Pastor Eric Chang | Antikristus (9) |
Saya akan memulai dengan sebuah ayat dari Kitab Suci.
Kita tahu bahwa kita berasal dari Allah, dan seluruh dunia berada dalam kuasa si Jahat. (1 Yohanes 5:19)
“Kita tahu bahwa kita berasal dari Allah”. Artinya, Roh Kudus memberi kita jaminan bahwa kita adalah milik Allah. Jadi, bukan karena kita ingin menyombongkan diri dan mengaku sebagai milik Allah. Tak seorang pun yang bisa mengaku sebagai milik Allah jika tidak mendapat jaminan dari Roh Kudus.
“… dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.” Bagian kedua dari ayat inilah yang ingin saya tekankan kepada anda: “Seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.” Anda bisa dipakai oleh Iblis untuk mencelakai orang lain jika anda berada dalam kekuasaan si Jahat. Walaupun anda tidak memiliki niat jahat terhadap orang lain, anda — secara sadar atau pun tidak sadar — tetap merupakan alat di tangan Iblis. Anda hanya bisa lolos dari keadaan ini jika anda menjadi milik Kristus. Alkitab menyatakan hal ini dengan jelas dan saya harap tak seorang pun dari anda yang pernah meragukan hal ini bahwa kemungkinannya hanya ada dua: Anda merupakan milik Kristus atau milik si Jahat. Anda berada di dalam Kristus jika anda tulus menjalani kehidupan Kristen. Seorang Kristen KTP bisa menjadi alat Iblis yang jauh lebih berbahaya daripada orang non-Kristen. Alkitab mengatakan bahwa orang Kristen yang berperilaku seperti orang non-Kristen adalah lebih buruk daripada orang non-Kristen! Jadi, jika anda tidak menjalani kehidupan Kristen dengan setulus hati di dalam Kristus, suka atau tidak saat ini anda berada di dalam kuasa si Jahat.
Itulah hal yang ditegaskan oleh Alkitab. Saya menyampaikan hal ini bukan hanya karena penegasan itu tertulis di dalam Alkitab. Hal ini kita pahami melalui pengalaman hidup kita. Kebenaran dari penegasan ini akan dibuktikan oleh pengalaman hidup kita. Saya ingin agar anda benar-benar menghayati hal ini untuk membantu anda mengetahui di mana posisi anda sekarang ini, agar anda tidak tertipu oleh khayalan anda sendiri. Saat ini juga, saudara semua masing-masing berada di dalam Kristus dan anda mengetahuinya, atau berada di dalam kuasa si Jahat dan anda tidak mengetahuinya. Inilah tragedinya! Inilah hal yang mengerikan dari kuasa si Jahat — anda menjalani seluruh hidup anda di bawah kuasanya tanpa pernah menyadarinya. Sama seperti menjalani hidup dengan penyakit kanker di dalam tubuh anda tanpa menyadari bahwa anda sudah terkena penyakit ini. Suatu hari nanti, anda mungkin mengetahui keadaan yang sebenarnya, tetapi mungkin sudah sangat terlambat.
“Manusia Durhaka” membuat keajaiban dengan Kuasa Iblis
Apa hubungan hal ini dengan Antikristus? Apa hubungan dosa dan Iblis dengan pokok bahasan tentang Antikristus? Hubungannya sangat erat. Saya akan bacakan 2 Tesalonika 2:3 bagi anda,
Jangan biarkan seorang pun menyesatkanmu dengan cara apa pun. Sebab, hari itu tidak akan datang sebelum kemurtadan datang dan si manusia jahat dinyatakan, yaitu si anak kebinasaan,
Mari kita merenungkan hal ini baik-baik: Antikristus disebut sebagai “si manusia jahat”, atau “manusia tak berhukum”, yaitu orang yang menolak hukum Allah. Dia menolak hukum Allah di dalam hatinya. Dia ingin menjalankan kehendak hatinya sendiri. Dia tidak mau hidup di bawah kewenangan orang lain, khususnya kewenangan Allah, yang dia pikir boleh diabaikan. Dia merasa berhak untuk mengabaikan hukum Allah karena beranggapan, “Aku tidak percaya pada Allah, buat apa aku peduli dengan hukum-Nya?” Izinkan saya menegaskan hal ini kepada anda: ketidakpercayaan anda pada realitas Allah tidak membuat diri anda bebas dari hukum-Nya karena Allah adalah Pencipta kita. Anda tidak menciptakan diri anda sendiri, orangtua anda juga tidak menciptakan diri mereka sendiri, hal yang sama berlaku pada semua nenek moyang anda. Kita akan mempertanggungjawabkan diri kepada Allah.
Lalu, bagaimana si manusia jahat ini bekerja? Saya akan bacakan ayat 9 buat anda,
Kedatangan si manusia jahat itu akan selaras dengan pekerjaan Iblis, disertai dengan segala macam kuasa, tanda-tanda ajaib, dan mukjizat-mukjizat palsu;
Akan tiba masa yang penuh dengan keajaiban, saudara-saudari! Masa yang penuh keajaiban ini akan hadir di depan mata anda! Keajaiban macam apa? Nah, di sini dinyatakan bahwa akan tiba waktunya di mana berbagai kuasa, tanda-tanda dan berbagai keajaiban akan muncul lagi. Jika anda rindu melihat mukjizat, Iblis siap untuk menampilkannya. Tahukah anda melalui siapa dia akan mendatangkan segala keajaibannya? Semuanya akan dikerjakan melalui si manusia jahat itu.
Iblis tampil sebagai Malaikat Terang
Dosa memiliki kepuasan dan kesenangannya sendiri. Dosa memiliki kenikmatannya sendiri. Tentu saja, kita tidak akan begitu bodoh mau melakukan dosa jika tidak ada kesenangan yang ditawarkan oleh dosa. Alkitab berkata, “… seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat,” dan pertanyaannya ialah: Bagaimana seluruh dunia bisa jatuh dalam kuasa si jahat? Atau, secara lebih khusus, bagaimana anda bisa jatuh ke dalam kuasa si jahat tanpa mengetahuinya? Jawabannya sederhana — karena dosa! Apakah anda ingin berkata bahwa anda tidak tahu apa itu dosa? Bahwa anda tidak pernah berbuat dosa? Saya bisa berkata dengan penuh kepastian bahwa tak ada orang yang hadir di sini yang tidak tahu dari pengalaman apa itu dosa, sekalipun anda tidak tahu siapa Iblis itu dalam pengalaman hidup anda.
Iblis memang tidak ingin anda mengenali dia secara langsung karena dia adalah agen rahasia kelas utama. James Bond tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Iblis. Dia adalah agen rahasia yang bekerja tanpa ingin dikenali sama sekali. Inilah cara kerja yang paling utama dari Iblis. Anda bisa lihat di 2 Korintus 11:14 bahwa sekalipun dia akhirnya memilih untuk tampil, dia tidak mau tampil apa adanya — dan tentu saja, bukan dengan wujud yang bertanduk dan berekor. Dia akan tampil sebagai malaikat terang. Ini hal yang sangat menarik!
Musuh seperti ini merupakan musuh yang paling ditakuti oleh semua pemerintah zaman sekarang. Tak ada pemerintah yang mampu mendeteksi semua musuh dalam selimut. Pemerintah Komunis di China memahami hal ini. Ketika kaum Komunis mulai berkuasa di China, saya masih tinggal di sana. orang yang menunjukkan semangat paling tinggi untuk Partai Komunis bisa dicurigai sebagai agen kaum Nasionalis. Siapa ini orang-orang yang melambaikan panji Partai Komunis paling bergairah dan berteriak, “Hidup Mao Ze Dong!” dengan suara paling nyaring? Siapa mereka ini? Mungkin mereka adalah agen kaum Nasionalis, atau orang-orang yang sebenarnya memusuhi Partai Komunis. Kaum Komunis cukup cerdas untuk mencurigai orang-orang seperti ini. Akan tetapi, masalahnya ialah, bagaimana memastikan bahwa orang yang lebih bersemangat daripada anda sebagai musuh dalam selimut? Dalam setiap kegiatan pengakuan, orang-orang ini selalu berkata, “Saya sangat malu karena masih belum mampu menghayati ajaran Mao Ze Dong dengan sepenuh hati. Mungkin saya perlu menghadapi ujian kesetiaan yang lebih keras untuk membuktikan kesetiaan saya!” Demikianlah, bahkan seorang kader Komunis sejati akan kehilangan kata-kata menghadapi orang-orang seperti ini. Yang lebih buruk lagi, mereka mungkin sudah menjadi anggota Partai Komunis sejak awal. Demikianlah, setiap pemerintah mengerti bahwa bukan musuh dari luar, yang memikul senjata dan menjerit untuk menjatuhkan anda, sebagai musuh yang paling berbahaya. Musuh dalam selimut, mereka yang menunjukkan semangat luar biasa untuk mendukung anda, itulah musuh yang paling berbahaya. Inilah sebabnya mengapa saya selalu mengatakan bahwa bahaya bagi gereja tidak berasal dari mereka yang secara terbuka menentang Kristus. Antikristus yang menentang Kristus bukanlah bahaya besar bagi gereja. Orang yang berpura-pura tampil suci, Kristus palsu, yang paling bersemangat menunjukkan bahwa dia lebih suci daripada orang lain; para guru palsu yang beroperasi di tengah jemaat, mereka inilah musuh yang paling berbahaya. Itu sebabnya Paulus berkata kepada jemaat di Korintus, “Kalau kamu melihat malaikat terang bersinar di tengah-tengah kamu, waspadalah! Bisa jadi, dia itu adalah Iblis sendiri!”
Hal yang sama juga berlaku pada dosa. Apakah anda mengira bahwa dosa akan menunjukkan dirinya sebagai hal yang jahat? Apakah anda mengira bahwa dosa hanya akan memperlihatkan sisi buruknya saja? Pernahkah anda bertemu dengan penjahat sejati, yang memang menjadikan kejahatan sebagai jalan hidupnya? Oh! Mereka merupakan orang-orang dengan penampilan yang sangat terhormat! Mereka memakai parfum yang paling mahal. Rambut mereka tertata rapi, seperti rambut saya. Mereka memakai dasi yang indah, seperti dasi saya juga. Mereka adalah orang-orang yang licin, sopan dan ramah, karena dalam hal kejahatan, mereka tidak pernah mengotori tangan mereka. Ada orang lain yang menjalankan pekerjaan kotor mereka. Pernahkah anda menyadari betapa sukarnya mengajukan seorang bos mafia ke pengadilan? Pernahkah anda menyadari bahwa FBI menghadapi kesulitan besar jika berusaha membawa seorang bos mafia ke pengadilan? Hal yang sama akan kita lihat pada kasus Iblis; demikian pula dengan Antikristus. Itu sebabnya saya pernah menyatakan bahwa ajaran tentang Antikristus yang digambarkan sebagai seorang diktator dunia yang akan menganiaya gereja merupakan ajaran yang disebarkan untuk membutakan mata anda. Orang yang mengajarkan hal semacam ini adalah orang yang gagal memahami hal yang ditegaskan oleh Alkitab: Musuh yang paling berbahaya ialah antikristus yang bergerak di dalam gereja.
Bagaimana dunia sampai jatuh ke dalam kuasa si Jahat? Bagaimana Iblis, dalam kecerdikan serta kelicikannya, bergerak di dalam gereja? Bagaimana cara dia menyusup ke tengah jemaat? Apakah rahasia dari kuasa Iblis? Semua ini adalah pokok yang harus anda pahami dengan jelas. Bagaimana cara Iblis mengendalikan hidup anda? Melalui hal-hal yang memikat hati para pendosa, yakni dosa itu sendiri! Kadang-kadang, para penginjil membuat kesalahan dalam menjelaskan hal ini. Mereka menggambarkan dosa sebagai hal yang mengerikan, buruk serta menjijikkan. Pernahkah dosa dilihat sebagai hal yang buruk, mengerikan dan menjijikkan bagi seorang pendosa? Bagi Allah, dosa memang terlihat buruk dan menjijikkan. Akan tetapi, kita tidak memandang dosa dari sudut pandang Allah. Bukankah demikian? Anda ialah orang yang benar-benar rohani jika anda mampu memandang sesuatu hal dari sudut pandang Allah. Selama kita belum memiliki kedewasaan rohani, dan kemampuan untuk memandang dosa sebagai hal yang buruk serta menjijikkan, maka kita akan selalu memandang dosa sebagai hal yang memikat hati. Inilah jawaban mengapa kita sampai jatuh ke dalam kuasa si Jahat.
Tiga Alasan Mengapa Dosa sangat Memikat Hati
1. DOSA MEMBERI ANDA SESUATU SECARA GRATIS
Mari kita lihat urusan dosa dari sudut pandang seorang pencuri. Jika anda berkata kepadanya, “Mencuri itu tidak baik! Mencuri adalah perbuatan buruk! Tidak baik.” Dia akan berkata, “Siapa peduli?” Anda memandang hal itu tidak baik; tetapi dia justru memandang itu sebagai hal yang baik. Mengapa dia melakukannya kalau dia yakin bahwa tindakan itu tidak baik? Apakah nilai baik dan buruk dari anda akan sama dengan sudut pandangnya? Coba lihat urusan ini dari sudut pandangnya. Pahami dosa dari sudut pandang pendosa dan anda akan dapat melihat daya tarik dari dosa. Mencuri terasa menyenangkan bagi seorang pencuri. Mengapa? Semua orang ingin mendapatkan sesuatu secara gratisan. Inilah pandangan dasar dunia. Sudut pandang pencuri ialah mendapatkan sesuatu secara gratis. Bukankah hal yang mirip dengan ini juga mendasari pembeli lotere? Anda membeli tiket lotere seharga $2 untuk mengincar hadiah sebesar $1.000.000! Hampir seperti mendapatkan sesuatu secara gratis. Cara berpikir kita dilandasi oleh perilaku ini: berusaha mendapatkan sesuatu dengan ongkos yang paling rendah. Jika anda berhasil mendapatkan sesuatu secara gratis, anda merasa sangat cerdik. Sungguh sangat cerdik. Jadi, kata siapa mencuri itu tidak menyenangkan? Dari sudut pandang si pencuri, ini hal yang indah! Mendapatkan sesuatu secara gratis selalu terasa nikmat.
2. DOSA MEMBUTUHKAN KEAHLIAN
Ada alasan kedua yang membuat urusan mencuri sangat menarik. (Mungkin setelah khotbah ini, saya justru membuat anda yakin bahwa mencuri itu sangat baik! Lalu, anda mulai bertanya-tanya apakah ini khotbah mengenai Allah atau mengenai urusan mencuri. Nah, untuk sementara, kita berbicara tentang urusan mencuri.) Alasan kedua yang membuat urusan mencuri — atau merampok — menjadi begitu menarik ialah tuntutan keahlian. Anda harus memiliki keterampilan. Jadi, anda bisa membanggakan keahlian anda. Jika anda atau saya berusaha mencuri sesuatu, mungkin sebentar saja kita sudah tertangkap karena kita tidak memiliki keahlian. Tangan kita tidak cukup cepat. Gerakan kita terlalu ceroboh, tidak cukup gesit. Seorang pencuri yang terampil sangat bangga akan keahliannya.
Saat naik bus umum, saya meningkatkan kewaspadaan saya dan tidak membawa banyak uang di saku. Saya tahu bahwa keahlian para pencopet di Hong Kong tidak boleh diremehkan. Jari-jari mereka begitu lincah, hampir seperti semacam keahlian ‘kung fu’. Mereka bisa mengambil barang-barang milik anda tanpa anda sadari. Saya naik bus umum dengan uang $100 di saku saya, dan turun tanpa uang itu! Orang itu tidak melubangi saku saya. Tak ada irisan, tak ada lubang, tak ada kekerasan! Tidak terasa sama sekali! Murni mengandalkan keterampilan! Saya angkat topi buat orang itu karena saya merasa sudah cukup waspada. Namun, dia mengalahkan saya. Dia berhasil! Keahlian — ini merupakan daya tarik yang kedua dari urusan mencuri.
Mari kita lihat perampokan sebagai contoh lainnya. Mampukah anda merampok sebuah bank? Mungkin anda sudah tertangkap sebelum bisa mendapatkan uang Rp 2.000 dari kasir. Perampokan membutuhkan perencanaan yang matang. Anda harus menyusun rencananya secara rapi dengan ketelitian perencanaan seperti operasi militer. Orang Amerika mungkin memilih pasukan yang salah dalam berbagai operasi mereka. Setiap kali mereka melakukan operasi penyelamatan sandera, pesawat mereka bertabrakan sendiri, pasukan yang berhasil sampai tujuan tertangkap atau bahkan terbunuh, dan berbagai kesalahan fatal lainnya. Mereka seharusnya menelusuri isi penjara dan mencari para penjahat yang ahli dalam operasi penyusupan serta pembebasan sandera. Akan tetapi, hal yang dilakukan oleh militer Amerika adalah mengirim pasukan yang hanya memiliki keahlian tempur, tidak paham urusan membongkar kunci, dan tampaknya bahkan tidak bisa mengkoordinasi pesawat mereka supaya tidak bertabrakan sendiri. Jika anda pelajari cara kerja mereka yang merampok bank, anda akan kagum pada kemampuan mereka mengatur semua tindakan dengan ketepatan yang tinggi. Mereka memang luar biasa!
Dosa memiliki daya tariknya. Anda bisa mendapatkan sesuatu secara gratis. Anda belajar melatih keterampilan dan keahlian anda. Teknik yang harus dikuasai berkualitas tinggi. Hanya ini saja daya tarik dosa? Ini masih belum merupakan akhir dari urusan daya tarik dosa. Saya akan uraikan lebih jauh kepada anda tentang daya pikat dosa. Anda mungkin berkata, “Penginjil yang aneh! Saya kira dia akan membahas tentang daya tarik kebenaran, ternyata dia justru berbicara tentang daya tarik dosa.” Akan tetapi, anda pasti bisa melihat bahwa apa yang saya sampaikan ini memang benar adanya. Anda mungkin melakukan dosa tidak dalam skala seperti perampokan bank atau pencurian beresiko tinggi. Akan tetapi, coba ingat berbagai dosa yang pernah anda lakukan. Mengapa anda melakukannya? Untuk alasan yang sama: mendapat sesuatu secara gratis. Atau, mungkin anda merasa punya keahlian dalam urusan tersebut?
Dosa karena ingin membuktikan daya tarik
Ada seorang gadis Kristen, gadis yang sangat ramah. Semua orang mengira dia adalah orang Kristen yang baik. Suatu hari, dia datang kepada saya untuk mengakui bahwa dia sudah melakukan dosa percabulan. Saya termangu menatap gadis ini. Seorang pemimpin kelompok PA? Seorang Kristen yang aktif? Melakukan percabulan? Dia tahu apa akibat dari pengakuan ini. Lalu, saya berkata kepadanya, “Ada hal yang ingin saya tanyakan yang memang sukar untuk saya pahami. Mengapa kamu lakukan dosa ini? Sampaikan alasannya saja.”
Dia menjawab, “Saya hanya ingin membuktikan sesuatu kepada diri saya.”
Lalu, saya bertanya, “Apa yang ingin kamu buktikan?”
“Saya ingin membuktikan pada diri saya sendiri bahwa saya masih menarik hati di mata laki-laki. Saya ingin membuktikan bahwa saya bisa memikat hati seseorang melalui daya tarik dan kemampuan menggoda hati orang lain.”
Saya bertanya, “Untuk itu, kamu melakukan percabulan?”
“Benar,” demikian jawabnya.
“Tahukah kamu akibat dari dosa semacam ini dan apa yang akan terjadi pada dirimu?”
“Ya!”
“Mengapa kamu mengakui hal itu pada saya?”
“Karena saya ingin agar anda berbuat sesuatu — apapun itu — untuk membebaskan saya dari beban dosa yang sangat menekan dari perbuatan saya ini.”
“Tampaknya kamu mulai memahami dampak berat dari dosa itu, benarkah?”
Dia menjawab, “Benar. Saya ingin melakukan apa pun yang perlu dilakukan, jika hal itu anda pandang perlu untuk saya lakukan, karena saya tidak tahan lagi membawa beban yang menekan nurani saya sedemikian berat ini. Saya tidak mampu lagi melanjutkan hidup dalam tekanan dosa ini. Saya sudah mencoba menjalaninya selama beberapa bulan. Saya sudah tidak tahan lagi.”
Awalnya terasa sangat manis, sangat nikmat, sangat menggairahkan. Dia sempat merasa berhasil membuktikan sesuatu — yakni daya tarik dan kemampuan untuk menggoda laki-laki — setiap laki-laki yang dia inginkan. Ini sama saja dengan menjadi bodoh! Hal yang gagal dia pahami adalah: Jika dia memberikan dirinya kepada seorang laki-laki pendosa secara gratis, orang itu akan langsung menyambarnya walaupun sebenarnya anda tidak punya daya tarik. Pada akhirnya, tidak ada hal yang bisa dia buktikan pada dirinya sendiri. Nihil! Dia justru menghancurkan hidupnya sendiri. Pada akhirnya, orang yang berbuat dosa akan mengalami pahitnya akibat dari dosa. Dosa terasa manis di mulut saat pertama kali anda merasakannya. “Begitu manis!” Dosa membuat anda tergila-gila lupa daratan. Dosa memabukkan anda dengan daya tariknya, dengan rasa manisnya. Namun, sesudah itu dosa akan menggigit anda seperti ular beludak, dan anda tidak akan bisa lolos.
3. DOSA MEMBANGKITKAN GAIRAH
Akan tetapi, ketika melakukan dosa, masih ada daya tarik ketiga yang akan memikat hati anda. Mari kita bahas daya tarik yang ketiga dari dosa ini. “Apa?” anda mungkin heran, “Dia masih membahas tentang daya tarik dosa?” Izinkan saya lanjutkan pembahasan tentang daya tarik dosa ini. Pertama, kita dipikat oleh harapan untuk mendapatkan sesuatu secara gratis; kedua, kita merasa tertantang untuk menunjukkan keahlian kita; dan yang ketiga, segala sesuatu yang berhubungan dengan resiko selalu mengandung daya tarik.
Anda duduk menonton sebuah film, dan alur cerita yang sama yang sudah sering anda lihat dari berbagai film yang lain. Sambil duduk menonton film, anda bisa menebak hal-hal apa yang akan dilakukan oleh tokoh utama. Dia akan mengeluarkan senjatanya; menarik picu; dan ada yang akan tewas — cerita membosankan yang selalu diulangi. Namun, jika anda sendiri yang melakukannya dalam kehidupan nyata, hal ini akan sangat menggairahkan! Kita bosan dengan film di mana tokoh utama berakting menembak dan tokoh lain jatuh tewas. Bagaimana dengan kejadian yang sesungguhnya? Tampaknya menarik. Bagaimana anda akan menjelaskan mengapa ada begitu banyak kasus pembunuhan di Amerika? Sepanjang tahun 1976, kasus pembunuhan di AS berjumlah 18.000 kasus. Memang benar bahwa sebagian motif dari kasus ini adalah kemarahan. Akan tetapi, ada juga berbagai alasan yang sangat sukar untuk dipahami. Beberapa hari yang lalu, ada seorang narapidana yang diwawancarai oleh sebuah stasiun TV. Dia ditanyai mengapa sampai melakukan pembunuhan? Jawabannya adalah, “Saya sebenarnya ingin bunuh diri.” Korbannya sudah pasti sangat tidak beruntung karena napi ini tidak melakukan hal itu pada dirinya sendiri! Dia melanjutkan uraiannya, “Saya tidak punya keberanian untuk bunuh diri, jadi saya bunuh saja orang pertama yang kebetulan saya temui.”
Anda mungkin menggaruk-garuk kepala anda karena tidak bisa memahami logika seperti ini. Tampaknya dia sangat bosan dengan kehidupan yang dia jalani dan dia merasa perlu mendapatkan suntikan semangat. Lalu, inspirasi suntikan semangat yang dia dapatkan ialah: mengambil pisau, menancapkannya ke leher orang lain untuk melihat bagaimana hasilnya. Ini jelas kenyataan — bukan sekadar saus tomat yang muncrat di layar TV anda. Anda akan melihat dengan jelas apa yang mengalir dari mulut dan leher korban anda. Hal ini terlihat lebih menggairahkan daripada saus tomat.
Apakah mereka ini orang-orang gila? Bukan! Ketika napi ini diwawancarai di sebuah stasiun TV, dia tampak sangat waras. Dia bisa berpikir dengan jelas. Lalu, mengapa dia melakukannya? Gairah menghadapi ketegangan mungkin menjadi alasannya. Hidup terasa sangat membosankan. Anda merasa harus berbuat sesuatu untuk menjadikan hidup anda terasa layak untuk dijalani.
Demikianlah, ada tiga macam alasan yang mendorong orang berbuat dosa, dan ketiganya merupakan alasan yang sangat bagus, sangat memikat hati, setidaknya dari sudut pandang para pendosa. Camkanlah hal ini jika nanti anda berhadapan dengan kemungkinan untuk berbuat dosa. Coba lihat apakah salah satu dari ketiga alasan itu yang menjadi pendorong anda melakukannya.
Meledak dalam Kemarahan Memberi kepuasan
Selanjutnya, berbuat dosa bisa memberi anda kepuasan! Apakah anda mendapat kepuasan setiap kali anda memarahi anak buah anda habis-habisan? Anda menghadapi rasa frustrasi di rumah dan seketika anda tiba di kantor, lalu melihat anak buah lewat dan anda dengan begitu saja mencari alasan untuk memarahinya. Oh, ini sangat memberi kepuasan. Perbuatan anda mungkin melonggarkan tekanan batin dalam diri anda. Terlebih lagi, mungkin diperlukan keahlian khusus untuk bisa memarahi orang lain sampai habis-habisan. Anda harus menata kata-kata anda dengan tepat. Dibutuhkan keahlian tertentu untuk bisa membuat hati orang lain hancur berantakan, untuk menusuk dengan kata-kata yang paling tajam — dan hal ini memberi anda kepuasan yang sangat besar. Inilah sebabnya mengapa seluruh dunia berada dalam kuasa si Jahat! Apakah ini termasuk anda?
Kesombongan – Dosa yang paling buruk
Masih ada cara melakukan dosa yang bisa dilakukan dengan sangat tersembunyi, yang daya tariknya sangat luar biasa, dan sangat menggoda orang-orang yang senang tampil ramah seperti kita yang rajin beribadah ke gereja setiap Minggu. Tentu saja, kita tidak mencuri — mungkin kita bahkan memandang rendah orang yang melakukannya. Kita tidak melakukan hal-hal semacam ini. Lalu, kita merasa lebih baik daripada orang lain. Kita merasa sebagai orang yang paling benar. Kita merasa bahwa kita lebih baik daripada setiap orang. Kita merasa bangga menyebut diri sebagai orang baik-baik. Kita adalah bagian dari orang baik. Saya beritahu anda, menjadi orang Kristen tidak ada hubungannya dengan tampilan sebagai orang baik. Ada saatnya, ketika seorang Kristen menyampaikan kebenaran, dan hal yang disampaikan bisa menyakiti hati pendengarnya! Tidak ada niat dalam hati kita untuk menyakiti hati orang lain ketika kita harus menegur dosa seseorang, sekelompok orang, atau bahkan gereja. Namun, apakah kita merasa bangga jika kita dipandang sebagai orang baik, orang yang sopan dan dipuji banyak orang lain? “Dia itu gemar menolong orang lain. Dia sangat baik.” Nah, tidak ada salahnya menjadi orang yang gemar menolong orang lain atau orang yang sopan. Akan tetapi, jika hal ini membawa kita pada kesombongan, waspadalah, kita sedang dijebak untuk masuk ke dalam dosa yang paling buruk. Kesombongan ialah dosa yang tidak ditoleransi oleh Allah.
Kuasa Allah adalah satu-satunya jalan keluar
Bagaimana kita bisa lolos dari jebakan dosa sebagai orang yang religius? Saya memakai kata ‘religius’, bukan ‘rohani’. Orang yang rohani tidak sombong, tetapi orang yang religius selalu beresiko terjebak dalam kesombongan. Anda mungkin merasa bangga karena tidak pernah melakukan hal-hal yang jahat. Anda hanya mencuri sebatang pencil dari kantor — sementara rekan kerja anda yang yang lain mencuri sepuluh pensil. Anda hanya mencuri satu batang saja. Dibandingkan dengan rekan-rekan sekantor anda, maka anda tergolong orang baik. Anda hanya mencuri satu mesin ketik, sementara yang lain mencuri sampai lima. Anda hanya menggelapkan beberapa ribu dolar saja dalam laporan pajak anda, tapi hal ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan orang-orang kaya yang menggelapkan jutaan dolar sambil menyimpan uang mereka di negara-negara bebas pajak. Jika dibuat perbandingan, anda tergolong orang baik. Anda mungkin bahkan lebih baik daripada orang-orang Kristen palsu yang rajin ke gereja sambil menenteng Alkitab yang besar. Jika ada orang yang merasa berhak untuk membanggakan kebaikannya, mungkin andalah orang yang berhak menjadi bangga. Jika anda berpikir seperti itu, entah anda seorang Kristen atau bukan, anda berada dalam kuasa terburuk dari Iblis.
Betapa mengerikan membayangkan bahwa Iblis sangat mudah menjebak anda. Jika Anda mengejar kebaikan, dia mendapatkan anda. Jika anda mengejar yang buruk, dia menangkap anda. Dia telah melakukan skakmat pada anda. Jika anda bermain catur dengan Iblis, dia akan selalu menang. Hanya ada satu jalan untuk lolos. Jalan itu adalah melalui kuasa Allah. Tidak ada jalan lain.
Menipu diri sendiri: Lakukan sedikit kebaikan dan sedikit kejahatan
Mari kita kembali ke tokoh Antikristus. Tokoh ini akan berperilaku seperti itu, seperti bos mafia. Dia akan berbuat baik saat ingin berbuat baik. Dia juga bisa berbuat jahat saat dia ingin melakukannya. Dengan cara ini, dia menenangkan gejolak batinnya. Sangat menarik jika anda melihat betapa seorang bos mafia bisa menyumbangkan uang ribuan dolar untuk orang-orang miskin, dan pada saat lain, dia juga bisa membunuh ratusan orang tanpa berkedip. Dia merasa harus melakukan beberapa perbuatan baik dan juga beberapa perbuatan jahat. Dia tidak bisa secara murni hidup dalam kejahatan karena tidak akan sanggup menghadapi tekanan batinnya. Akan tetapi, dia juga tidak bisa sepenuhnya hidup dalam kebaikan, karena dia tidak begitu menginginkannya. Jadi, bagaimana mengatasi masalah tekanan batin akibat hidup dalam kuasa Iblis tanpa harus mengalami goncangan batin? Lakukan sedikit kebaikan dan sedikit kejahatan.
Apakah hal ini terdengar akrab di telinga anda? Apakah prinsip tersebut merupakan cara hidup anda? Mencuri barang-barang dari kantor, tapi tidak lupa memberi sedekah kepada pengemis di jalan. Suara gemerincing koin yang anda jatuhkan ke dalam topi atau kaleng pengemis itu membuat hati anda lebih tenang untuk sepanjang hari itu. Oh, membuat hati terasa sangat nyaman! Sumbangkan sedikit uang kepada orang miskin atau yayasan sosial membuat anda merasa lebih lega dan tidak memusingkan laporan pajak yang anda gelapkan, atau apa pun yang anda curi dari kantor atau tempat lain. Kita seperti bermain tipu-tipu dengan hati nurani kita sendiri, dan kita merasa cerdas karena melakukannya. Akan tetapi, Iblis sudah sejak dulu kala melakukannya, dan Antikristus akan menjadi teladan utamanya.
Yudas dan Antikristus – keduanya adalah “Si Anak Kebinasaan”
Di 2 Tesalonika 2:3 kita melihat bahwa sebelum Yesus datang kembali, akan ada kemurtadan besar dan tampilnya si manusia jahat, yang juga disebut sebagai “si anak kebinasaan”, yaitu orang yang akan mewarisi kebinasaan. Tahukah anda dari mana istilah ini berasal? Anda akan temukan istilah ini di Yohanes 17:12,
Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang terhilang kecuali si anak kebinasaan, supaya Kitab Suci digenapi.
Dalam ayat ini, istilah itu mengacu pada Yudas. Satu-satunya orang sebelum Antikristus yang mendapat sebutan “si anak kebinasaan” adalah Yudas. Hal ini membawa kita pada pertanyaan terakhir, dan kita akan membahasnya dengan singkat sebelum kita tutup khotbah ini.
Sudah pasti anda tahu tentang Yudas. Dia adalah sosok yang terkenal. Dia merupakan salah satu dari dua belas rasul. Dia merupakan salah satu pucuk pimpinan dalam jemaat, dipilih oleh Yesus sendiri. Kita tidak boleh lupa akan petunjuk ini jika kita berbicara tentang Antikristus, karena yang sering digambarkan adalah sosok diktator yang akan menindas gereja.
“Si anak kebinasaan” ialah sebutan yang diberikan kepada si manusia jahat, Antikristus. Hanya ada satu tokoh lain yang mendapat sebutan ini, yakni Yudas, yang bukan merupakan diktator non-Yahudi, melainkan orang yang termasuk dalam jajaran kedua belas rasul. Dia bahkan sejajar dengan Petrus dan Paulus. Namun, hal mengerikan ialah yang kita baca dari Lukas 22:3, masuklah Iblis ke dalam — seorang Kristen? Ya, dan bukan sekadar orang Kristen, melainkan orang Kristen yang termasuk sebagai rasul dari Yesus Kristus! Jika anda duduk di sana merasa aman, anda masih belum tahu kuasa Iblis.
Bagaimana cara Iblis mendapatkan Yudas? Sederhana saja! Saya sudah uraikan kepada anda teknik yang dia pakai: daya tarik dosa dan hal menipu diri sendiri. Dengan teknik itu, dia akan menjerat kita jika kita tidak waspada dan tidak mencamkan hal yang sudah saya uraikan tadi. Waspadalah, jika anda mendapatkan bahwa dosa terlihat memikat, melatih keahlian, memberi kesempatan untuk mendapatkan sesuatu secara gratis, anda harus waspada! Iblis sudah memasang kail di dalam semua hal itu. Jika anda mengira sekadar mencicipinya saja tidak akan berbahaya, lalu anda berkata, “Aku tidak akan menelannya, sekadar merasakan saja. Aku terlalu pintar untuk dikelabui. Aku tahu ada kail Iblis di balik semua ini. Untuk sekadar merasakan saja.” Setiap pemancing yang ahli sudah tahu bahwa dia tidak perlu menunggu sampai umpan ditelan. Begitu dia merasakan ada sedikit tarikan, dia akan segera menarik pancingnya! Mengapa? Dia tidak perlu menunggu sampai umpan ditelan. Dia hanya perlu mengait bibir ikan itu. Hal itu sudah cukup. Dia langsung menarik pancingnya dengan cepat dan ikan itu akan dia dapatkan. Cukup dengan merasakan bahwa ikan sudah menyentuh umpannya.
Seperti itulah proses terjebaknya Yudas. Hal apa yang kita baca dalam Yohanes 12:6? Kita melihat bahwa Yudas, rasul ini — seorang Kristen super (karena kedudukannya sebagai rasul), tahukah anda sebutan apa yang diberikan kepada Yudas? Pencuri! Orang seperti apakah pencuri itu? Saya baru saja menguraikan kepada anda tentang hal ini. Sekarang anda tahu mengapa saya berbicara tentang hal mencuri — ini karena Yudas adalah seorang pencuri! Dia terkena salah satu kail dari tiga macam daya tarik dosa. Nah, jika anda mengira bahwa anda tidak akan terkait pancing, bahwa anda lebih cerdas daripada Yudas sang rasul, anda sedang menipu diri sendiri. Yudas sangat dipercaya oleh semua rasul sehingga dia dijadikan sebagai bendahara dalam rombongan itu. Seperti itulah tingginya tingkat kepercayaan mereka kepada Yudas. Hal ini menunjukkan bahwa, dari sisi luar, dia menunjukkan diri sebagai orang yang rohani. Dia berbicara tentang kebutuhan orang miskin: “Mengapa menghamburkan uang sebanyak itu! Berilah kepada orang miskin. Kita harus menunjukkan kasih kita kepada orang-orang yang kekurangan. Bukankah Injil disampaikan kepada orang-orang miskin? Bukankah kita harus menunjukkan kepedulian kita kepada orang miskin? (bdk. Yohanes 12:3-6) Akan tetapi, dalam setiap kesempatan, dia akan memasukkan uang rombongan ke dalam kantongnya sendiri. Tentu saja, dia juga bersedekah kepada orang miskin. Jika uang itu untuk orang miskin, dan Yudas juga termasuk orang miskin, uang itu juga boleh dia masukkan ke dalam sakunya sendiri. Tentu saja, dia punya segala alasan untuk membenarkan tindakannya. Semua pendosa punya alasan untuk membenarkan dirinya sendiri. Menipu diri sendiri — itulah hal yang sedang dia lakukan. Iblis sudah mendapatkan anda di ujung kailnya.
Antikristus – Yudas yang dibangkitkan kembali?
Apakah Yudas merupakan Antikistus karena dia mendapatkan sebutan yang sama? Ini adalah pertanyaan yang menarik. Ada orang yang menduga bahwa Antikristus ialah Yudas yang dibangkitkan kembali, keluar dari Hades dan ditampilkan kepada dunia. Itulah alasan dia mendapat sebutan yang sama dengan Antikristus. Ada seorang pengajar Alkitab yang terkenal di Amerika, namanya Dr. De Haan, yang menganut pandangan ini. Dia menduga Antikristus adalah Yudas yang dibangkitkan kembali pada akhir zaman untuk tampil sebagai Antikristus. Kalangan Kristen, tentu saja, akan mengenali dia sebagai rasul besar. Dia mungkin tampil dengan menyatakan pertobatan, dengan perubahan yang luar biasa sehingga orang banyak akan mengira bahwa dia telah menjadi rasul sejati. Fakta bahwa dia dibangkitkan menunjukkan bahwa Allah membangkitkan dia dari antara orang mati, karena siapa yang bisa membangkitkan orang mati selain Allah?
Dugaan ini cukup masuk akal dan menarik. Namun, saya rasa pandangan ini agak meragukan. Saya tidak yakin bahwa Antikristus ialah Yudas yang dibangkitkan kembali. Antikristus akan memiliki kemiripan watak dengan Yudas, tetapi dia lebih buruk daripada Yudas. Mengapa saya katakan bahwa dia akan lebih buruk daripada Yudas? Nah, Yudas terlihat masih memiliki hati nurani. Setelah dia mengkhianati Yesus, dia merasa bersalah. Dia tertekan oleh rasa bersalah, tetapi dia tidak bertobat. Namun, setidaknya, dia merasa bersalah — tekanan yang dia alami cukup berat sampai mendorongnya untuk bunuh diri. Ini salah satu alasan saya.
Kedua, hanya Allah yang bisa membangkitkan oang mati, Iblis tidak bisa. Iblis memiliki banyak kekuasaan, tetapi dia tidak memiliki kuasa untuk menghidupkan. Jadi, satu-satunya pribadi yang bisa menampilkan Yudas lagi hanya Allah saja. Apakah anda melihat ada alasan bagi Allah untuk membangkitkan Yudas sebagai Antikristus? Saya tidak melihat Allah punya alasan untuk melakukan hal itu.
Satu alasan penting lagi tentang mengapa Antikristus bukan Yudas ialah karena Yudas sendiri tidak pernah berpikir menempatkan diri sebagai Allah. Namun, kita lihat di 2 Tesalonika 2:4 bahwa Antikristus memiliki cita-cita semacam ini, hal yang akan kita bahas di lain waktu.
Oleh karenanya, berdasarkan alasan-alasan ini dan beberapa alasan lainnya, Antikristus bukanlah Yudas yang dibangkitkan dari antara orang mati. Namun, saya rasa De Haan benar sampai tahapan tertentu: bahwa banyak orang akan mengira bahwa dia adalah Yudas yang dibangkitkan dari antara orang mati — Yudas yang sudah bertobat dan bangkit oleh kuasa Allah.
Cukup memadai jika dikatakan bahwa Antikristus, seperti halnya dengan Yudas — sebagaimana yang sudah saya uraikan dalam berbagai khotbah dalam seri ini — tokoh ini adalah seorang pemimpin besar dalam lingkungan gereja, seorang pengajar Alkitab yang terkenal. Dia akan tampil sangat luar biasa sehingga dia mampu menunjukkan tanda-tanda dan keajaiban. Sebagian besar orang tidak akan tahu bahwa hal-hal itu dia jalankan dengan kuasa Iblis. Dia akan menyesatkan banyak orang dengan kuasanya yang penuh karisma. Dia adalah seorang Kristen — seorang Kristen seperti Yudas, yang memiliki tabiat pencuri dan penipu, tetapi seorang pemimpin besar di kalangan gereja.
Di mana posisi anda – dalam Krisus atau dalam Iblis?
Kita seharusnya membahas pokok ini dengan lebih mendalam, tetapi izinkan saya menutup pembahasan hari ini dengan satu pokok penting, yaitu hal yang saya tegaskan di bagian awal khotbah ini. Pada saat ini, anda berada di dalam Kristus atau di dalam si Jahat. Jika anda masih berada di dalam kuasa si Jahat, maka – seperti Yudas maupun Antikristus – anda menjadi “si anak kebinasaan”. Jalan hidup anda menuju pada kebinasaan. Jadi, saya mohon kepada anda untuk segera keluar dari jalur dosa secepat mungkin. Biarkan Yesus membebaskan anda dari kuasa dosa tanpa harus menunggu lain waktu, Iblis mungkin tidak akan memberi anda banyak waktu seperti yang anda harapkan!