Pastor Eric Chang | Matius 9:14-17 |

Matius 9:14-17 merupakan nas yang sangat penting di dalam pengajaran Yesus. Kita dapat melihatnya dari fakta bahwa nas ini diulang-ulangi di dalam Injil Matius, Markus dan Lukas. 

14  Kemudian, murid-murid Yohanes datang kepada Yesus dan bertanya, “Mengapa kami dan orang-orang Farisi melakukan puasa, tetapi murid-murid-Mu tidak berpuasa?”
15 Dan, Yesus berkata kepada mereka, “Dapatkah para pengiring pengantin berdukacita selama pengantin laki-laki masih bersama-sama dengan mereka? Akan tetapi, akan tiba waktunya ketika pengantin laki-laki itu diambil dari mereka, dan kemudian mereka akan berpuasa.”
16 Tidak ada seorang pun yang menambalkan kain yang baru pada pakaian yang lama, karena tambalan itu merobek pakaian yang lama dan makin besarlah robeknya.
17 Juga, tidak ada orang yang menuang anggur baru ke dalam kantong kulit yang lama. Jika demikian, kantong kulit itu akan robek, dan anggurnya akan tumpah, dan kantong kulitnya hancur. Akan tetapi, mereka menyimpan anggur yang baru ke kantong kulit yang baru pula sehingga keduanya terpelihara.”

Beberapa murid Yohanes datang kepada murid-murid Yesus dan bertanya, “Mengapa kami berpuasa, dan orang Farisi juga berpuasa, tetapi kamu tidak berpuasa?” Lalu Yesus menjawab, “Dapatkah para pengiring pengantin berdukacita selama pengantin laki-laki masih bersama-sama dengan mereka?”

Berpuasa mengungkapkan dukacita karena dosa. Berpuasa juga berguna untuk mendisiplinkan diri terhadap dosa, yaitu untuk melawan dosa di dalam kehidupan kita. Berpuasa itu sangat berguna, tetapi tidak pada waktu Yesus sedang bersekutu dengan murid-muridnya. Yesus berkata, “Akan tetapi, akan tiba waktunya ketika pengantin laki-laki itu diambil dari mereka, dan kemudian mereka akan berpuasa.” Dengan kata lain, Yesus berkata, “Waktunya akan datang apabila aku tidak lagi bersama mereka secara jasmani, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”

Kemudian Yesus melanjutkan untuk berkata, “Tidak ada seorang pun yang menambalkan kain yang baru pada pakaian yang lama, karena tambalan itu merobek pakaian yang lama dan makin besarlah robeknya. Juga, tidak ada orang yang menuang anggur baru ke dalam kantong kulit yang lama. Jika demikian, kantong kulit itu akan robek, dan anggurnya akan tumpah, dan kantong kulitnya hancur.”

Kain yang baru belum pernah susut, karena itu apabila ditambalkan pada baju yang lama, kain yang baru itu akan susut dan mengoyakkan yang lama. Begitu pula Anda tidak menuangkan anggur baru ke dalam kantong yang lama karena anggur yang baru meragi dan berkembang. Anda harus menyimpan anggur yang baru ke dalam kantong yang baru karena kantong yang baru masih segar dan lembut, dan masih dapat berkembang. Pada waktu itu, mereka tidak menggunakan botol. Mereka menggunakan kulit binatang untuk menyimpan air dan anggur. Oleh karena itu, apabila anggur yang baru, yang masih berkembang tatkala meragi,  diisikan ke dalam kantong kulit yang baru, semuanya baik-baik saja. Akan tetapi, jika Anda menyimpan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, yang telah menjadi keras dan tidak lagi fleksibel, apabila anggur yang baru itu mengembang, ia akan menghancurkan kantong kulit itu.


APA KAITANNYA MEMPELAI, KAIN DAN ANGGUR?

Anda mungkin akan bertanya: mengapa suatu saat Yesus berbicara tentang mempelai, dan saat berikutnya berbicara tentang kain dan anggur? Apa hubungannya satu dengan yang lain? Yesus menggunakan bahasa kiasan, tetapi apa pertalian di antara keduanya?

Saya selalu kagum akan pengajaran Yesus. Sebagaimana Anda tahu, dua hal yang harus ada di dalam upacara perkawinan adalah baju baru dan anggur baru. Anda tidak mengharapkan mempelai laki-laki atau mempelai perempuan untuk datang ke perkawinan dengan pakaian lama yang ditambal di sana sini. Pada setiap perkawinan, pasti ada anggur, yang mengungkapkan rasa sukacita. Anda pasti masih ingat, pada upacara perkawinan yang pertama kali dihadiri oleh Yesus di Kana, mereka kekurangan anggur, dan Yesus menyediakan anggur baru untuk mereka ketika ia mengubah air menjadi anggur.

Kalian yang pernah membaca buku tentang kebangkitan rohani di Indonesia tahu bahwa mukjizat seperti ini masih terjadi. Allah tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. Pada waktu kebangkitan rohani di Indonesia, ribuan orang datang kepada Tuhan, dan mereka dibaptiskan di dalam laut, dan mereka ingin mengadakan Perjamuan Kudus. Dapatkah Anda bayangkan lima atau enam ribu orang mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus? Anda membutuhkan roti yang banyak sekali, meskipun setiap orang hanya mengambil sepotong yang kecil. Bagaimana dengan anggur? Mereka tidak mempunyai anggur merah. Dari mana anggur merah yang mewakili darah Kristus itu harus datang? Dari mana mereka mendapatkan anggur merah? Jadi mereka berkata, “Nah, kita akan mengadakan Perjamuan Kudus sekarang, tetapi kita tidak bisa makan roti dan minum air putih saja. Namun, dari mana kita mendapatkan anggur?”

Maka mereka berkumpul bersama dan berdoa kepada Tuhan, “Tuhan, apa yang harus kami lakukan?” Salah seorang dari mereka yang memiliki karunia bernubuat berkata, “Penuhkan kendi-kendi itu dengan air.” Lalu, mereka berdoa selama setengah jam, dan apabila mereka menuangkan airnya, mereka mendapati anggur yang keluar. Air telah berubah menjadi anggur merah! Hal ini terjadi bukan sekali, atau dua kali atau tiga kali, tetapi saya percaya pada waktu laporan itu ditulis, hal itu sudah terjadi lebih dari sepuluh kali. Buku itu ditulis oleh seorang Jerman yang agak skeptis tentang kejadian-kejadian semacam ini, sebagaimana kebiasaannya orang Jerman. Akan tetapi, sesudah dia menyaksikan kejadian-kejadian itu, dia menjadi malu dan direndahkan, karena ia melihat dengan matanya sendiri. Yesus memang tetap sama hari ini.


ANGGUR BARU DAN KAIN BARU MELAMBANGKAN KUASA INJIL

Namun, pelajaran apa yang dapat ditarik dari peristiwa air berubah menjadi anggur ini? Memang benar, tujuannya untuk menyediakan anggur bagi orang banyak pada Perjamuan Kudus. Akan tetapi, hal yang lebih penting adalah pelajaran bahwa Tuhanlah yang mengubah kita. Itulah sebabnya di dalam firman Tuhan, selalu disebutkan tentang anggur baru. Mengapa anggur baru? Mengapa baju baru? Kuasa — itulah intinya. Proses meragi digunakan untuk menunjukkan kepada kita kuasa Injil. Untuk mengubah sesuatu, Anda membutuhkan kuasa.

Kain yang lama menunjuk kepada apa? Rasul Paulus berkata di Efesus 4:22 dan beberapa tempat yang lain bahwa kita harus menanggalkan pakaian yang lama (yang melambangkan kehidupan yang lama) dan mengenakan yang baru (yaitu, mengenakan Kristus). Dengan kata lain, menjadi seorang Kristen bukan berarti menambalkan beberapa cerita Injil kepada manusia lama itu; bukan berarti menambahkan sedikit iman kepada karakter Anda yang lama itu. Menjadi seorang Kristen berarti perubahan yang menyeluruh di mana Anda menanggalkan yang lama dan mengenakan manusia yang baru. Justru itulah yang dimaksudkan Paulus di 2 Korintus 5:15-17, menjadi seorang Kristen berarti menjadi suatu ciptaan baru. Menjadi seorang Kristen bukan menambahkan sedikit agama kepada manusia lama, tetapi menjadi manusia yang baru. Melalui manusia baru inilah kemuliaan dan kuasa Allah diperlihatkan.

Yang mana lebih menakjubkan — mengubah air menjadi anggur, atau mengubah seorang berdosa menjadi seorang kudus? Kedua-duanya mengherankan, tetapi menurut saya mengubah seorang berdosa menjadi seorang kudus jauh lebih berarti. Mengubah air menjadi anggur dimaksudkan untuk mengacu kepada perkara yang jauh lebih berarti dan lebih penting itu, yaitu perubahan seluruh karakter dan kehidupan kita.


AKHIR YANG TRAGIS: ROBEK DAN HANCUR

Jika Anda telah mengalami kuasa Allah yang mengubah kehidupan Anda, Anda sedang dalam perjalanan untuk mengenal Dia. Menjadi seorang Kristen tidak berarti menambahkan sedikit agama ke dalam kehidupan Anda. Barangkali Anda berkata, “Nah, kehidupanku tidak sempurna. Aku merasa sedikit kosong; aku ada satu lubang kecil di sini dan satu lubang di sana, karena itu aku akan mengambil sedikit Kekristenan dan menambal lubang-lubang itu.” Yesus berkata, “Jangan melakukan hal itu. Jika kamu melakukan itu, kamu akan bertambah buruk pada akhirnya. Kamu akan tambah terpuruk. Keadaan kamu yang terakhir akan lebih buruk dari keadaan yang semula.” Cobalah, dan Anda akan tahu bahwa kata-kata Yesus ini adalah benar. Mereka adalah orang-orang yang sesudah mendengar Injil, memilih apa yang mereka suka dan menolak apa yang mereka tidak suka. Mereka mengambil secarik Injil yang mereka sukai dan mereka berkata, “Aku suka yang ini, tetapi aku tidak suka bagian tentang komitmen total itu. Aku tidak suka yang itu. Sedikit agama itu baik untuk aku, tetapi jangan terlalu banyak. Jika aku terlalu beragama, aku akan menjadi fanatik. Nah, aku tidak mau menjadi fanatik!”  Saya sudah mendengar banyak orang yang berkata, “Memang baik kalau ke gereja sekali seminggu.” Bagaimana kalau dua kali seminggu? “Ah tidak, dua kali terlalu banyak.”

Itulah alasannya mengapa gereja dipenuhi dengan pengemis. Jika Anda melihat seseorang memakai pakaian yang ditambal di sana sini, apa yang Anda pikirkan? Seorang pengemis! Gereja penuh dengan pengemis. Mereka itu orang-orang yang datang ke gereja dan berkata, “Bagian ini aku suka; aku akan menerima yang ini. Bagian yang lain itu terlalu banyak, terlalu keras untukku; aku tidak dapat menerimanya. Aku cukup menambal di sini saja.”


FASHION BARU: IMAN YANG TAMBAL SULAM

Ada juga yang sangat bermegah karena pakaian mereka yang tambal sulam itu. Mereka berkata itulah gaya yang paling baru. Umpamanya apabila Anda pergi ke toko-toko pakaian, Anda akan menemukan beberapa jaket dan celana panjang yang ditambal di sana sini, dan model yang begini jauh lebih mahal daripada model yang tak ditambal-tambal. Pernah sekali saya bertanya kepada pelayan toko, “Mengapa pakaian ini ditambal-tambal? Mengapa begitu mahal? Di bagian bawahnya, benang-benangnya sudah lepas dari hujung celana itu. Bagaimana kamu bisa menjual barang-loak ini lebih mahal daripada yang baru?” Jawabannya ialah, “Ini bukan barang-loak; ini baru.” Lalu saya bertanya, “Mengapa ditambal-tambal?” Ia berkata, “Itulah gaya paling baru.” Lalu, saya bertanya, “Mengapa lebih mahal sedangkan sudah ditambal-tambal?” Katanya, “Nah, kamu harus membayar tenaga kerjanya. Tenaga kerja sangat mahal sekarang. Jauh lebih banyak tenaga kerja dibutuhkan untuk menjahit potongan-potongan kain itu kembali. Sesudah dijahit kembali, masih harus melepaskan benang dengan tangan agar kelihatan robek!”

Dunia ini benar-benar sudah terbalik. Anda harus membayar lebih untuk kain buruk daripada pakaian yang bagus. Anda harus membayar toko-toko itu untuk mengoyak-goyakkan celana Anda! Akan tetapi, terdapat begitu banyak orang Kristen di gereja yang berbangga karena iman mereka yang tambal sulam itu. Mereka bahkan berpikir mereka tampak bagus. Kadang-kadang mereka merasakan bahwa celana mereka belum cukup kotor, lalu mereka menggosok-gosoknya supaya kelihatan lebih kotor. Mereka pikir celana mereka tampak lebih bagus begitu.


MENERIMA INJIL SEUTUHNYA TANPA MEMILIH-MILIH

Kalau Anda ingin menjadi seorang Kristen yang sejati, janganlah hanya mengutip dan memilih-milih bagian Injil yang sesuai dengan selera Anda. Pada awalnya, barangkali Anda berpikir celana Anda tampak bagus; Anda menyukai tambalan itu. Akan tetapi, apabila hujan turun, Anda akan mengalami masalah. Tambalan itu kelihatan bagus sehingga hujan turun. Ketika celana Anda mulai kering, apa terjadi kepada tambalan itu? Kain yang belum susut itu akan mulai susut dan mencabik-cabik Anda. Itulah sebabnya mengapa terdapat begitu banyak korban di dalam gereja masa kini. Banyak orang pergi ke gereja yang suka mengutip dan memilih apa yang ingin mereka dengar. Dalam masa dua atau tiga tahun, mereka menjadi bingung dan tercabik-cabik secara rohani.

Anda harus memilih antara mengenakan seluruh pakaian keselamatan atau tidak mengenakannya sama sekali. Alasannya karena terdapat kuasa di dalam Injil — bahkan secarik kecil yang Anda keluarkan mempunyai kuasa. Kuasa itu cukup untuk membinasakan dan membuat manusia lama Anda sengsara. Orang Kristen “satu-suku atau tiga-suku” semacam ini akan merasa tidak nyaman dengan berjalannya waktu. Saya pernah melihat beberapa orang yang melakukan hal seperti ini dan mereka sedang menuai hasilnya. Pada tahap itu, kadang-kadang sudah sangat sulit untuk menolong mereka lagi. Injil sangat berkuasa dan sebaiknya Anda jangan bermain-main dengannya. Sekalipun Anda mengambil sedikit dari  Injil dan berkata, “Sedikit ini tidak akan menyakiti aku. Jika aku mengambil terlalu banyak, aku akan menjadi orang fanatik. Aku akan mengambil secarik yang kecil ini; tidak mungkin menyakiti aku.” Biar saya katakan kepada Anda, Injil sangat kuat kuasanya. Secarik yang kecil itu akan menyebabkan Anda merasa sangat tidak nyaman. Jadi, Yesus berkata, “Kamu tidak bisa menerima keselamatan yang aku berikan sedikit demi sedikit. Entah kamu menerima semuanya, atau jangan mengambil apa-apa sama sekali.”


PAKAIAN DAN KANTONG KULIT MELAMBANGKAN KEHIDUPAN MANUSIA

Ada banyak ayat Perjanjian Lama mengenai pakaian yang melambangkan kehidupan manusia. Ayat-ayat itu termasuk Yesaya 50:9, 51:8, 61:10 dan Mazmur 102:26. Dalam ayat-ayat ini, pakaian (atau baju) mewakili kehidupan manusia.

Dari ayat-ayat ini, saya ingin menunjukkan kepada Anda bahwa jika Anda mempelajari pengajaran Yesus dan tidak mengertinya, itu karena Anda tidak mengerti Perjanjian Lama. Prinsipnya ialah: Jika Anda menemukan sesuatu yang tidak Anda mengerti, carilah di dalam Perjanjian Lama dan hal itu akan dijelaskan kepada Anda di situ. Jika Anda tidak mengerti apa yang diwakili oleh pakaian atau kantong kulit, carilah di dalam Perjanjian Lama dan di situ Anda akan menemukan penjelasannya.

Prinsip yang sama berlaku untuk kantong kulit. Di Ayub 32:19, kita mendapati bahwa hati manusia digambarkan sebagai kantong kulit:

Sesungguhnya, batinku seperti anggur yang tidak mendapat jalan hawa, seperti kirbat baru (kantong kulit anggur) yang akan meletup. 

Di Mazmur 119:83, pemazmur menggambarkan dirinya seperti kirbat (kantong kulit) yang diasapi. Di Yeremia 13:12, penduduk Yerusalem dibandingkan dengan kantong kulit.


KUASA INJIL AKAN MENGHANCURKAN KEHIDUPAN LAMA

Anda tidak bisa mengambil anggur baru Injil dan diisikan ke dalam kehidupan Anda yang lama karena anggur baru itu penuh kuasa; apabila ia mengembang, ia akan meletupkan seluruh kehidupan yang lama. Injil akan mengoyak habis kehidupan Anda yang lama. Kehidupan yang lama dan Injil tidak dapat berjalan bersama-sama. Dengan kata lain, Anda tidak dapat hidup di dalam dosa dan masih percaya pada Injil. Tidak akan berhasil. Anda tidak dapat menjalankan suatu kehidupan yang mementingkan diri, yang sombong, yang egois dan masih berharap untuk percaya kepada Injil. Mereka tidak sepadan. Hanya apabila Anda siap untuk berkata, “Tuhan, ubahlah aku sepenuhnya. Aku akan menanggalkan dosa-dosaku; aku akan menanggalkan kehidupanku yang lama.” Hanya sesudah itu Anda dapat menerima anggur baru Injil.

Apabila saya memberitakan Injil, saya tidak berbicara tentang agama; saya berbicara tentang kuasa Allah. Saya tidak meminta Anda untuk lebih giat beragama. Saya juga tidak meminta Anda memeluk suatu agama atau menjadi saleh dan kudus di luar. Injil adalah kuasa Allah yang menyelamatkan. Anda tidak dapat menyelamatkan diri Anda, tetapi Allah dapat menyelamatkan Anda. Sesudah Anda mengalami kuasa-Nya, Anda akan mengerti apa yang sedang kita bicarakan.


PAKAIAN BARU DAN ANGGUR BARU MELAMBANGKAN SUKACITA

Di dalam Alkitab, pakaian baru melambangkan sukacita. Di Negeri Tiongkok, pada perayaan Imlek, kami semua mengenakan pakaian baru. Semua anak-anak kecil mengenakan pakaian baru. Mereka tidak banyak berlari ke mana-mana karena takut mengotorkan pakaian baru mereka. Itulah satu-satunya waktu mereka berkelakuan baik. Mengapa mereka begitu bersukacita? Karena itu adalah tahun baru!

Anggur juga melambangkan sukacita di dalam Alkitab. Tatkala Roh Kudus masuk ke dalam kehidupan Anda, Anda akan mengenal apa itu sukacita. Sebelum saya mengenal Tuhan, saya tidak pernah mengetahui apa itu sukacita. Saya tidak mengerti apa itu sukacita. Setiap hari saya bertanya, “Apa artinya kehidupan ini? Begitu tidak berarti!” Sepanjang masa kanak-kanak saya, saya dibesarkan di tengah-tengah penderitaan. Kenangan pertama tentang masa kanak-kanak saya di Negeri Tiongkok adalah peperangan; peperangan antara Jepang dan Tiongkok. Terjadinya begitu banyak penderitaan. Banyak keluarga dipisahkan. Bapa saya meninggalkan kami untuk melawan orang Jepang. Ibu saya dan saya menangis ketika kami melihatnya harus berangkat ke medan pertempuran, tanpa mengetahui apakah kami akan melihatnya lagi, atau entah kapan kami akan melihatnya lagi. Ternyata saat ia kembali, saya tidak dapat mengenalnya lagi karena saya terlalu muda saat ia pergi. Lima tahun merupakan waktu yang lama. Saya tidak pernah menikmati kehidupan kekeluargaan karena peperangan itu.

Kemudian, tidak lama sesudah berakhirnya Perang Jepang, terjadi pula perang saudara di Negeri Tiongkok — kali ini pihak Nationalist berperang melawan pihak Komunis. Sekali lagi terjadinya kesengsaraan di mana-mana. Tidak cukup makanan, tidak cukup segala sesuatu. Setiap hari Anda melihat pengungsi di jalan-jalan, dan mereka sedang menderita. Banyak kali saya melihat mayat-mayat terlantar di mana-mana — entah terbunuh dalam perang atau membunuh diri karena tidak tahan lagi. Saya dibesarkan dalam lingkungan perang, dan jika Anda bertanya kepada saya, “Apa itu sukacita?” Saya tidak tahu. Tidak ada gambaran sama sekali.

Salah satu kesan yang paling mendalam dalam benak saya adalah pada waktu saya berdiri di luar apartemen dan melihat pesawat-pesawat datang. Saya melihat bom-bom dijatuhkan di depan mata saya dan tiga ribu jiwa terbunuh — tiga ribu jiwa yang telah begitu banyak menderita, tiga ribu jiwa yang tidak tahu apa-apa tentang peperangan itu. Yang mereka inginkan hanyalah sebuah kehidupan yang tenteram. Jika Anda bertanya kepada saya, “Ada apa yang memberikan kebahagiaan?” Saya tidak dapat menjawab Anda. Apakah artinya kehidupan ini? Mengapa kita perlu saling membunuh? Mengapa orang-orang malang yang tidak cukup makan ini harus mati karena dibom? Kalau tidak mati pun, mereka menjadi pincang atau buta. Tidakkah mereka sudah  cukup susah menjalani kehidupan ini apa adanya?

Kali pertama saya mengerti apa yang menyebabkan semua kekacauan ini adalah pada saat saya mengerti Injil oleh anugerah Allah. Dosalah yang menyebabkan manusia berkelakuan seperti ini. Dunia ini tidak akan menjadi lebih baik sebelum dosa disingkirkan. Akan tetapi, dosa begitu berkuasa. Bagaimana mungkin kita dapat melawan dosa? Kita semua adalah hamba-hamba dosa, dan ini termasuk pemimpin-pemimpin dunia ini. Bagaimana mungkin mereka dapat menyeret diri mereka keluar dari dosa? Anda bisa duduk di PBB dan merundingkan cara-cara untuk memecahkan permasalahan dunia, tetapi Anda tidak akan pernah dapat memecahkan persoalan dosa! Itulah sebabnya mengapa akan selalu ada peperangan di dunia ini selama masih ada manusia. Itulah alasan mengapa setiap hari ada perampokan, pembunuhan dan pemerkosaan. Hal-hal ini akan terus terjadi selama masih ada manusia. Hanya setelah manusia diselamatkan dari dosa, dan menjadi manusia baru oleh kuasa Allah, barulah akan ada perubahan. Hanya kuasa Allah dapat mengubah kejahatan di dalam manusia.

Saya tidak mengerti mengapa beberapa orang mengatakan hal-hal yang buruk tentang apa yang saya ajarkan dari Firman Allah. Mereka menuduh saya memberitakan keselamatan oleh perbuatan. Allah menjadi saksi saya — kapan saya mengajarkan hal seperti itu? Bagaimana Anda dapat menyelamatkan diri Anda dari dosa oleh perbuatan? Tidak mungkin Anda dapat berbuat seperti itu. Tidak ada orang waras yang akan memberitakan Injil seperti itu. Itu bukan Injil namanya. Hanya kuasa Allah yang dapat menyelamatkan kita. Saya merayu kepada setiap orang untuk mengalami kuasa dari Allah. Lalu, Anda akan mengenal kemuliaan Tuhan yang telah kita bicarakan selama ini. Itulah langkah yang pertama. Tanpa langkah yang pertama itu, Anda tidak akan pernah mengenal apa-apa lagi tentang Dia.

Kemudian Anda akan mengalami sukacita anggur yang baru. Anda bisa tersenyum di tengah-tengah badai. Apakah Anda takut akan sesuatu? Saya tidak takut akan suatu apa pun karena Allah saya adalah Tuhan langit dan bumi. Anda akan mengenal sukacita karena pakaian baru itu, pakaian keselamatan yang Allah berikan secara cuma-cuma kepada Anda karena Anda tidak mampu membelinya sendiri. Ia memberikan secara cuma-cuma anggur baru itu. Anda tidak dapat menghasilkan anggur itu sendiri. Lalu, Anda akan mengalami apa itu sukacita.

 

Berikan Komentar Anda: