Pastor Eric Chang | Antikristus (8) |

Ini adalah pesan kedelapan dari serangkaian pesan tentang Antikristus, dan tujuan dari pesan-pesan tentang Antikristus ini adalah untuk mempersiapkan hati kita untuk apa yang harus segera terjadi. Kita sudah sangat dekat dengan akhir zaman. Hal ini seharusnya disadari oleh setiap orang yang peka pada Tuhan dan pada apa yang sedang terjadi di dunia ini. Akan tetapi, dalam pesan-pesan ini saya tidak mencari sensasi apa pun yang, sayangnya, telah menjangkiti subjek ini — baik dalam buku-buku atau khotbah-khotbah. Saya tidak peduli dengan sensasi;  keprihatinan saya adalah tentang apa yang dikatakan Firman Tuhan kepada kita, bagaimana seharusnya sikap hati kita, dan bagaimana kita dapat bersiap untuk menghadapi peristiwa-peristiwa yang sekarang sudah sangat dekat ini.

Dalam pesan-pesan sebelumnya, saya telah berbicara tentang kebangkitan dan Antikristus, salib dan Antikristus. Hari ini saya sampai pada sebuah topik yang menyedihkan hati saya. Sebetulnya, hal ini menyesakkan hati seperti sebuah beban dan memilukan hati saya. Saya telah merenungkan bagaimana untuk berbagi beban ini dengan Anda.


MENGAPA ALLAH MENGIZINKAN ANTIKRISTUS MUNCUL?

Pertanyaan yang pasti terlintas di benak setiap orang rasional adalah: Mengapa Tuhan membiarkan Antikristus — sosok yang mengerikan, memuakkan, dan menjijikkan ini — sampai muncul?  Mengapa Dia membiarkan kejahatan sampai sebegitu gawatnya hingga berdampak malapetaka bagi gereja pada zaman akhir, baik oleh karena penyesatan yang bertumbuh dan bekerja di dalam gereja — kemurtadan yang dibicarakan Paulus di Tesalonika — maupun penganiayaan mengerikan yang akan datang dan mempengaruhi setiap kita, jika kita tetap setia kepada Injil.  Jika kita tetap setia pada Injil!  Itu adalah sebuah ‘jika’ yang besar karena saya bertanya-tanya seberapa yang akan tetap setia kepada Injil pada hari Antikristus?  Akankah Anda tetap setia?

Mengapa Allah membiarkan Antikristus sampai muncul? Tentu saja, pertanyaan ini adalah bentuk yang lebih spesifik dari pertanyaan yang jauh lebih umum tentang mengapa Allah mengizinkan kejahatan terjadi. Saya tidak akan masuk ke risalah filosofis tentang masalah ini. Saya hanya ingin mengajukan pertanyaan, mengapa Allah tidak membinasakan Antikristus bahkan sebelum dia bisa tumbuh menjadi makhluk mengerikan sebagaimana dia nantinya?  Di jemaat mula-mula, ketika Ananias dan Safira berdosa dengan berbohong kepada para pemimpin gereja, kepada Petrus khususnya, dan berbohong kepada Roh Kudus, mereka langsung rebah dan mati. Mengapa Allah tidak membuat Antikristus rebah dan mati sehingga dia tidak mendatangkan celaka dan derita, bahkan membawa kehancuran, bagi gereja pada hari-hari terakhir zaman ini? Apa jawaban untuk pertanyaan ini? Mengapa Allah tidak melindungi gereja-Nya dari situasi kemurtadan yang begitu menyakitkan dengan membinasakan saja Antikristus? Lantas, saya bahkan tidak punya topik untuk dikhotbahkan. Saya tidak perlu mengkhotbahkan begitu banyak pesan tentang hal ini.


PENGHAKIMAN ATAS GEREJA

Jika Anda memikirkan pertanyaan ini dan menyelidiki Firman Tuhan, hanya ada satu jawaban yang dapat ditemukan di dalam Kitab Suci. Saya khawatir jawaban tersebut adalah satu jawaban yang tidak seorang pun ingin dengar. Namun, jika Anda dapat memikirkan jawaban yang lebih baik, silakan beri tahu saya.

Antikristus, menurut 1 dan 2 Yohanes, bangkit dari dalam gereja.  Dia adalah si murtad dari semua orang murtad.  Dia berasal bukan dari luar gereja, tetapi dari dalam gereja, dan akan menjadi pemimpin besar kemurtadan. Ia akan membawa kemurtadan melalui penyesatan. Kemudian, bagi semua orang yang tidak mau mengikuti penyesatannya itu, dia akan membawa penganiayaan sehingga entah mereka akan murtad atau mereka akan mati. Perhatikanlah baik-baik, saudara dan saudari yang saya kasihi di dalam Tuhan, kita di sini tidak berbicara tentang teori karena kita masing-masing akan terkena dampaknya. Tidak ada yang akan lolos.  Anda harus membuat keputusan apakah Anda memakai tanda binatang itu, yaitu Antikristus, atau Anda akan memakai tanda Kristus. Netralitas, keengganan memilih atau mengambil jalan tengah, tidak tersedia bagi kita. Itu tidak akan menjadi pilihan. Anda akan menyelamatkan nyawa Anda dengan murtad, atau Anda akan kehilangan nyawa dan menjadi martir.  Kemudian, makna firman Yesus akan menjadi lebih dalam daripada yang kita pahami sekarang, bahwa: “Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena aku, ia akan memperolehnya.” Arti dari kata-kata itu akan menjadi sangat jelas sehingga Anda tidak butuh ahli tafsir untuk menjelaskannya.

“Tapi,” Anda akan berkata, “Anda belum memberi tahu kami jawabannya.  Mengapa Tuhan tidak membinasakan Antikristus?” Jawabannya cukup sederhana: Allah akan mendatangkan penghakiman atas gereja. Itulah beban berat yang saya katakan tadi.  Kita sangat akrab dengan pesan bahwa Allah akan menghakimi orang-orang yang tidak percaya. Kita tidak begitu akrab dengan pesan bahwa Allah akan menghakimi gereja. Pesan itu terdengar asing di telinga kita. “Gereja?  Gereja tidak akan diadili.”  Saya akan menunjukkan kepada Anda dari Kitab Suci, apakah pernyataan saya didasarkan pada Firman Tuhan atau tidak, dan saya serahkan pada Anda untuk menilai.


PERAN KITA MENURUT ALKITAB

Sebagian besar dari Anda memiliki Alkitab di tangan Anda dan saya bertanya-tanya, ketika Anda membaca Alkitab, apakah satu hal ini pernah dengan jelas terlintas di benak Anda.  Ada 66 buku dalam Alkitab — 39 di Perjanjian Lama, 27 di Perjanjian Baru, dan tidak ada satu pun dari 66 buku ini yang ditujukan kepada non-Kristen. Pernahkah Anda menyadari hal itu? Tidak ada, tidak satu pun! Perjanjian Lama ditujukan kepada umat perjanjian Allah, kepada Israel, kepada orang-orang yang telah Allah bawa ke dalam hubungan dengan diri-Nya melalui hukum Taurat. Setiap kitab dari 39 kitab Perjanjian Lama berbicara kepada umat perjanjian Allah.  Kita memiliki 27 kitab dalam Perjanjian Baru dan tidak ada satu pun yang berbicara atau secara khusus ditujukan kepada orang-orang yang tidak percaya. Bahkan Injil mencatat apa yang Yesus ajarkan sebagai pengajaran bagi gereja. Bisa dikatakan bahwa Yesus tidak berbicara kepada orang-orang non-Yahudi yang tidak percaya. Dia berbicara, seperti yang dilakukan para nabi Perjanjian Lama, kepada orang-orang Yahudi, kepada umat Allah, yang berdiri dalam hubungan perjanjian dengan Allah.  Hanya ada beberapa bagian dalam kitab Kisah Para Rasul yang mencatat pesan-pesan tertentu kepada orang-orang yang tidak percaya. Namun, kitab Kisah Para Rasul secara keseluruhan, tidak ditujukan kepada orang-orang yang tidak percaya. Kitab tersebut dialamatkan kepada seseorang yang disebut “Teofilus,” yang namanya memberitahu kita bahwa dia adalah kekasih Allah, karena kata “teo-filus” berarti ‘orang yang mencintai Allah’. Menarik, bukan? Tidak ada buku yang membahas non-Kristen. Mengapa Allah dalam seluruh Alkitab tidak menempatkan setidaknya satu kitab untuk berbicara kepada non-Kristen? Setiap kitab dalam Alkitab berbicara kepada Anda — jika Anda seorang Kristen. 

Jika demikan, bagaimana pesan keselamatan akan mencapai orang non-Kristen?  Jawabannya jelas, baik di Perjanjian Lama maupun di Perjanjian Baru, yaitu melalui umat Allah. Anda dan saya adalah pesan Allah kepada dunia. Bukan Alkitab, tetapi Anda!  Kehidupan Anda dan sayalah yang dimaksudkan untuk berbicara kepada dunia!  Itulah yang dikatakan Yesaya dalam pasal 42:6 dan 49:6, “Aku juga akan menjadikanmu terang bagi bangsa-bangsa sehingga keselamatan-Ku dapat sampai ke ujung bumi.”  Ketika Israel tidak berhasil dalam hal ini, tugas itu diserahkan kepada Mesias. Lantas, dalam Perjanjian Baru di Kisah Para Rasul 13:47, luar biasanya, kata-kata yang sama ini dipikul oleh gereja. Paulus dan Barnabas menjelaskan apa yang mereka kerjakan: “Kata-kata dalam kitab Yesaya itu sekarang sedang digenapi di dalam kita untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa lain.”

Gereja telah mengambil obor yang dijatuhkan Israel. Israel gagal menjadi terang dunia. Alih-alih menjadi kemuliaan bagi Allah, seperti yang dikatakan Paulus,

“Sebab oleh karena kamulah nama Allah dihujat di antara bangsa-bangsa lain.”  (Roma  2:24)

Israel gagal berulang kali. Dua kali Bait Suci dihancurkan. Umat ​​Allah dikirim ke pembuangan.  Orang-orang Yahudi tersebar di seluruh dunia.  Mereka kehilangan kewarganegaraan. Mereka menghilang untuk sementara waktu, meskipun terus-menerus dipelihara oleh tangan belas kasih Allah untuk zaman akhir.  Jadi, gereja harus mengambil peran, baik orang percaya Yahudi maupun orang percaya non-Yahudi. Namun pada akhirnya, orang percaya Yahudi menjadi kalah jumlah, dan orang percaya non-Yahudi mendominasi gereja di seluruh dunia. Mereka seharusnya menjadi terang bagi bangsa-bangsa lain. 


APAKAH GEREJA BERHASIL SEDANGKAN ISRAEL GAGAL?

Israel gagal. Izinkan saya mengajukan pertanyaan kepada Anda: Apakah gereja berhasil sedangkan Israel gagal? Sudahkah gereja berhasil menjadi terang dunia?  Sudahkah? Dapatkah Anda dengan jujur mengatakan bahwa gereja Kristus selama 2.000 tahun terakhir adalah kemuliaan bagi Allah? Gereja memuliakan Allah? Gereja bersinar sebagai cahaya yang mulia seperti matahari bersinar dalam kegelapan bumi ini? “Kamu adalah terang dunia,” kata Yesus kepada murid-muridnya di Matius 5:14.  Paulus juga berkata kepada berbagai gereja, “Dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang dalam Tuhan. Hiduplah sebagai anak-anak terang.”  (Ef. 5:8) Biarlah terangmu bercahaya di hadapan manusia.  Sudahkah gereja berhasil?  Sudahkah gereja memuliakan Allah?

Sebagai seorang gembala gereja, saya harus mengatakan bahwa, “Jika gereja adalah kemuliaan Allah, terang dunia, sangat sulit untuk melihat di mana kemuliaan itu, atau di mana terang itu.” Saya pikir sebagian besar saudara dan saudari di penggembalaan di seluruh dunia akan setuju dengan saya, dan sebagian besar orang non-Kristen juga akan mengatakan hal yang sama: “Jika gereja adalah kemuliaan Allah, terang dunia,  sangat sulit untuk melihat di mana kemuliaan itu, atau di mana cahayanya.”

Memang, ada pribadi-pribadi yang luar biasa, baik di Perjanjian Lama maupun di Perjanjian Baru, dan masih ada orang-orang Kristen yang luar biasa saat ini; akan tetapi hanya ada beberapa. Namun, gereja secara keseluruhan, harus kita katakan dengan sedih hati, telah menjadi aib bagi nama Allah. Kata-kata yang berlaku untuk Israel bahwa “nama Allah telah dihujat di antara bangsa-bangsa karena kamu” berlaku sekarang ini untuk gereja, bukankah begitu?

Selama bertahun-tahun saya tidak ingin menjadi seorang Kristen. Saya dulu bersekolah di sekolah Kristen. Sesekali saya juga pergi ke gereja sebagai orang yang tidak percaya, dan apa yang saya lihat membuat saya muak! Nama Allah dihujat! Bahkan hari ini, di Hong Kong, di mana kesaksian gereja? Nama Tuhan dihujat oleh karena gereja. Mari kita  blakblakan: gereja adalah aib! Ketika saya membaca sejarah gereja, hati saya sakit. Hati saya sedih ketika membaca sejarah gereja. Bacalah kadang-kadang dan lihat sendiri. Terlepas dari beberapa martir dan beberapa orang terkemuka, kisah gereja seputar konflik internal, perebutan kekuasaan, mencari status dan posisi, meraih kekayaan besar dan manipulasi politik. Kita akrab dengan cerita membosankan itu. Jadi, saya katakan dengan sedih hati, mengapa Allah membiarkan Antikristus muncul? Sebagai penghakiman atas gereja!


SEJARAH DARI SUDUT PANDANG ALLAH

Izinkan saya membawa Anda melihat survei singkat tentang sejarah yang dicatat bagi kita di dalam Kitab Suci. Dalam dua hari terakhir, saya merenungkan hal ini, untuk mencoba melihat sejarah dari sudut pandang Allah. Bisakah kita berpaling dari sudut pandang manusia dan melihatnya dari sudut pandang Allah? Tidak ada yang lain selain kesedihan hati. Bacalah Alkitab sesekali dari sudut pandang Allah karena itu adalah kitabnya Allah. Banyak orang membaca Alkitab hanya untuk mencari penghiburan bagi diri mereka sendiri. Mereka mendapatkan semacam penyegaran bagi jiwa mereka. Itu tidak masalah. Namun, bisakah Anda untuk sekali ini, mundur dari keegoisan Anda — yang telah menjadi kutukan bagi gereja sepanjang sejarahnya — dan melihatnya melalui mata Allah sekali saja? Izinkan saya sejenak mencoba melukiskan gambarannya untuk melihat seperti apa hal ini dari sudut pandang Allah.

Mari kita kembali ke Taman Eden terlebih dulu. Ia menciptakan Adam dan Hawa untuk bersekutu dengan mereka, agar kemuliaan Allah dinyatakan dalam Adam dan Hawa. Apa yang terjadi? Tidak butuh waktu lama bagi Adam dan Hawa untuk ambruk — melalui kesombongan, keegoisan dan penegasan kehendak —lalu segala kerinduan Allah untuk berjalan-jalan di taman di hari yang sejuk untuk bersekutu dengan Adam dan Hawa digagalkan.

Sejarah suram berlanjut sepanjang Kejadian. Kita tidak perlu melangkah lebih jauh dari enam pasal. Hanya enam pasal dalam membaca Alkitab, yang dapat dibaca dalam hitungan mungkin kurang dari satu jam. Mungkin sebagian orang hanya membutuhkan waktu 15-20 menit untuk membaca sebanyak itu. Dalam Kejadian 6:6, Allah berkata, Aku menyesal telah menciptakan manusia.” Juga dikatakan: Itu memilukan hati-Nya.” Itu memilukan hati-Nya! Bisakah Anda masuk ke dalam hati-Nya dan merasakan apa yang Ia rasakan? Allah membuat manusia indah dan sempurna; Ia memberinya lingkungan yang indah; dan Ia memberinya hadirat dan persekutuan dengan-Nya sendiri. Akan tetapi, dalam enam pasal, manusia telah merosot dan sepenuhnya menuju kerusakan, ketidaktaatan, dosa, kekerasan, dan pertumpahan darah! Hanya dalam enam pasal, teman-teman terkasih! Itu memilukan hati Allah! Kemudian, datanglah air bah dan menghapus semua kebusukan dan kemerosotan tersebut untuk memberi manusia sebuah awal yang baru. Tahukah Anda, dari seluruh populasi dunia kala itu, hanya delapan orang yang selamat melewati banjir. Nuh dan keluarganya merupakan satu-satunya orang-orang benar yang tersisa. Semua ini terjadi hanya dalam enam pasal.

Kemudian, di tengah semua kegelapan itu, muncullah satu orang, yaitu Abraham.  Allah membangkitkan dia! Manusia tampaknya memiliki harapan baru, awal yang baru. Allah bisa berjalan dengan Abraham.  Kita memiliki harapan lagi!  Akhirnya, ada seseorang yang berjalan bersama Allah.  Akan tetapi, selanjutnya keadaan semakin menurun dan menurun. Bahkan Yakub! Kita tidak bisa menahan diri dari membaca kisah Yakub dengan rasa keberatan — seorang pria yang mendapatkan berkatnya melalui tipu daya;  seorang pria yang perilakunya meninggalkan begitu banyak tanda tanya di benak kita. Setiap kali melakukan pendalaman Alkitab dalam kitab Kejadian, orang-orang selalu bertanya: “Bagaimana Allah bisa memberkati orang seperti ini?”  Memang benar, ketika kita memimpin pendalaman Alkitab kesulitannya adalah untuk mengarahkan pertanyaan sehingga entah bagaimana bisa membenarkan Yakub sebaik mungkin;  tetapi bagaimanapun kita akan mengalami kesulitan.

Kemudian, kisahnya semakin menurun dan menurun, sampai satu cahaya terang muncul, yaitu Musa.  Puji Tuhan untuk Musa!  Akhirnya, ada seseorang yang dengannya Allah dapat berbicara muka dengan muka! Betapa Ia rindu menemukan orang seperti itu di muka bumi, dan muncullah Musa. Dia memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir, di mana lebih dari dua sampai tiga juta orang Yahudi yang keluar dari Mesir dibawa ke Tanah Perjanjian.  Anda mungkin sudah akrab dengan ceritanya, tetapi apakah Anda mengerti artinya?  Dalam Mazmur 95, Allah berfirman, “Selama empat puluh tahun Aku berduka oleh karena bangsa ini;  tegar tengkuk, pembangkang dan tidak taat — mengomel dan mengeluh sepanjang waktu. Aku telah menunjukkan kepada mereka mukjizat demi mukjizat. Aku telah menyatakan tangan kuasa-Ku untuk menyelamatkan mereka. Namun, yang Aku dapatkan hanyalah keluhan dan sungut-sungut. Orang-orang ini telah mendukakan-Ku selama empat puluh tahun.”  (lihat Mazmur  78 dan 95) Perjalanan dari Mesir ke Tanah Perjanjian yang seharusnya hanya memakan waktu 40 hari, membutuhkan waktu 40 tahun! Perhatikan bagaimana kisahnya, lanjutkan membaca Alkitab dan Anda akan dapati bahwa kisah-kisah itu merupakan kisah yang suram. Memang, ada beberapa cahaya terang di sana-sini, misalnya seorang Yosua muncul, tetapi kisahnya secara keseluruhan adalah sebuah kisah sedih. Israel semakin menurun dan menurun!


PENGHAKIMAN IALAH JANJI YANG SAMA PASTINYA DENGAN JANJI BERKAT

Orang-orang yang seharusnya menjadi terang dunia berakhir dengan kehancuran! Ya, masih ada cahaya terang untuk sementara waktu dalam diri Daud, yang hidupnya memiliki banyak noda, tetapi setidaknya masih menjadi sebuah titik terang dalam sejarah yang sudah menggelap. Pada 721 SM Kerajaan Utara dihancurkan. Tidak ada yang mau mendengarkan suara para nabi yang memperingatkan mereka bahwa penghakiman Allah akan datang atas umat-Nya. “Mustahil!” pikir mereka, “Allah tidak akan pernah menghakimi umat-Nya. Ia selalu setia pada perjanjian dan janji-janji-Nya!” Saudara-saudari, izinkan saya memberi tahu Anda sesuatu: Sama seperti berkat adalah janji-Nya, penghakiman juga merupakan janji Tuhan. Apakah Anda menyadarinya? Penghakiman juga merupakan janji Tuhan. Jika umat-Nya tidak menaatinya, Ia berjanji untuk menghakimi mereka!

Ketika Anda pergi ke toko buku dan menemukan buku tentang janji-janji Tuhan yang hanya memberi tahu Anda tentang berkat, tetapi tidak tentang penghakiman, mereka tidak menulis apa yang dimaksudkan Alkitab untuk ditulis. Semua orang yang pernah ke Israel tahu Gunung Gerizim dan Gunung Ebal. (Ulangan 27 dan 28) Israel diberi pilihan berkat dan kutuk: “Aku memperhadapkan kepadamu kehidupan dan kematian. Terserah kamu untuk memilih yang mana dari keduanya.” Namun, penghakiman adalah janji Tuhan sebagaimana juga berkat adalah janji-Nya.


ISRAEL DAN YEHUDA DIHAKIMI

Mereka mengatakan bahwa Allah tidak akan pernah menghakimi umat-Nya. Salah! Sebagai akibatnya, mereka tidak mendengarkan para nabi. Para nabi sejati kalah jumlah — ratusan berbanding satu! Jadi, Kerajaan Utara menolak untuk mendengarkan permohonan Yeremia, beberapa cahaya terang yang tersisa, para nabi terakhir di hari-hari terakhir Israel. Sekali lagi, mereka kalah jumlah! Selalu mayoritas yang dianggap benar. Mikha bin Yimla juga adalah salah seorang nabi tersebut, yang berhadapan dengan 400 nabi-nabi lain yang menentangnya. (1Raja 22:5 dst.) Peluangnya sangat tipis! Mengapa Anda harus mendengarkan satu orang ketika empat ratus orang lainnya mengatakan hal yang sebaliknya?

Saudara-saudari, saya berbicara kepada orang-orang Kristen! Saya melakukannya karena saya tahu bahwa satu-satunya cara untuk berbicara kepada orang non-Kristen adalah melalui orang-orang Kristen. Alasan mengapa setiap buku dalam Alkitab berbicara kepada orang Kristen adalah karena satu-satunya cara Allah berbicara kepada orang non-Kristen adalah melalui orang Kristen. Jika hidup Anda tidak berbicara kepada orang-orang non-Kristen, jika Allah tidak dapat berbicara melalui Anda, izinkan saya memberi tahu Anda saudara-saudari, Allah akan menghakimi Anda! Saya akan menjadi nabi palsu, seperti semua nabi palsu lainnya di Israel, jika saya tidak mengatakan yang sebenarnya — yaitu bahwa Tuhan berjanji untuk menghakimi Anda! Itulah janji Tuhan. Itu sebabnya pesan ini adalah pesan yang berat; pesan yang menyakitkan.

Oleh sebab itu, pada tahun 587-586 SM Kerajaan Selatan, Yehuda, juga dihancurkan. Mereka tidak mau mendengarkan pesan penghakiman. Mereka tidak mau mendengarkan hal ini. Mereka berkata, “Dengar, Yeremia! Dengar, Yehezkiel! Lihatlah semua nabi-nabi ini. Mereka semua berkata, ‘Perdamaian dan keamanan. Damai dan aman.’ Tuhan tidak akan pernah menghakimi umat-Nya. Terlebih lagi, tidakkah kamu perhatikan bahwa Bait Suci ada di tengah-tengah kita? Itulah yang tidak dimiliki Kerajaan Utara. Kita memiliki Bait Suci di tengah-tengah kita; kita memiliki Hadirat Allah di Yerusalem; dan Allah tidak akan pernah membiarkan Bait-Nya dihancurkan karena itu akan menghina nama-Nya.”

Baik Yeremia maupun Yehezkiel memperingatkan mereka, “Izinkan saya memberi tahu Anda: Bait Suci ini akan dihancurkan. Penghakiman akan dimulai dari sini, di kota ini yang disebut dengan nama-Nya. Ini adalah tempat pertama yang akan dihakimi oleh Allah.” Mereka berkata, “Penghujatan! Bagaimana kamu berani mengatakan hal seperti itu?” Yeremia dilemparkan ke dalam lubang, seperti yang Anda tahu, dan dia hampir mati di sana.


PENGHAKIMAN ALLAH ATAS JEMAAT MULA-MULA

Namun, Anda akan berkata, “Ah, tapi itu Perjanjian Lama; kita sekarang ada di Perjanjian Baru. Tidak tahukah kamu? Kita berada di dalam Perjanjian Baru dengan Allah dan gereja tidak akan pernah dihakimi.” Bukankah itu terdengar akrab? Kita telah mendengarnya berulang-ulang. “Saudara dan saya tidak akan pernah berada di bawah penghakiman.” Penghakiman telah berlalu dari kita selamanya. Jika demikian, Anda sebaiknya membaca Alkitab Anda lagi. Biarkan 1 Petrus 4:17 meresap ke dalam hati Anda! Apa yang dikatakan rasul Petrus?

Sudah saatnya penghakiman dimulai dari keluarga Allah. Dan, jika penghakiman Allah dimulai dari kita, bagaimanakah nasib orang-orang yang tidak taat kepada Injil Allah?

Saatnya penghakiman dimulai dari kita. Keluarga Allah yang dimaksud Petrus tentu saja adalah gereja. Anda bisa membaca 1 Timotius 3:15: … keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup…” Biarlah itu masuk ke dalam telinga Anda, seperti yang dikatakan Yesaya, “Dengarkanlah, hai orang-orang tuli! Pandanglah dan lihatlah, hai orang-orang buta!” (Yes 42:18). Penghakiman akan dimulai dari gereja!

Saya mendapati bahwa pernyataan di 1 Petrus 4:17 ini sangat mencengangkan karena beberapa alasan. Pertama-tama, Petrus berpendapat bahwa penderitaan dan penganiayaan yang menimpa Jemaat Mula-mula harus dipahami sebagai penghakiman. Ini merupakan hal yang sangat mengejutkan, bukankah begitu? Sepertinya gereja di zaman Petrus, Jemaat Mula-mula, adalah teladan bagi kita. Tentunya, mereka tidak melakukan apa pun yang layak dihakimi. Jika demikian, bagaimana Petrus dapat mengatakan bahwa penghakiman dimulai dari gereja? Dapatkah Anda lihat, justru itulah perbedaan antara Jemaat Mula-mula dengan kita? Petrus melihat bahwa Jemaat Mula-mula juga tidak sempurna. Mereka juga memiliki kegagalan. Petrus berterima kasih kepada Allah atas penganiayaan yang melaluinya gereja dapat disucikan dan dimurnikan. Melalui penderitaan dosa-dosa di dalam Jemaat Mula-mula dihakimi. Jika Anda membuka mata lebar-lebar dan melihat catatan Perjanjian Baru apa adanya, Anda akan melihat bahwa Perjanjian Baru tidak menutup-nutupi dosa di dalam gereja. Perjanjian Baru tidak menyembunyikan dosa-dosa tersebut.

Diberitahukan pada kita tentang Ananias dan Safira yang berbohong, dan dicabut nyawanya, dibinasakan — langsung dihakimi! (Kisah 5) Diberitahukan pada kita tentang hal-hal tidak pantas yang terjadi di jemaat. Perpecahan di jemaat Korintus tidak dipoles atau ditutupi. “Aku dari golongan Petrus. Aku dari golongan Paulus. Aku dari golongan dari Kristus.” (1Kor 3) Semua perseteruan runcing yang terjadi! Kesombongan dalam perkataan mereka, “Kami memiliki karunia rohani. Kami berbicara dalam bahasa roh. Kami lebih unggul dari semua orang Kristen biasa-biasa saja ini.” (1Kor 4) Itu semua ada di dalam jemaat — perilaku buruk di Jemaat Mula-mula. Hal tersebut tidak disembunyikan. Lantas, ada pula jemaat Galatia yang segera memutuskan bahwa mereka tidak hanya butuh Kristus untuk keselamatan mereka. Mereka membutuhkan sunat, atau menaati Hukum Taurat, dan lain-lain, sebagai tambahan selain Kristus! (Gal. 5) Orang-orang non-Yahudi berpikir bahwa mereka perlu menjadi seperti orang Yahudi, dan oleh karenanya, perlu disunat. Selain itu, ada orang-orang Kolose yang mulai keluar jalur dan menyembah malaikat! (Kol. 2:18) Anda berkata, “Apa ini? Mereka diajar oleh para rasul, dan mereka hendak menyembah malaikat juga?” Ya, itulah yang mereka lakukan. Ada begitu banyak keburukan.

Kemudian, ada Demas, yang meninggalkan Paulus dan kembali menikmati dunia, (2Tim. 4:10) serta Simon si penyihir yang bertobat, yang mengerjakan bagiannya dalam keonaran di Jemaat Mula-mula. (Kisah 8) Lalu, adanya kekurangan kasih! Yakobus menegur gereja: “Ketika seorang kaya datang ke tengah-tengah kamu dengan mengenakan cincin emas dan pakaian bagus, kamu berkata, ‘Ah, tuan, silakan duduk di depan, ini tempat duduk terbaik. Kipas angin bertiup ke arah sini. Sudilah kiranya Anda duduk di sini?’ Lalu, ketika seorang miskin masuk, kamu berkata, ‘Duduklah di sana di pojok. Itulah tempat untukmu. Jangan kotori jemaat yang lain dengan pakaian kotormu!’” (Yak. 2) Yakobus berkata, “Kamu adalah aib bagi nama Tuhan!”

Namun, kita melihat Jemaat Mula-mula tidak dengan mata yang sepenuhnya terbuka dan realistis, bukan begitu? Kita berkata, “Betapa indahnya Jemaat Mula-mula.” Namun, mereka punya bagian dalam kegagalan-kegagalan itu; dan Petrus berkata, “Kami bersyukur kepada Allah karena penghakiman-Nya dimulai dengan kami”. Lalu ayat berikutnya (ay. 18), melanjutkan dengan berkata bahwa jika orang benar pun hampir-hampir tidak diselamatkan — diselamatkan dengan susah payah — apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?


PENGHAKIMAN ALLAH ATAS GEREJA MASA KINI

Saudara-saudari, saya sedang melukiskan untuk Anda gambarannya. Allah mencari dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru; Ia mencari beberapa orang yang setia. Yang membuat kita meneteskan air mata adalah bahwa sama sulitnya bagi Allah untuk menemukan seseorang yang berjalan bersama-Nya hari ini, di zaman Perjanjian Baru, seperti di Perjanjian Lama. Kalau sejarah Perjanjian Lama gelap, kini kita memiliki harapan bahwa di bawah Perjanjian Baru, dengan karunia dan kuasa Roh Kudus untuk memampukan kita menjalani kehidupan yang berkemenangan, seharusnya akan ada orang-orang sekarang ini — sejumlah besar orang — yang berjalan bersama Tuhan pada zaman ini. Izinkan saya bertanya kepada Anda: Apakah Anda berjalan bersama Tuhan? Bisakah Anda memberi saya jawaban yang jujur? Jika saya menatap mata Anda, atau bahkan lebih baik, jika Yesus menatap mata Anda dan bertanya, “Apakah Anda berjalan denganku hari ini? Di bawah Perjanjian Baru? Melalui karunia Roh Kudus yang telah kuberikan kepadamu? Apa kau berjalan denganku?” Saya bertanya kepada Anda, saudara-saudari, berapa banyak orang yang Anda kenal, di gereja Anda atau di gereja ini, yang Anda dapat katakan dengan yakin, “Dia berjalan dengan Tuhan”? Bisakah Anda menyebutkan beberapa nama untuk saya? Jika tidak, Anda adalah penyebab mengapa penghakiman datang atas gereja — mengapa Tuhan mengizinkan Antikristus, sebagaimana Ia mengizinkan Nebukadnezar untuk membawa kehancuran atas Israel! Ia akan mendatangkan Antikristus untuk membawa kehancuran atas gereja! Saya beritahu Anda, waktu orang-orang non-Yahudi dengan cepat sedang berlalu.

Ingat apa yang Paulus katakan di Roma 11:17 dst., “Jika Allah menghancurkan Israel karena gagal dalam menjalankan tugasnya kepada dunia; jika Ia mematahkan cabang-cabang alami untuk mencangkokkan cabang-cabang liar dari bangsa-bangsa lain…” selanjutnya dikatakan dalam ayat 21,

 “sebab jika Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu.”

Biarkan kata-kata itu meresap ke dalam pikiran Anda, saudara-saudari. Ia tidak akan menyayangkan Anda jika Anda tidak memenuhi misi yang diberikan kepada Anda. Kita tidak diselamatkan untuk masuk ke Surga. Pemberitaan Injil yang egois seperti ini, di mana kita menyelamatkan diri kita sendiri saja, adalah akar dari penyakit-penyakit ini. Kita diselamatkan untuk memenuhi sebuah tugas: menghasilkan buah bagi kemuliaan Allah, seperti yang Yesus katakan dalam Yohanes 15. Lantas, mereka yang tidak menghasilkan buah akan ditebang dan dibuang ke dalam api. Bagaimanapun cara Anda menafsirkannya; saya serahkan kepada Anda dan hati nurani Anda. Akan tetapi, Ia tidak akan menyayangkan Anda atau saya! Jangan duduk di situ dengan nyaman dan berkata, “Ya, saya diselamatkan oleh darah Yesus, dan yang harus saya lakukan hanyalah duduk di sini dan menunggu untuk mendapatkan tempat duduk saya yang telah dipesan di surga.” Tidak ada tempat duduk yang disediakan untuk Anda kecuali Anda memenuhi tugas yang dipercayakan kepada Anda, kecuali jika Anda bersinar sebagai terang bagi-Nya — bahwa dulu Anda adalah kegelapan, tetapi Anda telah diubahkan oleh Roh Kudus menjadi terang — dan terang akan bersinar di mana pun ia berada! Jika Anda tidak bersinar, Anda bukan terang. Anda tidak memiliki tempat duduk yang menunggu Anda di surga. Insaflah akan hal ini!

Di manakah orang-orang dalam jemaat ini yang berjalan bersama Allah? Lalu, karena mereka berjalan bersama Tuhan, hidup mereka bersinar dengan keindahan dan kemuliaan Tuhan, sehingga seperti yang dikatakan dalam Yesaya, “bangsa-bangsa akan datang kepada terangmu” (Yes. 60:3). Apakah mereka datang kepada terang Anda sebab mereka tertarik oleh kemuliaan Allah dalam hidup Anda? Jadi saya katakan, berhentilah sejenak dan pandanglah sejarah gereja yang menyedihkan. Saya rasa Allah sedang berpikir sendiri, “Aku menciptakan manusia. Aku tidak menyayangkan Putra-Ku sendiri. Aku telah memberikan segala-galanya untuk manusia. Tidak ada lagi yang bisa Aku berikan; Aku telah memberikan Putra-Ku. Apa lagi yang bisa Aku berikan? Akan tetapi, Aku masih tidak dapat menemukan segelintir orang yang akan berjalan bersama-Ku.”


APAKAH KITA BERSEDIA SETIA SAMPAI MATI?

Baru saja, di Perjamuan Kudus, saya sedang duduk di depan ketika saudara kita mengambil roti dan memecahkannya. Saya mendengar suara roti yang terpecah. Segera, sebuah kalimat dalam bahasa Mandarin terlintas di benak saya, fen3 shen1 sui4 gu3. Itulah yang dilakukan Yesus bagi kita. Apa artinya? Ini merupakan ekspresi dari kesetiaan yang luar biasa. Yesus begitu setia kepada Allah. Dalam tradisi Tiongkok kuno kalimat itu berarti demi kesetiaan yang tinggi kepada Kaisar atau tuannya, orang tersebut rela membiarkan tubuhnya diremukkan menjadi bubuk dan setiap tulang di tubuhnya dipatahkan. Fen3 shen1 berarti tubuh diremukkan menjadi bubuk; sui4 gu3 berarti tulangnya hancur berkeping-keping, meski begitu tetap saja, menolak untuk tidak setia — setia sampai mati!

Jadi, ketika saya mendengar suara roti terpecah di tangan saudara kita, saya berpikir, “Ya Yesus, saya berterima kasih dari lubuk hati saya yang paling dalam, bahwa dalam kasihmu kepada saya, dalam kasihmu kepada Bapa, engkau bersedia untuk sepenuhnya diremukkan. Seperti yang dikatakan Yesaya 53:5,10, “diremukkan” — bahkan rela menjadi debu, demi keselamatan kita. Betapa mahalnya harga yang dia bayar! Lantas, setelah membayarkan harga tersebut, dia melihat sekeliling pada hari ini, seperti yang dikatakan Alkitab, “mata TUHAN menjelajah seluruh bumi” mencari seseorang yang akan berjalan bersama-Nya (2 Taw. 16:9). Di manakah Ia akan menemukan orang yang demikian? Gereja telah menjadi tidak setia! Telah menjadi aib di bumi! Orang-orang di Hong Kong dan orang-orang yang tidak percaya menghujat nama Tuhan karena gereja. Memang, masih ada beberapa orang yang setia, tetapi betapa sedikitnya! Apakah Anda akan menjadi salah satunya? Jika tidak, penghakiman Antikristus akan menggapai Anda dengan imbas yang meluluhlantakkan. Kiranya Allah mengabulkan, saya mohon pada Anda, sebelum terlambat, agar kita dapat berjalan bersama-Nya!

 

Berikan Komentar Anda: