Mark Lee |

Hari ini kita telah sampai pada bagian ke tiga belas dari seri pengenalan akan Injil. Pesan kali ini mengenai apakah Allah itu nyata. Tidak ada hal yang lebih penting dari ini. Apakah Allah benar-benar ada? Pernahkah Anda melihat Dia? Saya rasa Anda tidak pernah! Lalu bagaimana kita bisa tahu apakah Allah itu ada? Pernahkah Anda bertemu secara fisik denganNya? Pernahkah Anda bercakap-cakap denganNya? Anda belum mengalami semua itu, lalu bagaimana Anda bisa tahu bahwa Allah itu nyata?

Persoalan keberadaan Allah adalah masalah yang sangat mendasar. Jika Allah itu tidak ada, tidak kira betapapun indahnya pesan saya, semua itu hanya omong kosong belaka. Alkitab berkata bahwa jika Allah itu tidak ada, maka orang Kristen adalah orang yang paling malang di dunia ini. Jika Allah benar-benar tidak ada, maka kita ini memang orang-orang yang paling malang di dunia.

Sebagai contoh, apakah yang sedang saya kerjakan di sini jika Allah itu tidak ada? Apakah kami melayani di gereja ini hanya sekadar untuk mencari penghasilan? Apakah saya melayani di gereja sekadar untuk menghindari pengangguran karena dunia sedang dilanda resesi ekonomi dan tingkat pengangguran sangat tinggi? Kalau saya benar-benar ingin bekerja, hal itu tentunya sudah saya lakukan bertahun-tahun yang lalu. Jika saya bekerja di sekuler saya yakin bahwa tidaklah susah bagi saya untuk mendapatkan satu atau dua properti. Saya adalah seorang guru dan istri saya bekerja sebagai asisten peneliti di Chinese University of Hong Kong. Belum pernah ada kejadian tentang adanya pekerja yang diberhentikan di Chinese University, atau di sekolah. Jadi, tidak sulit bagi kami untuk bekerja dan mendapatkan uang. Mengapa kami bersedia melepaskan pekerjaan kami, melepaskan kesempatan untuk menghasilkan uang, dan menghabiskan sebagian besar waktu kami untuk melayani Tuhan?

Saya telah melayani Tuhan selama sekitar 13 atau 14 tahun. Anda dapat bayangkan berapa banyak penghasilan yang bisa saya dapatkan jika saya bekerja. Tapi mengapa saya tidak mengejar penghasilan itu? Mungkinkah itu karena saya ini begitu bodohnya? Benar! Jika Allah itu tidak ada, maka saya ini benar-benar bodoh, sangat bodoh malahan. Namun persoalannya adalah, apakah Allah itu ada? Itulah sebabnya mengapa Alkitab berkata bahwa semua orang Kristen lebih malang daripada setiap orang di dunia ini jika Allah itu tidak ada.

Saya sempat melayani Tuhan di suatu tempat yang terpencil. Saya kehilangan berat badan sampai lebih dari lima kilo. Anda tidak akan mengenal saya jika melihat saya pada saat itu. Lingkungan dan kondisi kehidupan di sana sangatlah buruk, saya begitu kurus sehingga saya perlu mengikat sabuk sekencang mungkin agar celana saya tidak jatuh. Karena lingkungan dan sanitasi yang sangat buruk, saya harus minum antibiotik setiap hari sampai sekitar satu tahun. Saya harus terus saja meminumnya karena saya akan merasa sakit di tenggorokan, seolah-olah ada sekumpulan bakteri yang akan menyerang jika saya berhenti meminumnya. Saya tinggal di lingkungan seperti itu sampai sekitar dua tahun. Untuk apa semua itu? Kalau Allah tidak nyata, mengapa saya harus menderita seperti itu? Mengapa saya harus mengorbankan kesempatan untuk mencari kehidupan yang lebih nyaman? Jika Allah tidak nyata, maka saya adalah orang yang paling malang – bukan saja saya tidak punya apa-apa, bukan saja saya menjadi miskin dan menderita, pada akhirnya, saya sendiri ternyata tidak tahu apa yang akan terjadi dengan hidup saya.

Jadi, persoalan tentang keberadaan Allah sangatlah penting. Jika Allah itu tidak nyata, maka saya ini adalah orang yang sangat idiot. Akan tetapi, renungkan – bagaimana jadinya kalau Allah itu nyata?

Tahukah Anda bahwa Anda sedang menaruh hidup Anda di dalam suatu perjudian jika Allah itu ternyata ada dan Anda tidak percaya kepadaNya? Saya sendiri juga mempertaruhkan hidup saya. Sebenarnya tidak ada bedanya antara Anda dengan saya, masalahnya adalah kita memasang taruhan di tempat yang berbeda. Saya mempertaruhkan hidup saya, dan saya akan kehilangan segalanya jika Allah ternyata tidak ada.

Sama halnya dengan Anda – jika Allah itu ada, akan kemanakah jalan hidup Anda? Pada saat Anda tahu bahwa Anda telah memasang taruhan di tempat yang salah, maka Anda akan tahu betapa bodohnya Anda. Pada saat itu, ketika Anda harus berdiri di hadapan Allah dan Anda tahu bahwa Allah itu nyata, Anda akan teringat bahwa Anda pernah membaca pokok perbahasan ini pada hari ini dan Anda akan berkata pada diri sendiri, “Mengapa aku tidak percaya akan kenyataan Allah? Mengapa aku melewatkan kesempatan yang sebagus itu? Mengapa kubiarkan semua itu berlalu dengan gampangnya?” Pada saat itu Anda akan berkata bahwa Anda sangat bodoh. Pada saat itu, Anda akan dipenuhi oleh penyesalan.

Jadi, Anda perlu menyimak pertanyaan ini dengan cermat – adakah Allah di dunia ini? Apakah Allah itu nyata? Ini adalah pertanyaan yang sangat penting. Jika Anda menggampangkan persoalan ini, saya bisa beritahu Anda bahwa Anda telah berbuat salah terhadap diri Anda sendiri. Pada masa itu nanti, tidak akan ada orang yang menyalahkan Anda, Andalah yang akan menyalahkan diri sendiri karena tidak mempercayai – “Mengapa kubiarkan kesempatan itu berlalu?”

Allah yang saya percayai, dan Allah yang dibicarakan di dalam Alkitab, adalah Allah yang sangat adil. Dia tidak akan meminta Anda untuk percaya kepada-Nya jika Anda tidak tahu apakah Dia itu ada. Dia sangat adil. Dia pasti akan memberikan bukti yang cukup mengenai keberadaan-Nya supaya ketika Anda berdiri di hadapan kursi penghakiman nanti Anda tidak akan dapat memberi alasan bahwa Anda tidak tahu apakah Dia itu ada atau tidak.

Allah akan memberi Anda banyak sekali bukti – pertanyaannya adalah, apakah Anda membuka mata Anda untuk melihat atau Anda justru menutup mata Anda, dan menyumpal mata dan telinga Anda sehingga Anda tidak dapat melihat dan mendengar. Dia memanggil Anda untuk percaya kepada-Nya, maka Dia pasti akan memberikan bukti yang cukup buat Anda sehingga Anda tidak dibiarkan berada dalam keadaan tanpa kepastian.

Di pesan yang berikutnya (Seri Pengenalan Injil 9.2) kita akan melihat setidaknya tiga bukti yang telah Allah berikan.

 

Berikan Komentar Anda: