perjuangan ini perjuangan yang baik karena berkaitan dengan kebaikan melawan kejahatan! Pertempuran ini bersangkutan dengan kebaikan versus kejahatan. Ini adalah pokok pertama yang perlu diketahui.

Sejak Kejadian Bab 2, terjadi perjuangan antara yang baik dan yang jahat. Adam dan Hawa kalah dalam perjuangan ini karena mereka jatuh ke dalam pencobaan. Ini merupakan perjuangan yang baik karena berbicara tentang yang baik dan yang jahat. Kebaikan akan mengalahkan kejahatan dalam pertempuran ini! Roma 12:21 mengatakan,

“Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!”

Ini adalah perjuangan yang baik karena berhubungannya dengan yang baik dan yang jahat. Ini adalah pertempuran kebaikan melawan kejahatan. Itulah alasan mengapa ini adalah perjuangan yang baik!


PERJUANGAN ALLAH

Lebih dari itu, ini adalah perjuangan yang baik karena perang ini milik Allah! Allah adalah Allah damai sejahtera; Roma 16:20 berbicara tentang Allah sebagai Allah damai. Namun, Dia adalah juga pahlawan perang! Di Keluaran 15:3, dikatakan,

“YAHWEH adalah pahlawan perang; YAHWEH itulah Nama-Nya.”

Jadi, kita mengasosiasikan Nama-Nya dengan pertempuran! Ini merupakan perang Allah. Mengapa ini perjuangan yang baik? Karena Allah itu baik dan ini adalah perang-Nya!

Anak muda yang kaya datang kepada Yesus dan memulai pertanyaannya dengan mengatakan: “Oh, engkau adalah guru yang baik.” Apa jawaban Yesus? Dia berkata, “Tidak ada di antara kita yang baik, hanya Allah yang baik” (Mat 19:17; Mrk 10:18; Luk 18:19). Semua kebaikan berasal dari Allah! Bahkan perjuangan ini adalah perjuangan Allah. Mengapa ini perjuangan yang baik? Karena Allah itu baik!


PERJUANGAN YANG MEMBAWA KEMENANGAN DAN KESELAMATAN 

Mengapa ini perjuangan yang baik? Perjuangan ini baik karena ada hubungannya dengan kemenangan! Bukanlah perjuangan yang baik, kalau kita kalah. Namun, dalam perjuangan ini, akan ada kemenangan! Perjuangan ini berkaitan dengan kemenangan dan keselamatan.

Kesimpulan dari setiap pesan kepada ketujuh gereja di Wahyu 2 dan 3 berakhir dengan “kepada dia yang menang” (Wahyu 2:7, 11, 17, 26; 3:5, 12, 21). Yesus tidak berbicara kepada orang-orang non-Kristen, tetapi kepada orang-orang Kristen. Akan ada pertempuran! Anda akan menang. Keselamatan adalah memenangkan perjuangan!

Apakah hanya satu kali menjadi pemenang? “Saya sudah menang ketika saya menerima baptisan.” Tidak! Anda harus melanjutkan terus di dalam kemenangan! Tepatnya, untuk ketujuh jemaat dalam Wahyu pasal 2 dan 3, mereka harus mengalahkan masalah-masalah rohani agar bisa berkemenangan. Anda harus berkemenangan. Berkemenangan berkaitan dengan keselamatan!

Jadi, mengapa ini perjuangan yang baik? Karena perjuangan ini bersangkutan dengan kemenangan dan keselamatan! Perjuangan yang menyangkut keselamatan kita.


PERJUANGAN YANG LAYAK DIPERJUANGKAN

Poin keempat: Mengapa ini perjuangan yang baik? Dalam terjemahan bahasa Tionghoa untuk 1 Tim 1:18, kata ‘baik’ diterjemahkan sebagai ‘indah’ – “dǎ nà mĕihǎo de zhàng 打那美好的仗”, “mĕihǎo 美好” – indah! Jadi, apakah itu indah karena seperti di film kung fu, gaya atau gerakannya silat yang dilakukan sangat indah?! Apakah ini yang dimaksudkan?

Perjuangan ini indah karena perjuangan ini layak diperjuangkan. Bertarung dalam perjuangan ini merupakan panggilan yang mulia! Apakah Anda bersedia berjuang? Anda harus membuat pilihan! Apakah bagi Anda, perjuangan ini layak diperjuangkan?

Dalam kehidupan sehari-hari, kita memilih apa yang terbaik. Katakanlah, ketika orang pergi ke pasar untuk membeli buah dan sayuran, mereka akan memilih yang terbaik, bukan? Atau di supermarket di mana banyak barang sudah dikemas sebelumnya, orang masih akan memeriksa untuk melihat apakah barang itu layak dibeli. Jika itu baik, maka itu pantas dibeli! Kemudian Anda membayar belanjaannya. Jadi, jika kita melakukan ini dalam kehidupan sehari-hari, betapa lebih-lebih lagi kita harus lakukan untuk kehidupan rohani?!

Jadi, untuk berjuang dalam pertempuran ini, kita harus memutuskan apakah perjuangan ini layak diperjuangkan! Mengapa? Perjuangan ini adalah untuk membebaskan mereka yang masih terikat pada kejahatan dan dosa! Sama seperti Yesus yang datang untuk membebaskan kita dari belenggu dosa dan maut!

Kiranya Roh Kudus berbicara kepada Anda hari ini tentang perjuangan ini, bahwa perjuangan ini adalah perjuangan untuk mengalahkan kejahatan, suatu pertempuran Allah, pertempuran yang layak diperjuangkan! Kita akan memenangkan pertempuran ini, pertama berkemenangan di dalam diri kita sendiri dan kemudian berjuang untuk menyelamatkan orang lain! Perjuangan yang sangat layak untuk diperjuangkan! Ini perjuangan yang indah!


ORANG KUDUS YANG TERLIBAT DALAM PERANG SUCI

Semua orang Kristen adalah prajurit. Rasul Paulus memberitahu orang Kristen, “Kenakanlah perlengkapan senjata Allah” di Efesus 6:11 dan “Kenakanlah … Kristus” di Roma 13:14. Sangat penting untuk mengetahui bahwa keselamatan kita lebih dekat daripada sebelumnya. Kita harus hidup sebagai orang-orang dalam terang, bukan sebagai orang-orang dalam kegelapan! Rasul Paulus sedang berbicara dan mengingatkan orang-orang Kristen – “Kami sedang berperang secara rohani dan kamu sebaiknya menjadi seorang prajurit!”

Penting untuk mengingat bahwa Anda bukan hanya seorang prajurit, tetapi seorang prajurit yang diperlengkapi! Tidak ada gunanya menyebut diri Anda seorang prajurit, tetapi Anda tidak diperlengkapi, sehingga Anda tidak bisa berperang. Seorang prajurit yang tidak bisa berjuang akan langsung dikalahkan! Anda akan langsung mati saat keluar bertempur!

Menurut Alkitab, orang Kristen adalah orang-orang kudus. Orang Kristen adalah murid. Semua orang Kristen, semua murid, semua orang kudus adalah prajurit. Di Kisah Para Rasul, murid-murid adalah orang-orang kudus (Kisah 9:13, 32, 41; 26:10) dan rasul Paulus menyebut orang-orang Kristen ‘orang-orang kudus’ (saints) dalam surat-suratnya (Roma 1:7; 1Kor 1:2; 2Kor 1:1; Kol 1:2). ‘Saint’ berarti ‘kudus.’ Dan itu sangat berkaitan dengan saat ini karena kita berada pada akhir zaman. Kitab Daniel pasal 7 berbicara tentang perjuangan melawan kejahatan yang begitu sengit sehingga orang-orang kudus menjadi lelah dan letih. Saya khawatir banyak prajurit Kristen saat ini sudah sangat kelelahan.


KEMENANGAN MELAWAN MAYORITAS

Ini adalah perjuangan yang baik karena melawan musuh yang kuat. Perjuangan melawan lawan yang tangguh. Kemenangan di perjuangan ini bukan bergantung pada angka. Berbicara tentang angka, yang berada di pihak Yesus sangatlah kecil.

Ketika kita berbicara tentang kebaikan dan kejahatan, berapa banyak orang yang berada di pihak kebaikan? Berapa banyak orang yang berada di pihak kejahatan? Sangat kecil pasukan yang berada di pihak kebaikan. Ini adalah perjuangan yang berat! Namun, hal yang indah tentang perjuangan ini adalah ini merupakan perjuangan yang menggunakan kekuatan dan strategi Allah.

Di kitab Hakim-hakim, suatu pertempuran yang luar biasa dimenangkan oleh Gideon dan 300 orang. Berapa banyak musuh yang harus dihadapi oleh 300 orang itu? Lawan mereka adalah pasukan yang terdiri dari 135,000 orang! 300 melawan 135,000! Dan mereka benar-benar berjuang! Mereka mengejar musuh sampai mereka kelelahan, tapi mereka masih terus mengejar! Itulah perjuangan yang indah!

Demikian juga untuk kita sebagai orang Kristen. Di Lukas 14:31, Yesus berbicara tentang pemuridan,

“Atau raja apa, ketika dia berangkat untuk bertemu raja lain dalam pertempuran, tidak akan terlebih dahulu duduk dan mempertimbangkan apakah dia cukup kuat dengan sepuluh ribu orang untuk menghadapi orang yang datang melawannya dengan dua puluh ribu?”

Anda berada di sisi yang sedikit orangnya. Musuh banyak, kita berada di sisi yang kecil dari segi jumlah.

Jelas, Yesus memberitahu kita, kita berada di sisi yang kalah dari segi jumlah. Namun, kemenangan pasti milik kita seperti yang dikatakan rasul Paulus di 2 Korintus 2:14, “Kita selalu menang karena Yesus memimpin kita kepada kemenangan.”


Apakah Anda Aktif Melayani atau sedang tidur?

Banyak orang Kristen kurang memahami bahwa kita adalah prajurit Kristen yang berada di sisi minoritas! Jadi, banyak orang mengangkat tangan di KKR dan mengaku, “OK, saya percaya kepada Yesus Kristus” dan dengan tindakan sederhana itu mereka berpikir bahwa mereka adalah orang Kristen. Namun, mereka hidup dalam kekalahan sepanjang waktu. Tentu saja ada pasang surut dalam kehidupan Kristen, tetapi, bagi mereka, lebih banyak ‘surutnya’ daripada ‘pasangnya’. Jadi, setelah satu atau dua tahun, mereka tidak ingin menjadi orang Kristen lagi.

Mari kita baca dalam Roma 13:11-12:

11 Kemudian, kamu mengetahui waktunya bahwa sekarang inilah saatnya bagi kamu untuk bangun dari tidur; sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat daripada waktu pertama kita percaya.  12 Malam sudah berlalu dan siang sudah dekat. Karena itu, marilah kita membuang perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang.      

Ingatlah bahwa rasul Paulus tidak berbicara kepada orang-orang non-Kristen! Dia sedang berbicara kepada setiap orang Kristen! Semua orang Kristen adalah prajurit! Kenakan baju zirah! Anda harus bangun dan bertarung dalam pertempuran spiritual! Saya khawatir banyak orang Kristen yang lagi terlena. Ayat 13-14:

13Marilah kita hidup dengan sopan seperti pada waktu siang hari, bukan dalam pesta pora dan kemabukan, bukan dalam percabulan dan hawa nafsu, dan bukan dalam pertengkaran serta iri hati. 14Akan tetapi, kenakanlah Tuhan Yesus Kristus, dan jangan merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginanmu.

Bagaimana Anda tahu apakah Anda prajurit aktif di lapangan atau Anda sedang terlena? Ketika Anda lelah karena lama bertugas dan berkeringat, apa yang Anda lakukan? Tentu saja, Anda melepaskan seragam Anda, bukan? Lalu, apa yang Anda kenakan? Anda mengenakan piyama! Nah, inilah gambaran dalam Roma 13:11-14. Rasul Paulus sedang mengatakan kepada kita bahwa banyak orang telah tertidur. Mereka tertidur lelap dan bahkan sampai mendengkur! Banyak yang mendengkur di gereja!

Sekali lagi, saya ingin menekankan bahwa orang Kristen adalah prajurit Kristen! Setiap dari Anda! Apakah Anda suka atau tidak, Anda adalah prajurit Kristus. Setiap orang! Tidak ada warga sipil di gereja. Jangan mengira bahwa sebagian adalah prajurit dan sebagian bukan? Tidak demikian! Setiap orang adalah prajurit Kristus!

Di Taman Getsemani, Yesus pergi dan berdoa dan kemudian dia datang kepada murid-muridnya. Apa yang dia temukan? Dia menemukan para muridnya dalam keadaan tertidur! Jadi, ada pepatah yang sangat terkenal ini: “Roh memang penurut tetapi daging lemah.” (Mat 26:41). Banyak yang hidup dikuasai daging dan bukan roh.

Banyak orang Kristen pergi ke gereja dan bagi mereka yang terpenting adalah menyanyikan beberapa lagu agar merasa segar dan mendengarkan firman! Tidak ada kegairahan untuk berjuang. Pasti ada yang salah!

Singkatnya, bagian pertama dari pesan ini adalah tentang perjuangan yang baik – “Fight the Good Fight” – kita telah melihat mengapa ini adalah perjuangan yang baik. Bagian selanjutnya adalah tentang: bagaimana caranya kita berjuang?


Bagaimana berjuang dalam perjuangan yang baik ini?


BERSEDIA MENANGGUNG PENDERITAAN

Hal pertama adalah kita harus rela menderita dan juga hidup berdisiplin. Tidak ada prajurit yang tinggal di zona nyamannya. Dia harus rela menderita di medan tempur! Di 2 Tim 2:3 hal pertama yang dinasihatkan rasul Paulus kepada Timotius adalah menanggung kesukaran, “Menderitalah bersamaku, seperti prajurit Kristus Yesus yang baik” – bersedia menanggung kesukaran dan menjalani hidup yang berdisiplin. Ini sangat penting.  Bagaimana Anda bisa menjadi seorang prajurit jika Anda tidak dapat menanggung penderitaan dan kesulitan apa pun? Dibutuhkan banyak ketekunan dan disiplin diri.


TAHU CARA MENGGUNAKAN SENJATA

Hal berikutnya berkaitan dengan persenjataan. Kita tidak mungkin keluar untuk bertarung dengan tangan kosong. Kita membutuhkan senjata. Apakah senjatanya? Roma 13:12 mengatakan bahwa kita perlu mengenakan perlengkapan senjata terang dan di Efesus 6:11, 13, dikatakan bahwa kita mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah. Desain logo kamp sangat bagus – ada seorang prajurit berlutut dan dia memiliki pedang. Kita harus bertarung dengan pedang. Inilah pedang Roh, yang adalah firman Yahweh. Firman Allah itu seperti pedang bermata dua (Ibrani 4:12). Kita harus memilikinya!

Karena senjata kita adalah pedang Roh, firman Tuhan, kita perlu belajar bagaimana menggunakan senjata ini. Kita harus belajar bertarung! Oleh karena itu, kita perlu pelatihan. Itulah alasannya kita mengadakan pelatihan Firman Tuhan di gereja. Kita mengadalan Pelatihan Komitmen; Pelatihan Pemuridan Dasar; dan yang lainnya. Jemaat perlu dilatih untuk memakai pedang firman Allah

Pelatihan yang diberikan dimaksudkan tidak hanya untuk menghadapi kehidupan spiritual Anda, tetapi bertujuan untuk melatih Anda menjadi prajurit. Pelatihan-pelatihan ini sangatlah penting untuk berjuang di dalam pertempuran spiritual.

Mengapa saya mengikuti pelatihan penuh waktu? Saya terinspirasi untuk memiliki pemahaman akan hal-hal spiritual; Saya ingin diperlengkapi untuk berjuang dalam perjuangan spiritual. Ketika saya pertama kali bertemu Pendeta Eric (almarhum), dia berbagi tentang kurangnya orang yang tahu cara memecahkan roti, yaitu cara untuk memecah-mecahkan roti dan membagikan firman Tuhan; banyak pengkhotbah atau pendeta tidak dapat menyampaikan pesan secara akurat bahkan dalam hal yang sangat sederhana. Beliau kemudiannya memberikan beberapa contoh.

Entah bagaimana Roh Allah bekerja di dalam hati saya ketika saya mendengarkan sharing Pendeta Eric, saya merasa terbebani. Ini adalah hal-hal yang sangat sederhana bagi orang Kristen, tetapi saya tidak mengerti mengapa mereka tidak tahu! Pendeta Eric membuka mata saya dan saya ingin belajar lebih banyak sehingga saya dapat memahami firman Tuhan dan membagikan firman Tuhan.

Anda perlu pelatihan! Anda perlu tahu cara menggunakan pedang. Banyak dari Anda memiliki pedang – yang adalah Alkitab. Namun, berapa banyak dari Anda yang benar-benar tahu bagaimana menggunakan pedang firman Tuhan? Ketika datang untuk mendengarkan firman Tuhan, tidak ada keraguan bahwa banyak orang ingin mendengarkan dan mereka bahkan senang mendengar khotbah dari pendeta. Akan tetapi, bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah engkau Anda memahami dan melakukan studi mendalam tentang firman Tuhan?  Apakah Anda akan berkata, “Oh, saya serahkan tugas itu pada pemimpin”? Tidak! Setiap orang harus memiliki senjata dan tahu bagaimana cara memakainya. Setiap orang Kristen adalah prajurit yang terlatih untuk memakai pedang agar kita bisa bertahan di medan tempur!


KEKUATAN UNTUK BERTARUNG

Hal berikutnya adalah: kita perlu memiliki kekuatan. Kekuatannya berasal dari Allah, dari kepenuhan Roh Kudus yang akan memampukan kita untuk bertarung dan berjuang. Yesus tidak mengizinkan murid-muridnya untuk memasuki medan perang sebelum mereka “diperlengkapi dengan kuasa dari tempat tinggi” (Luk 24:49).


DIBUTUHKAN KESETIAAN 

Hal berikutnya adalah: kita membutuhkan kesetiaan; Kita perlu berjuang dengan setia! Berkali-kali, rasul Paulus berkata kepada Timotius, “Milikilah hati nurani yang baik dan milikilah iman.” (1Tim 1:5, 19) Iman berkaitan dengan kesetiaan, perlu ada komitmen total untuk tetap di medan tempur, tidak menyerah dan pantang mundur. Tekun sampai tetesan darah yang terakhir.


PEPERANGAN BUKAN MELAWAN DAGING DAN DARAH

Kita tidak sedang berperang melawan darah dan daging. Itu berarti kita tidak berperang dalam pertempuran manusia; Ini adalah perjuangan spiritual. Kita berjuang melawan kekuatan kejahatan. Kita harus mengidentifikasi musuh. Di Roma 5:10, dikatakan, “… sementara kita masih musuh,” – kita adalah musuh itu dulunya! Ketika kita bukan orang Kristen, ketika kita belum menyerahkan hidup kita kepada Allah, kita adalah musuh-musuh Allah. Kita berada di pihak Iblis. Saya harap Anda sudah dipindahkan. Dulunya kita adalah musuh-musuh Allah, melalui rekonsiliasi, kita menjadi bala tentara Allah.

Filipi 3:18 berbunyi, “… mereka adalah musuh salib Kristus“. Orang-orang ini berada di dalam gereja, tetapi mereka masih diperbudak daging! Inilah musuh-musuh Allah! Orang-orang ini termasuk yang menganut doktrin palsu dan mengkhotbahkannya di gereja-gereja. Mereka adalah musuh-musuh Allah!

Galatia 5:16-17 berbicara tentang daging dan roh yang terlibat dalam pertempuran. Jika Anda belum selesai dengan daging sekali dan untuk selamanya, selalu akan ada pertempuran ini di dalam diri Anda. Daging dan Roh akan terus-menerus bergumul di dalam – akan sangat melelahkan menjadi orang Kristen yang masih diperbudak daging! Saya melihat beberapa orang Kristen yang begitu setia dalam banyak hal, tetapi tidak ada sukacita di dalam hati mereka. Mengapa?  Karena terlalu banyak pergumulan di dalam batin. Mereka ingin melakukan yang baik, tetapi tidak berdaya. Anda tidak akan bertahan lama dalam keadaan seperti ini!

Roma 7:23 berbicara tentang dua hukum yang saling bertentangan. Namun, rasul Paulus berkata dalam ayat 25, “Syukur kepada Allah! Karena Yesus aku telah mengalahkan hukum dosa dan maut.” Inilah strategi tempur kita: kita harus mengenal dan mengidentifikasi musuh kita!

Sekarang sedang terjadi pertempuran antara Ukraina dan Rusia. Bagaimana atau mengapa orang kalah dalam pertempuran? Salah satunya adalah karena mereka kehilangan semangat tarung. Rusia adalah negara yang benar-benar besar! Mereka memiliki pasukan besar dan banyak amunisi. Sedangkan Ukraina, sejauh menyangkut wilayah, tidak terlalu besar. Secara komparatif, Ukraina memiliki pasukan yang lebih kecil dan memiliki lebih sedikit peralatan dalam hal tentara dan amunisi. Namun, mereka telah mempertahankan perang ini selama lebih dari satu tahun. Putin berpikir bahwa dalam tiga hari, atau pada akhir Februari (sejak perang dimulai pada 24 Februari 2022), tentara Rusia akan mencapai ibu kota Ukraina dan mengambil alih pemerintahan. Namun, dengan menonton berita, Anda tahu bahwa begitu banyak tank Russia yang masuk, yang kemudian diledakkan oleh tentara Ukraina. Sering kali komandan Rusia meninggalkan pasukan mereka di medan perang yang mengakibatkan semangat juang tentara Rusia tidak sebesar tentara Ukraina. Mereka gagal beridentifikasi dengan tujuan dan maksud dari perang itu. Inilah justru hal yang sangat esensial dalam perjuangan, semangat juang yang lahir dari iman dan kesetiaan.


PERANG MELAWAN DESEPSI

Terlebih lagi, ini adalah perang melawan desepsi. Saya ingin menarik perhatian Anda terutama pada Matius Pasal 24, di mana kata ‘menyesatkan’ atau ‘menipu’ muncul berkali-kali (Mat 24: 4, 5, 11, 24). Jika Anda tidak mengenal firman Tuhan, Anda tidak dapat membedakan; Anda akan sangat mudah disesatkan. Gereja-gereja masa kini sangat tertipu karena mereka tidak mengenal firman Tuhan. Meskipun mereka berkhotbah tentang Yesus, Yesus yang mereka percayai bukanlah Yesus biblika. Masalah dengan gereja-gereja saat ini adalah bahwa mereka tidak mengenal Allah, dan mereka tidak mengenal Yesus. Saya berharap dengan kasih karunia Allah, saudara-saudari di gereja-gereja kita mengenal Yesus dan juga Allah kita, Yahweh. Ini sangat penting! Inilah yang dikatakan Yesus di Yohanes 17:3. Pertarungan yang kita hadapi adalah perjuangan melawan desepsi agar kita tidak terperdaya.

Saat ini, banyak orang mungkin mengatakan bahwa mereka membawa pedang karena mereka telah menginstal aplikasi Alkitab di ponsel mereka. Izinkan saya bertanya kepada Anda: seberapa banyak dari Anda menggunakan aplikasi Alkitab itu? Ngomong-ngomong, jika Anda menyerahkan ponsel Anda kepada saya, saya dapat dengan mudah melihat aplikasi mana yang paling sering Anda gunakan. Itu berarti saya dapat mengetahui berapa kali Anda telah membuka Alkitab dan kapan Anda telah membuka Alkitab; Semuanya terdaftar.

Anda mungkin berkata, “Saya menaruh pedang di ponsel saya!” Namun, apakah Anda menggunakannya? Apakah Anda lebih sering menggunakan ponsel untuk tujuan lain? Kita tertipu dengan diri kita sendiri. Anda pikir dengan memiliki firman Tuhan, dengan memiliki senjata,  Anda sedang bertempur, tetapi sebenarnya Anda mungkin sedang terlena.


Mempertaruhkan Hidup untuk Menyelamatkan Nyawa

Sebagai kesimpulan, saya ingin berbagi dengan Anda sebuah kisah nyata. Ada seorang pria bernama Desmond Doss. Dia adalah seorang prajurit dan petugas medis di Perang Dunia II. Berdasarkan kisah nyata ini, sebuah film pemenang Oscar dibuat oleh Mel Gibson dan nama filmnya adalah “Hacksaw Ridge.” “Hacksaw” adalah gergaji besi berbentuk busur yang memotong logam – untuk memotong besi atau baja. Namun, “Hacksaw Ridge” adalah nama sebuah gunung di Okinawa, Jepang dengan tebing yang sangat curam. Tentara Amerika perlu mengambil alih lokasi strategis yang sangat penting ini. Mereka menaruhkan banyak tentara ke dalam pertempuran di Okinawa ini.

Desmond ini sangat menarik. Karena keyakinannya, dia menolak untuk menggunakan senjata, atau membawa senjata. Bagaimana Anda akan bertempur jika Anda menolak bahkan untuk membawa senjata? Namun, karena penolakannya yang keras, dia akhirnya ditempatkan sebagai petugas medis militer. Itu berarti dia adalah seorang dokter yang merawat tentara yang terluka. Dan Desmond suka membawa Alkitabnya bersamanya sepanjang waktu.

Ketika dia dikirim ke pertempuran ini di Okinawa, banyak orang berpikir bahwa dia akan menjadi beban. Jika Anda tidak akan membunuh musuh, untuk apa Anda di sana? Dalam pertempuran ini, mereka harus memanjat tebing yang sangat curam ini untuk melawan musuh Jepang. Banyak prajurit tewas dan terluka. Desmond membuat semacam rencana penyelamatan dan dia mengatakan kepada komandan, “Saya akan pergi dan menyelamatkan mereka.” Kemudian dia pergi dan menyelamatkan para prajurit yang terluka satu per satu. Dia sendiri terluka di dalam proses penyelamatan ini, tetapi dia terus membawa rekan-rekan prajuritnya keluar dari tempat berbahaya satu per satu. Dia menyelamatkan lebih dari 70 para prajurit. Begitu banyak nyawa! Dia terluka parah karena sebuah granat dilemparkan ke arahnya, dia mencoba menendang granat itu, tetapi granat itu meledak. Setelah perang, ia menerima medali kehormatan atas tindakannya di Okinawa. Ini adalah cerita yang sangat menarik. Ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari orang ini.


Menyerahkan hidup sepenuhnya, Setia Sampai Akhir!

Saya juga ingin berbagi dengan Anda orang lain yang bernama Eric Liddell, seorang saudara Skotlandia. Walaupun dia adalah seorang Skotlandia, tetapi dia lahir di Tianjin di Tiongkok. Dia pelari 100 meter yang telah memenangkan banyak medali. Namun, ada cerita yang sangat menarik di balik kemenangannya di Olimpiade Paris 1924. Liddel memenangkan medali emas lomba lari 400 meter. Banyak prajurit juga adalah atlet karena mereka harus melalui banyak pelatihan fisik. Eric Liddell bisa menjalani kehidupan yang baik di Skotlandia. Dia tenar dan terkenal karena memenangkan medali Olimpiade, tetapi dia kembali ke Tiongkok untuk mengajar di daerah-daerah yang miskin. Pada 21 Februari 1945, ia meninggal di kamp konsentrasi Jepang di Tiongkok ketika ia berusia 43 tahun. Tepat sebelum dia meninggal, salah satu muridnya, Joyce Stranks, datang mengunjunginya di rumah sakit untuk membahas sebuah buku yang telah ditulisnya tentang penyerahan diri pada kehendak Allah. Saat mendiskusikan buku itu, Liddell mencapai titik ketika dia tidak dapat menyelesaikan mengucap kata “menyerah” (surrender), dan dia hanya bisa berkata “surren-… surren-” dan setelah ini kepalanya jatuh lunglai ke bantalnya dan dia meninggal. (Eric Liddell: Champion of Conviction (Film). 2007)

Dia menyerahkan segalanya kepada Tuhan. Betapa indahnya hidup berserah sepenuhnya dalam pelayanan kepada Tuhan! Seorang prajurit yang berjuang sampai ke titik terakhir. Rahasia kekuatan dan rahasia dia bisa bertahan sampai akhir adalah surrender – penyerahan yang total kepada Tuhan sampai detik terakhir!

 

Berikan Komentar Anda: