SC Chuah | Natal 2016 |

Berikut merupakan dua pernyataan surgawi yang pertama dari halaman Injil yang pertama yang diungkapkan tentang Yesus bahkan sebelum dia dilahirkan:

Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan dia Yesus, karena dialah yang akan menyelamatkan umatnya dari dosa-dosa mereka.”  Hal itu terjadi supaya digenapi yang difirmankan Tuhan melalui nabi: “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan dia Imanuel.” (Yang berarti: Allah menyertai kita.)

Dua pernyataan ini merupakan inti dari seluruh pelayanan Yesus dan efeknya bagi kehidupan kita.

Yang pertama, “dialah yang akan menyelamatkan umatnya dari dosa-dosa mereka”. Banyak orang berpikir Yesus baby-jesus-mary-joseph-by-deweydatang untuk menyelamatkan kita dari neraka. Kita dapat dengan tegas menolak pernyataan ini. Kata “selamat” dan “neraka” tidak pernah dikaitkan dalam Injil. Tidak! Yesus tidak datang untuk menyelamatkan kita dari neraka, tetapi dari dosa-dosa kita.  Keselamatan dari neraka hanya merupakan “by-product” (hasil sampingan) dari keselamatan dari dosa.

Ini berarti orang yang masih hidup dalam dosa tidak akan mendapati hari Natal itu terlalu berarti selain sebagai hari libur untuk beribadah di ibadah Natal yang diselenggarakan gereja. Orang yang masih pemarah, pahit, pendendam, suka bertengkar, serakah, penuh hawa nafsu dll. tidak akan pernah mengenal sukacita dan damai sejahtera yang disebutkan oleh para malaikat kepada para gembala. Mereka juga tidak akan pernah mengenal kepuasan batin yang telah dijanjikan Yesus kepada kita dengan yakinnya:

…siapa saja yang minum air yang akan kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. (Yoh.4:14)

…siapa saja yang datang kepadaku, ia tidak akan pernah lapar lagi, dan siapa saja yang percaya kepadaku, ia tidak akan pernah haus lagi. (Yoh.6:35)

Tidak ada janji yang lebih ajaib dari kedua janji ini, tetapi sangat sedikit yang mengalaminya secara nyata karena manusia pada umumnya lebih haus dan lapar akan hal-hal duniawi daripada hal-hal surgawi.

Berkat paling besar yang diberikan Allah kepada kita bukanlah kekayaan, kemakmuran, kesehatan, kesuksesan atau hal-hal semacam itu, tetapi sebuah karakter yang baru. Yesus tidak datang untuk menyelamatkan kita dari kemiskinan, sakit-penyakit atau kegagalan, tetapi pertama dan terutama dari dosa-dosa kita. Pernyataan ini mungkin akan meresahkan banyak orang, tetapi merupakan kebenaran Alkitabiah yang abadi yang dapat diuji dengan pengalaman. Hanya orang-orang yang mengalami kemerdekaan yang sejati dari dosa-dosa mereka yang dipenuhi rasa syukur pada hari Natal. Orang yang “letih lesu” dan “berbeban berat” mengalami kesulitan bahkan bernafas, jangankan mengucap syukur.

Bersempena dengan perayaan Natal tahun 2016, marilah kita semua mengingat bahwa Yesus datang pertama dan terutama untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita, yang membuka jalan bagi kita untuk memperoleh sebuah karakter yang baru.

Hal yang kedua yang dijanjikan pada kelahiran Yesus adalah melalui Yesus, “Allah menyertai kita”! Allah bukan satu sosok di atas sana yang suka mencari-cari kesalahan kita. Dia ingin menyelamatkan kita dan menyertai kita. Ada satu kalimat indah di Injil yang berbunyi, “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” Jika Allah di pihak kita, apakah ada sesuatu yang perlu ditakuti? Itulah sebabnya, kalimat “Jangan takut!” mengawali setiap penampakan malaikat pada kelahiran Yesus, dan kalimat itu juga mencirikan seluruh pengajaran Yesus. Tidak ada apa-apa yang perlu ditakuti jika Allah berada di pihak kita.

Kebenaran “jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” paling tepat dicontohkan oleh kehidupan Yusuf. Saudara-saudara Yusuf begitu membencinya sehingga berencana ingin membunuhnya, istri Potifar memfitnahnya sehingga dia dilemparkan ke penjara, juru minuman Firaun melupakan janjinya kepada Yusuf selama dua tahun, tetapi setiap peristiwa itu terjadi supaya mimpi yang diberikan Allah kepada Yusuf digenapi. Perhatikan juga bahwa meskipun Yahweh menyertai Yusuf (Kej.39:2, 21), Yahweh tidak melindungi Yusuf dari dijual menjadi budak; Yahweh tidak melindungi Yusuf dari difitnah secara keji; Yahweh tidak melindungi Yusuf dari penjara; dan Yahweh juga tidak melindungi Yusuf dari kelupaan manusia! Penyertaan Allah sama sekali tidak berarti perlindungan dari kesusahan hidup, seperti yang disangka banyak orang. Semua “lawan” Yusuf tampaknya berhasil melaksanakan rencana jahat mereka, tetapi mereka hanya berhasil menggenapi rencana baik Allah bagi Yusuf dan dunia masa itu. Seperti itulah orang yang disertai Allah. Tentu saja, contoh yang lebih hebat lagi adalah Yesus sendiri. Salib Kristus akan selamanya melambangkan bagaimana kejahatan manusia diubahkan Allah menjadi kebaikan; dan bagaimana alat mencabut nyawa yang kejam menjadi alat memberi hidup yang indah.

Umat yang telah diselamatkan dari dosa-dosanya adalah umat yang disertai Allah; dan umat yang disertai Allah adalah umat yang tak terkalahkan. Itulah dua janji surgawi yang dijanjikan Allah sebelum kelahiran Yesus. Ini berarti seluruh pelayanan Yesus bermaksud untuk menggenapi dua janji ini. Memasuki tahun 2017, marilah kita semua, sebagai umat Yahweh, menjadi orang-orang yang berani melakukan kehendak Allah di muka bumi ini, tanpa rasa takut dan gentar terhadap apa atau siapa pun kecuali Allah sendiri.

 

Berikan Komentar Anda: