SC Chuah |

Untuk mendapatkan sebuah gambaran bagaimana seseorang menilai dirinya sendiri, kita hanya perlu menilai apa yang paling banyak dibicarakan orang itu tentang dirinya. Injil Yohanes disebut-sebut sebagai Injil yang paling kristosentris. Penilaian ini sebenarnya palsu, karena Yesus lebih dari 200 kali merujuk kepada Yahweh dengan panggilan Bapa (130x) dan Allah (80x). Singkat kata, Injil Yohanes jauh lebih teosentris ketimbang kristosentris. Namun, Injil Yohanes tetap amat berharga dalam menilai siapa Yesus menurut dia sendiri karena Injil ini paling banyak mencatat siapa Yesus dalam hubungannya dengan Bapa. Yang pasti dalam Injil Yohanes, Yesus banyak berbicara tentang dirinya, tetapi dalam pengertian bahwa dialah sumber atau tali penyelamatan dari Allah.

Dalam kenyataannya, Kristologi yang mendominasi Injil Yohanes bukanlah Kristologi Penjelmaan (Inkarnasi), sebagaimana yang dipercayai umat Kristen, tetapi Kristologi Agen atau Kristologi Pengutusan. Lebih dari 40 kali Yohanes memberitahu kita bahwa Bapalah yang mengutus Kristus! Untuk membuka selubung yang telah menutupi mata kita selama ini, kesemua ayat yang menyatakan hal ini didaftarkan di bawah. Bacalah ayat-ayat di bawah ini, dan rasakan betapa urgen dan mendesaknya pokok ini bagi Yesus.

Yohanes 3:17  Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia…
Yohanes 3:34  Sebab siapa yang diutus Allah, dialah yang menyampaikan firman Allah…
Yohanes 4:34 Makananku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus aku…
Yohanes 5:23  Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus dia.
Yohanes 5:24  Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataanku dan percaya kepada Dia yang mengutus aku, ia mempunyai hidup yang kekal…
Yohanes 5:30  Aku tidak menuruti kehendakku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus aku.
Yohanes 5:36  Pekerjaan itu juga yang kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang aku, bahwa Bapa yang mengutus aku.
Yohanes 5:37  Bapa yang mengutus aku, Dialah yang bersaksi tentang aku.
Yohanes 5:38  kamu tidak percaya kepada Dia yang diutusnya.
Yohanes 6:29 Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.
Yohanes 6:38  Sebab aku telah turun dari sorga… untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus aku.
Yohanes 6:39  Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepadaku jangan ada yang hilang, tetapi supaya kubangkitkan pada akhir zaman.
Yohanes 6:44  Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepadaku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus aku, dan ia akan kubangkitkan pada akhir zaman.
Yohanes 6:57  Sama seperti Bapa yang hidup mengutus aku dan aku hidup oleh Bapa…
Yohanes 7:16  Ajaranku tidak berasal dari diriku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus aku.
Yohanes 7:18  …barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.
Yohanes 7:28  Aku datang bukan atas kehendakku sendiri, tetapi aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal.
Yohanes 7:29  Aku kenal Dia, sebab aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus aku.”
Yohanes 7:33  Tinggal sedikit waktu saja aku ada bersama kamu dan sesudah itu aku akan pergi kepada Dia yang telah mengutus aku.
Yohanes 8:16  sebab aku tidak seorang diri, tetapi aku bersama dengan Dia yang mengutus aku.
Yohanes 8:18  Akulah yang bersaksi tentang diriku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus aku, bersaksi tentang aku.”
Yohanes 8:26  Banyak yang harus kukatakan dan kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus aku, adalah benar…
Yohanes 8:29  Dan Ia, yang telah mengutus aku, Ia menyertai aku.
Yohanes 8:42  Dan aku datang bukan atas kehendakku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus aku.
Yohanes 9:4  Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus aku…
Yohanes 10:36  masihkah kamu berkata kepada dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia.
Yohanes 11:42  …aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus aku.”
Yohanes 12:44  Barangsiapa percaya kepadaku, ia bukan percaya kepadaku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus aku.
Yohanes 12:45  dan barangsiapa melihat aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus aku.
Yohanes 12:49  Sebab aku berkata-kata bukan dari diriku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus aku…
Yohanes 13:20  barangsiapa menerima aku, ia menerima Dia yang mengutus aku.”
Yohanes 14:24  firman yang kamu dengar itu bukanlah dari padaku, melainkan dari Bapa yang mengutus aku.
Yohanes 15:21  mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus aku.
Yohanes 16:5  tetapi sekarang aku pergi kepada Dia yang telah mengutus aku,
Yohanes 17:3  Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
Yohanes 17:8  Mereka tahu benar-benar, bahwa aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus aku.
Yohanes 17:18  Sama seperti Engkau telah mengutus aku ke dalam dunia, demikian pula aku telah mengutus mereka ke dalam dunia;
Yohanes 17:21  … supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus aku.
Yohanes 17:23  … agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus aku.
Yohanes 17:25  …mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus aku;
Yohanes 20:21  Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus aku, demikian juga sekarang aku mengutus kamu.”
1 Yohanes 4:9  Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup olehnya.
1 Yohanes 4:10  Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
1 Yohanes 4:14  Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.

Satu ciri khas yang ditemukan dalam Alkitab Ibrani dan Yunani adalah konsep atau hukum yang disebut “agency” atau dalam bahasa Ibrani Shaliah (perwakilan atau perantaraan). Hukum ini mengandung dua aksioma yang mendasar, yaitu,

1)     Seorang agen/wakil adalah seperti dia yang mengutus dia
2)    Yang mengutus lebih besar daripada yang diutus

Kedua aksioma tersebut sangat kentara mewarnai seluruh pengajaran Yesus.

Aksioma 1) tersirat dalam pernyataan-pernyataan Yesus seperti: “Barangsiapa percaya kepadaku, ia bukan percaya kepadaku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus aku; (Yoh 12:44)”; “Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut aku, dan barangsiapa menyambut aku, ia menyambut Dia yang mengutus aku. (Mat 10:40)”; “Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak aku; dan barangsiapa menolak aku, ia menolak Dia yang mengutus aku.” (Luk 10:16) Pokoknya apa yang dilakukan atau tidak dilakukan pada seorang utusan, dilakukan atau tidak dilakukan pada yang mengutusnya.

Aksioma 1) juga dapat dilihat dari cara para utusan berbicara. Para utusan seringkali akan berbicara seolah-olah yang berbicara adalah atasan yang telah mengutus mereka itu. Karena itu para nabi di Alkitab Ibrani sering menggunakan kata ganti personal orang pertama ketika menyampaikan firman dari Yahweh. Mereka berbicara seolah-olah mereka adalah Allah itu sendiri. Di dalam beberapa kesempatan Yesus, selaku seorang utusan, juga berbicara seperti itu. Contoh yang paling jelas adalah Yohanes 2:19, ayat yang dibahas panjang lebar di buku The Only True God.

Untuk aksioma 2), Yesus menyatakannya terang-terangan, “Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.” (Joh 13:16)

Kristologi Agen ini sangatlah penting untuk kita memahami siapa Yesus itu. Kristologi inilah yang akan mengoreksi salah tafsir atas beberapa teks dalam Injil Yohanes di mana Yesus disalahgambarkan sebagai Allah, atau Allah yang menjadi seorang manusia. Oleh karena jemaat non-Yahudi rata-rata tidak memahami hukum Shaliah ini, dan kebanyakan bahkan tidak tahu adanya hukum ini, beberapa ayat terang-terangan telah disalahtafsirkan. Itulah sebabnya doktrin Trinitas itu mutlak tidak didukung oleh satu ayat pun, tetapi didukung hanya oleh “tafsir” yang dipaksakan atas beberapa ayat. Umpamanya: Di mana disebutkan Yesus setara dengan Bapa? Dan bagaimana mungkin Yesus yang adalah utusan bisa setara dengan Bapa yang mengutusnya?

Jauh lebih penting dari itu, Kristologi Agen ini tidak dapat dipisahkan dari iman yang menyelamatkan orang percaya. Sebagai contoh, “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada dia yang telah diutus Allah” (Yoh. 6:29) dan beberapa ayat kemudian dia menambahkan, “Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepadaku jangan ada yang hilang, tetapi supaya kubangkitkan pada akhir zaman.”

Penting juga untuk ditegaskan bahwa Kristologi Agen ini tidak menyiratkan kepraadaan literal. Nabi Yesaya diutus Allah (Yes 6:8). Yohanes Pembaptis juga diutus Allah (Yoh 1:6). Seseorang itu tidak perlu praada untuk diutus Allah.  Untuk meletakkan persoalan ini di luar keraguan, pertimbangkan perkataan Yesus berikut: “Sama seperti Engkau telah mengutus aku ke dalam dunia, demikian pula aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; (Yoh 17:18)”. Konyol jika ada yang bersikeras memperjuangkan kepraadaan Yesaya, Yohanes Pembaptis dan orang-orang percaya.

Kristologi Agen ini menyatakan bahwa Yesus bukanlah Allah, melainkan wakil Allah yang paling unggul, dan dengan demikian sepenuhnya dan secara total bertindak bagi pihak Allah. Dalam nama Allah, dia berbicara dan bertindak di tempat Allah kepada dunia. Sebagai kesimpulan, sebagai agen Allah yang paling tinggi, Yesus berfungsi sebagai Allah tanpa menjadi Allah. AMEN!

 

Berikan Komentar Anda: