Pastor Eric Chang | Antikristus (12) |


Antikristus – Fakta atau Fiksi?

Ini merupakan pesan ke-12 dari seri khotbah mengenai tokoh Antikristus. Kami membahas tokoh Antikristus ini karena kita sebagai orang Kristen menatap masa depan sambil menantikan kedatangan Yesus kembali. Sama halnya dengan kedatangannya yang pertama kali merupakan suatu kepastian yang dicatat sejarah, maka kedatangannya yang kedua kali juga merupakan suatu kepastian yang akan dicatat dalam sejarah.

Namun, jika kita menantikan kedatangan Kristus kembali, lalu mengapa yang kita bahas adalah tokoh Antikristus? Alasannya adalah karena Alkitab memberi kita peringatan bahwa sebelum kehangatan musim semi dari kedatangan Kristus, kita harus melewati musim dingin yang panjang dan getir di bawah Antikristus. Secara manusiawi, kita tidak akan bisa memahami hal ini, tetapi hal ini sudah dinubuatkan oleh Kitab Suci. Alkitab penuh berisi nubuat. Bagi anda yang mempelajari berbagai nubuat di dalam Alkitab, anda tentu tahu ada banyak nubuat yang sudah digenapi dan ada juga yang masih dalam proses penggenapannya, dan proses ini sedang berjalan secara luar biasa. Kita hidup dalam periode di mana nubuatan Alkitab mengenai akhir zaman mengalami penggenapan dengan kecepatannya yang menakjubkan!

Dalam 40 tahun terakhir ini, kita sudah melihat berdirinya negara Israel. Ini adalah negara yang mengalami kematian selama 2.000 tahun, dan dipandang tak mungkin muncul sebagai suatu negara lagi karena orang-orang Yahudi sudah terpencar jauh ke mana-mana. Akan tetapi, Alkitab sudah lama menubuatkan bahwa Allah akan mengumpulkan lagi orang-orang Yahudi dari berbagai bangsa dan membawa mereka kembali ke tanah mereka. Para kritikus menertawai ide ini. Tentu saja, selama 2.000 tahun ini para pengritik itu menikmati keuntungan atas orang Kristen dan mereka berkata, “Lihat, nubuatan itu tak pernah digenapi. Sudah sekitar 2.000 tahun berlalu dan di mana penggenapan nubuatanmu? Di mana kebenaran yang kamu klaim bahwa Allahmu tidak pernah keliru?”

Kalangan yang sinis ini mulai terdiam sejak 1948, sejak didirikannya negara bagi orang Yahudi. Banyak kritikus yang mulai belajar lebih menghargai Alkitab maupun hal-hal yang terkait dengan Allah sejak tahun itu. Anda juga tahu bahwa orang Kristen tidak memiliki peranan apa-apa dalam penggenapan nubuat yang satu ini. Orang-orang Yahudi itu dikumpulkan oleh Allah untuk kembali ke tanah Israel.

Banyak hal sudah terjadi, tetapi hal yang kita nantikan masih berada di masa depan dan para pengritik tentu saja mulai mengejek lagi, walaupun dengan tingkat keyakinan yang lebih rendah: Di mana tokoh Antikristus ini? Kitabmu berbicara tentang Antikristus. Bukankah dia ini hanya tokoh fiksi, salah satu dongeng orang Kristen, tokoh yang dianggap akan tampil oleh orang-orang yang pikirannya terlalu aktif dan imajinatif? Bukan begitu, sobat! Sebagaimana yang sudah saya tunjukkan dalam berbagai khotbah sebelumnya, tokoh Antikristus ini adalah manusia yang memberontak kepada Allah, dengan memakai kedok religius. “Manusia religius yang memberontak terhadap Allah” adalah julukan yang lebih tepat buat Antikristus. Dan dia akan tampil! Sebenarnya, sudah ada banyak antikristus yang tampil di dunia, tetapi yang kita bahas ini adalah Antikristus yang akhir.


Getirnya musim dingin di bawah Antikristus ibarat musim dingin di Kanada

Mengapa saya menyampaikan hal ini kepada orang-orang Kristen dan kepada gereja? Karena mereka yang tidak bersiap menghadapi musim dingin tidak akan selamat melewatinya. Saya bisa berkata seperti ini karena saya sekarang tinggal di Kanada. Jika anda pernah mengalami musim dingin di Kanada, anda akan tahu bagaimana ngerinya musim dingin itu. Musim dingin yang saya bahas, yang akan datang sebelum kedatangan Kristus kembali, bukanlah jenis musim dingin seperti yang di Hong Kong.  Musim dingin di Hong Kong walaupun mungkin terasa sangat dingin, tetapi masih bisa ditahan. Mungkin ada juga yang akan sangat menderita jika tidak mempersiapkan diri. Akan tetapi, penderitaannya berbeda jika yang dibahas adalah musim dingin di Kanada. Di Kanada, masalah musim dingin adalah urusan hidup atau mati.

Kami biasa memasang termometer di luar jendela rumah kami untuk mengetahui berapa rata-rata temperatur di luar rumah — dan biasanya memang berada di kisaran -18o sampai -20o Celsius selama beberapa bulan dalam setahun. Tahukah anda seberapa dingin rasanya suhu -20o C itu? Jika anda tambahkan faktor angin— demikianlah, jika suhu di luar rumah berada di angka -20o C dan ada angin dengan kecepatan 50 km/jam menerpa anda, anda mungkin akan berhadapan dengan suhu yang setara dengan -35o C atau -40o C. Ini memang urusan antara hidup atau mati.

Di Kanada kecelakaan semacam ini cukup sering terjadi, yakni mobil yang mesinnya mendadak rusak dan macet di tempat sepi, dan mereka yang berada di dalam mobil akhirnya mati kedinginan. Dalam kisaran suhu di angka -20o C, anda tidak akan berani meninggalkan mobil karena akan berhadapan dengan angin dingin bersuhu antara -35o C sampai -40o C. Jadi, anda cenderung berdiam di dalam mobil. Namun, berapa lama anda bisa bertahan di dalam mobil karena suhunya akan turun dengan sangat cepat? Hal ini cukup sering terjadi, orang-orang yang mengalami kemacetan mesin akhirnya mati kedinginan di dalam mobil. Ini juga alasan mengapa kebanyakan dari kami yang tinggal di Kanada melengkapi kendaraan kami dengan radio komunikasi CB (Citizens’ Band). Dengan alat komunikasi ini, anda bisa bertahan di dalam mobil dan berusaha mencari pertolongan lewat jalur komunikasi darurat, yang biasanya sudah disiapkan di saluran nomor 9 di radio CB anda.

Demikianlah, masyarakat di sana selalu bersiap menghadapi musim dingin. Mereka tahu bahwa musim dingin akan datang dan mereka bersiap menghadapinya. Kami juga selalu mempersiapkan diri saat memasuki musim dingin di Kanada. Ban mobil diganti dengan yang khusus untuk jalan bersalju. Kami mengganti oli mesin dan air radiator dengan yang anti-beku, supaya oli dan air tersebut tidak menjadi es beku yang akan menghancurkan mesin. Kami mengadakan berbagai persiapan khusus, termasuk memastikan kondisi serta kelayakan radio komunikasi di mobil — dan radio komunikasi ini adalah alat paling penting untuk musim dingin yang harus dimiliki oleh semua pemilik mobil di sana.

Sama seperti menyambut kedatangan kembali Kristus, kita menantikan tibanya musim semi dari kedatangannya, tetapi kita harus siap melewati musim dingin yang datang sebelum itu. Alasan saya membahas masalah persiapan adalah karena saya kuatir akan banyak orang Kristen yang tidak selamat melalui musim dingin itu. Ketika musim dingin datang menerpa, mereka ternyata tidak siap menghadapinya dan menghadapi serangan yang membinasakan!


Antikristus: Pemimpin Gereja yang luar biasa!

Saya sudah menunjukkan kepada anda suatu kenyataan yang mengejutkan bahwa Antikristus ini bukan sekadar seorang diktator dunia yang sering diceritakan oleh banyak pengajar Alkitab. Kenyataannya akan lebih pahit dan menyesakkan karena Antikristus adalah seorang pemimpin jemaat di jajaran yang sangat tinggi, dan bukan sekadar tokoh politik. Dia bisa saja merupakan seorang tokoh politik. Akan tetapi, fakta yang mengejutkan tentang dia, yang akan membuat banyak orang Kristen tidak siap menghadapinya adalah fakta bahwa dia ini merupakan seorang pemimpin gereja di jajaran yang sangat tinggi. Kita sudah melihat bahwa dia akan menjadi pemimpin besar di kalangan jemaat — sangat terdidik dalam pemahaman Alkitab dan memiliki kemampuan luar biasa. Inilah hal yang akan membuatnya sangat berbahaya bagi kebanyakan dari kita, karena kebanyakan orang Kristen tidak akan sanggup berurusan dengan keadaan seperti ini.

Izinkan saya bertanya kepada anda: Menurut anda, manakah yang lebih berbahaya? Seorang diktator yang menganiaya gereja dan menimbulkan cukup banyak korban jiwa? Inikah yang anda anggap paling berbahaya? Atau seorang pemimpin jemaat yang akan menyesatkan banyak orang, yang akan memberikan ajaran palsu yang sangat sukar untuk dilacak kepalsuannya karena dia sangat pandai menyembunyikan kesesatan ajarannya? Manakah yang lebih berbahaya?

Jenis yang pertama memang bisa membunuh kita — ada sebagian dari kita yang akan dijebloskan ke dalam penjara dan ada juga yang dihukum mati. Bahaya yang kita hadapi sepenuhnya bersifat jasmani. Apakah ini berbahaya? Memang berbahaya. Jenis yang pertama ini menimbulkan kengerian sampai tingkat tertentu, tetapi kadar bahayanya tidak segawat guru sesat yang bisa menghapuskan hidup kekal anda, yang membuat anda kehilangan warisan kekal anda. Kehilangan nyawa memang hal yang menakutkan, tetapi ini bukan apa-apa jika dibandingkan dengan kehilangan hidup kekal, bukankah demikian? Perbandingannya cukup jelas. Oleh karena itu, tokoh Antikristus yang sering digambarkan oleh banyak penginjil sebagai diktator ganas yang akan menyiksa dan membunuh kita, pada dasarnya bukan ancaman yang terlalu menakutkan. Gereja sudah sering menghadapi keadaan seperti ini. Berhadapan dengan diktator ganas bukanlah pengalaman baru bagi gereja. Sebenarnya, gereja sudah pernah mengalami bahaya dari kedua jenis ancaman ini, dan ancaman yang kedua ternyata menimbulkan kerusakan yang jauh lebih besar di lingkungan gereja dibandingkan keganasan seorang diktator.


Penyesatan – bukan penganiayaan – yang menjadi tanda akhir zaman

Jemaat awal, dalam 3 abad pertama usianya, mengalami penganiayaan yang sangat berat dari berbagai kaisar Roma. Salah satu kaisar yang paling bengis adalah kaisar Decius. Ada banyak orang Kristen yang dijadikan makanan singa. Banyak yang dibakar dalam keadaan terpaku atau terikat di atas tiang. Banyak yang mengalami kematian yang mengerikan akibat siksaan. Dalam keadaan ini, cukup banyak yang membuang iman mereka dan menjadi murtad saat menghadapi penyiksaan karena mereka tak sanggup menghadapi penderitaan jasmani ini. Gereja sudah sering mengalami penganiayaan semacam ini, tetapi pada titik akhirnya, gereja berhasil melalui hal-hal tersebut — berdarah-darah tetapi tetap tegak, dimurnikan oleh penderitaan itu, diteguhkan oleh semua pengalaman mengerikan itu. Salah satu pemimpin gereja awal, mungkin Tertullianus, yang berkata,

“Darah para martir adalah benih gereja.”

Ini karena semakin banyak mereka membunuhi orang Kristen, semakin banyak pula orang yang berubah menjadi Kristen. Dengan kata lain, penganiayaan yang bersifat jasmani tak pernah berakibat fatal bagi gereja. Yang terjadi justru sebaliknya: gereja justru bertumbuh di tengah penganiayaan jasmani. Ketika kaum komunis mulai menguasai China dan mendirikan negara RRC (Republik Rakyat China) pada tahun 1949, saat itu diperkirakan ada sekitar 3 juta orang Kristen di China. Ini sudah termasuk gabungan dari semua aliran yang ada. Sekarang ini, diperkirakan ada sekitar 30 juta orang Kristen untuk kalangan Protestan saja. Nah, inilah hasil dari 40 tahun penganiayaan jasmani dari kaum komunis di sana. Berkat penganiayaan jasmani yang dilakukan oleh kaum komunis, jemaat justru bertambah jumlahnya menjadi sepuluh kali lipat! Penganiayaan jasmani tidak pernah mampu membinasakan gereja dan ungkapan kuno yang mengatakan, “Darah para martir adalah benih gereja” juga tetap berlaku sampai zaman sekarang.

Namun, mereka yang mempelajari sejarah gereja akan tahu bahwa hal yang tak dapat dicapai melalui penganiayaan jasmani, tak terjangkau oleh para penyiksa dengan berbagai hukuman bakar, pancung dan segala macam siksaan, seringkali nyaris berhasil dicapai oleh para pengajar sesat, yang berulang kali nyaris membinasakan gereja. Anda yang pernah membaca sejarah gereja akan pernah mendengar nama seperti Marcion, yang ajaran sesatnya berhasil memecah-belah jemaat dan nyaris menghancurkan gereja. Ajaran sesat memang sangat mengancam keberlangsungan gereja. Demikianlah, hal yang tak dapat dicapai oleh para kaisar, dapat dengan mudah dicapai oleh para pengajar sesat dalam lingkungan gereja: hancurnya Kekristenan yang setia pada ajaran dalam Perjanjian Baru.

Demikianlah, sekarang anda mengerti mengapa saya selalu memperingatkan anda bahwa para pengajar Alkitab yang menyatakan bahwa Antikristus adalah semacam diktator seperti Hitler menunjukkan bahwa mereka belum mempelajari Alkitab secara menyeluruh, dan mereka mungkin juga belum pernah belajar sejarah gereja. Diktator bukanlah ancaman besar bagi gereja. Mereka memang menimbulkan penderitaan; menimbulkan kerugian; tetapi mereka tak pernah mampu membinasakan gereja. Di sisi lain, para pengajar sesat dapat mencapai hal yang tidak pernah mampu dicapai oleh para diktator. Akan tetapi, jika anda gabungkan kedua macam ancaman ini, muncullah suatu kombinasi yang aneh, seorang guru sesat yang sekaligus merupakan diktator. Dalam hal ini, kita akan masuk ke dalam posisi yang sangat aneh.


Antikristus adalah pemimpin jemaat

Izinkan saya untuk menegaskan sekali lagi tentang pokok yang pertama ini. Saya ingin agar pokok ini benar-benar tertanam dalam benak anda. Ini adalah hal yang sangat mendasar: Ancaman terbesar bagi kita tidak berasal dari luar gereja, melainkan dari dalam gereja. Alkitab sudah memperingatkan kita akan hal ini, kalau kita memiliki telinga untuk mendengar. Manusia durhaka — dia yang harus binasa — yang dibahas dalam 2 Tesalonika 2:7-8 tak lain dari seorang pengajar besar di kalangan Kristen, dan dia mungkin merupakan tokoh politik juga. Akan tetapi, keterlibatannya dalam politik tidak seberapa penting dibandingkan dengan kedudukan terhormatnya di lingkungan jemaat.

Antikristus ini nantinya adalah seorang pemimpin jemaat yang luar biasa. Kita punya banyak pemimpin yang berkemampuan luar biasa, sayangnya ada beberapa dari antara mereka yang hidupnya tidak selaras dengan kehendak Allah. Saya rasa, saya sebagai salah satu pimpinan jemaat, memiliki hak untuk menyatakan hal ini. Ada beberapa pimpinan jemaat yang hidupnya tidak selaras dengan kehendak Allah — yang hidupnya masih di dalam belenggu dosa, belenggu keserakahan dan belenggu materialisme, misalnya kecintaan akan uang.

Anda mungkin sudah pernah mendengar fakta yang diberitakan oleh berbagai media massa — di majalah Time, Newsweek, dan sebagainya — bahwa Rev. Bakker menerima gaji sebesar $1,1 juta di sepanjang tahun 1985. Pastor macam apa yang bergaji US $1,1 juta setahunnya? Kita mengaku tidak mengasihi uang, bahwa kita tidak mengejar harta benda duniawi, tetapi memiliki gaji $1,1 juta setahun (dan ini adalah dolar AS). Pengakuan kita tidak akan dipercaya oleh orang lain, bukankah demikian? Jika anda meragukan pengakuan pastor ini bahwa dia tidak mengasihi uang, saya tidak menyalahkan anda. Saya sendiri tidak percaya pada pengakuannya. Bukan hal yang menyenangkan saat membahas tentang kelakuan sesama pastor. Akan tetapi, memang sudah menjadi tugas kita untuk menegur dosa jika ada dosa; menegur kejahatan jika ada kejahatan; menyatakan segala sesuatu apa adanya. Jika pastor semacam ini memiliki kendali atas beberapa saluran TV dan stasiun radio, hal yang dimiliki oleh Rev. Bakker, dan dapat menyampaikan ajarannya kepada jutaan orang, hal ini akan membuka mata anda tentang pengaruh yang akan dimiliki oleh Antikristus sebagai pengajar agama. Jika anda gabungkan pengaruh religiusnya dengan aktivitas politiknya, gambaran yang muncul akan sangat mencengangkan sekaligus mengerikan.


Kebanyakan orang Kristen tidak siap berhadapan dengan ajaran sesat

Namun, hal kedua yang sangat menguatirkan saya adalah: Kebanyakan orang Kristen sangat lugu, sangat mudah dibodohi, sangat tidak siap menghadapi ajaran sesat, sangat lemah dalam hal pemahaman sehingga tidak bisa mendeteksi kebohongan dalam ajaran sesat. Jika ada orang yang mengajarkan Kitab Suci dengan niat menyesatkan, kebanyakan orang Kristen tidak bisa membedakan mana yang sesat dan mana yang benar. Hal ini sangat menyedihkan! Kenyataan ini sangat mengerikan bagi saya! Betapa mudahnya orang Kristen disesatkan — bahkan orang-orang Kristen yang berpendidikan tinggi, orang Kristen yang cerdas, mereka yang sudah menjadi Kristen di sepanjang hidupnya, bahkan yang sudah mengikuti banyak pelatihan, atau yang lulusan sekolah Alkitab. Sangat mudah untuk menyesatkan mereka. Antikristus tidak akan mengalami kesulitan menyesatkan mereka.

Bagaimana anda akan membela keyakinan anda menghadapi Antikristus yang memiliki kecerdikan, kecerdasan dan bekal pendidikan yang luar biasa? Bagaimana anda akan mempertahankan keyakinan anda? Anda akan menjadi sama seperti domba yang digiring menuju tempat pembantaian, tak mampu mempertahankan keyakinan. Jika anda meragukan pokok ini, saya persilakan anda untuk menemui saya, dan kita akan memakai sebuah doktrin yang sama-sama kita pandang sesat, saya akan membela doktrin itu dan anda mengambil posisi menyerang. Silakan anda lihat apakah anda bisa menemukan kesalahan saya. Saya cukup yakin bahwa anda tidak akan bisa menembus pertahanan saya karena saya sudah menunjukkan hal ini berulangkali kepada para peserta pelatihan pelayanan full-time. Saya mengambil posisi membela doktrin yang sama-sama kita ketahui sebagai ajaran sesat. Mereka lalu berusaha membongkar pembelaan saya. Di sepanjang pembahasan, saya hanya akan mengandalkan kutipan dari Kitab Suci. Sebagaimana yang sudah mereka alami, mereka tidak mampu membongkar pembelaan saya, bahkan pada saat seluruh anggota pelatihan bergabung untuk menyerang.

Belakangan ini, mereka mengalami kemajuan dan berhasil membongkar salah satu doktrin. Satu-satunya alasan mereka bisa melakukan hal itu adalah karena mereka memakai uraian yang pernah saya sampaikan untuk menyerang saya. Mereka sudah semakin terlatih; mereka sudah mempelajari dengan cermat uraian yang saya sampaikan mengenai doktrin tersebut; dan tentu saja, mereka juga menambahkan beberapa pemikiran mereka sendiri ke dalam uraian yang pernah saya sampaikan. Demikianlah, dalam pokok khusus tersebut, mereka berhasil memenangkannya. Akan tetapi, di dalam pokok-pokok yang lain, seperti yang sudah diketahui oleh para rekan sekerja kita, mereka gagal meraih kemenangan. Semua pembelaan saya itu saya jalankan dengan mengandalkan kutipan dari Kitab Suci saja. Kenyataan ini jelas sangat menguatirkan saya.

Jika anda merasa heran mengapa gereja ini selalu mengadakan pelatihan pendalaman Alkitab bagi jemaat, sekarang anda mulai mengerti alasannya. Kami sedang berusaha membantu anda untuk bisa bertahan pada saat Antikristus tampil nanti. Kami mengadakan berbagai pelatihan ini demi kesejahteraan kekal anda. Akan tetapi, masih saja ada orang yang belum bisa memanfaatkan hasil latihannya. Saya bisa melihatnya, bahkan dalam berbagai percakapan dengan saudara-saudari seiman, saya masih melihat bagaimana mereka keliru memaknai Kitab Suci.

Namun, ketika Antikristus tampil nanti, dengan keahlian dan pemahamannya yang luar biasa mengenai Kitab Suci, bagaimana anda akan mempertahankan iman anda? Saya kuatir anda tidak dapat mempertahankan keyakinan anda. Iblis mengutip ayat Alkitab saat mencobai Yesus. Sekali waktu, bacalah tentang pencobaan itu. Iblis terus menggunakan ayat Alkitab saat mencobai Yesus. Jika anda merasa sudah sangat paham isi Alkitab, saya beritahu anda: Iblis jauh lebih memahami isi Alkitab jika dibandingkan dengan anda. Dia tahu bagaimana memilih ayat yang akan dikutip sehingga anda tidak tahu bagaimana lagi akan menjawabnya. Anda tidak boleh terlalu yakin hanya karena anda adalah lulusan sekolah Alkitab. Sayang sekali, mereka yang lulusan sekolah Alkitab biasanya justru menjadi orang yang paling mudah disesatkan. Tahukah anda mengapa? Jika anda sudah paham pola pikir dan kebiasaan seseorang, anda dapat mengatur tindakan anda sesuai dengan pemahaman itu. Anda dapat menciptakan serangan yang membuat orang itu bahkan tidak tahu apa yang sedang menimpanya.

Saya menyampaikan hal ini kepada anda agar anda tidak meletakkan keyakinan anda pada hasil pelatihan anda. Pada akhirnya nanti, keyakinan kita hanya bergantung pada satu hal: hubungan yang benar dengan Allah. Roh Kudus sendiri yang akan memimpin kita pada segala kebenaran. Pada akhirnya, segala sesuatunya akan bergantung pada pengenalan akan Allah secara nyata. Hal inilah yang akan menjadi penentu pada akhirnya nanti. Dia yang akan memelihara anda dan Dia yang akan menolong anda dengan mengingatkan anda pada ayat-ayat Kitab Suci ke dalam benak anda, dengan makna yang terang dan biasanya bahkan tidak pernah terbayangkan sebelumnya.


Bahaya dari Legalisme Religius

Hal ketiga yang ingin saya peringatkan bagi anda adalah: Jika hidup anda tidak dijalani dalam hubungan yang nyata dengan Allah, hidup anda akan masuk semakin jauh ke dalam legalisme religius. Artinya, anda mengenal Allah atau, sama seperti orang non-Kristen, anda tidak mengenal Dia. Sayangnya, ada sangat banyak orang Kristen yang tidak mengenal Allah. Mereka ini menjadi batu sandungan bagi orang non-Kristen karena mereka akan berkata, “Lihat, orang-orang Kristen ini tidak ada bedanya dengan kita.” Mereka memang benar. Anda tidak berbeda dengan mereka karena anda sama-sama berada dalam belenggu dosa seperti mereka. Jika anda tidak memiliki hubungan yang nyata dengan Allah, anda akan hidup di bawah ketuanan dosa. Tidak ada tempat netral di sini. Jika anda seorang Kristen, saya minta anda untuk memeriksa apakah hubungan anda selalu berada di bawah pemerintahan Allah. Jika tidak, anda bisa lihat betapa anda berada di dalam ketuanan dosa.

Apakah arti hidup dalam ketuanan dosa? Artinya sama seperti hidup yang dijalani oleh orang non-Kristen. Artinya anda tidak tahu apa tujuan hidup anda secara rohani. Anda menjalani hidup dengan landasan niat yang sama seperti landasan niat hidup orang non-Kristen: egois; selalu mementingkan diri sendiri; sombong — mungkin secara tersembunyi, tidak terlalu tampak dari luar; serakah — mungkin secara tersembunyi juga; mengasihi uang, secara tersembunyi juga. Anda menjalani hidup dalam dosa yang tersembunyi.


Kedurhakaan tersembunyi yang mematikan

Di 2 Tesalonika 2:7-8, disebutkan tentang “misteri kedurhakaan”. Mengapa Paulus berbicara tentang “misteri kedurhakaan”? Mengapa tidak hanya berkata “kedurhakaan”? Manusia durhaka adalah wujud dari misteri kedurhakaan itu. Mengapa misteri? Karena kedurhakaan ini tidak akan dia pamerkan! Hal itu akan dia sembunyikan. Kedurhakaan itu akan dilakukan secara tersembunyi. Yang kita bahas adalah hal yang tersembunyi atau bergerak secara rahasia, tidak mudah diamati. Jangan mengira bahwa si manusia berdosa, Antikristus, akan memamerkan kedurhakaannya agar dilihat oleh semua orang — justru sebaliknya! Dia akan tampil sebagai teladan dari orang yang taat hukum! Dia akan berbicara tentang hukum dan ketertiban. Dia akan selalu berbicara tentang hukum. Itu sebabnya Paulus menyebutnya sebagai mystery of lawlessness (misteri pelanggaran hukum).  Ini adalah keadaan tak berhukum yang disembunyikan. Sengat mautnya ada pada kerahasiaannya. Hal-hal yang mudah diamati tidak akan terlalu berbahaya karena anda bisa menghindari hal yang bisa anda lihat. Namun, anda tidak bisa menghindari hal-hal yang tidak bisa anda lihat.

Demikanlah, saya tegaskan kepada anda bahwa hanya ada dua kemungkinan: orang berdosa hidup di dalam kendali dosa, yakni pelanggaran terhadap hukum. Alkitab berkata bahwa dosa adalah pelanggaran terhadap hukum. Pelanggaran adalah dosa (1 Yohanes 3:4). Saya harap anda uji diri anda sendiri dengan pertanyaan ini — perhatikanlah cara hidup anda sekarang ini — apakah anda hidup di bawah kendali dosa? Kehidupan sehari-hari anda akan mengungkapkan kondisi anda yang sebenarnya. Anda hanya perlu memperhatikan isi pikiran anda. Apakah benak anda dipenuhi oleh nafsu yang tak pernah terpuaskan tanpa menyaksikan berbagai materi pornografi? Apakah benak anda dipenuhi oleh urusan saham dan bursa saham, yang baru-baru ini mengalami kejatuhan dan kerugian orang mencapai milyaran dolar dalam semalam? Oh! Benak anda dikuasai oleh kekuatiran, “Apa yang akan terjadi dengan harga-harga saham saya dan dengan investasi saya? Apa yang akan terjadi dengan berbagai paket investasi yang sudah saya beli? Kerugian yang harus saya hadapi sangat mengerikan! Saya harus ke gereja hari ini, kiranya Allah Yang Mahakuasa berkenan menyelamatkan nilai saham-saham saya. Keselamatan saya sangat bergantung pada keselamatan saham dan investasi saya. Kiranya Allah berbelas kasihan pada orang-orang seperti saya. Saya akan memberi persembahan lebih banyak minggu depan jika harga saham-saham saya naik. Namun, jika harga saham-saham saya turun, ya Tuhan, maafkanlah saya, mungkin saya terpaksa harus mengurangi jumlah persembahan saya minggu depan. Sebenarnya, saya mungkin tidak bisa memberi persembahan lagi.”

Dapatkah anda melihat apa yang saya lihat dari kekristenan? Kekristenan macam apa yang sekarang ini anda anut? Mungkin kita menertawai tetangga kita yang membakar dupa bagi dewa kemakmuran, tetapi mungkin allah anda tidak berbeda dengan dewa kemakmuran. Mungkin sekadar terlihat lebih terhormat dibandingkan dengan yang ada di depan altar dengan dupa di bawahnya. Ada banyak orang Kristen yang menyembah dewa kemakmuran, mengikuti ajaran Rev. Bakker di berbagai saluran TV-nya di Florida dan North Carolina. Kita terjerat belenggu keserakahan, dan bersamaan dengan itu terjerat oleh belenggu dosa karena kita memusatkan perhatian pada diri sendiri dan bukan pada Allah. Akibatnya, kita jadi punya banyak kesamaan dengan Antikristus. Itu sebabnya, urusan penyesatan akan menjadi sangat mudah bagi dia. Kita berada dalam frekuensi yang sama dengan dia, kita memahami ucapannya, dan segala ucapannya sangat menarik bagi kita. Sama seperti ketika Rev. Bakker menjatuhkan lembaran dolarnya di salah satu siarannya, dan berkata, “Datang dan percayalah kepada Allah karena ini adalah Allah yang bisa memberimu kemakmuran. Dia adalah Allah yang senang melihatmu mengendarai Lincoln Continental. Atau, kalau kamu lebih suka Mercedes, itu juga bagus.” Injil macam apakah yang kita anut? Allah macam apakah yang kita anut? Pola pikir semacam ini termasuk jenis yang ingin mengeksploitasi Allah demi kemakmuran pribadi, dan mungkin untuk kesehatan pribadi sendiri juga. Kita berdoa setiap hari kepada Allah yang sangat baik ini agar terhindar dari kecelakaan, agar mobil kita tidak tergores. Ini bukan Allah yang akan saya beritakan. Ini bukan Allah yang diberitakan oleh Perjanjian Baru. Namun, jika ini Allah yang anda cari, anda telah masuk ke tempat yang keliru di sini. Anda perlu menunggu sampai Antikristus tampil nanti. Atau, anda juga bisa langsung mengikuti salah satu antikristus yang sudah menampilkan diri. Anda akan mudah disesatkan jika masih berada dalam belenggu dosa. Apakah anda mudah marah? Apakah anda gemar berbicara jelek tentang orang lain di belakang mereka? Kehidupan seperti apa yang anda jalani? Jika anda berada dalam belenggu dosa, anda akan menjadi sasarannya; anda akan dijadikan pengikutnya. Bahkan sekarang ini, anda mungkin adalah pengikut Antikristus. Anda tidak perlu menunggu sampai dia tampil nanti.


Kedurhakaan menampilkan diri dalam legalisme

Peringatan yang ingin saya tegaskan adalah bahwa agama semacam ini, kedurhakaan semacam ini, kehidupan dalam belenggu dosa ini, anehnya, selalu menampilkan diri dalam kedok taat hukum, dalam legalisme. Hal yang cukup aneh! Ada kaitan yang aneh antara kedurhakaan dengan hukum karena orang jahat harus memakai kedok hukum untuk memberi dasar bagi kejahatannya. Ini adalah suatu paradoks yang aneh.

Pernahkah anda melihat seorang bos mafia memamerkan diri sebagai orang tak taat hukum? Tahukah anda cara kerja organisasi mafia? Atau triads? Atau kelompok apa pun itu? Mereka tidak bisa bergerak; tidak bisa bertahan hidup; mereka akan cepat dibasmi — kecuali mereka memiliki payung hukum pada setiap waktu. Mereka adalah orang-orang yang mampu menyewa pengacara paling hebat. Anda bahkan tidak akan bisa menyeret mereka ke pengadilan. Mereka menyuap polisi supaya polisi tidak membuat keterangan yang memberatkan mereka. Para bos ini adalah orang-orang yang paling sukar untuk ditindak oleh petugas hukum. Mengapa? Karena mereka paham cara memanfaatkan hukum! Mereka sangat ahli dalam memanfaatkan hukum. Berbagai organisasi mafia menjalankan kegiatannya dalam kedok berbagai tempat usaha yang terdaftar resmi. Di segala tempat, mereka selalu memanfaatkan hukum yang berlaku, dan mereka memanfaatkannya semaksimal mungkin demi kelancaran tindak kejahatan mereka. Hal yang sama juga berlaku pada Antikristus, demikian pula dengan setiap orang berdosa.

Jika anda dapati bahwa kehidupan religius anda merosot sampai ke tingkat legalisme, hal yang pasti terjadi jika hubungan anda dengan Allah memburuk, anda tahu bahwa kerohanian anda berada dalam bahaya. Jika anda pergi ke gereja hanya karena mengikuti kebiasaan — anda merasa tidak enak jika tidak beribadah ke gereja — itu berarti anda berada dalam legalisme. Anda pergi ke gereja bukan karena mengasihi Allah maupun umat-Nya; anda pergi ke gereja karena sudah menjadi kebiasaan. Anda melakukannya karena anda mungkin merasa bersalah, tidak nyaman, atau gelisah jika tidak pergi ke gereja. Ini bukanlah hal yang buruk, tetapi ini juga bukan alasan yang tepat untuk pergi ke gereja. Setiap agama yang kehilangan hubungan dengan Allah akhirnya merosot menjadi sistem ritual yang legalistik. Semua itu akhirnya berujung pada setumpuk aturan — tidak boleh mabuk, tidak boleh merokok, tidak boleh pergi ke bioskop, tidak boleh menonton pertunjukan musik dan sebagainya. Demikianlah, anda tidak boleh begini dan begitu. Saya selalu ditanyai hal-hal semacam ini oleh orang yang ingin menjadi Kristen, “Kalau saya menjadi Kristen, masih bolehkah saya melakukan ini? Itu? Bolehkah saya pergi ke sini? Ke situ?” Mereka kuatir kalau-kalau mereka hanya akan menjadi budak dari setumpuk larangan. Mereka takut kalau-kalau harus hidup dalam berbagai pagar aturan. Saya harus memberitahu mereka, “Sobat, saya rasa anda memiliki pemahaman yang salah tentang kekristenan. Menjadi seorang Kristen berarti menjadi orang yang merdeka — bebas dari belenggu dosa, dan melangkah dalam hubungan yang nyata dengan Allah.”

Jika Allah itu tidak nyata, lupakan saja. Siapa yang butuh agama? Kita tidak membutuhkan hukum dan kegiatan ritual. Saya menjadi Kristen karena Allah itu nyata bagi saya. Saya sudah melangkah bersama Dia, dan saya sudah menyampaikan kesaksian mengenai hal ini berulang kali. Namun, saya ingin tahu apa alasan anda menjadi Kristen? Apakah karena anda menyukai peraturannya, yakni bahwa anda lebih suka tidak merokok, tidak mabuk, tidak memakai riasan dan perhiasan berlebihan, tidak usah mengikuti mode tata rambut terbaru, dan berbagai hal semacam ini? Apakah kekristenan sudah merosot sampai ke tingkat urusan semacam ini?


Keselamatan oleh Hukum Taurat dan Aturan?

Namun, legalisme sudah menjadi sedemikian kuatnya merasuk dalam kekristenan sehingga bahkan menjadi dogma, menjadi ajaran utama dalam gereja. Anehnya, orang yang sama yang mengajarkan bahwa kita dibebaskan dari Taurat dan legalisme Perjanjian Lama juga mengajarkan bahwa kita diselamatkan oleh hukum Taurat. “Ini aneh,” anda mungkin berkata. “Saya tidak mempercayai hal ini!” Tentu saja anda mempercayainya. Anda meyakininya.

Setiap pengikut Kristen injili meyakini bahwa mereka diselamatkan oleh tindakan hukum dari Allah yang disebut “pembenaran (justification = pembenaran, dibenarkan)”. Anda meletakkan iman anda di atas dasar tindakan legal dari Allah yang disebut “justifikasi”. Bagi kebanyakan orang Kristen, itulah isi dari kekristenan bahwa mereka telah dinyatakan benar oleh tindakan legal dari Allah melalui kematian Krsitus. Jenis kekristenan semacam inilah yang paling banyak dianut oleh umat Kristen zaman sekarang. Mereka menolak keselamatan oleh hukum Taurat yang mengatur tentang perbuatan baik, tetapi mereka menerima keselamatan oleh hukum (tindakan Allah) yang diberikan sebagai hadiah. Justifikasi gratis adalah suatu tindakan hukum/legal, dan mereka menolak segala sesuatu di luar itu. Keselamatan dipandang dari basis de jure, dengan hanya melihat tindakan legal dari Allah. Aneh! Sebagai orang yang sudah belajar teologi, dan mempelajarinya cukup lama, saya mendapati hal ini sebagai hal yang cukup misterius. Orang-orang yang sama ini memberitahu kita bahwa kita tidak diselamatkan oleh hukum Taurat, tetapi pada waktu bersamaan mengabarkan bahwa kita diselamatkan oleh semacam tindakan hukum dari Allah yang disebut pembenaran.


Keselamatan legal Merupakan hal yang sia-sia

Saya ingin sampaikan sekali lagi bahwa kita perlu menolak setiap ajaran yang membatasi keselamatan dalam bentuk hukum atau legalisme. Saya sudah pernah memberi gambaran tentang hal ini. Sebagai contoh, jika anda adalah seorang pecandu narkoba dan anda tertangkap oleh polisi dengan barang bukti yang banyak, anda berhadapan dengan hukuman mati. Kemudian ada orang yang datang dan berkata, “Aku akan menjalani hukuman mati ini buatmu.” Jika hakim menerima penawaran orang itu dan memindahkan hukuman mati untuk anda kepada dia, berarti anda bebas! Anda dibebaskan karena ada orang lain yang bersedia mati bagi anda. Demikianlah, kita sering diberi ilustrasi semacam ini. Kita melakukan dosa yang mendatangkan maut di mata Allah, lalu Kristus datang dan menjalani hukuman itu bagi kita, dan kita bersyukur kepadanya atas pembebasan ini. Ini memang bagian yang sangat berharga dalam Injil. Saya tidak akan mengecilkan arti pentingnya. Namun, jika bagian ini dipandang sebagai seluruh isi Injil, kita semua celaka! Kita semua akan celaka karena sebagai pecandu narkoba, sekalipun kita sudah dibebaskan secara hukum, kita tetap seorang pecandu narkoba. Sesudah mendapatkan status bebas, hal apa yang akan anda lakukan? Anda akan kembali mengkonsumsi narkoba. Lalu, anda akan tertangkap lagi dan menghadapi hukuman mati lagi. Kali ini, siapa yang akan mati bagi anda? Atau, mungkinkah orang yang sama bisa bolak-balik mati bagi anda? Atau apakah satu kali kematian Kristus sudah cukup untuk setiap dosa yang kita ulangi lagi sesudah pertobatan?

Apakah itu yang diajarkan oleh Alkitab? Kita membutuhkan keselamatan yang tidak sekadar memberi kita status bebas dari dosa. Kita membutuhkan keselamatan yang memberi kita anugerah untuk mengatasi dosa, untuk membebaskan kita dari sumber masalah, yaitu “kecanduan” dosa. Bukankah begitu? Allah macam apa itu jika yang disediakan hanya kemerdekaan dari kesalahan dosa, tetapi tidak dapat membebaskan kita dari kuasa dosa? Jika Dia memang memiliki kuasa untuk membebaskan kita dari kuasa dosa, membebaskan kita dari kecanduan kita, lalu apa alasannya untuk tidak memberikan kemerdekaan yang satu itu? Permainan apa yang sebenarnya sedang dilakukan atas diri kita? Setiap orang yang berpikir semacam ini tentu belum membaca Roma pasal 8 dan banyak bagian lain dari Alkitab. Kemuliaan Injil bukan hanya pada pembebasan dari kesalahan dosa secara legal, melainkan kita dimerdekakan dari kuasa dosa secara nyata.

Saya akan berikan contoh ilustrasi lainnya secara singkat kepada anda. Baru-baru ini ada sebuah kasus kejahatan yang disiarkan dalam surat kabar. Saya merenungkan kasus ini dalam-dalam. Perkaranya terkait dengan seorang peragawati yang sangat cantik. Ada seorang pria yang ingin mengencaninya, tetapi peragawati ini menolaknya. Pria ini begitu kecewa akan penolakan itu, dan tahukah anda hal apa yang dia perbuat selanjutnya? Dia membayar dua orang penjahat, bukan hanya untuk menganiaya gadis ini, tetapi juga untuk merusak wajahnya! Demikianlah, penjahat yang satu memegangi gadis itu dan penjahat yang satunya merusak wajah gadis itu dengan pisau. Pihak rumah sakit membutuhkan lebih dari 150 jahitan untuk mengobati luka di wajahnya. Gadis yang sangat cantik ini berubah menjadi sangat buruk wajahnya. Kedua penjahat itu berikut pria yang membayar mereka akhirnya tertangkap dan ketiganya diadili di pengadilan di Manhattan, New York. Semua kejadian ini berlangsung di New York. Itu sebabnya mengapa ketika ada seorang saudari seiman berniat untuk melanjutkan pendidikan di New York, saya menjawab, “New York bukan tempat yang tepat untuk bersekolah. Tingkat kejahatan di sana terlalu gawat.”

Pihak pengadilan lalu menjatuhkan hukuman bagi ketiga kriminal ini atas perilaku egois dan serakah mereka yang luar biasa. Pria ini, karena gagal mendapatkan peragawati tersebut, lalu bertekad agar tak ada orang lain yang bisa mendapatkan gadis itu. Dia melakukannya dengan cara merusak wajah gadis ini. Seperti itulah makna ‘cinta’ buatnya — yang murni merupakan wujud dari keegoisan. Pengadilan kemudian menghukum ketiga kriminal ini, dan menetapkan nilai ganti rugi bagi gadis tersebut sebesar $78 juta atas penderitaannya, dengan mempertimbangkan penghasilannya selama ini, kerugian akibat hilangnya pendapatan pada masa depan, kehilangan penampilan, sekaligus biaya pengobatan yang harus dia jalani. Jumlah $78 juta dalam dolar Amerika ini akan bernilai lebih daripada $600 juta dolar Hong Kong. Uang $600 juta dolar Hong Kong untuk nilai ganti rugi!

Namun, tahukah anda apa tragedi dari kisah ini? Gadis yang malang ini ternyata tidak akan mendapatkan apa-apa. Bahkan satu sen pun tidak dia dapatkan! Secara hukum, dia berhak atas HK $600 juta. Secara hukum! Dalam istilah bidang hukum adalah de jure (secara hukum). Jadi, de jure, dia memiliki uang ratusan juta dolar tersebut, tetapi de facto (dalam kenyataannya) dia tidak mendapatkan bahkan satu sen pun! Mengapa? Karena ketiga penjahat ini tidak punya uang. Itulah persoalannya. Mereka tidak punya uang. Mereka juga tidak akan bisa mendapatkan uang sebanyak itu. Mengapa? Karena keputusan pengadilan ini hanya mencakup jangka waktu 20 tahun, dan selama 15 tahun ketiga penjahat itu akan berada di dalam penjara. Nah, putusan hukum bisa menghasilkan hal yang luar biasa, bukankah begitu? Anda mungkin heran dan mengira bahwa ini hanya lelucon, atau, jangan-jangan ini memang kenyataan? Anda menghadiahi seseorang dengan uang senilai $600 juta, tetapi dalam kenyataannya dia tidak akan mendapatkan apa-apa! Ketiga kriminal ini tidak akan memiliki penghasilan untuk menebus ganti rugi itu sampai selama 15 tahun, mereka harus mendekam di dalam penjara selama jangka waktu itu.

Inilah pokok yang ingin saya tanamkan dalam benak anda. Apalah gunanya mendapat jaminan hukum bahwa anda akan menerima ganti rugi, misalnya senilai seluruh kekayaan di dunia, jika pada akhirnya anda tidak akan mendapatkan apa pun karena anda akan jatuh lagi ke dalam dosa dan hidup di dalam belenggu selama hidup anda? Injil macam apakah ini? Saya tidak ingin memberitakan injil semacam ini. Legalisme membuat injil berubah menjadi kebohongan, sama seperti keputusan hakim yang hanya terlihat indah di atas kertas, tetapi tidak punya nilai yang nyata sama sekali! Tak ada gunanya sama sekali! Dapatkah anda memahaminya?


Injil memampukan kita mengatasi dosa

Menjadi seorang Kristen berkenaan dengan hal memiliki hubungan yang nyata dengan Allah, di mana Dia tidak hanya membebaskan anda secara hukum dari dosa lalu menghukum penjahat yang sesungguhnya, yakni Iblis dalam kasus ini. Apa gunanya jika urusan legal ini sekadar menjebloskan Iblis ke neraka? Tak ada gunanya bagi saya. Gadis korban kejahatan ini juga tidak mendapatkan manfaat apa-apa, dia sudah menjalani berbagai operasi plastik, tetapi dokter bedahnya menyatakan bahwa ada beberapa bekas luka yang tidak dapat dibenahi, dan bekas luka itu akan tetap ada di wajahnya seumur hidup. Bekas luka itu tidak akan bisa diperbaiki secara permanen. Apa gunanya bagi gadis ini jika penjahatnya dihukum, tetapi masalah utamanya tidak ditangani? Masalah utamanya adalah dosa dan masalah ini tidak bisa ditangani lewat jalur legal — bukan masalah yang bisa diatasi lewat tindakan hukum. Kita perlu memahami pokok ini.

Saya memberitakan Injil Perjanjian Baru, bukan injil yang menyatakan bahwa dosa-dosa anda diampuni sambil membiarkan anda terus hidup dalam belenggu dosa. Injil yang semacam itu justru merupakan kabar buruk. Injil Perjanjian Baru ialah Injil yang memberitakan bahwa Allah telah memberi kita kuasa melalui Roh Kudus untuk menjalani hidup yang berkemenangan atas dosa agar dunia bisa melihatnya. Apakah anda sudah melihat orang Kristen yang menjalani kehidupan yang menyedihkan, selalu kalah oleh dosa? Hal semacam ini memang membuat anda tidak ingin menjadi Kristen. Itu sebabnya mengapa saya dulu tidak mau menjadi Kristen sampai bertahun-tahun. Akan tetapi, ketika saya melihat kehidupan Kristen yang sudah bebas dari belenggu dosa — bukan karena mereka tidak pernah berbuat salah, melainkan kemerdekaan mereka dari kuasa dosa, mereka memiliki kebebasan untuk mengatasi dosa — itulah hal yang membalikkan arah hidup saya karena saya sudah melihat kuasa Allah bekerja. Kuasa Allah ini tidak sekadar membuat pernyataan bahwa “Saya sudah dinyatakan tidak bersalah”, bukan sekadar membuat pernyataan legal yang tidak memberi dampak nyata apa pun. Allah memampukan saya untuk menjalani kehidupan yang penuh makna, penuh sukacita dan kemenangan! Dia adalah Allah yang bisa saya kenali, dapat bersekutu dengan saya, dan memperlihatkan realitas diri-Nya kepada saya.


Sepuluh pokok untuk membantu kita mengenali ajaran sesat

Izinkan saya untuk secara ringkas menyampaikan 10 poin petunjuk yang akan menjadi alat yang sangat penting bagi anda untuk mendeteksi ajaran sesat, entah ajaran dari Antikristus ataupun yang lainnya.

  1. Allah, bukan diri kita, yang menjadi pusat perhatian dalam kehidupan seorang Kristen sejati.
  2. Yesus adalah Tuan kita, bukan sekadar Juruselamat kita.
  3. Injil keselamatan bukan hanya menyelamatkan kita dari kesalahan dosa, tetapi juga dari kuasa dosa.
  4. Kasih karunia Allah adalah anugerah dari Allah dalam wujud kuasa untuk menjalani hidup yang berkemenangan atas dosa. Kasih karunia ini bukan sekadar anugerah gratis dalam bentuk pengampunan, juga bukan anugerah gratisan yang bebas kita gunakan sesuka hati kita. Kasih karunia dari Allah adalah kuasa yang memampukan. Allah itu nyata bagi kita karena kita mengalami kuasa-Nya dalam hidup kita. Dengan cara apa lagi anda akan membuktikan realitas Allah? Dia tidak akan terasa nyata bagi anda kalau hanya mengandalkan semacam pernyataan legal yang tidak berdampak dalam pengalaman hidup anda.
  5. Justifikasi bukan hanya suatu pernyataan bahwa kita sudah dibenarkan (de jure), tetapi menjadikan benar, yaitu suatu kemampuan untuk menjadikan kita orang benar (de facto).
  6. Iman adalah komitmen total dari dalam hati kita kepada Allah dan bukan sekadar pengakuan intelektual mengenai beberapa doktrin Kristen.
  7. Iman, atau komitmen, adalah hal yang berkelanjutan dan bukan hal yang hanya dilakukan sekali dan untuk selamanya.
  8. Kita dipanggil untuk menjalani kehidupan yang berisi kualitas baru selama masa hidup kita sekarang, bukan sekadar untuk menerima keselamatan pada masa depan.
  9. Perjanjian Baru (bahkan seluruh isi Alkitab) menegaskan bahwa kekudusan adalah hal yang wajib, bukan suatu pilihan.
  10. Terakhir, keselamatan dalam Alkitab bersifat komunal, artinya, di dalam tubuh Kristus. Keselamatan bukanlah urusan pribadi. Keselamatan tidak berlaku secara pribadi karena keselamatan tidak eksis di luar tubuh Kristus. Keselamatan bersifat komunal. Keselamatan selalu berlangsung di dalam tubuh Kristus yang hidup, yaitu jemaat. Itu berarti bahwa komitmen kita kepada Allah harus selalu tercermin dalam komitmen kita kepada saudara-saudari seiman di dalam gereja tanpa ada pengecualian. Tidak ada komitmen kepada Allah yang tidak melibatkan komitmen saya kepada anda — kepada saudara-saudari seiman, baik di gereja ini maupun di gereja mana pun yang menaati Kristus sebagai Tuan.

Itulah kesepuluh pokok, yang — jika kita pahami sepenuhnya — akan meluputkan kita dari penyesatan Antikristus.

 

Berikan Komentar Anda: