Pastor Eric Chang | Antikristus (6) |

Di  pesan ini kita akan melanjutkan untuk berbicara tentang kebenaran dan kebangkitan. Apakah saudara tertarik pada kebenaran? Saya harap saudara berada di gereja hari ini karena sungguh-sungguh mencari kebenaran. Kebenaran tidak menarik jika yang saudara kejar adalah kekayaan materi, pekerjaan yang baik, rumah yang nyaman dan hal-hal yang semacam itu. Hal-hal tersebut hanya akan membutakan saudara terhadap kebenaran dan kenyataan. Sebelum saya menjadi Kristen, saya terlalu asyik dengan banyak hal sehingga tidak pernah memikirkan persoalan-persoalan penting yang sesungguhnya, termasuk arti dari hidup ini. Banyak orang mengabaikan masalah seperti ini karena terlalu disibukkan oleh rutinitas sehari-hari dan hanyut dalam segala bentuk penghiburan yang ditawarkan dunia.


KEBANGKITAN BERKAITAN DENGAN KEDATANGAN YESUS YANG KEDUA

Kebangkitan merupakan tema yang paling utama saat berbicara tentang kebenaran. Jika kebangkitan adalah sesuatu yang benar, hal ini mempunyai dampak yang sangat penting dan mendalam di dalam kehidupan kita. Hal ini mengingatkan kita bahwa kehidupan jasmani bukan segala-galanya. Kebenaran kebangkitan berkaitan erat dengan kebenaran akan kedatangan kedua Yesus Kristus. Terdapat banyak kaitan antara kedua kebenaran ini.

Beberapa kali Yesus berbicara mengenai kebangkitannya. Dalam Injil Matius saja, Yesus menyebutkan lima kali, “Aku akan dibangkitkan dalam tiga hari.” Dua kali kepada penentangnya, dan tiga kali ke murid-muridnya. Dia memberitahu bahwa mereka akan menyaksikan kebangkitannya pada hari ketiga setelah kematiannya. Itu merupakan pernyataan yang berani sebab hanya ada waktu tiga hari dari hari kematiannya untuk menguji apakah yang dia katakan itu benar atau palsu. Yesus meneguhkan dengan berkata, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataanku tidak akan berlalu.” (Mat 24:35). Kalau kata-kata ini diucapkan oleh orang lain, kita mungkin akan meragukan kesehatan jiwa orang itu.

Jika apa yang Yesus katakan tentang kebangkitan tidaklah benar, kita tidak perlu mempercayai apa pun tentang kedatangannya yang kedua. Sekarang, kita bisa melihat kaitan antara kebangkitan dan kedatangannya yang kedua kali. Jika apa yang Yesus katakan tentang kebangkitan adalah benar, kita dapat pastikan bahwa apa yang dia katakan tentang kedatangannya yang kedua kali juga mutlak benar. Namun, jika dia berkata, “Aku akan dibangkitkan dalam tiga hari”, tetapi dia tidak dibangkitkan dalam tiga hari, maka kita bahkan tidak perlu memerhatikan persoalan tentang kedatangan keduanya.

Namun, ketika Yesus berbicara tentang kebangkitan, murid-muridnya bahkan tidak sungguh-sungguh percaya. Kata “percaya” di sini agak samar. Murid-murid betul percaya pada kebangkitan, tetapi Alkitab berkata bahwa ketika Yesus mati, tidak ada di antara mereka yang benar-benar percaya bahwa dia bakal bangkit lagi. Kenyataannya ketika Yesus disalibkan, semua murid-murid ketakutan — kecuali satu orang — dan melarikan diri. Kalau bukan satu rasul ini — Yohanes — yang tetap mendekat ke tempat penyaliban dan sampai dia dikuburkan, murid-murid lainnya malahan tidak akan tahu di mana Yesus dikuburkan. Berat sekali bagi Tomas untuk bisa percaya akan kebangkitan. Bahkan setelah Yesus menampakkan diri ke murid-murid yang lain, mereka masih tidak bisa meyakinkan Tomas bahwa Yesus sudah menampakkan dirinya pada mereka.


APAKAH SAUDARA PERCAYA YESUS AKAN DATANG LAGI?

Bagaimana dengan kita? Apakah saudara percaya Yesus akan datang lagi? Saya tidak tahu berapa dari saudara  yang benar-benar percaya bahwa Yesus akan datang lagi. Namun, jika melihat dari cara mereka hidup, saudara akan melihat bahwa mereka tidak benar-benar percaya akan kedatangan Yesus. Seperti saya katakan, ada kekaburan mengenai kata “percaya”. Kita bisa mengaku percaya padahal kita tidak benar-benar percaya. Atau kita mungkin hanya percaya pada sebagian saja. Saya kira akan banyak orang Kristen yang akan menjadi luar biasa terkejut ketika Yesus datang kembali.

Sama seperti kebangkitan Yesus, para murid tidak percaya. Di Matius 28:17 dikatakan bahwa beberapa percaya, tapi banyak yang meragukan. Bahkan saat mereka melihat Yesus, mereka juga meragukan apakah itu benar-benar Yesus.

Para murid mempunyai lebih banyak alasan untuk tidak percaya, karena sangat sedikit yang dijelaskan dalam Perjanjian Lama tentang kebangkitan — sebenarnya hampir tidak ada sama sekali pernyataan tentang kebangkitan Mesias. Perjanjian Lama tidak membuat pernyataan yang jelas tentang hal ini. Namun, apa alasan kita? Dapatkah kita mengatakan bahwa Alkitab diam mengenai kedatangan Yesus yang kedua kalinya? Sayangnya, kita tidak dapat memberikan alasan itu karena Yesus, dalam beberapa peristiwa berbicara jelas mengenai kedatangannya lagi. Dia tidak hanya berkata kepada murid-muridnya, Yesus juga katakan pada penentang-penentangnya. Ketika Yesus dicobai, pemuka-pemuka rohani menanyai dia apakah dia Kristus, Anak Allah yang Terpuji (Markus 14:61). Dia menjawab pada mereka: “Akulah dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang bersama dengan awan-awan di langit.” Menanggapi kata-kata yang menggoncangkan ini, imam tinggi itu menyobek pakaiannya sendiri, menuduh Yesus menghujat, dan meminta untuk hukuman mati dijatuhkan ke atasnya.

Kebenaran lebih aneh dibandingkan dengan sebuah fiksi. Ketika Yesus berbicara mengenai kebangkitan, banyak pendengar-pendengarnya berpikir bahwa dia sedang berdongeng. Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara benar-benar yakin bahwa Yesus akan datang kembali, atau saudara anggap ini sebagai dongeng belaka? Ini persoalan tentang kebenaran atau kepalsuan.


ANTIKRISTUS, PENYESAT YANG LIHAI

Paulus memberitahu kita bahwa sesuatu yang ekstra luar biasa akan terjadi untuk sementara waktu sebelum Yesus datang kembali: Tipu daya atau kemurtadan besar-besaran (2 Tes 2:3). Sekali lagi kita diperhadapkan dengan pilihan antara kebenaran dan kepalsuan. Kalau kita menolak untuk percaya kebenaran, kita akan percaya tipu daya karena tidak ada setengah-setengahnya. Berhentilah sejenak dan tanyalah pada diri kita sendiri, “Apa yang kita yakini? Ini persoalan tentang hidup kekal atau kematian kekal. Kita mau benar-benar mempertimbangkan kesejahteraan kekal kita. Paulus sedang memberitahukan bahwa akan menjadi semakin sulit lagi untuk percaya kebenaran sewaktu kita hidup di zaman Antikristus.

Sebelumnya kita sudah melihat bahwa penyesatan itu begitu mendarah daging pada sosok Antikristus sehingga di mana pun dia disebut di Perjanjian Baru, kata “penyesatan” atau konsep yang serupa juga muncul. Di 2 Yohanes 1:7, Antikristus secara eksplisit disebut penyesat:

“Sebab banyak yang menyesatkan telah muncul ke dunia, mereka yang tidak mengakui Yesus Kristus yang datang dalam daging; dia adalah si sesat dan si antikristus.

Peperangan antara kebenaran dan kepalsuan tidak akan terjadi dengan cara nyata, tetapi secara tersembunyi dan mengerikan. Akan menjadi sangat sulit untuk memberitahu siapa yang berbicara kebenaran dan siapa yang berbicara kepalsuan. Bagaimanakah kita dapat menjaga diri kita untuk tidak disesatkan? Untuk pertanyaan ini kita harus mendapatkan jawabannya karena ini menyangkut persoalan hidup dan mati untuk selamanya.


TIGA MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBENARAN

Maksud dari penyesatan ialah menyampaikan kepalsuan sebagai suatu kebenaran, dan kebenaran sebagai suatu kepalsuan. Ini adalah situasi yang tragis yang cepat atau lambat akan dihadapi oleh saudara dan saya. Sudah banyak orang yang disesatkan. Beberapa orang berbicara kebenaran, tetapi banyak yang dengan mahir menyampaikan kepalsuan sebagai suatu kebenaran. Dalam usaha kita mendapatkan kebenaran, cepat atau lambat kita akan menghadapi kesulitan yang luar biasa:

  • Pertama, kebenaran sifatnya Kebenaran tidak nampak di permukaan. Alkitab mengatakan bahwa kebenaran tidak kelihatan secara nyata jelas. Itulah alasan mengapa banyak orang lupa akan kebenaran. Saudara bisa menjalani hidup tanpa harus memperhatikan kebenaran. Rata-rata orang lebih serius menanggapi gadget keluaran terbaru atau layar TV yang besar dibandingkan dengan kebenaran. Dengan banyaknya teknologi baru yang perlu dipelajari untuk dipakai, siapa yang punya waktu memikirkan kebenaran? Karena kebenaran adalah kebenaran yang tersembunyi, begitu juga Allah adalah Allah yang tersembunyi. Lihat sekitar kita Dapatkah saudara melihat Allah, pasti tidak. Yesaya 45:15 berkata, “Sesungguhnya, Engkau adalah Allah yang menyembunyikan diri,”. Demikian juga, kerajaan Allah itu tersembunyi. Hal ini terungkap secara jelas di perumpamaan mutiara yang berharga (Mat 13:45-46). Bagaimana Anda dapat menemukan kebenaran? Untuk menemukan, anda harus terlebih dahulu mencarinya, tanpa mencari, anda tidak mungkin dapat menemukan.

  • Selanjutnya kata “menemukan” secara tidak langsung berarti usaha. Untuk mencari sesuatu perlu usaha keras, dan kebanyakan orang tidak mau mengeluarkan usaha semacam ini. Barangsiapa kurang mempunyai kebulatan hati, dia tidak akan pernah menemukan kebenaran. Kebenaran itu seperti emas; yang tidak tergeletak di permukaan; saudara perlu menggali dalam-dalam untuk menemukannya. Hanya sedikit orang yang mau berusaha sungguh-sungguh untuk mendapatkan kebenaran, atau — kalau kita pakai kiasan Yesus — dalam menemukan mutiara yang berharga ini. Masalah lain yang bakal timbul adalah saudara akan mendapatkan bahwa mutiara yang berharga ini akan membuat saudara kehilangan semuanya. Banyak orang ketika berhadapan dengan kebenaran ini, hanya akan mengakui: “Ya, saya tahu engkau berbicara kebenaran, tetapi saya tidak bisa bayar harganya.”

  • Masalah yang ketiga adalah bagaimana membedakannya. Dapatkah saudara membedakan mutiara yang asli dari yang palsu? Di pesan ini kita hanya mempertimbangkan masalah yang ketiga. Bagaimanakah kita membedakan kebenaran dari kepalsuan? Sungguh, hal menemukan kebenaran, menemukan Allah, atau menemukan Kerajaan, adalah persoalan yang sangat luar biasa! Jika bukan karena pekerjaan Tuhan di hati kita semua, siapa yang akan pernah menemukan kebenaran?


KEBENARAN YANG MENYAKITKAN

Namun, ada lagi satu sifat kebenaran. Kebenaran pada umumnya sangat menusuk. Ketika seseorang menunjuk kesalahan saudara, reaksi saudara cenderung menolak kritik tersebut. Walau saudara mengakui kebenaran dari pernyataan itu, tidaklah mudah untuk bisa menerimanya. Dalam pelayanan konseling, saya seringkali mesti berbicara kebenaran, dan saudara tahu apa yang terjadi? Mereka membenci saya karena hal ini. Kadang-kadang saya berharap untuk tidak perlu berbicara kebenaran, tetapi saya harus. Ketika saudara membantu seseorang untuk menangani masalah dan mengingatkan mereka akan akibat yang mungkin terjadi, apakah mereka akan berterima kasih? Selalunya tidak!

Berbicara tentang kebenaran tidak pernah membuat saya memenangkan kontes-kontes popularitas. Saya punya banyak musuh, bukan karena mau mencari musuh, tetapi karena terpanggil untuk menyatakan kebenaran walau itu membuat saya tidak populer. Saya bukan politikus yang mau memenangkan suara. Hamba Tuhan dipanggil untuk berbicara kebenaran meskipun dia akan diludahi karena itu. Pernahkah saudara melihat pengajaran-pengajaran Yesus, dia memberitahukan berbagai macam hal yang tidak ingin kita dengar. Jika ada pengajar Alkitab yang melompati bagian yang menyakitkan dari pengajaran-pengajaran Yesus, dia adalah pengajar palsu. Puncak dari guru palsu — yaitu Antikristus — akan menceritakan pada saudara segala hal yang saudara mau dengar.


KONSEP KELIRU MENGENAI ANTIKRISTUS

Jumat lalu,  anak perempuan saya mendapat selebaran yang cukup menarik judulnya: “ARENA KUNO DI ROMA TERULANG KEMBALI DI SINGAPORE!” Di baliknya tertulis, “DIA MEWAKILI ALLAH MELAKSANAKAN KEADILAN! TUNDUKKAN LEE KUAN YEW YANG KEJAM INI!” Saudara akan terkejut karena ini bukanlah traktat politik. Selebaran ini dipublikasikan oleh sebuah gereja yang menamakan dirinya “Gereja Perjanjian Baru.” Selebaran ini dimulai demikian:

“Kelihatannya saja Singapore adalah negara demokratis bebas dengan peraturan hukumnya, tetapi nyatanya, pemerintah Lee Kuan Yew adalah Antikristus [lihat kata yang menarik antikristus], blok penentang yang menganiaya gereja. Lee Kuan Yew adalah manusia bengis yang tidak berkemanusiaan dan tanpa kenal ampun! Dinasti Lee adalah rezim yang bersifat kebinatangan berkedok manusia!”

Gereja ini mempublikasikan traktat ini satu hari setelah satu dari jemaat mereka ditangkap pemerintah. Jemaat melakukan demonstrasi dan akibatnya mereka juga ikut tertangkap juga.

Sebelum melanjutkan lebih jauh, mari kita melihat pada mereka yang menyebut diri sebagai Gereja Perjanjian Baru. Dari nada traktat tersebut, apa saudara pikir ini mewakili Gereja di zaman Perjanjian Baru? Saya akan membacakan kalimat penutupnya:

“Allah Maha Tinggi yang mengatur kerajaan manusia mengatakan, `Aku akan memasukkan Singapore ke lubang kotoran hewan dan tempat kediaman serigala-serigala. Orang-orang yang lewat akan keheranan dan mengejeknya.`”

Lee Kuan Yew dicap sebagai Hitler, dan berbagai macam kutukan dijatuhkan ke atas dia dan Singapore. Saya merasa luar biasa malu. Bagaimana mungkin gereja ini menyebut dirinya Gereja Perjanjian Baru? Saya tidak sentimen dengan gereja ini secara pribadi; saya tidak tahu siapa mereka; dan saya tidak pernah dengar tentang mereka. Namun, bagaimana mungkin orang-orang Kristen Perjanjian Baru mengutuk seperti ini? Apa yang Yesus katakan di Matius 5:44? “Kasihanilah musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” Apa yang Paulus katakan di Roma 12:14? “Berkatilah mereka yang menganiaya engkau; berkatilah dan jangan mengutuk.” Namun, bukankah kutukan yang kita baca di sini?


Bagaimana menghindari kekeliruan

Selebaran ini memberitahu kita bahwa Lee Kuan Yew adalah Antikristus. Hal ini jelas menunjukkan bahwa gereja yang bernama Gereja Perjanjian Baru ini benar-benar keliru mengenai konsep Antikristus. Untuk menghindari kekeliruan, kita harus melakukan beberapa hal.

Hal yang pertama adalah kita harus belajar berpikiran jernih. Kebanyakan orang tidak dapat berpikir dengan jernih, termasuk banyak orang Kristen tidak mampu berpikiran jernih. Mengejutkan memang, bagaimana hanya sedikit orang yang berpikiran jernih. Walaupun jadwal saya sangat ketat, saya selalu menyempatkan diri membaca banyak buku tiap bulan, dan saya sering terdorong untuk menulis komentar-komentar di samping baris-baris tulisan itu untuk menyoroti pernyataan yang tidak masuk akal atau yang tidak logis. Saudara-saudari, berdoalah kepada Tuhan untuk anugerah berpikiran jernih. Allah sudah memberi kita pikiran, kita harus belajar mempertajamnya sama seperti kita mempertajam kemampuan atau fakultas yang lainnya.

Hal yang kedua yang mutlak penting agar kita dapat memilah kebenaran rohani adalah penguasaan yang utuh akan seluruh ajaran Kitab Suci.

Hal yang ketiga adalah kita harus meminta Tuhan untuk mengubah dan mentransformasi hidup kita agar mata rohani kita terbuka untuk melihat hal-hal rohani. Hal-hal rohani dapat dilihat secara rohani (1 Kor 2:14). Kepekaan rohani bukan masalah kecerdasan. Seseorang mungkin mempunyai kecerdasan yang tinggi, tetapi jika dia mati secara rohani, dia tidak akan bisa melihat hal-hal rohani. Yesus berkata bahwa jika manusia tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat kerajaan Allah (Yoh 3:3). Ketidakmampuan untuk melihat kerajaan bukan disebabkan oleh kurangnya kecerdasan, tetapi karena kurangnya kemampuan untuk melihat secara spiritual.

Hal yang keempat adalah, tidak cukup hanya untuk lahir baru; kita harus bertumbuh menuju kedewasaan rohani. Ketidakdewasaan rohani adalah penyebab utama dari kekeliruan-kekeliruan rohani. Ibrani 5:14 mengatakan bahwa yang dewasa secara rohani adalah mereka yang mempunyai pancaindera yang terlatih untuk dapat memilih yang baik dan jahat.


ILUSTRASI BAGAIMANA AGAR TIDAK TERPERDAYA

Baru-baru ini saya membaca beberapa buku mengenai Antikristus, salah satunya adalah buku yang menarik ini yang berjudul, How to Recognize the Antichrist oleh A.E. Bloomfield. Kalau saudara mengikuti nasihat buku ini, saya khawatir saudara tidak akan mengenali Antikristus sama sekali! Sebelum saya jelaskan mengapa, saya akan mengingatkan sesuatu dari pesan yang lalu.

Sebelumnya kita sudah melihat bahwa anti mempunyai dua kemungkinan pengartian dalam bahasa Yunani. Kata tersebut dapat berarti “melawan” (arti umum dalam bahasa Inggris masa kini, yang mana menjadi arti sekunder dalam bahasa Yunani), atau dapat berarti “menggantikan” atau “mengsubstitusi untuk”. Dalam penelitian secara keseluruhan atas kata antichristos, kita sudah menetapkan bahwa kata anti dalam bahasa Yunani, dalam kata Antikristus berarti Kristus-palsu (a pseudo-Christ atau substitute-Christ) dan bukannya contra-Christ. Melihat kesimpulan ini, kita berada pada dasar penafsiran yang benar karena Yesus Kristus tidak pernah membicarakan Antikristus dalam pengertian melawan Kristus/contra-Christ, tetapi hanya dalam pengertian Kristus palsu/pseudo-Christ (contoh: Mat 24:5; Lukas 21:8).

Dari semua buku-buku mengenai Antikristus, hanya karangan Bloomfield yang menunjukkan perbedaan yang penting antara “contra-Christ” dan “pseudo-Christ”. Namun, dia menolak anggapan bahwa Antikristus akan menjadi Kristus palsu (atau pengganti/substitute Christ), dan ini alasan yang dia berikan: “Jika dunia berpikir bahwa dia adalah Kristus, mereka akan lebih mungkin menyalibkan dia dari pada mengagungkan dia” (hal. 17).

Apakah saudara melihat ada masalah dengan argumen ini? Kelihatannya meyakinkan, bukankah demikian? Bloomfield sedang berkata bahwa jika Antikristus adalah pengganti Kristus, orang-orang akan menyalibkan Antikristus persis seperti mereka menyalibkan Kristus yang sesungguhnya. Ya, argumentasi ini kedengaran meyakinkan, tetapi keliru secara logika dan fakta.

Salah satu kekeliruan fakta adalah dia membingungkan dua pengertian yang berbeda dari kata “Kristus”. Kristus dapat menjadi nama bagi Yesus Kristus, berarti merujuk kepada Yesus atau Kristus adalah satu titel yang merujuk kepada Penyelamat-Raja yang akan datang. Jadi, Bloomfield telah membingungkan kedua istilah ini, hal yang lazim terjadi.

Bloomfield telah membingungkan kedatangan pertama dan kedua Yesus. Kelihatan, dia sedang berbicara tentang kedatangan yang pertama, padahal yang sedang ditangani adalah kedatangannya yang kedua. Memang, kalau berbicara tentang kedatangan yang pertama, jika Kristus palsu/pseudo Christ ini meniru Kristus yang pertama, dia bisa jadi akan berakhir di penyaliban. Tentunya ini bukan akhir yang dia inginkan. Namun, topik bukunya adalah tentang kedatangan yang kedua, bukannya kedatangan yang pertama. Saat Yesus datang kedua kalinya, dia akan datang dalam kemuliaan. Hal ini akan sangat jelas bagi semua yang melihatnya.

Tentu saja, kalau Bloomfield lebih cermat dengan fakta-faktanya, dia akan melihat bahwa 2 Tesalonika 2 berbicara tentang Antikristus meniru kedatangan Kristus yang kedua, bukannya kedatangannya yang pertama. Saat Yesus Kristus datang buat kedua kalinya, saya jamin tidak ada yang akan berusaha untuk menyalibnya. Terlalu banyak kekeliruan dari buku ini, saya tidak akan bersusah-payah untuk menganalisa lebih lanjut pendapat penulis ini, saya hanya ingin memakainya sebagai ilustrasi untuk empat poin di atas tentang bagaimana untuk tidak disesatkan.


ANTIKRISTUS, SUPER DIKTATOR DUNIA?

Baru-baru ini saya membaca empat buah buku mengenai Antikristus, plus beberapa buku mengenai super world dictator karena semuanya ini berkaitan dengan pesan saya hari ini. Saya sudah menyebutkan buku yang pertama How to Recognize the Antichrist karangan Bloomfield. Buku yang kedua adalah The Coming Antichrist oleh W.K. Price. Buku yang ketiga adalah When Your Money Fails – 666 oleh Mary S. Relfe. (Seperti saudara tahu, 666 dianggap sebagai kode rahasia Antikristus). Buku yang keempat adalah The Coming World Dictator oleh John Wesley White.

Keempat buku ini punya kesamaan: mereka menggambarkan Antikristus sebagai diktator yang akan datang ke dunia ini. Ini sudah jelas nyata di judul buku yang keempat, The Coming World Dictator. Penulis-penulis ini mempunyai perincian/detail yang berbeda-beda, tetapi mereka semua setuju bahwa sebelum Yesus datang lagi, akan ada seorang diktator yang hebat di dunia ini. Bloomfield bahkan menyebutkan Antikristus akan menjadi super-Hitler. Mengapa? Karena dia akan menganiaya orang-orang Yahudi bahkan lebih brutal dibandingkan dengan yang pernah dilakukan oleh Hitler.

When Your Money Fails menggambarkan bagaimana super-diktator ini akan mengontrol semua uang di dunia, dan meniadakan perputaran uang kontan. Super-diktator ini akan mengendali sistem keuangan dunia. Bagaimana kemudian saudara akan membeli dan menjual? Sederhana saja, kata penulis ini. Sama seperti hari ini kita memakai kartu kredit, begitu juga pada hari yang akan datang saudara akan memakai super charge card dengan memakai nomor 666.

Biar saya coba untuk mengerti hal ini. Bagaimana jika seorang anak kecil mau membeli permen seharga Rp.500? Akankah dia menunjukkan kartu plastik yang kemudian akan di debet dari rekeningnya? Tidak persis seperti itu, kata penulis ini, karena ini bukan seperti kartu biasa. Super diktator akan menanamkan kartu atau simbol ini ke dalam tangan kanan atau di dahi saudara. Kita diberitahu kalau teknologi seperti ini sudah ada. Mereka akan memakai alat elektronik tertentu untuk menanamkan tanda yang tidak kelihatan itu ke dahi saudara — secara langsung dan tidak sakit! Kalau saudara tidak mau di dahi, saudara bisa pilih di tangan kanan. Ketika saudara membeli sesuatu di toko, dahi atau tangan kanan saudara akan di-scan oleh computerized scanner seperti yang dipakai di supermarket-supermarket untuk mengetahui label-label harga. 

Sistem yang mengagumkan ini mempunyai banyak keuntungan. Salah satu adalah saudara tidak akan pernah kehilangan uang. Saudara tidak akan pernah lupa untuk membawa kartu kredit. American Express tidak perlu lagi mengingatkan saudara: “Don`t leave home without it!” Kenyataannya memang saudara tidak akan pernah lupa membawanya — karena sudah ditanamkan dalam saudara! Hal yang lebih hebat adalah tidak ada seorang pun dapat mencuri dari saudara. Saudara tidak akan pernah khawatir kalau passpor atau kartu identitas saudara dicuri orang.

Sangat menarik bahwa setiap buku mengenai Antikristus menggambarkan dia sebagai super diktator dunia yang akan mengontrol kehidupan kita secara keseluruhan yang mana tanpa angka 666 kita tidak dapat membeli dan menjual apapun. Hal ini didasarkan pada Wahyu 13:16-17 yang sepertinya memberi indikasi ke arah itu.


PENGAJAR-PENGAJAR ALKITAB TELAH DIPERDAYA

Lalu, bagaimana saudara akan dapat mengidentifikasi Antikristus? Saya kira saudara tidak akan berhasil. Sering kali di dalam gereja saya berteriak seperti suatu suara di padang gurun. Saya harus katakan ini pada teman-teman yang terkasih dan guru-guru Alkitab: “Saudara keliru sobat-sobatku. Ini bukan Antikristus.” Kelihatan bahwa penyesatan yang luar biasa sudah dimulai. Saya sama sekali tidak berkata bahwa pengajar-pengajar Alkitab ini ingin memperdaya kita. Saya hanya akan mengatakan bahwa mereka sendiri telah diperdaya.


ANTIKRISTUS: KRISTEN YANG HEBAT & PEMIMPIN GEREJA
!

Bukti-bukti yang saya kemukakan sangat sederhana dan sulit dibantah. Kita hanya perlu bertanya: Apa definisi “Antikristus” dalam Perjanjian Baru? Di Perjanjian Baru, kata antikristus (Yunani: antichristos) terdapat hanya di surat-surat Yohanes. Anda bisa meneliti referensinya di 1 Yoh. 2:18, 22; 1 Yoh. 4:3 dan 2 Yoh. 1:7. Teliti ayat-ayat ini dan lihat bagaimana kata “Antikristus” dipakai.

Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir. (1 Yoh 2:18)

Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak. (1 Yoh 2:22)

… dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia. (1 Yoh 4:3)

sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus. (2 Yoh 1:7)

Dari ayat-ayat ini, kita dapat menarik empat definisi tentang “Antikristus”.


DIA ADALAH PENGAJARAN KRISTEN YANG PALSU

Ketika Yohanes memakai istilah antikristus, dia mengacu ke pengajar-pengajar Kristen palsu. Ingat bahwa mereka adalah orang-orang Kristen, tetapi mereka mengajarkan ajaran-ajaran yang palsu. Yohanes bahkan memberitahukan kita dari mana antikristus-antikristus itu datang. Mereka datang dari “kita” – yaitu, dari gereja (1 Yoh 2:19).


AJARANNYA DAPAT DITERIMA KARENA KEDENGARAN ROHANI 

Guru-guru palsu ini membuat pengajaran mereka kedengaran masuk akal dengan cara membuatnya kedengaran rohani. Mereka mengajar, contohnya, bahwa Yesus dulu tidak datang sebagai manusia secara fisik seperti kita ini; Yesus dianggap terlalu rohani dan kudus untuk mengambil bagian dalam kemanusiaan. Namun, Alkitab secara jelas mengajarkan bahwa Yesus telah datang dalam fisik manusia seperti kita ini; Dia adalah manusia yang di dalamnya berdiam seluruh kepenuhan Allah. Namun, pengajar-pengajar palsu cenderung menyangkal bahwa Yesus adalah manusia.


DIA TIDAK SALEH DAN TIDAK MENGASIHI 

Walaupun antikristus-antikristus ini adalah pemimpin-pemimpin dan pengajar-pengajar Kristen, mereka tidak menjalani kehidupan yang kudus. Anda mungkin tidak mengetahuinya, tetapi mereka hidup di dalam dosa. Itu sebabnya, berkali-kali Yohanes berkata bahwa mereka tidak berjalan di dalam terang, tetapi berada di dalam kegelapan. Satu lagi bukti adalah kurangnya kasih. Jika ada gereja yang kurang akan kasih, saudara dapat yakin bahwa gereja itu tidak punya kebenaran. Itulah alasan mengapa Yohanes, khususnya di suratnya yang pertama dan kedua, tetap membicarakan kasih — bukan kasih manusia, tetapi kasih Allah yang dinyatakan dalam hidup kita.


ANTIKRISTUS, SEORANG TOKOH RELIGIUS 

Yohanes menggambarkan Antikristus sebagai seorang tokoh religius. Dia bukan tokoh politik, dan jauh dari menjadi seorang diktator. Ini bukan berarti dia tidak memiliki kekuasaan politik, tetapi dia pada dasarnya seorang tokoh agama. Gambaran ini jauh dari gambaran seorang Hitler atau tokoh politik yang naik ke pentas dunia melalui jalur politik. 

Keempat point ini tidak cocok dengan gambaran Antikristus yang teman-teman kita gambarkan. Setelah melihat definisi antikristus dari Alkitab, hal yang sangat sulit adalah bagaimana menyampaikan dan memperingatkan orang bahwa pembohong paling besar sepanjang sejarah akan adalah seorang Kristen! Kita sepertinya sedang mencoreng arang di muka sendiri. Namun, itulah yang dikatakan oleh Alkitab. Alkitab, dari awal sampai akhir, sangatlah jujur. Alkitab memberitahu kita bahwa Antikristus adalah seorang Kristen, bukan non-Kristen. Antikristus akan keluar dari “kita” – yaitu, dari Gereja! Terlalu mengejutkan untuk seorang non-Kristen menemukan bahwa Alkitab memperingatkan kita bahwa pendusta terbesar sepanjang zaman akan adalah seorang Kristen. Hal ini harusnya membuat kita banyak mengintropeksi diri.


Penyesatan Besar sudah bermula?

Apakah mungkin karena pengajar-pengajar Alkitab tidak dapat menerima fakta ini makanya mereka berbicara tentang diktator dunia tanpa menyebut bahwa dia adalah seorang Kristen? Tidak juga disinggung sebagaimana yang dikatakan oleh Yohanes bahwa sosok Antikristus adalah seorang pengajar Kristen yang hebat, seorang pemimpin gereja  yang luar biasa.

Saya ingin menunjukkan kepada saudara bahwa Alkitab berkomitmen untuk membicarakan kebenaran, sekalipun kebenaran itu sulit untuk ditelan. Tujuannya adalah untuk menyampaikan kepada setiap orang Kristen, apakah mungkin saudara sedang bertindak atau berpikir seperti Antikristus? Alkitab memperingatkan kita bahwa korban-korban pertama Antikristus bukanlah orang-orang tidak percaya, tetapi orang-orang percaya.

Setelah membaca selebaran dari “Gereja Perjanjian Baru”, saya bertanya-tanya, “Bagaimana sekelompok orang-orang Kristen menyebut diri sebagai gereja Perjanjian Baru, tetapi berkelakuan dan menulis dengan cara yang benar-benar berlawanan dengan roh Kristus dan Perjanjian Baru? Sepertinya penyesatan yang besar-besaran sudah terjadi. Jika demikian, ini berarti kedatangan Yesus sudah lebih dekat dari yang kita pikirkan. Melainkan kita berkomitmen untuk mengejar kebenaran, kita bisa saja menjadi korban penyesatan yang selanjutnya. Kiranya Allah memberi kita hati untuk mengejar kebenaran dengan segenap hati tanpa mempertahankan apa pun.

 

Berikan Komentar Anda: