Pastor Eric Chang | Matius 2:2 |

Matius 2:1-12, berbunyi seperti ini:

1 Sekarang, setelah Yesus lahir di Betlehem, di Yudea, pada zaman Raja Herodes, lihatlah, orang-orang Majus dari timur datang ke Yerusalem.
2 Mereka bertanya, “Di manakah Ia, yang dilahirkan, Raja orang Yahudi itu? Sebab, kami telah melihat bintang-Nya di timur dan kami datang untuk menyembah-Nya.”
3 Ketika Raja Herodes mendengar hal ini, gelisahlah ia dan seluruh Yerusalem bersamanya.
4 Lalu, ia mengumpulkan semua imam kepala dan ahli-ahli Taurat bangsa itu. Ia mengorek keterangan dari mereka, tempat Kristus dilahirkan.
5 Mereka berkata kepadanya, “Di Betlehem, wilayah Yudea, karena beginilah yang ditulis oleh nabi:
6 ‘Dan, engkau Betlehem, di tanah Yehuda, sama sekali bukanlah yang paling kecil di antara para penguasa Yehuda, karena darimu akan muncul seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku, Israel.’” 
7 Kemudian, Herodes diam-diam memanggil orang-orang Majus itu, meminta kepastian dari mereka tentang waktu bersinarnya bintang itu.
8 Lalu, ia menyuruh mereka ke Betlehem dan berkata, “Pergi dan selidikilah dengan teliti tentang Anak itu. Dan, kalau kamu sudah menemukan-Nya, laporkanlah kepadaku supaya aku juga bisa datang dan menyembah-Nya.”
9  Setelah mendengarkan raja, mereka pergi. Dan, lihatlah, bintang yang mereka lihat di timur itu menuntun mereka sampai tiba dan berhenti di atas tempat Anak itu berada.
10 Ketika melihat bintang itu, mereka bersukacita dengan sukacita yang sangat besar.
11 Setelah masuk ke dalam rumah, mereka menemukan Anak itu bersama Maria, ibu-Nya. Lalu, mereka tersungkur dan menyembah-Nya. Kemudian, mereka membuka tempat-tempat hartanya dan mempersembahkan hadiah-hadiah kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan, dan mur.*
12 Karena diperingatkan dalam mimpi agar jangan kembali kepada Herodes, mereka kembali ke negerinya melalui jalan lain.


Berpola Pikir Rohani adalah Persoalan Hidup dan Mati

Hari ini apa yang ingin saya sampaikan dapat dirangkum dengan kata-kata dari Roma 8:6:

“Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.”

Perhatikan baik-baik kata-kata dari Alkitab ini: “Keinginan daging adalah maut.” Sebaliknya, “…keinginan Roh” —  keinginan pada perkara-perkara rohani, pada Allah sendiri —  “adalah hidup dan damai sejahtera.”

Paulus sedang memperingatkan orang-orang Kristen di Roma, “Jika kamu, sebagai orang Kristen, mengikuti keinginan daging, yaitu jika kamu dikuasai oleh kedagingan, kau akan mati. Akan tetapi, jika kamu memusatkan pikiranmu pada perkara-perkara yang berasal dari Allah, perkara-perkara rohani, keinginan Roh, itulah kehidupan dan itulah damai sejahtera.”

Orang duniawi tidak dapat memahami Matius 2:2. Sebenarnya, isi seluruh Alkitab tidak akan bisa Anda pahami jika Anda berpola pikir duniawi.

Anda akan berkata, “Matius 2 ini berbicara tentang beberapa orang majus yang datang dari timur dan menyembah Yesus. Apa yang susah dipahami dari bagian ini?” Namun, tahukah Anda arti dari semua itu? Mengapa orang-orang bijak non-Yahudi ini datang untuk menyembah raja orang Yahudi, suatu tindakan yang tentunya merupakan tindak pengkhianatan terhadap negeri mereka sendiri? Apa yang akan terjadi jika Anda pergi dan sujud kepada raja negeri asing? Hal itu akan dipandang sebagai pengkhianatan. Kesetiaan Anda seharusnya diberikan kepada raja Anda sendiri. Orang-orang itu adalah orang asing. Ini merupakan suatu masalah, bukankah demikian?

Lagi, bagaimana mereka tahu bahwa mereka harus menyembah Yesus yang pada saat itu hanya seorang bayi di palungan? Bayi itu tidak tinggal di istana. Bagaimana mereka tahu bahwa dia adalah seorang raja? Pesan semacam apa yang mereka dapat? Bagaimana mereka mengetahui semua itu? Daftar pertanyaan ini dapat dilanjutkan. Hal apa yang dinyatakan oleh bintang itu? Apa arti dari bintang ini? Adakah bukti-bukti astronomis bagi keberadaan bintang ini? Jika memang demikian, apakah itu? Jika Anda mulai memikirkan semua pertanyaan ini, Anda akan mulai memahami persoalannya. Dapatkah Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut? Anda tidak akan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, jika Anda belum “berpola pikir rohani”. Hanya jika seluruh pola pikir Anda mulai berubah, barulah Anda dapat menjawabnya.


Alkitab, Membuat Cendekiawan Frustrasi

Saat Anda baca Alkitab,  Anda akan mendapati hal yang luar biasa: Alkitab merupakan buku yang sepenuhnya rohani. Alkitab adalah Allah, yang adalah Roh, yang berbicara kepada kita! Alkitab bersifat sangat rohani dan hal ini membuat begitu banyak cendekiawan frustrasi. Sifat Alkitab yang rohani terlihat dalam fakta bahwa hal-hal manusiawi yang muncul dari keingintahuan manusia tidak dicantumkan. Sebagai contoh, satu-satunya hal yang kita ketahui tentang orang-orang majus ini adalah bahwa mereka berasal dari timur. Timur itu wilayah yang luas, lantas timur yang mana? Apakah Jepang, atau China, atau Rusia? Apakah mereka dari Persia, Babilonia, Asyur atau Arab? Tidak diberitahukan pada kita. Hal ini membuat kita penasaran dan frustrasi, bukankah begitu?

Alkitab tidak berminat dengan hal-hal manusiawi yang menarik perhatian dan kemelitan kita. Masalahnya, kita juga tidak tertarik dengan hal-hal yang diminati Alkitab yang sifatnya rohani.


BINTANG YANG AJAIB

Apakah kita memahami Matius 2? Mari kita mulai dengan mengamati beberapa poin di sini. Pertama-tama, di ayat 2 disebutkan “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia“.   

Anda tentu pernah melihat bintang tersebut di dalam ribuan poster dan gambar-gambar pada waktu Natal. Kartu ucapan Natal yang menggambarkan tiga orang bijak sedang menunggang tiga ekor unta dan membawa tiga macam hadiah dan dengan mahkota mereka. Tentu saja, ada sebuah bintang dengan garis yang menunjuk ke bawah, benar?

Cendekiawan modern, Profesor Eduard Schweizer dari Zurich, berkata dalam tafsirannya tentang kitab Matius, “Ini adalah bintang ajaib.” Sebuah bintang ajaib! Dia mengakui bahwa ini adalah bintang yang ajaib. Tak ada peristiwa perbintangan alamiah dalam sejarah yang dapat menjelaskan bintang ini.


TIDAK PERNAH ADA BINTANG SEPERTI INI

Bintang ini sangat menarik! Bintang ini pertama kali terlihat di timur, mungkin di Persia. Akan tetapi, Alkitab tidak memuaskan rasa ingin tahu kita dengan menyebutkan tempat yang pasti. Ia tidak mengarahkan kita ke informasi duniawi yang kita inginkan karena ia ingin mengarahkan perhatian kita pada perkara-perkara rohani! Alkitab bahkan tidak memberitahu kita dari mana asal orang-orang majus ini. Ia bisa saja menuliskannya, tetapi tidak! Tidak menjadi soal dari mana mereka berasal.

Bintang ini pertama kali terlihat di timur, mungkin sekitar dua tahun sebelum kedatangan orang-orang majus ini di Yerusalem. Kemungkinan dua tahun karena di ayat 16 kita diberitahu bahwa Herodes membunuh semua bayi yang berusia dua tahun ke bawah. Tak ada alasan untuk melakukan hal ini kecuali jika dia sudah memperhitungkan waktu yang diceritakan oleh para orang majus ini tentang kapan pertama kali mereka melihat bintang itu. Bintang itu muncul sekitar dua tahun sebelumnya. 

Kedua, ayat 9 mengatakan, “Bintang yang pernah mereka lihat di timur sekarang terlihat lagi.” Bintang yang sama. Sungguh menarik! Terlebih lagi, kali ini, bintang itu tidak mengarah ke barat; ia mengarah ke selatan! Bintang apa yang bisa berbuat seperti itu?

Ketiga, jika Anda perhatikan dengan teliti catatan Alkitab, bintang ini berhenti di atas rumah tempat Yesus berada. Pernahkah Anda melihat bintang yang bisa berhenti dalam pergerakannya? Bisa bergerak dan berhenti, bergerak dan berhenti? Bintang macam apa ini?

Keempat, bintang ini bisa menunjukkan rumah tempat Yesus berada. Saya mau mengundang Anda untuk berdiri di luar. Pandang ke atas dan lihat apakah sebuah bintang dapat menunjukkan suatu tempat tertentu. Anda akan benar-benar kesulitan, karena saya sudah melakukannya sekadar untuk membuktikan bagi diri saya sendiri. Saya mengamati langit untuk mengetahui apakah saya bisa memastikan apakah saya bisa berdiri tepat di bawah satu bintang tertentu. Jika menurut Anda memakai bintang sebagai patokan ternyata sulit, cobalah pakai bulan. Bulan terlihat sangatlah besar, jauh lebih besar daripada bintang, dan tentunya akan lebih mudah. Apakah Anda bisa memastikan apakah bulan sedang berada di atas sebuah rumah tertentu, atau mungkin sedang berada di atas sebuah wilayah tertentu?

Namun bintang ini —  yang jauh lebih kecil daripada bulan dan jauh lebih tinggi daripada bulan —  bisa menunjukkan satu rumah tertentu. Wah! Benar-benar luar biasa!


Jalan Allah itu Ajaib, tetapi kita bisa Mengalaminya

Saya percaya kepada Allah karena saya telah mengalami Dia sebagai kenyataan, saya tahu bahwa Dia hidup. Saya telah menyaksikan jalan-jalan-Nya yang ajaib yang tidak bisa saya pahami. Saya menjadi Kristen dalam penjara Komunis. Saya dibebaskan dari penjara tersebut. Sampai dengan hari ini, saya tidak bisa memberikan penjelasan yang masuk akal tentang pembebasan saya. Saya telah mencoba untuk memahaminya. Saya tidak mendapatkan penjelasan yang masuk akal mengapa Allah menjumpai saya di dalam penjara, dan kemudian membebaskan saya ketika saya berpaling kepada-Nya [tepat sebelum saya ditembak]. Dia mengeluarkan saya dengan cara-Nya yang ajaib. Jika Anda menanyai saya dan mendesak saya untuk menjelaskannya secara nalar, saya tidak bisa memberikan penjelasan apa-apa. Saya tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Apakah Anda percaya kepada Allah yang mengerjakan perkara-perkara yang ajaib? Saya percaya pada Allah yang ajaib. Saya percaya pada Allah yang tidak terikat pada hukum-hukum alam, yang mengerjakan perkara-perkara yang ajaib!

Jika Anda tidak percaya akan hal ini, janganlah menjadi orang Kristen, karena tidak akan ada hal di dalam PB yang masuk akal bagi Anda. Tidak ada hal di sana yang bisa Anda pahami dengan pola pikir duniawi. Yesus menyembuhkan orang buta. Dapatkah Anda menemukan penjelasan alamiah akan hal ini? Jika Anda mengetahui tentang anatomi, dapatkah Anda menjelaskan bagaimana mata yang buta bisa melihat kembali? Dapatkah Anda menjelaskannya? Yesus membangkitkan orang mati. Adakah peralatan yang bisa membangkitkan lagi orang yang sudah mati? Dapatkah Anda menemukan penjelasan ilmiahnya? Yesus dilahirkan oleh Maria, seorang perawan. Dapatkah Anda memahaminya? Dapatkah Anda memahami bagaimana seorang perempuan bisa mengandung oleh kuasa Roh Kudus? Tak masuk akal! Bagian mana dari PB yang masuk akal bagi Anda? Ada banyak mukjizat yang tidak bisa Anda pahami. Bagian tentang Yesus berjalan di atas air di danau Galilea, apakah itu mungkin? Tentu saja kedatangannya penuh dengan makna penting, tetapi satu-satunya jalan untuk bisa memahaminya adalah: itu semua adalah pekerjaan Allah!

Jika Anda melakukan kilas balik, bagaimana Anda menjadi Kristen? Perkara ajaib lagi! Menjadi seorang Kristen bukan sekadar perkara berganti kredo, melepaskan agama tertentu dan memeluk agama Kristen, atau sekadar melepaskan satu ajaran filsafat untuk menerima ajaran filsafat yang lain. Anda bisa melakukan semua itu tanpa melibatkan kuasa Allah sama sekali, tetapi itu bukanlah hal menjadi seorang Kristen. Jika Anda menjadi seorang Kristen hanya dengan berkata, “OK, aku melepaskan agama ini”, atau, “OK, aku tidak lagi ateis”. Anda berkata, “OK, kurasa kekristenan jauh lebih masuk akal, jadi aku menerima kekristenan.” Anda masih belum menjadi Kristen! Itu bukanlah kekristenan!

Apa itu kekristenan? Menurut Yesus di Yohanes pasal 3, kekristenan berarti dilahirkan dari Roh, yaitu, Roh Allah masuk ke dalam hidup Anda dan mengubah Anda secara mendasar. Itulah yang disebut menjadi Kristen. Dia mengubah Anda dari yang duniawi menjadi yang rohani, tepat seperti yang dikatakan oleh Paulus. Bagaimana kita bisa berpola pikir rohani? Paulus melanjutkan di dalam Roma pasal 8: “Jika Roh Allah berdiam di dalam kamu, kamu pasti akan berpola pikir rohani.” [ay.9] Karena Anda sudah diubah. Pola pikir Anda sudah diubah. Itulah maknanya.

Apa artinya “dilahirkan dari Roh”? Dapatkah Anda menemukan penjelasan ilmiah untuk hal ini? Tentu saja tidak! Itulah kuasa Allah yang masuk ke dalam hidup Anda dan mengubah Anda. Jika Anda belum mengalami kuasa itu, Anda tidak akan tahu apa artinya menjadi orang Kristen. Anda tidak akan tahu sama sekali. Saya sendiri telah mengalami kuasa itu! Banyak orang yang telah mengalami kuasa itu. Allah masuk ke dalam hidup mereka dan mengubah mereka! Itu merupakan hal yang ajaib; tak ada penjelasan ilmiah akan hal itu. Seluruh Alkitab isinya ajaib. Mengapa? Karena Allahlah yang bekerja. Ia bukanlah hasil karya manusia. Bukan hasil dari usaha pendakian secara supranatural ke langit. Allahlah yang datang ketika kita menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Dia. Dia masuk dan mengubah kita! Itulah kekristenan!


Pernyataan diri Allah kepada orang-orang Majus dan Kita

Namun, Injil adalah batu sandungan bagi kebanyakan orang yang menyebut dirinya Kristen. Karena itu, mereka ingin mengubah gambaran yang ada. Perhatikanlah terjemahan dalam bahasa Inggris ini:

Behold, there came wise men from the east…”

“… lihatlah, orang-orang bijak dari timur datang…”

Kata “wise men” (orang-orang bijak) dipakai di dalam terjemahan bahasa Inggris! Di dalam lagu rohani, orang-orang bijak ini dipromosikan menjadi raja:

We Three Kings of Orient Are”

“Kami Tiga Raja dari Timur”

Apakah Anda akan kecewa jika mengetahui bahwa mereka bukanlah raja? Oh, senang sekali rasanya membayangkan Yesus, di pembaringannya, menerima kedatangan tiga raja yang akan menyembahnya. Terasa istimewa. Seperti ketika kita mengundang seorang pembicara pada acara KKR, kita perlu menyebutkan bahwa tuan anu adalah presiden organisasi ini atau itu. Dia adalah direktur, atau general manager, apa pun itu. Dia adalah doktor di bidang anu. Atau, dia adalah seorang profesor. Kita merasa sudah memuliakan Tuhan karena pengkhotbahnya seorang profesor. Kemudian, kita diberitahu, “Oh, tidak, tidak. Dia bukanlah profesor.” Kita mungkin berkata, “Oh, hmm. Bukan profesor…. Baiklah, setidaknya, dapatkah Anda berikan dia sedikit gelar? Maksud saya, supaya dia tampak sedikit lebih terhormat. Ini akan menarik banyak orang datang ke konferensi!”

Jadi, Anda sekarang punya tiga raja! Bukan hanya orang-orang bijak! Mereka raja! Sayang sekali, mereka bukanlah raja, sobat. Bukan raja! Apakah kita merasa ini membuat mereka kelihatan kurang penting? Di mana ada keterangan bahwa mereka adalah tiga raja? Adakah disebutkan bahwa jumlah mereka tiga? Dengan cara apa kita menebak jumlahnya tiga? Kita menebak bahwa ada tiga raja dari tiga macam hadiah yang dipersembahkan: emas, kemenyan dan mur. Ah ha! Tiga persembahan, jadi tiga raja! Mungkin ada 6? Mungkin ada 5? Mungkin 2 dari mereka mempersembahkan emas. “Oh!” Anda bilang, “sekarang Anda benar-benar telah membuat saya kecewa. Suasana Natal jadi rusak karena khotbah ini.”


ORANG-ORANG MAJUS ADALAH AHLI-AHLI SIHIR

Ketiga orang itu —  benarkah ada tiga orang? Tidak. Kita tidak tahu. Mungkin 5, mungkin 6. Apakah mereka itu orang-orang bijak? Kata yang tertulis di sana adalah “magi”. Magi adalah bentuk jamak dari kata “magus”. Kata “magus” dipakai di Kisah 13:6 dan 8 dan diterjemahkan sebagai “tukang sihir”. “Aha,” kata Anda, “Sekarang saya benar-benar pusing. Tidak saja mereka itu bukan raja; mereka ternyata tukang sihir! Benar-benar kacau!” Magi merupakan asal kata dari kata Inggris “magician” (tukang sihir). Itulah asal kata dari: magicians, sorcerers (tukang sihir). Di dalam konteks ini, Anda boleh memandang mereka sebagai para astrolog. Astrolog bukanlah astronom. Astronom adalah orang yang mempelajari bintang-bintang secara ilmiah. Astronomi adalah studi tentang bintang-bintang. Akan tetapi, astrologi berarti pencarian tanda-tanda spiritual dari bintang-bintang. “Ohh,” Anda mungkin berkata, “tukang sihir, ahli nujum, apa lagi ini? Mari kita kembali saja ke istilah “raja-raja,” atau setidaknya, kita sebut saja mereka “orang-orang bijak”.

Kedagingan kita terusik, dengan cepat kita memutuskan untuk mengganti gambarannya, benar? Mengapa? Mengapa kita tidak bisa memahami jalan-jalan Allah? Cara-cara Allah begitu mengusik kedagingan kita! Anda tahu kepada siapa Allah menyampaikan pesan-Nya? Dia menyampaikan pesan justru kepada para astrolog, atau ahli-ahli nujum! Jika kata ini diartikan sebagai imam-imam bangsa Persia, kita masuk ke dalam masalah yang lebih ruwet lagi, karena itu berarti yang menerima pesan adalah imam-imam agama asing. Imam-imam Persia disebut magi. Tak ada makna yang bagus dari istilah itu dan kita merasa terusik! Mengapa? Karena Allah meluaskan keselamatan-Nya menjangkau orang-orang berdosa, pemungut pajak, pelacur, tukang sihir, ahli nujum. “Astaga!” kata Anda, “setidaknya, jadikanlah “orang-orang bijak” ini menjadi terhormat, OK?” Betapa tersinggungnya orang-orang Farisi ketika Yesus menjangkau orang-orang berdosa, pemungut pajak dan pelacur di jalanan. Ia menjangkau mereka dengan keselamatannya. Orang-orang alim sangat kecewa dengan hal ini. Mereka berkata, “Dia bergaul dengan orang-orang berdosa!” Jawaban Yesus hanyalah, “orang-orang sehat tidak butuh dokter. Hanya orang sakit yang membutuhkan dokter.” (Mat 9:12)

Apakah Anda merasa tidak senang dengan kenyataan bahwa orang-orang yang datang dari timur itu bukanlah raja, bukanlah orang-orang bijak? Mereka adalah orang-orang bijak dalam pengertian ahli ilmu gaib — bagian yang ini, tentu saja, tidak ditampilkan dalam terjemahan Alkitab. Allah menjangkau orang-orang sesat, orang-orang berdosa, membawa mereka kepada Kristus. Jalan Tuhan bukanlah jalan kita! Dapatkah Anda melihat pokok dari pembicaraan saya? Apakah Anda memiliki pola pikir rohani untuk bisa memahami jalan Allah atau Anda justru ingin mengubah gambaran yang ada menjadi suatu gambaran indah dan menyenangkan tentang tiga orang raja? Tidak, tidak! Mereka bukanlah raja.

Terakhir, perhatikanlah keindahannya: Allah bersedia berbicara kepada Anda pada level Anda. Jika astrologi merupakan satu-satunya bahasa yang Anda pahami, Allahku mampu berbicara dengan Anda lewat astrologi. Allah tak pernah punya masalah dalam berkomunikasi dengan manusia. Masalah komunikasi itu bukan terletak pada Allah, melainkan terletak pada diri kita karena kita begitu terikat dengan pola pikir duniawi. Umat Kristen terdiri dari berbagai macam bangsa yang berbicara dalam berbagai macam bahasa. Allah dapat berkomunikasi dengan semua. Allah berbicara kepada Anda di dalam bahasa yang Anda pahami. Jika Anda orang Tionghoa, Dia akan berbicara dalam bahasa Tionghoa. Jika Anda orang Indonesia, Dia akan memakai bahasa Indonesia. Bukankah sangat indah? Allah sama sekali tidak punya masalah komunikasi! Jika Anda seorang ahli nujum, Ia bahkan akan berbicara kepada Anda lewat bintang-bintang-Nya! Begitulah rendahnya kerendahan hati Allah! Ia akan datang dan berbicara kepada Anda pada level Anda. Mungkin Anda hanya mengerti bahasa teknik; Dia bisa berbicara kepada Anda lewat bidang teknik. Dia bisa berbicara kepada Anda lewat ilmu fisika. Dia bisa berbicara kepada Anda lewat segala bahasa yang Anda pahami. Itulah Allahku! Namun, masalah pemahamannya tidak terletak pada sisi Allah. Dia tidak berusaha mempersulit segala sesuatu bagi Anda. Kitalah yang mempersulit keadaan, karena kita berpola pikir duniawi. Pola pikir duniawi membawa maut.


Bagaimana Orang-orang Majus Menanggapi Allah?

Perhatikan hal yang terakhir ini: Mengapa Allah berbicara kepada orang-orang ini? Perhatikanlah tanggapan mereka. Para astrolog itu membuat kita malu. Apa respon mereka? Para astrolog itu bisa saja duduk santai di rumah masing-masing dan menatap langit dan berkata, “Hei, lihat bintang itu! Bintang yang ajaib! Kita akan menyembah! Kita akan menyembah dari sini. Kita tidak perlu pergi jauh-jauh ke sana untuk menyembah. Seorang raja telah lahir, tetapi perjalanan ke Israel terlalu jauh, jadi kita akan menyembah dari sini saja.” Bagaimana menurut Anda? Saya pernah mendengar orang-orang Kristen yang berkata, “Siapa yang perlu ke gereja? Kita bisa menyembah Allah dari rumah.” Orang-orang majus itu memiliki alasan yang jauh lebih kuat untuk menyembah dari rumah mereka saja. Perjalanannya sangat jauh. Tempat terdekat di sebelah timur tentunya adalah Persia, karena tepat di sebelah timur Israel tidak ada apa-apa, kosong. Persinggahan yang pertama adalah Persia. Jadi, tempat terdekat adalah Persia dan itu merupakan suatu perjalanan yang sangat jauh melintasi Sabit Subur (Fertile Crescent). Berminggu-minggu! Tak heran jika bintang itu terlihat pada waktu sekitar dua tahun sebelumnya. Mereka harus menempuh perjalanan yang jauh! Mereka bertindak dan meresponi apa yang telah mereka lihat.

Ini suatu kualitas yang sangat luar biasa. Setelah mendapat penglihatan surgawi, mereka tidak membangkang. Mereka sangat yakin apa yang mereka lihat itu merupakan sebuah penglihatan surgawi. Mereka bangkit! Bukan sekadar bangkit, harga apa yang harus mereka bayar?! Jika mereka adalah para raja, mendapatkan emas, kemenyan dan mur bukanlah suatu masalah. Dapatkah Anda melihat makna penting dari fakta bahwa mereka yang bukan raja? Bagi seorang ahli nujum, emas, kemenyan dan mur termasuk barang yang sangat mahal. Mereka adalah orang-orang biasa seperti kita, tetapi mereka membeli hadiah yang sangat mahal, yang mungkin menghabiskan semua uang mereka. Semua tabungan mereka selama bertahun-tahun habis untuk membeli barang persembahan bagi raja yang baru lahir ini. Dapatkah Anda memahami maksud saya?

Dapatkah kita memahami seberapa besar pengorbanan mereka? Jika seorang raja mempersembahkan emas, itu bukan hal yang mahal bagi dia. Namun, bagi seorang ahli nujum, emas jelas sangat mahal. Perhatikan baik-baik, apakah mereka bermaksud untuk memberi penghormatan kepada setiap raja di Israel? Perhatikan bahwa mereka telah bertemu dengan Raja Herodes. Dapatkah Anda melihat adanya tanda-tanda penghormatan kepada Herodes? Tidak ada! Mereka berbicara kepada seorang raja Israel! Herodes adalah penguasa resmi Israel, tetapi para ahli nujum ini sepenuhnya mengabaikan dia. Mereka tidak mempersembahkan apa pun kepadanya. Mereka tidak menunjukkan tanda-tanda penghormatan kepadanya. Jadi, jika mereka ingin menyembah setiap raja Israel, saat itu sebenarnya mereka sudah berdiri di hadapan seorang raja Israel, raja yang sedang memerintah. Mereka tidak tertarik padanya! Malahan, melalui bimbingan bintang yang pernah mereka lihat di timur, mereka berangkat ke selatan menuju kandang hewan di mana terdapat ternak, palungan dan seorang bayi. Mereka sujud pada bayi ini yang pada saat itu bahkan belum menjadi raja. Seorang bayi yang tidak sedang memerintah. Dapatkah Anda melihat implikasi rohaninya? Itulah tindakan iman! Jika itu bukan merupakan tindakan iman, saya tidak tahu lagi apa yang bisa disebut sebagai tindakan iman, karena mereka belum melihatnya memerintah sebagai raja. Mereka sudah menyembahnya jauh sebelum dia memerintah sebagai raja. Itulah iman, penglihatan lewat mata rohani dan bukan lewat mata jasmani! Mereka tidak melihat apa-apa. Pada saat dia menjadi Raja, sebagian besar dari para ahli nujum itu mungkin sudah meninggal dunia karena sudah tua. Mereka mungkin tak akan pernah hidup untuk bisa melihatnya memerintah sebagai Raja. Bukankah ini hal yang menarik?


Sejauh Mana akan kita mengikut Yesus?

Pokok yang terakhir: Siapakah murid-murid Yesus yang pertama? Hah! Mereka bukan orang Yahudi, melainkan orang-orang asing! Mereka bukanlah orang-orang terhormat, melainkan orang-orang berdosa, para tukang sihir. Mereka melakukan perjalanan panjang untuk datang menyembah sang raja. Anda dan saya juga harus melakukan perjalanan panjang untuk datang kepada Yesus, untuk meninggalkan hidup yang lama, untuk meninggalkan dosa-dosa kita dan untuk menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada dia. Pemuridan yang sangat mahal! Mereka tidak datang dengan tangan hampa. Mereka datang dengan emas, kemenyan dan mur, setelah melakukan perjalanan jauh, dan menempuh bahaya di perjalanan. Anda yang mengetahui keadaan di Timur Tengah pada zaman itu tentu tahu betapa berbahayanya perjalanan panjang seperti ini, melintasi wilayah-wilayah yang dikuasai para bandit. Bahkan rombongan pedagang besar juga dirampok di tengah jalan, di jalur Persia dan di timur. Namun, mereka datang membawa emas, kemenyan dan mur. Banyak orang terbunuh di sepanjang jalur itu karena dirampok. Namun, orang-orang ini berangkat dengan membawa hadiah mahal kepada Yesus, anak Allah.

Apakah tanggapan Anda? Tidak ada penjelasan yang masuk akal mengapa mereka melakukan hal ini. Jika mereka menyembah Yesus sebagai penguasa politik dari orang-orang Yahudi, mereka akan dipandang bersalah sebagai pengkhianat. Mereka menyembah raja asing, memberi persembahan kepada raja asing. Itu merupakan pengkhianatan. Mereka akan dicap sebagai pengkhianat. Akan tetapi, mereka bukan sedang menyembah raja duniawi. Jika tidak demikian, sebenarnya mereka bisa saja melakukannya terhadap Herodes. Akan tetapi, mereka menyembah dia yang akan menjadi Raja, yang akan memerintah alam semesta sebagai Raja atas segala raja, tuan atas segala tuan, sesuai dengan gelarnya. Mereka tahu apa artinya komitmen total. Tahukah Anda? Hanya lewat komitmen total Allah dapat mengubah pola pikiran Anda yang duniawi menjadi rohani!

[Khotbah ini disunting dan diedit dari khotbah asli yang lebih panjang. Untuk membaca khotbah yang asli, silakan klik: Bintang Yang Ajaib]